Anda di halaman 1dari 17

DISTRIBUSI FREKUENSI DENGAN MENGHITUNG NILAI MEAN, MEDIAN,

MODUS MENGGUNAKAN DATA KELOMPOK

Dosen Pengampu : Nurul Amalia, SKM, M. Sc

Disusun Oleh :

Nitha Ryanti (NIM. 821223037)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Eska dengan segala rahmat-Nya sehingga ma-
kalah ini bisa di terselesaikan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang “Distribusi Frekuensi Dengan Menghitung Nilai Mean, Median,
Modus Menggunakan Data Kelompok”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pem-
baca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih

Pontianak, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 2

D. Metode Penulisan ................................................................................................................. 2

E. Sistematika Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

TINJAUAN TEORITIS ............................................................................................................... 3

A. Distribusi Frekuensi Data Berkelompok ......................................................................... 3

B. Teknik/Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi ....................................................... 3

C. Mean Data Berkelompok .................................................................................................. 5

D. Median Data Berkelompok ............................................................................................... 8

E. Modus Data Berkelompok .............................................................................................. 11

BAB III......................................................................................................................................... 13

PENUTUP.................................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13

B. Saran .................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran nilai sentral merupakan suatu usaha yang ditunjukan untuk mengukur
besarnya nilai rata-rata dari distribusi data yang telah diperoleh dalam penelitian tersebut.
Untuk mengukur besarnya nilai rata-rata, maka perlu dibedakan secara jelas penge-
lompokan data tersebut ke dalam data yang berkelompok(group data) atau data yang tidak
berkelompok (ungroup data). Disamping pengelompokkan data, perlu pertimbangan pula
metode penelitian yang dilakukan dalam pengumpuln datanya, apakah berdasarkan popu-
lasi atau data sampel. Apabila penelitian dilakukan berdasarkan populasi, maka sifat
karakteristik dari populasi tersebut disebut sebagai parameter, tetapi bila penelitian dil-
akukan dengan data sampel tersebut disebut sebagai statistic. Jadi pada dasarnya statistic
dipergunakan untuk menarik kesimpulan terhadap sifat-sifat populasi yang sebenarnya
berdasarkan hasil pengamatan data sampel. Besarnya ukuran (nilai) rata-rata dapat
dibedakan ke dalam berbagai jenis pengukuran yang masing-masing memiliki sifat yang
sangat berbeda. Ukuran rata-rata yang biasanya digunakan yaitu Mean, Median, dan Mo-
dus, (Anis L & Mayya. A. 2018).
Pusat distribusi variabel kontinu biasanya digambarkan dengan rata-rata (mean)
atau (average), median, atau modus (mode). Masing-masing nilai pusat memiliki sifat
yang menjadikannya pilihan tepat dalam situasi tertentu. Profesional Manajemen Infor-
masi Kesehatan (Perekam Medis dan Informasi Kesehatan) perlu memahami sifat dari se-
tiap nilai pusat dan mampu menghitungnya dengan menggunakan data di fasilitas pela-
yanan kesehatan. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pem-
bangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Selain itu pimpinan
mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang
perlu dalam menjalankan tugasnya, (Anita, N. 2023).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian distribusi frekuensi data berkelompok
2. Apa saja teknik-teknik table distribusi frekuensi
3. Apa pengertian Data Tunggal dan Data Kelompok
1
4. Apa saja pengertian mean, media dan modus data berkelompok
C. Tujuan Penulisan
1. Meningkatkan pengetahuan tentang distribusi frekuensi data bereklompok
2. Teknik atau cara membuat table distribusi frekuensi data kelompok
3. Mengetahui data tunggal dan data kelompok
4. Mengetahui pengertian mean, median dan modus data berkelompok
D. Metode Penulisan
Penyusunan makalah ini yang berjudul “Distribusi Frekuensi Dengan Menghitung
Nilai Mean, Median, Modus Menggunakan Data Kelompok” dimana dalam penyusunan
makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemahaman terkait cara penggunaan
mean, median dan modus dalam mata kuliah biostatistik untuk proses pembelajaran. Da-
lam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode literature review, telaah buku
dan telaah artikel.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada makalah ini terdiri dari 3 Bab yaitu :
1. BAB I : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,
Sistematika Penulisan
2. BAB II : Tinjauan Teoritis
3. BAB III : Penutup dan Saran
Daftar Pustaka

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Distribusi Frekuensi Data Berkelompok


Data yang dikelompokkan adalah data yang sudah disusun ke dalam sebuah dis-
tribusifrekuensi sehingga data tersebut mempunyai interval kelas yang jelas dan mempu-
nyai titiktengah kelas. Distribusi frekuensi berkelompok adalah distribusi frekuensi
dengan interval nilai yang beragam (kontinu), sehingga nilai-nilai tersebut perlu
dikelompokkan berdasarkan karakteristik intervalnya. Setiap kelompok memiliki panjang
interval yang sama besarnya. Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai indi-
vidual atau nilai data yang sudah dikelompokkan) yang disertai dengan nilai frekuensi
yang sesuai. Pengelompokkan data ini dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut
dapat segera terlihat. Dan daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas ten-
tang bagaimana keragaman data. Karna sifat keragaman data sangat penting untuk
diketahui, karena dalam pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan
sifat dari keragaman data nya. (Diky Narendra. 2020).
Distribusi Frekuensi atau Tabel Distribusi Frekuensi adalah alat penyajian data
statistik berbentuk kolom dan lajur, yang di dalamnya dimuat angka yang dapat melukis-
kan atau menggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang
menjadi objek penelitian. Menyatakan bahwa tabel distribusi frekuensi adalah susunan
data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas - kelas atau kategori ter-
tentu. Distribusi Frekuensi adalah suatu daftar yang menunjukkan penggolongan sekum-
pulan data dimana telah termasuk penentuan berapa bilangan yang termasuk ke dalam se-
tiap golongan. Daftar distribusi frekuensi menunjukkan rincian skor dari suatu perangkat
data beserta frekuensinya masing-masing dalam suatu pengukuran, (Hosizah. & Loli
Adriani., 2017).
B. Teknik/Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
1. Mengurutkan data
Dalam memproses data, akan didapatkan banyak data acak yang nominalnya tersebar
besarannya. Urutkan terlebih dahulu data acak tersebut dari data terkecil hingga
terbesar.
3
2. Menentukan Range
Range atau jangkauan merupakan ukuran penyebaran data. Jangkauan adalah selisih
nilai terbesar dan terkecil dari data. Jika jangkauannya merupakan angka yang besar,
maka nilai-nilai dalam deret tersebut sangat tersebar; jika jangkauannya merupakan
angka yang kecil, maka nilai-nilai dalam deret tersebut dekat satu sama lain.
3. Menentukan jumlah kelas
Kelas-kelas adalah variabel dari suatu data acak. Rumusnya:
k = 1+3,3 log n
Keterangan:
k = jumlah kelas
n = jumlah data
4. Menentukan panjang interval kelas
Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas dan tepi bawah ke-
las. Berikut merupakan rumus dalam menentukan panjang interval kelas:
C = R/k
Keterangan:
C = lebar kelas
R = range
k = jumlah kelas
Sehingga didapatkan interval kelas
5. Menentukan tepi kelas
Dalam menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas, dilakukan dengan mengurangi 0,5
pada batas kelas bawah dan menambahkan 0,5 pada batas kelas atas
6. Menentukan frekuensi kelas
Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari da-
ta acak.
Distribusi frekuensi data kelompok dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Distribusi frekuensi data berkelompok
Adalah distribusi frekuensi yang menunjukan frekuensi untuk nilai yang tidak
berkelompok. Ciri-cirinya, jumlah sampel kurang 30 dan tidak mempunyai Class
Interval. Distribusi frekuensi dibuat dengan alasan berikut ini :
4
1. Kumpulan data nya yang besar dapat diringkas.
2. Lalu kita dapat memperoleh beberapa gambaran mengenai karakteristik data.
3. Dan ini merupakan dasar dalam pembuatan grafik penting (seperti histogram).
Banyak juga software yang bisa digunakan untuk membuat
tabel distribusi frekuensi secara otomatis. Meski demikian, di sini tetap akan
diuraikan mengenai prosedur dasar dalam membuat tabel distribusi frekuensi
b. Distribusi data berkelompok
Adalah suatu distribusi dimana nilainya (raw score) dikelompokkan umumnya ka-
lau raw scorenya banyak, sebaiknya dikelompokkan ke dalam kelas-kelas yang
mempunyai Class Interval. Interval kelas (lebar) dalam kelas tersebut.
Misalnya : 21-25=Intervalnya 5
Symbol yang ada dalam statistic
X = nilai yang didapat dari observasi
F = frekuensi nilai observasi
N = jumlah seluruh individu dalam kelompok
SD = Standard Deviasi
C. Mean Data Berkelompok
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari
data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu". Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data ju-
ga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada
kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk
jenis data nominal dan ordinal.Mean adalah statistik yang paling umum digunakan. Mean
diperoleh dengan menambahkan semua nilai dan membagi dengan jumlah pengamatan
dalam sampel. Mean dari segi aritmetrika adalah jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu. Istilah rata-rata hitung atau arithmetika mean dapat juga disederhanakan men-
jadi rata-rata atau mean saja. Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari
jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rumus mean data kelompok:

5
Contoh soal:

Median dari data yang disajikan seperti tabel di atas adalah ….


A. 32
B. 37,625
C. 38,25
D. 43,25
E. 44,50
Banyak data (n) dapat dihitung dengan menjumlahkan frekuensi dari setiap kelas:
n = 2 + 8 + 10 + 16 + 12 + 8 + 4 = 60. Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah data ge-
nap, sehingga letak kelas median berada antara data ke-n/2 dan ke-(n/2 + 1).
Letak kelas median pada data kelompok seperti yang diberikan pada soal terletak
antara data ke-30 (60/2) dan data ke-31 (60/2+1). Letak kelas median untuk penyajian data
tersebut berada di kelas ke-4 (35 – 39) seperti yang dilakukan pada cara berikut.

6
Dari soal dapat diketahui beberapa informasi seperti berikut.
• Banyak data: n = 60
• Batas bawah kelas median: Tb = 34,5
• Panjang kelas: ℓ = 5
• Frekuensi kelas letak data median: fi = 16
• Frekuensi komulatif kurang dari kelas median: fkk = 20
Cara menghitung median data kelompok (Md):

Dari cara menghitung median data kelompok diperoleh nilai Md = 37,625. Jadi,
median dari data yang disajikan seperti tabel di atas adalah 37,625
Jawaban: B
1. Perhitungan Mean Data Tunggal
Parameter untuk nilai Tengah populasi diberi lambang μ, Sedangkan statistik yang
melambangkan nilai Tengah sampel diberi lambang x¯. Meskipun terlihat sederhana
namun kenyataannya di dunia nyata parameter populasi umumnya sulit untuk
diketahui, kecuali populasinya adalah populasi yang berukuran kecil. Untuk itulah
digunakan teknik sampling untuk menduga nilai parameter menggunakan nilai statistik
dari sampel. Referensi lainnya:
a. Alasan mengapa perlu dilakukan sampling terhadap populasi
b. Perbedaan antara populasi dan sampel dalam statistika
c. Pengertian statistik deskriptif dan statistik inferensia.
Kelebihan Rata-rata lebih populer dan lebih mudah digunakan. Dalam satu set da-
ta, rata-rata selalu ada dan hanya ada satu rata-rata. Dalam penghitungannya selalu mem-
pertimbangkan semua nilai data. Tidak peka terhadap penambahan jumlah data. Varia-
sinya paling stabil. Cocok digunakan untuk data yang homogen. Kelemahan sangat peka
terhadap data ekstrim. Jika data ekstrimnya banyak, rata-rata menjadi kurang mewakili
7
(representatif). Tidak dapat digunakan untuk data kualitatif. Tidak cocok untuk data het-
erogen.
D. Median Data Berkelompok
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut uru-
tan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median ada-
lah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama
dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Da-
lam mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Un-
tuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah
data yang terletak tepat di tengah. Median merupakan nilai sentral dari sebuah distribusi
frekuensi. Nilai sedemikian itu merupakan nilai sentral berhubungan dengan posisi sen-
tral yang dimilikinya dalam sebuah distribusi. Maka median juga disebut sebagai rata-rata
posisi (positional average). Secara teoritis, median membagi seluruh jumlah observasi
atau pengukuran ke dalam 2 bagian yang sama. Jumlah frekuensi nilai-nilai observasi
yang lebih kecil dari median akan sama dengan jumlah frekuensi nilai-nilai observasi
yang lebih besar dari median tersebut. Median adalah suatu nilai yang terletak di tengah
kelompok data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.
Karena suatu kelompok terbagi atas dua jenis yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap
maka terdapat dua solusi menentukan median yang dapat digunakan untuk kasus tersebut.
Rumus median data berkelompok sebagai berikut:
Me = Q2 = Tb + [(1/2 x n -fk)/f1] x p

Pembahasan :

8
Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi
seperti berikut.
• Banyak data (n):
n = 5 + 20 + k + 26 + 7
n = 58 + k
• Nilai median data kelompok: Md = 163,5
• Panjang kelas: ℓ = 5
• Batas bawah kelas median: Tb = 160,5
• Frekuensi kelas median: fi = k
• Frekuensi komulatif kurang dari kelas median: fkk = 20 + 5 = 25
Menentukan nilai k:

Jadi, jika diketahui nilai median data kelompok adalah 163,5 cm maka nilai k adalah 40.
Jawaban: A
Kelebihan dan Kekurangan Median Kelebihan yang dimiliki oleh median se-
bagai ukuran rata-rata ialah medianya dapat diperoleh dalam waktu yang singkat, karena
proses perhitungannya sederhana dan mudah. Kelemahan median adalah sebagai ukuran
rata-rata sifatnya kurang teliti. Seringkali disamping mencari nilai rata-rata hitung dari
gugus data yang masih mengandung nilai-nilai observasi yang lengkap, kita kadang harus
menentukan rata-rata hitung dari data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frek-
uensi. Pada data yang sudah dikelompokkan, sifat asli data sudah tidak nampak, dan
sekarang yang nampak adalah sifat kelompoknya. Dengan demikian, kita tidak lagi
mengetahui berapa besar nilai-nilai pengamatan sebenarnya sehingga kita tidak dapat
mengetahui secara pasti jumlah total nilainilai pengamatan yang ada dalam suatu kelas.
Untuk mengatasinya, diberlakukan anggapan bahwa besar harga tengah masingmasing in-
terval diperkirakan sama dengan titik tengah interval yang bersangkutan. Anggapan ini
9
didasarkan atas adanya kemungkinan bahwa nilai-nilai pengamatan yang terletak dalam
suatu interval, sebagian lebih kecil dan sebagian lagi lebih besar daripada nilai tengahn-
ya.(Arif Wibowo, 2021). Beberapa Catatan Median dari Data yang Telah Dikelompok-
kan:
1. Interpolasi linier Median yang dihitung dari data distribusi frekuensi merupakan medi
an “kira-kira” (approximate median). Penentuan median dari data yang tela
dikelompokkan dengan menggunakan rumus median data berkempok dan data yang
tidak berkelompok. Interpolasi sedemikian itu dapat memperoleh hasil yang mendekati
median sesungguhnya apabila kita dapat memenuhi asumsi:
a. nilai-nilai observasi yang terdapat dalam tiap interval kelas didistribusikan secara
merata.
b. distirbusinya terdiri dari nilainilai observasi atau variabel yang bersifat kontinu
2. Median dari distribusi dengan interval kelas terbuka berbeda dengan cara menghitung
rata-rata hitung, median distribusi frekuensi dengan interval kelas yang terbuka juga
dapat dihitung. Hal tersebut merupakan ciri yang menguntungkan dari median
a. Cara menghitung kuartil
Pada dasarnya cara menghitung kuartil sama dengan cara menghitung median.
Secara teoritis X¡ yang kordinatnya membagi seluruh distribusi ke dalam 4 bagian
yang sama dinamakan nilai-nilai kuartil. Q1 merupakan kuartil pertama dimana
nilai X¡ memiliki frekuensi kumulatif “kurang dari” sebesar n/4. Seperempat dari
semua nilai-nilai observasi dalam distribusi merupakan nilai-nilai yang lebih kecil
dari Q1 dan ¾ nilai selebihnya merupakan nilai-nilai yang lebih besar dari Q1.
Kuartil kedua diberi notasi Q2 dan merupakan nilai X¡ yang memiliki frekuensi
kumulatif “kurang dari” sebesar n/2.
b. Pengukuran desil Desil
ialah nilai-nilai X¡ yang membagi seluruh luas segi empat panjang dari histogram
ke dalam 10 bagian yang sama. D1 merupakan desil pertama dimana nilai X¡ mem-
iliki frekuensi kumulatif “kurang dari” sebesar n/10. Dalam hal ini 1/10 dari nilai-
nilai observasi seluruh distribusi merupakan nilai-nilai yang lebih kecil dari D1 se-
dangkan selebihnya merupakan nilai-nilai yang lebih besar dari D1.
3. Cara menghitung kuartil
10
Pada dasarnya cara menghitung kuartil sama dengan cara menghitung median. Secara
teoritis X¡ yang ordinatnya membagi seluruh distribusi ke dalam 4 bagian yang sama
dinamakan nilai-nilai kuartil. Q1 merupakan kuartil pertama dimana nilai X¡ memiliki
frekuensi kumulatif “kurang dari” sebesar n/4. Seperempat dari semua nilai-nilai ob-
servasi dalam distribusi merupakan nilai-nilai yang lebih kecil dari Q1 dan ¾ nilai
selebihnya merupakan nilai-nilai yang lebih besar dari Q1.
4. Pengukuran Desil
Desil ialah nilai-nilai X¡ yang membagi seluruh luas segi empat panjang dari histo-
gram ke dalam 10 bagian yang sama. D1 merupakan desil pertama dimana nilai X¡
memiliki frekuensi kumulatif “kurang dari” sebesar n/10. Dalam hal ini 1/10 dari nilai-
nilai observasi seluruh distribusi merupakan nilai-nilai yang lebih kecil dari D1 se-
dangkan selebihnya merupakan nilai-nilai yang lebih besar dari D1
E. Modus Data Berkelompok
Modus adalah nilai dari variabel atau observasi yang memiliki frekuensi tertinggi
Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau mempunyai frekuensi tertinggi. men-
jelaskan bahwa modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling
banyak atau nilai yang memiliki frekuensi maksimal dalam distribusi data. Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa modus merupakan nilai yang
paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi tertinggi pada sebuah data.
Sehingga, nilai modus data kelompok tidak mudah untuk langsung didapat.Modus
atau mode adalah salah satu ukuran pemusatan yang paling sering digunakan dengan
menggunakan karakter data yang paling sering muncul dalam suatu kelompok data ada-
lah modus dari kelompok tersebut. Berbeda dengan median, penentuan modus tidak perlu
melakukan pengurutan terhadap kelompok data, melainkan cukup menggunakan penga-
matan terhadap data yang paling sering muncul dalam kelompok, (Ona Tumiur, & Car-
olin Simorangkir. 2022). Berikut rumus modus data kelompok:

Contoh soal :
11
Data berikut mempunyai modus sama dengan..
Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 3 5 10 6 5 4 2
pembahasan :
Modus berada pada nilai dengan frekuensi terbesar yaitu 6 (frekuensi = 10).
Jadi modus = 6
Modus dibagi menjadi dua yakni modus data tunggal dan modus data kelompok.
1. Modus Data Tunggal
Mencari modus data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan cepat; yaitu hanya
dengan memeriksa (mencari) diantara skor yang ada, yang memiliki frekuensi paling
banyak. Skor atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak itulah yang disebut se-
bagai modus.
2. Modus Data Berkelompok
Modus data kelompok adalah nilai yang berulang kali terjadi dalam sebuah himpunan
tertentu. Modus menjadi satu dari tiga ukuran tendensi sentral selain mean dan medi-
an. Modus paling berguna saat memeriksa data kategorikal, seperti model motor atau
rasa minuman, yang tak bisa dihitung nilai median rata-rata matematisnya berdasarkan
urutan.
Kelebihan modus data berkelompok
1. Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim.
2. Cocok digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.
Kekurangan modus data berkelompok
1. Modus tidak selalu ada dalam satu set data.
2. Kadang dalam satu set data terdapat dua atau lebih modus. Jika hal itu terjadi mo-
dus menjadi sulit digunakan.
3. Kurang mempertimbangkan semua nilai
4. Peka terhadap penambahan jumlah data.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biostatistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhi-
tungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep propabilitas.
Data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas in-
terval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar yang dihubungkan
dengan masing-masing frekuensinya sehingga memberikan keterangan atau gambaran se-
derhana dan sistematis dari kumpulan suatu data.
B. Saran
Biostatistik adalah suatu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk perkem-
bangan dunia banyak sekali orang ingin mengetahui cabang ilmu ini sehingga banyak
yang mengetahui ilmu biostatistik namun karena kesukaran sehingga banyak yang
terkadang enggan atau malas untuk mempelajari ilmu ini sebenarnya biostatistik mudah
untuk dipelajari yang penting ada niat dari kita untuk mau mendalami ilmu ini pasti
akan tahu dan paham sebagai ntang ilmu statistik ini. Dengan demikian saran kami
kami sebagai penyusun sebagai mahasiswa STIKES Yarsi Pontianak agar lebih mem-
berikan sedikit motivasi dalam diri untuk mempelajari ilmu ini “ilmu yang lain juga”agar
kedepannya apabila telah selesai dapat mempertanggung jawabkan semua ilmu yang kita
dapatkan. Sekian terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anis Lutfiyah., & Mayya. A. (2018). Ukuran Pemusatan Data Mean, Median, Modus.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III
Diky Narendra. (2020). Penentuan Mean Median dan Modus. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Indonesia. Malang
Hosizah. & Loli Adriani., (2017). Sistem Informasi Kesehatan Biostatistik Deskritif. Ke-
mentrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sulung, N., Yasril, A. I., & SKM, M. (2020). Buku Pengantar Statistik Kesehatan (Biostatis-
tik). Deepublish.
Anita, N., ST, S., Keb, M., Maghfuroh, L., Alphyyanto Eko Sutrisno, M. K. M., Ariasih, R.
A., ... & ST, S. (2023). Biostatistik Dasar. Kaizen Media Publishing.
Ona Tumiur M., & Carolin Simorangkir. (2022). Statistik Menganalisis Ukuran Pemusatan.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

14

Anda mungkin juga menyukai