Anda di halaman 1dari 7

TUGAS APLIKASI GEODESI SATELIT

“Resume Tentang Galileo dan Beidou”

Dosen:
Dr. Eko Yuli Handoko, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
Nabil Amirul Haq (6016202002)

PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
I. PENDAHULUAN
GNSS atau yang memiliki kepanjangan Global Navigation Satellite System, merupakan
salah satu teknologi yang berguna untuk penentuan posisi secara global dan dapat digunakan
oleh siapapun secara gratis yang terdiri dari kumpulan satelit sistem navigasi yang berupa
GPS dari Amerika Serikat, GLONASS dari Rusia, Galileo dari Uni Eropa, Beidou dari Cina,
IRNSS dari India, dan QZSS dari Jepang (Abidin, 2007).
Satelit navigasi mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi tentang posisi
lokasi geografis dan sinkronisasi waktu dalam penggunaan sinyal real time dari satelit
navigasi yang mengorbit. Posisi yang ditentukan terdiri dari 3 dimensi yaitu garis bujur, garis
lintang, ketinggian, serta informasi waktu (Borton, 2010) dalam (Bakara, 2011). Satelit
navigasi juga digunakan dalam berbagai sektor yaitu penelitian/survey, precision
farming/ketelitian dalam pertanian, mendukung pencarian dan penyelamatan, ilmu kebumian,
manajemen transportasi, pergantian waktu yang tepat, manajemen/ pelacakan/anti pencurian.
Sistem GNSS terus berkembang dan kemudian juga digunakan dalam berbagai sektor, seperti
pengangkutan, keamanan, pengawasan, dan industri.
Pada Makalah ini, akan khusus membahas mengenai Galileo dan Beidou yang akan
dijelaskan di bawah ini.

II. GALILEO
Galileo merupakan salah satu sistem satelit navigasi global (GNSS) yang mulai aktif
pada tahun 2005, yang dibuat oleh Uni Eropa melalui European Space Agency (ESA), dan
dioperasikan oleh European Union Agency for the Space Programme (EUSPA) (ESA, 2010).
Tujuan dari diciptakannya Galileo adalah untuk menyediakan sistem penentuan posisi
dengan ketelitian tinggi, sehingga bangsa Eropa tidak perlu mengandalkan GPS dari AS, atau
GLONASS dari Rusia yang bisa jadi sistemnya dinonaktifkan atau didegradasi oleh operator
mereka kapan saja.
2.1 Segmen Galileo
Sama seperti satelit sistem navigasi lainnya, Sistem Galileo juga mempunyai tiga segmen
yaitu ruang angkasa (satelit), Tanah, dan pengguna, ilustrasi segmen Galileo dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Segmen Galileo


 Segmen ruang angkasa (satelit) bertugas untuk menerima dan menyimpan data
yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengontrol, menyimpan dan menjaga
informasi waktu berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic di satelit), dan
memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat penerima dari
pengguna. Segment satelit Galileo terdiri dari 30 konstelasi satelit (24 satelit aktif
dan 6 cadangan), tinggi orbit kurang lebih 23222 km, mempunyai 3 bidang orbit
dengan inklinasi 56o, setiap bidang orbit terdiri dari 10 satelit, dan periode orbit
11 jam 58 menit (ESA, 2019).

Gambar 2. Segmen Ruang Angkasa Galileo


 Segmen Tanah atau Ground Segment terdiri dari dua Galileo Control Centers
atau GCC yang berlokasi di Eropa, yang pertama adalah Galileo Control Segment
(GCS) yang berfungsi untuk menghandel perawatan pesawat ruang angkasa dan
maintenance konstelasi satelit dan yang kedua adalah Galileo Mission Segment
(GMS) yang bertugas untuk menghandel sistem kontrol navigasi. GCS dan GMS
menghubungkan satelit dengan seluruh ground station yang ada di bumi yang
memiliki fungsi untuk pengontrol dan monitoring.

Gambar 3. Lokasi Segmen Kontrol Galileo


 Segmen pengguna (receiver) terdiri dari semua receiver maupun perangkat
elektronik yang kompatibel dalam menerima sinyal satelit Galileo, menentukan
pesudorange (dan hal lain yang bisa diobservasi), dan menyelesaikan persamaan
navigasi untuk mendapatkan koordinat yang juga dilengkapi informasi waktu
yang akurat.
2.2 Sinyal Galileo
Pada receiver yang dapat menerima sinyal Galileo, akan menerima boardcast dari satelit
Galileo yang berupa ukuran jarak dari penerima ke satelit, yang selanjutnya akan diproses
serta dihitung untuk menentukan posisi penerima. Selain informasi jarak tersebut, satelit
Galileo juga mengirimkan sinyal yang berisi data navigasi, data navigasi memuat tentang
beberapa informasi seperti informasi posisi satelit dan kesalahan jam satelit, untuk
membantu proses perhitungan posisi penerima (Bakara, 2011).
Tiap satelit Galileo akan memancarkan beberapa sinyal navigasi yang berbeda, yang
membuat Galileo memberikan pelayanan sinyal seperti berikut (Bakara, 2011):
 Layanan Terbuka (Open Service-OS), yaitu layanan yang bebas untuk setiap
pengguna, melalui frekuensi E5A, E5B dan E2-L1-E1.
 Layanan Safety Of Life (SOL), yaitu layanan untuk aplikasi keselamatan
transportasi. Layanan SOL ini tersedia untuk receiver yang dilengkapi sistem
dual frequency yang kompatibel dengan frekuensi L1 dan E5.
 Layanan Komersil (Commercial Services-CS), sinyal Galileo pada layanan ini
akan dipancarkan pada frekuensi C, dan dengan dua sinyal tambahan pada
frekuensi E5B dan E6 bersama-sama dengan frekuensi O.
 Pengaturan Layanan Publik (Public Regulated Service-PRS), layanan ini
digunakan bersamaan dengan kelompok government-authorised. Sinyal yang
digunakan pada layanan ini adalah L1 dan E6.
III. BEIDOU
BeiDou (COMPASS) Satellite Navigation System adalah sebuah proyek yang
dikembangkan oleh China dibiayai RRT sendiri, untuk tujuan mengembangkan sistim
navigasi satelit yang mandiri tanpa menggantungkan dengan satelit GPS Amerika maupun
GLONASS dari Rusia. Walaupun kemampuan BeiDou ini maish kurang dibandingkan
dengan sistem GPS maupun GLONAS, namun sistem BeiDou sudah mampu untuk
mengurangi ketergantungan China terhadap kedua sistem tersebut.
2.1 Segmen BeiDou
Pada dasarnya, segmen dari BeiDou mirip seperti segmen pada satelit navigasi global
lainnya. Beidou mempunyai tiga segmen yaitu ruang angkasa (satelit), geound, dan
pengguna.
 Segmen ruang angkasa (satelit) bertugas untuk menerima dan menyimpan data
yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengontrol, serta menyimpan dan
menjaga informasi waktu berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atom pada
satelit), dan juga memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke receiver.
Sistem COMPASS/ Beidou menggunakan 3 jenis satelit, yaitu satelit GEO
(Geostasioner Orbit), IGSO (Inclined Geosynchronouos Orbit) dan MEO
(Medium Earth Orbit), dengan total jumlah satelit adalah 35, dimana 5 adalah
GEO, 27 pada MEO, dan 3 pada IGSO (Yan dkk, 2019).
Satelit GEO dan IGSO adalah satelit dengan orbit geosynchronous. Orbit
geosynchronous adalah orbit suatu benda (umumnya satelit buatan) dengan bumi
sebagai pusatnya, yang mempunyai perioda sama dengan rotasi bumi (24 jam).
Jika sebuah satelit dengan orbit geosinkron mempunyai bentuk orbit lingkaran
sempurna dan mengorbit sebidang dengan garis khatulistiwa atau ekuator bumi,
maka satelit itu disebut satelit Geostasioner (GEO). Sedangkan apabila sebuah
satelit mengorbit dengan perioda yang sama dengan bumi namun mempunyai
sudut orbit (inklinasi) yang lebih besar dari 0° dengan ekuator bumi, maka satelit
itu disebut satelit Inclined Geosynchronouos (IGSO).
Satelit MEO atau Medium Earth Orbit adalah satelit yang mengorbit pada
ketinggian sekitar 8000 – 22000 km diatas permukaan bumi, dibawah satelit yang
mempunyai orbit geosinkron. Lintasan orbit dirancang agar melewati kutub bumi
Utara dan Selatan dan membentuk orbit elips (Siregar, 2009).

Gambar 7. Segmen Ruang Angkasa BeiDou


(Yan dkk, 2019)
Berikut ini daftar satelit BeiDou yang sudah diluncurkan sampai tahun 2011.
Tabel 1. Daftar Satelit BeiDou

 Segmen Ground pada Beidou terdiri dari :


 Master Control Station, bertugas untuk pengontrol konstelasi satelit dan
pemrosesan hasil pengukuran yang diiterima oleh Monitor Stations untuk
menciptakan pesan navigasi.
 Upload Stations, bertugas untuk mengupload koreksi orbit dan pesan
navigasi ke tiap satelit BeiDou.

 Monitor Stations, bertugas untuk mengumpulkan seluruh data dari satelit


BeiDou yang terdeteksi dari lokasi Monitor Stations.

Gambar 8. Segmen Kontrol BeiDou


 Segmen Ground pada BeiDou sekarang sudah bisa mencakup ke seluruh
pengguna di seluruh dunia yang memiliki perangkat yang dapat menangkap sinyal
BeiDou. Secara umum, sistem dari segmen pengguna BeiDou sama dengan GNSS
lainnya untuk layanan publiknya, tapi pada BeiDou memiliki kemampuan untuk
bertukar SMS dari pengguna ke Ground Station. Receiver BeiDou memiliki
kemampuan untuk mendapatkan koordinat posisi pengguna, kecepatan, dan
informasi waktu yang presisi dengan cara pemrosesan sinyal yang di pancarkan
oleh satelit BeiDou.
2.2 Sinyal BeiDou

Sinyal pada BeiDou umum nya sama seperti pada satelit GNSS lainnya, dimana terdiri
dari penginformasian jarak berupa kode C/A maupun kode P, kemudian ada pesan navigasi
yang memuat kode-kode tersebut, kemudian ada gelombang pembawa yang terdiri dari
frekuensi 1561.098MHz untuk B1, 1207.14MHz untuk B2, dan 1268.52 untuk B3 (CSNO,
2019).
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H.Z. 2001. Geodesi Satelit. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Abidin, H. Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
Bakara, J. 2011. Perkembangan Sistem Satelit Navigasi Global dan Aplikasinya. Berita
Dirgantara Vol. 12 No. 2 Juni 2011: 38-47.
CSNO-China Satellite Navigation Office. 2019. BeiDou Navigation Satellite System Signal In
Space Interface Control Document-Open Service Signal B11 (Version 3.0).
Cina: China Satellite Navigation Office.
ESA. 2010. Galileo : a Constellation of 30 Navigation Satellites.
http://www.esa.int/esaNA/ESAAZZ6708D_galileo_0.html. Diakses pada 24
Mei 2021.
ESA. 2019. Galileo Open Service-Service Definition Document. Paris: European Space Agency.
Yan, Zhibo. 2019. Distributed Contact Plan Design for GNSSs. IEEE Transactions on Aerospace
and Electronic Systems PP(99):1-1.

Anda mungkin juga menyukai