Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

PENGANTAR STATISTIK SPASIAL

Oleh Kelompok 7

Nur Liyah (P3E118006)


Yuni Kartika (P3E118043)
Melati Puspa Sari Ramli (P3E118017)
Aprilla Anawai Basman (P3E118034)
Ana Daniasih (P3E118024)
Ihwan Saifullah (P3E118028)

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Statistika Spasial.

Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penyusun
dan dapat menambah wawasan kita terutama dalam mempelajari tentang “Statistika
Spasial”.

Kendari, Oktober 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik Spasial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3


B. Perbedaan Statistik Spasial dan Statistik Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
C. Istilah Yang Digunakan Dalam Statistik Spasial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
D. Kegunaan Statistika Spasial dalam Berbagai Bidang . . . . . . . . . . . . . . 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Daftar Pustaka

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan
digunakanuntuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik
hanya digunakan untukmenggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kenegaraan sajaseperti : perhitungan banyaknya penduduk,
peembayaran pajak, gaji pegawai, dan lainsebagainya.Statistika adalah ilmu
yang merupakan cabang dari matematika terapan yang membahas metode-
metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian,
analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga keputusan
yangdiperoleh dapat diterima.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data
dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal
ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai
statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk
tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang
signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi
keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif
memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu
alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-
objek yang berbeda .Statistika inferensial mencakup semua metode yang
berhubungan dengan analisissebagian data (contoh) atau juga sering disebut
dengan sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan
kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi). Dalam statistika
inferensial diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, sertamelakukan
pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang
berlakuumum. Metode ini disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan
yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan
kesimpulan dari statistika inferensialyang hanya didasarkan pada sebagian data
saja sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi
kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuanmengenai teori

1
peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode-metode statistika
inferensial.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai barikut :
1. Apa itu statistik spasial ?
2. Apa perbedaan statistik spasial dengan statistik umum ?
3. Istilah apa saja yang digunakan dalam statistik spasial ?
4. Dalam bidang apa sajakah statistik spasial digunakan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini yaitu sebagai barikut :
1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari statistik spasial,
2. Untuk mengetahui perbedaan antara statistik spasial dengan statistik umum,
3. Untuk mengetahui istilah-istilah apa saja yang digunakan dalam statistik
spasial, dan
4. Untuk mengetahui kegunaan statistik spasial dalam berbagai bidang
tertentu.

2
BAB II PEMBAHASAN
PENGANTAR STATISTIK SPASIAL

A. Pengertian Statistik Spasial


Statistika spasial adalah metode statistika yang digunakan untuk
menganalisis data spasial. Data spasial adalah data yang memuat informasi
“lokasi”, jadi tidak hanya “apa” yang diukur tetapi menunjukkan lokasi dimana
data itu berada. Data-data spasial dapat berupa informasi mengenai lokasi
geografi seperti letak garis lintang dan garis bujur dari masing-masing wilayah
dan perbatasan antar daerah. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai
informasi alamat. Dalam bentuk yang lain, data spasial dinyatakan dalam bentuk
grid koordinat seperti dalam sajian peta ataupun dalam bentuk pixel seperti
dalam bentuk citra satelit. Dengan demikian pendekatan analisis statistika
spasial biasa disajikan dalam bentuk peta tematik. Hukum pertama tentang
geografi dikemukakan oleh W Tobler. Tobler dalam Anselin mengemukakan
bahwa, semua hal saling berkaitan satu dengan yang lainnya, tetapi sesuatu yang
dekat akan lebih berkaitan dari pada hal yang berjauhan. Hukum inilah yang
menjadi pilar mengenai kajian sains regional. Dapat disimpulkan bahwa efek
spasial merupakan hal yang wajar terjadi antara satu daerah dengan daerah yang
lainnya.
Data spasial adalah data yang memuat adanya informasi lokasi atau
geografis dari suatu wilayah. Menurut De Mers dalam Budiyanto, analisis
spasial mengarah pada banyak macam operasi dan konsep termasuk perhitungan
sederhana, klasifikasi, penataan, tumpang-susun geometris, dan pemodelan
kartografis. Secara umum analisis spasial membutuhkan suatu data data yang
berdasarkan lokasi dan memuat karakteristik dari lokasi tersebut. Analisis
spasial terdiri dari tiga kelompok yaitu visualisasi, eksplorasi, dan pemodelan.
Visualisasi adalah menginformasikan hasil analisis spasial. Eksplorasi adalah
mengolah data spasial dengan metode statistika. Sedangkan pemodelan adalah
menunjukkan adanya konsep hubungan sebab akibat dengan menggunakan
metode dari sumber data spasial dan data non spasial untuk memprediksi adanya
pola spasial. Lokasi pada data spasial harus diukur agar dapat mengetahui

3
adanya efek spasial yang terjadi. Menurut Kosfeld, informasi lokasi dapat
diketahui dari dua sumber yaitu:
1. Hubungan ketetanggaan (neighborhood)
Hubungan ketetanggaan mencerminkan lokasi relatif dari satu unit
spasial atau lokasi ke lokasi yang lain dalam ruang tertentu. Hubungan
ketetanggaan dari unit-unit spasial biasanya dibentuk berdasarkan peta.
Ketetanggaan dari unit-unit spasial ini diharapkan dapat mencerminkan
derajat ketergantungan spasial yang tinggi jika dibandingkan dengan unit
spasial yang letaknya terpisah jauh.
2. Jarak (distance)
Lokasi yang terletak dalam suatu ruang tertentu dengan adanya garis
lintang dan garis bujur menjadi sebuah sumber informasi. Informasi inilah
yang digunakan untuk menghitung jarak antar titik yang terdapat dalam
ruang. Diharapkan kekuatan ketergantungan spasial akan menurun sesuai
dengan jarak yang ada.
Hal yang sangat penting dalam analisis spasial adalah adanya pembobot
atau sering disebut sebagai matriks pembobot spasial. Matriks pembobot spasial
digunakan untuk menentukan bobot antar lokasi yang diamati berdasarkan
hubungan ketetanggaan antar lokasi. Statistik spasial dirancang khusus untuk
digunakan dengan data spasial dan datageografis. Metode ini menggunakan
ruang, panjang, pendekatan, arah, orientasi, ataubeberapa gagasan tentang fitur
dalam dataset yang berinteraksi satu sama lain. Itulah yang membuat statistik
spasial berbeda dengan metode statistik tradisional.

B. Perbedaan Statistik Spasial dan Statistik Umum


Perbedaan antara statistik spasial dan statistik umum dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Statistik Spasial
Statistik spasial adalah segala teknik analisis untuk mengukur distribusi
suatu kejadian berdasarkan keruangan (Scott & Warmerdam, 2006).
Keruangan yang dimaksud disini adalah variabel yang ada di permukaan
bumi seperti kondisi topografi, vegetasi, perairan, dll. Berbeda dengan

4
statistik non-spasial yang tidak memasukkan unsur keruangan dalam
analisisnya.
Dalam pengukuran distribusi suatu kejadian berdasarkan keruangan
dibedakan berdasarkan dua kategori yaitu (Scott & Warmerdam, 2006):
 Identifikasi karakteristik dari suatu distribusi
 Kuantifikasi pola geografi dari suatu distribusi.

Pola distribusi spasial secara umum terbagi menjadi tiga (Briggs, 2007):
 Mengelompok (Clustered) yaitu beberapa titik terkonsentrasi
berdekatan satu sama lain dan ada area besar yang berisi sedikit titik
yang sepertinya ada jarak yang tidak bermakna.
 Menyebar (Dispersed) yaitu setiap titik berjauhan satu sama lain atau
secara jarak tidak dekat secara bermakna
 Acak (Random) yaitu titik-titik muncul pada lokasi yang acak dan
posisi satu titik dengan titik lainnya tidak saling terkait.

2. Statistik Secara Umum


Pengertian Statistik adalah suatu kumpulan data yang berbentuk angka
dan disusun dalam bentuk diagram atau tabel dimana isinya menjelaskan
mengenai masalah tertentu. Arti statistik adalah sekumpulan metode dan
aturan mengenai pengumpulan, analisis, pengolahan, dan penafsiran data
dari angka-angka yang menjelaskan data atau hasil pengamatan. Secara
etimologis kata “statistik” berasal dari bahasa Latin, yaitu “status” yang
artinya negara atau yang berkaitan dengan ketatanegaraan.
Umumnya statistik banyak digunakan dalam suatu penelitian di
berbagai bidang, misalnya ekonomi, bisnis, manufaktur, pemasaran, dan
lain-lain. Dengan adanya statistik maka akan didapatkan suatu kesimpulan
dan memudahkan proses pengambilan keputusan.

C. Istilah Yang Digunakan Dalam Statistik Spasial


Beberapa istilah yang dapat kita temui dalam mempelajari statistik spasial
antara lain sebagai berikut :

5
1) Data titik (Point Pattern Analysis), menunjukkanlokasi berupa titik,
misalnya longitude dan latitude, x dan y. Contoh :

2) Data line, contoh :

3) Data area (Polygons or Data), menunjukan lokasi yang berupa luasan,


seperti suatu negara, kabupaten, kota, dan sebagainya. Contoh :

Contoh pemodelan spasial area :


Autoregressive Model

6
Ket :
Y : vektor berukuran p x l
ρ: koefisien dari variabel dependen spasial lag
u : vektor error
w : matriks terbobot dengan ukuran n x n
β : vektor k x l variabel prediktor
x : matriks berukuran n x k variabel prediktor
λ: koefisien dalam struktur spasial autoregressive
4) Spatial Pattern, akan menjelaskan bagaimana fenomena geografis
teridtribusi dan bagaimana perbandingannya dengan fenomena-fenomena
lainnya.
5) Ketergantungan spasial adalah properti dari proses stokastik spasial di mana
hasil di lokasi yang berbeda mungkin tergantung.
6) Heterogenitas spasial adalah properti dari proses spasial yang rata-rata (atau
"intensitas") bervariasi dari titik ke titik.
7) Matriks bobot, hubungan kedekatan antar lokasi dinyatakan dalam matriks
pembobot spasial.
8) Data cross-sectinal
9) Data time-series, dll,

D. Kegunaan Statistik Spasial Dalam Berbagai Bidang


Analisis spasial adalah inferensi visual terhadap peta yang merupakan
gabungan dari data spasial dan data atribut. Data spasial merujuk pada suatu
lokasi atau posisi di permukaan bumi. Sedangkan data atribut merujuk pada
variabel kualitatif seperti nama serta atribut numerik seperti jumlah populasi,
pendapatan dan lainnya.
Dalam epidemiologi, analisis spasial bukan hanya inferensi visual, tetapi
juga mencakup statistik spasial, yang bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi terjadinya perbedaan kejadian menurut area geografi;
2. Memisahkan antara data yang fitting dan yang tidak fitting dengan model;
3. Mengidentifikasi clustering; serta
4. Mengukur signifikansi paparan potensial.

7
Dengan statistik spasial dapat mengkuantifikasi ketidakpastian estimasi,
prediksi dan pemetaan serta menyediakan dasar inferensi statistik dengan data
spasial. Beberapa metode statistik spasial yang sering digunakan adalah adaptasi
dari metode statistik nonspasial seperti regresi.
Beberapa peneliti telah memanfaatkan spasial statistik untuk mempelajari
hubungan spasial antara indikator determinan sosial atau indikator faktor risiko
TB dan kejadian TB. Penelitian di suatu distrik di Cape Town, Afrika,
menunjukkan ada hubungan spasial antara kepadatan penduduk, tidak
mempunyai pekerjaan dan jumlah bar dengan kejadian TB.16 Penelitian di Hong
Kong menunjukkan bahwa kepadatan penduduk, usia dan tidak mempunyai
pekerjaan berhubungan dengan kejadian TB.22 Penelitian yang juga dilakukan
di Hong Kong menunjukkan bahwa ada hubungan sosial ekonomi dengan
kejadian TB.23 Sedangkan penelitian di Beijing menunjukkan ada perbedaan
kejadian TB pada penduduk migran dan non migran di Beijing, yang disebabkan
oleh perbedaan kondisi sosial ekonomi, kondisi lingkungan dan akses ke
pelayanan kesehatan antara penduduk migran dan non migran.
Beberapa penelitian yang memanfaatkan statistik spasial untuk mengetahui
cluster TB juga telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan di Distrik Almora,
India, menunjukkan bahwa penderita TB di distrik tersebut membentuk tiga
cluster.25 Penelitian yang dilakukan di Beijing menunjukkan bahwa penderita
TB membentuk dua cluster dengan prevalens rate yang hampir sama.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan pertama statistik spasial adalah dalam bentuk peta sebaran data.
Misalnya penggambaran arah angin pada peta tataguna lahan yang berkaitan
dengan musim, yang kemudian digunakan untuk “meramalkan” musim tanam.
Model spasial baru muncul belakangan ini, misalnya penggambaran jumlah kutu
yang ada dikepala yang disajikan dalam bentuk banyaknya kutu per sentimeter
(Cm) persegi, atau penggambaran magnitude gempa dalam bentuk bola-bola
pantai dengan ukura simbol yang berlainan untuk memperhatikan
kecenderungan magnitude dan posisi gempa.
Data spasial harus dimodelkan dalam bentuk yang sangat sederhana
sehingga cukup fleksibel untuk ditangani meskipun ukurannya besar sekali. Data
yang dipakai dapat berupa data kontinyu maupun data diskrit, dapat merupakan
agregasi spasial maupun pengamatan pada titik-titik dalam ruang, lokasi spasial
dapat regular maupun irregular, dan diskrit.
Statistik spasial deskriptif mirip dengan statistik tradisional deskriptif.
Misalnya, jika kita memiliki banyak titik di peta, kita mungkin ingin mengetahui
dari mana titik pusat tersebut berada. Kita mungkin juga ingin mengetahui
bagaimana cara menyebarkan titik-titik itu berada di sekitar pusat. Lalu ada
statistik spasial yang berkaitan dengan identifikasi dan pengukuran
hubunganspasial. Kita dapat menggunakan analisis regresi dan analisis regresi
spasial untuk mengujihubungan dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mendorong pola spasial yangsedang kita amati.

B. Saran
Menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, yang
sifatnya membangun atau memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.

9
Daftar Pustaka

Zakir Tazkiatunnaf, Anang. 2020. Pengertian Statistik Spasial dan Geostatistik.docx.


https://www.scribd.com/document/365572889/Pengertian-Statistik-Spasial-
dan-Geostatistik-docx (diakses tanggal 22 Oktober 2020)

Baso, Fadlullah. 2020. Statistika. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Statistika (diakses


tanggal 20 Oktober 2020)

Setyadji, B. 2005. GD4113- Statistik Spasial.


https://www.yumpu.com/id/document/read/33649826/statistik-untuk-data-
spasial (diakses tanggal 22 Oktober 2020)

10

Anda mungkin juga menyukai