KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
1. Royani
2. Wiwin Apriani
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI LOMBOK TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………....
C. Tujuan……………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
A.Pengertian Statisti Deskriptif……………………………………………………………..
B.Penyajian Data …………………………………………………………………………
C.Pengertian Dispersi Data ……………………………………………………...
D.Kegunaan Ukuran Penyebaran Data.………………………………………………
E.Kemiringan dan Keguncingan Data……………………………………………….
F.Pengertian Statistik Inferensial…………………………………………………….
G.Ruang Lingkup Bahasa Statistika Inferensial…………………………………..
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………….................
C. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat illahi rabbi atas curahan rabbi atas nikmat dan
karunianya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad
SAW beserta keluarga sahabat hingga kita sebagai umatnya.
Penulisan makalah ini bermaksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodelogi Studi Islam Selain itu makalah ini juga dibuat untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan para penulis dan para pembaca mengenai Model Penelitian Agama yang
diharapkan akan memperluas dan lebih memahami mengenai Model Penelitian Agama.
Semoga dengan selesainya makalah ini,kita lebih dapat memahami dan menambah
ilmu pengetahuan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kami memohon maaf
apabila banyak terjadi kesalahan pada makalah ini,baik dalam pengetikan ataupun isi. Karna
kami masih dalam tahap pembelajaran. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan
digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya
digunakan untuk menggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk,
peembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan
data induknya (populasi). Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter,
membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai
pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini disebut juga statistika induktif,
karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja.
Pengambilan kesimpulan dari statistika inferensial yang hanya didasarkan pada
sebagian data saja sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan
terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan
mengenai teori peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode-metode
statistika inferensial.
Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam
menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat tekan
beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material yang
sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan untuk
menganalisis data dari suatu proses pembuatan beton tersebut sehingga diperoleh
kualitas yang lebih baik. Statistik inferensial telah menghasilkan banyak metode
analitis yang digunakan untuk menganalisis data. Dengan perkataan lain statistik
inferensial tidak hanya mengumpulan data, tetapi juga mengambil kesimpulan dari
suatu sistem saintifik.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Statistika Inferensial, akan diuraikan
mengenai pengertian Statistika Inferensial dan ruang lingkup Statistika Inferensial.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 2 (dua)
rumusan masalah yang terkaji yakni :
a. Apa yang dimaksud dengan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
b. Apa fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
c. Apa saja yang termasuk ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik
Inferensial ?
2. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetaui pengertian dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
b. Mengetahui fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
c. Mengetahui ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Sebagai peneliti kita menginginkan data yang kita peroleh dapat memberikan
informasi yang kita inginkan. Tidak saja kita yang menginginkan data memberikan
informasi yang baik dan akurat tetapi orang yang membaca hasil penelitian kita juga
dapat mengetahui keadaan variabel penelitian kita. Oleh sebab itu pemilihan statistik
yang tepat sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian kita merupakan sesuatu yang
harus dipertimbangkan. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap,
dalam arti yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan
mudah mamahami isinya dan tentu saja pemilihan penyajian data harus sesuai dengan
jenis data dan tujuan dari informasi yang akan diberikan.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data,
baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol).
Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut
hampir tidak mungkin disebapkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan
batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji
hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian
untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
5. Analisis Korelasi Dan Uji Signifikasi
Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menetukan seberapa erat hubungan antara dua variable. Definisi
analisis korelasi dinyatakansebagai berikut : “Analisis korelasi adalah suatu teknik statistik
yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel”
Pengertian lain menyebutkan, Korelasi adalah metode statistik yang dipakai untuk
mengukur asosiasi atau hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif, sedangkan untuk
mengukur asosiasi antara dua atau lebih variabel kuantitatif dipakai tes X kuadrat.
6. Analisis Regresi Untuk Peramalan
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan
sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel - variabel yang lain. Variabel "penyebab"
disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas,variabel eksplanatorik, variabel
independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik
sebagai absis, atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang
dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat
merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel
acak. Analisis regresi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya.
Analisis regresi dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan ramalan, dengan
penggunaan yang saling melengkapi dengan bidang pembelajaran mesin. Analisis ini juga
digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel
terikat, dan untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat
analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil keputusan
berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga
dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu.
Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi yang
terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat
mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas.
Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan Pentingnya mempelajari Dispersi data didasarkan pada 2 pertimbangan:
1. Pusat data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang sangat terbatas.
2. Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran dua distribusi
data atau lebih.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan
proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-
rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat
memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan
mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif
memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat
pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang
berbeda .
Statistik inferensial merupakan kebalikan dari statistika deskriptip, statistika
infrensial merupakan statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu
populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi
(perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas
(umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik
penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan
pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji t
(Sugiyono, 2006).
B. Saran
Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya karena pelajaran statistik
adalah pelajaran yang “menggentarkan”, ada benarnya. Ini mungkin terjadi karena adanya
anggapan bahwa dengan mempelajari statistik maka seseorang harus benar-benar memiliki
kemampuan matematika yang kuat. Tentu saja, jika yang dipelajari adalah statistika teoritis
atau statistika matematis. Namun, untuk belajar statistika terapan - khusus untuk
kepentingan penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu memiliki latar yang kuat di bidang
matematika. Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan akar. Tepat sekali apa
yang dikatakan Pasaribu (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan non-statistik) bukan
dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik, tapi untuk kepentingan
memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Koster, Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), edisi pertama, bab V, halaman 93-134
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta, 1994
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1994
Levin, Richard dan David Rubin, Statistics for Management, Prentice Hall, New Jersey, 1991
Dr. Indra Jaya, M.Pd., Penerapan Statistik untuk Pendidikan, Citapustaka, Bandung, 2013
www.gudangmateri.com
Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex Media Komputindo.
Jakarta.