Disusun oleh :
Statistika Dasar1
KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan rasa syukur kepada allah swt. Atas limpahan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat dibuat.makalah ini disusun guna mempelajari dan memahami
statistika matematika.
Dengan dikumpulkannya makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pihak - pihak yang membantu proses pembuatan makalah ini.
Penyusun berharap semoga buku ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam
mempelajari statistika. Oleh karen itu, saran dan kritik demi perbaikan makalah ini sangat
diharapkan.
Penyusun
Statistika Dasar2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……...……………….........................…............………………….…... i
KATA PENGANTAR...…………………......................................………….…………….... ii
DAFTAR ISI…...………………………......................................……………….............. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 26
3.2 Saran.............................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... iv
Statistika Dasar3
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai-nilai statistik apa saja yang sering dihitung untuk memaparkan sari numerik data
ini? Data-data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data mentah disajikan dalam
berbagai bentuk dan cara. Metode mencacah data sebagai salah satu cara paling
sederhana untuk mendapatkan informasi statistik. Cara lain penyajian data adalah dengan
membuat tabel distribusi frekuensi, baik berupa distribusi frekuensi relatif ataupun
distribusi frekuensi kumulatif. Juga dapat dilakukan penyajian data dalam bentuk grafik,
seperti grafik stem-leaf (batang -daun), histogram, ataupun box plot.
Ukuran pemusatan data yang sering dipakai sebagai ukuran statistik adalah mean
(rata-rata), mode (modus), median, kuartil, desil, persentil. Rata-rata adalah jumlah dari
seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data. Modus merupakan nilai yang memiliki
frekuensi terbesar dari suatu himpunan data. Median adalah ukuran nilai tengah dari
sejumlah nilai-nilai pengamatan yang diatur dan disusun berdasarkan urutan data. Nilai
rata-rata, modus, dan median memiliki hubungan keterkaitan erat dari suatu distribusi
frekuensi data. Ketiga nilai ini dapat membantu menafsirkan kesimetrisan data dan
kemencengan data.
Adapun ukuran penyebaran data yang biasa dihitung adalah range (rentang), standar
deviasi (simpangan baku), kurtosis (keruncingan), skewness (kemiringan). Rentang data
menunjukkan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil dalam suatu himpunan
data. Simpangan baku adalah jumlah mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap
nilai rata-rata dibagi dengan banyaknya pengamatan. Kurtosis merupakan ukuran untuk
menentukan bentuk distribusi yang biasanya dibandingan dengan kurva distribusi
Statistika Dasar4
normal. Bentuk kurtosis bisa berupa leptokurtik (berpuncak tinggi dan ekor landai),
platikurtik (berpuncak rendah dan berekor pendek), dan mesokurtik (disebut juga
distribusi normal, berpuncak tidak begitu tinggi dan tidak terlalu landai). Skewness
adalah ukuran untuk menentukan kemiringan dari suatu kurva distribusi. Penafsiran
skewness dapat dilakukan secara visual, melalui koefisien kemencengan, atau koefisien
moment ketiga.
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara menentukan ukuran pemusatan ( rataan, median, kuartil dan modus)
data tunggal.
2. Mengetahui cara menentukan ukuran pemusatan ( rataan, median, kuartil dan modus)
data berkelompok.
3. Mengetahui cara menentukan ukuran penyebaran ( simpangan rata-rata, simpangan
kuartil, dan simpangan baku) data tunggal.
4. Mengetahui cara menentukan ukuran penyebaran ( simpangan rata-rata, simpangan
kuartil, dan simpangan baku) data berkelompok.
5. Mengetahui tafsiran terhadap ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran .
Statistika Dasar5
BAB II
PEMBAHASAN
Atau
Contoh 1:
Jika ada 5 nilai ujian dari 5 orang mahasiswa untuk mata kuliah statistika berbentu : x 1
= 70, x2 = 69, x3 = 45, x4 = 80 dan x5 = 56 jadi untuk ke lima nilai ujian di atas, nilai rata-
ratanya ialah :
Statistika Dasar6
Contoh 2 :
Jika 5 mahasiswa mendapat nilai 70 ; 6 mahasiswa mendapat 69 ; 3 mahasiswa
mendapat nilai 45 ; seorang mahasiswa mendapat nilai 80 ; dan seorang lagi mendapat nilai
56 untuk data tersebut sebaliknya ditulis sebagai berikut :
Xi fi Xifi
70 5 350
69 6 414
45 3 135
80 1 80
56 1 56
Jumlah 16 1035
Xi : nilai ujian
fi : frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Pada nilai rata-rata ujian tersebut untuk ke-16 mahasiswa itu ialah :
1035
X= =64 , 4
16
Namun, dalam penggunaannya kita harus mencermati betul bagaimana maksud soal
dan rumusnya. Bagaimana pengaplikasian rumus terhadap penyelesaian soal, kesalahan
menggunakan rumus akan berakibat fatal terhadap jawaban yang dikehendaki soal. Misalnya :
Data berikut adalah daftar barang yang disimpan di gudang, diantaranya terdapat yang
rusak .
Barang Disimpan Rusak %
A 100 96 96
B 200 92 46
C 160 80 50
D 80 60 75
Jumlah 540 328 -
Statistika Dasar7
Jika rata – rata mengenai persen barang yang rusak dihitung dengan rumus (1), maka
96+ 46+50+75
X= %=66 , 75 %
4
328
Tetapi barang rusak ada 328 dari 540. Ini berarti ×100 %=60 ,70 % hasil ini
540
didapat dengan menggunakan rumus (2) seperti dalam daftar berikut.
xi (%) fi fixi
96 100 96
46 200 92
75 160 80
75 80 60
Jumlah 540 328
Dengan :
xi : persen barang rusak
fi : banyak barang
X:
∑ f i x i ×100 %
∑fi
328
X: ×100 %=60 ,07 %barang yang rusak
540
a.) Rata-rata gabungan, yaitu rata-rata dari beberapa sampel lalu disajikan satu.
Statistika Dasar8
Contoh :
Tiga sampel masing-masing berkuran 10 : 6 dan 8 sedangkan rata-rata masing-
masing 145 : 118 : 162. Jadi rata-rata gabungan adalah :
Menghitung rata-rata dari distribusi frekuensi pada hakikatnya tidak berbeda dengan
menghitung rata-rata dari distribusi tunggal. Hanya saja nilai x disini tidak lagi mewakili nilai
variabel individual, melainkan mewakili titik tengah interval kelas. Jadi, x disini adalah
mewakili titik dari interval kelas dalam distribusi.
Dalam hal ini cara menghitung rata-rata daftar distribusi frekuensi adalah dengan cara
koding atau cara singkat dengan rumus sebagai berikut :
Dengan :
X : Rata-rata yang sebenarnya / yang dicari
X0 : Rata-rata terkaan (titik tengah)
P : Panjang interval kelas
f1c1 : Jumlah deviasi kesalahan akibat terkaan
f1 : Jumlah frekuensi
Contoh :
Untuk data nilai ujian 80 mahasiswa dalam table sebagai berikut :
Interval kelas nilai F1 X1 a F1c1
31 – 40 1 35,5 -4 -4
41 – 50 2 45,5 -3 -6
51 – 60 5 55,5 -2 -10
61 – 70 15 65,5 -1 -15
71 – 80 25 75,5 0 0
81 – 90 20 85,5 1 20
91 - 100 12 95,5 2 24
Statistika Dasar9
Jumlah 80 9
Contoh :
rata-rata ukur untuk data x1 = 2 : x2 = 4 : x3 = 8 adalah
U =❑√ x 1 x 2 x 3 … … … … … . xn
Untuk bilangan bernilai besar, lebih baik digunakan logaritma menjadi :
Yakni logaritma rata – rata ukur U sama dengan jumlah logaritma tiap data dibagi oleh
banyak data. Rata – rata ukur U akan didapat dengan jalan mencari kembali logaritmanya.
Contoh:
Kela Nilai fi Xi logxi filogxi
s ke ujian
1 31 – 40 1 35.5 1.5502 1,5502
2 41 – 50 2 45.5 1.6580 3,3160
3 51 – 60 5 55.5 1.7443 8,7215
4 61 – 70 15 65.5 1.8162 23,6111
5 71 – 80 25 75.5 1.8779 45,0707
6 81 – 90 20 85.5 1.9320 40,5713
7 91 – 100 12 95.5 1.9800 23,7600
Jumlah 80 - 150,1782
Statistika Dasar10
∑ (f i log x i¿)=150,1782 dan ∑ fi=80 ¿
150,1782
Log U = =1,8772
80
Yang menghasilkan U = 75,37
Nilai ujian itu mempunyai rata – rata ukur 75,37.
Keterangan:
H : rata-rata harmonik
N : jumlah data sampel
Xi : nilai data ke-i
Contoh:
Suatu pertandingan bridge terdiri dari 10 meja. Pada pertandingan tersebut ingin
diketahui rata-rata lama bermain dalam 1 set kartu bridge. Pada pertandingan pertamanya
dihitung lama bermain untuk setiap set kartu di setiap meja. Hasilnya adalah sebagai berikut
(dalam menit). 7, 6, 8, 10, 8, 8, 9, 12, 9, 11. Berapakah rata-rata harmonik lama pertandingan
tersebut?
Jawab:
Dari rumus dapat dihitung rata-rata harmonik adalah sebagai berikut.
Statistika Dasar11
2.2 Median
Median atau nilai tengah adalah salah satu ukuran pemusatan data, yaitu, jika segugus
data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau yang terbesar sampai yang
terkecil, nilai pengamatan yang tepat di tengah-tengah
a.) Data Tunggal
Jika ukuran data n ganjil, maka median dari data tersebut adalah
Keterangan :
Me : median
X : nilai data
n : Jumlah data
Jika ukuran data n genap, maka median dari data tersebut adalah
Keterangan :
Me : median
X : nilai data
n : Jumlah data
Contoh :
Sepuluh orang siswa dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya.
Hasil pengukuran tinggi badan kesepuluh siswa tersebut adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 171, 169, 160, 175, 173, 170, 165. Hitunglah median dari data
tinggi badan siswa!
Jawab:
Statistika Dasar12
Karena jumlah data genap, maka penghitungan median menggunakan
rumus median untuk data genap. Proses penghitungannya adalah sebagai
berikut:
Keterangan
Tb : Tepi bawah kelas median
F : Jumlah frekuensi sebelum median
f : Frekuensi
c : Panjang kelas
n : Jumlah frekuensi
Contoh:
Berikut ini adalah data berat badan 50 orang mahasiswa jurusan
statistika yang telah dikelompokkan. Hitunglah median berat badan mahasiswa
tersebut!
Jawab :
Statistika Dasar13
Hitung terlebih dahulu frekuensi kumulatif dari data tersebut.
Selanjutnya tentukan kelas interval yang memuat median data.
Karena jumlah data (mahasiswa) adalah 50, maka median data terletak
pada data ke-25 dan data ke-26.
2.3 Modus
Modus adalah nilai datum yang paling sering muncul atau nilai datum yang mempunyai
frekuensi terbanyak.
a.) Data Tunggal
-Sekumpulan data : 2, 3, 4, 4, 5, maka modusnya adalah 4 muncul 2 kali.
Statistika Dasar14
-Sekumpulan data : 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 9, maka modusnya adalah 3 dan 5 masing-
masing muncul 3 kali.
-Sekumpulan data : 3, 4, 5, 6, 7,maka modusnya tidak ada.
Keterangan :
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
TB = Tepi bawah kelas
C = panjang kelas
Contoh :
Perhatikan tabel berikut :
Jawab :
Tb = 45 -0,5 = 44,5
d1 = 17 - 13 = 4
d2 = 17 - 14 = 3
c = 35 - 30 = 5
Mo = Tb + (d1/(d1 + d2))c
Mo = 44,5 + (4/(3 + 4))5
Statistika Dasar15
Mo = 44,5 + 20/7
Mo = 47,35
Keterangan:
Tb = Tepi bawah kuartil ke-i.
F = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kuartil ke-i.
f = Frekuensi kuartil ke-i. i = 1, 2, 3
n = Jumlah seluruh frekuensi.
C = panjang interval kelas.
c.) Jangkauan Kuartil dan Simpangan Kuartil atau Jangkauan Semi Inter Kuartil
Statistika Dasar16
Berikut adalah rumus untuk sekumpulan data yang mempunyai kuartil bawah (Q1) dan
kuartil atas (Q3), Rumus Jangkauan kuartil dan simpangan kuartil atau Jangkauan Semi Inter
kuartil dari data adalah sebagai berikut:
Keterangan:
JQ = Simpangan kuartil.
Qd = Jangkauan semi inter kuartil atau simpangan kuartil.
Q1 = Kuartil ke-1 (Kuartil bawah).
Q3 = Kuartil ke-3 (Kuartil atas).
Keterangan:
Tb = Tepi bawah desil ke-i.
Statistika Dasar17
F = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kuartil ke-i.
f = Frekuensi kuartil ke-i dengan i = 1-9.
n = Jumlah seluruh frekuensi.
C = panjang interval kelas.
Keterangan:
Tb = Tepi bawah persentil ke-i.
F = Jumlah frekuensi sebelum frekuensi kuartil ke-i.
f = Frekuensi kuartil ke-i. i = 1, 2, 3,…,99
n = Jumlah seluruh frekuensi.
C = panjang interval kelas.
Statistika Dasar18
2.7 RENTANG
Rentang
Rentang adalah selisih = data
data terbesar
tersebar – data
dengan data terkecil. makin kecil rentang suatu
terkecil
data, maka kualitas data itu semakin baik sebaliknya semakin besar rentang maka kualitas
data semakin tidak baik.
Rumus =
Contoh :
Tentukan rentang dari data berikut :
11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27
Penyelesaian :
Rentang = 27 – 11 = 16
Penyelasian:
Q1 = 1/4 (n+1) = 16/4 = 4 (data ke 4)
Nilai Q1 = 6
Q3 = 3/4 (n+1)
= 12 (data ke 12)
Nilai Q3 = 8
RAK =Q3 - Q1 = 8 – 6 = 2
Contoh :
Diketahui data: 95, 84, 86, 90, 93, 88, 97, 98, 89, 94. Hitunglah simpangan kuartilnya!
Penyelesaian:
Data diurutkan terlebih dahulu, menjadi: 84, 86, 81,88, 89, 90, 93, 94, 95, 97, 98
Kuartil Q1=88 ; Q2 = (90+93)/2 = 91,5 ; Q3 = 95
Simpangan kuartil = Qd = (95 - 88) / 2 = 3,5
atau
Keterangan :
xi / xn : data ke i/n
: rata – rata
n : banyaknya data
RS / SR : rata – rata simpangan / simpangan rata – rata
Keterangan :
fi / fn : frekuensi ke i / n
xi / xn : data ke i / n
Statistika Dasar20
: rata – rata
N : banyaknya data
RS / SR : rata – rata simpangan / simpangan rata - rata
Contoh:
1. Diberikan data sebagai berikut: 5, 6, 8, 5, 7
Tentukan nilai simpangan rata-rata data di atas!
Pembahasan
Menentukan simpangan rata-rata data tunggal, lebih dulu dicari rata-rata datanya:
Pembahasan:
Menentukan simpangan rata-rata dari tabel distribusi frekuensi untuk data tunggal,
Statistika Dasar21
lebih dulu dicari rata-rata datanya:
Pembahasan :
Menentukan simpangan rataan data berkelompok, tentukan dulu titik tengah setiap
kelas, untuk kemudian dicari reratanya:
Nilai Frekuens x
i
11 - 15 5 13
16 - 20 2 18
21 - 25 10 23
26 - 30 9 28
31 - 35 4 33
Statistika Dasar22
Rata-ratanya adalah:
Dengan rumus,
Keterangan :
S2 : varians / ragam
x : data
: rata – rata
n : banyaknya data
Statistika Dasar23
Contoh :
1. Diberikan data sebagai berikut: 6, 7, 8, 8, 10, 9
Tentukan:
a) Ragam (variansi)
b) Simpangan baku
Pembahasan
Pertama kali cari rata-ratanya dulu:
Sehingga
a. ) Ragam (variansi)
Untuk menentukan ragam atau variansi (S2) ,
Sehingga
Statistika Dasar24
Sehingga diperoleh nilai simpangan baku data di atas
Contoh :
1. Perhatikan tabel distribusi frekuensi data tunggal berikut ini:
Pembahasan:
Pertama kali cari rata-ratanya dulu:
Sehingga
a) Ragam (variansi)
Untuk menentukan ragam atau variansi (S2) ,
Statistika Dasar25
Sehingga:
Tentukan:
a) Ragam (variansi)
b) Simpangan baku
Pembahasan
Ambil titik tengah untuk setiap interval kelas terlebih dahulu:
Berat (kg) Frekuensi
Titik Tengah (f)
(x)
33 4
38 7
Statistika Dasar26
43 9
48 10
a) Ragam (variansi)
Untuk menentukan ragam atau variansi (S2) ,
Sehingga
Statistika Dasar27
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ukuran penyebaran data yang telah dihitung adalah range (rentang), standar
deviasi (simpangan baku). Rentang data menunjukkan selisih antara nilai terbesar
dengan nilai terkecil dalam suatu himpunan data. Simpangan baku adalah jumlah
mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap nilai rata-rata dibagi dengan
banyaknya pengamatan kurtosis merupakan ukuran untuk menentukan bentukbentuk
distribusi yang biasanya dibandingkan dengan kurva distribusi normal. Ukuran
penyebaran dapat digunakan untuk menentukan apakah nilai rata-ratanya benar-benar
representatif atau tidak. Apabila suatu kelompok data mempunyai penyebaran yang
tidak sama terhadap nilai rata-ratanya, maka dikatakan bahwa nilai rata-rata tersebut
tidak representatif.
3.2 SARAN
Dalam kehidupan sehari – hari bahwa penggunaan aplikasi microsoft Excel
dan juga SPSS dapat memberikan manfaat yang besar bagi suatu organisasi
perusahaan maupun pendidikan yaitu waktu dapat menjadi lebih efisien ketika
melakukan pengolahan data mentah menjadi data berkelompok yang nantinya
menjadi informasi bagi organisasi tersebut dalam menentukan keputusan yang lebih
baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika sebuah organisasi perusahaan
maupun pendidikan masih menerapkan penghitungan manual dalam pengolahan data
statistik, maka waktu yang ada menjadi kurang efisien dan pengerjaan dalam
mengolah data menjadi kurang efektif.
Statistika Dasar28
Dan juga bila dibandingkan hasil dari pengolahan data secara manual dengan
hasil pengolahan data secara otomatis yaitu dengan aplikasi microsoft excel dan
SPSS, akan memperoleh hasil yang berbeda dari keduanya. Tingkat keakuratan
pengolahan data secara otomatis lebih mendekati kebenaran daripada pengolahan data
secara manual.
DAFTAR PUSTAKA
Statistika Dasar29