PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Geodesi Satelit adalah sub-bidang ilmu geodesi yang menggunakan bantuan
satelit (alam ataupun buatan manusia) untuk menyelsaikan problem-problem geodesi,
yaitu yang terkait dengan penentuanposisi, penentuan medan gaya berat, serta
penentuan variasi temporal dan spasial dari posisis dan medan gaya berat.
GNSS merupakan suatu sistem satelit yang terdiri dari konstelasi satelit yang
menyediakan informasi waktu dan lokasi, memancarkan macam-macam sinyal dalam
berbagai frekuensi secara terus menerus, yang tersedia di semua lokasi di atas
permukaan bumi.GNSS memiliki peran penting dalam bidang navigasi. GNSS yang
ada saat ini adalah Global Positioning System (GPS) milik Amerika Serikat, Global
Navigation Satellite System (GLONASS) milik Rusia, Galileo milik Uni Eropa, dan
Compass/ Beidou milik Cina. India dan Jepang telah mengembangkan kemampuan
GNSS regional dengan meluncurkan sejumlah satelit ke antariksa untuk menambah
kemampuan yang sudah disediakan oleh sistem global dalam menyediakan tambahan
cakupan regional. (UNOOSA, 2011)
Sistem satelit navigasi global/GNSS terdiri dari segmen antariksa, segmen
pengendali dan segmen pengguna.Segmen antariksa (satelit) memancarkan sinyal
navigasi kepada segmen pemakai, yang dikendalikan stasiun pengendali di
Bumi.Satelit navigasi terdiri dari konstelasi satelit dengan cakupan global.Fungsi
satelit-satelit tersebut mengirim sinyal ke receiver yang dipasang di pesawat terbang,
kapal laut, kendaraan bermotor dan manusia, untuk dapat menentukan posisi-posisi
mereka.
1.2.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembahasan GNSS (Global Navigation Satellite System)
adalah:
a.
b.
c.
d.
1.3.
MANFAAT
Adapun manfaat dari pembahasan GNSS (Global Navigation Satellite System)
adalah:
a.
b.
c.
d.
1.4.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari pembahasan GNSS (Global Navigation Satellite
System) adalah:
a. Hanya membahas GNSS global yaitu GPS dan GLONASS
b. Hal-hal yang dibahas adalah jenis orbit, segmen kerja dan penggunaan GNSS
khususnya dalam bidang Geodesi
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. PENGERTIAN
jam di titik nodal (ascending node), dari bidang ekuator ke bidang orbit. Pada orbit
prograde pergerakan satelit dalam orbitnya searah dengan rotasi Bumi.
kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara
kontinyu di seluruh dunia.Aristektur dari sistem GPS disetujui oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1973.Satelit yang pertama diluncurkan pada
tahun 1978, dan secara resmi sistem GPS dinyatakan operasional pada tahun 1994.
Biaya pembangunan sistem GPS yang pernah dilaporkan adalah sekitar 10 milyar
USD, sementara biaya operasi dan pemeliharaan per tahunnya berkisar dari 250
sampai 500 juta USD.
b. Segmen Kerja
Segmen Satelit
Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang
diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal sinyal
gelombang.Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat
permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan,
maupun waktu.Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk
mengontrol tingkah laku attitude satelit.
Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu :
Blok I :Initial Concept Validation Satellites
Blok II :Initial Production Satellites
Blok IIA :Upgraded Production Satellites
Blok IIR :Replenishment Satellites
Blok IIF :Follow-On Suistainment Satellites
Satelit GPS Blok I adalah generasi satelit percobaan (Initial Concept
Validation Satellites), dan pertama kali diluncurkan pada tanggal 22 Februari
1978.Sejak saat itu sampai tahun 1985, ada 11 satelit Blok I yang
diluncurkan.Meskipun satelit Blok I hanya dimaksudkan sebagai satelit percobaan,
tetapi sejak awal satelit-satelit Blok I ini sudah banyak digunakan oleh pihak militer
maupun sipil dengan hasil yang baik.
untuk memberikan pelayanan selama 7,8 tahun dan setiap satelit mempunyai jam
atom: 1 Cesium dan 2 Rubidium; serta memiliki kemampuan SA dan AS.
satelit GPS bersudut 55o terhadap ekuator dengan ketinggian rata-rata 20.200 km
dari permukaan bumi. Setiap satelit beratnya 800 kg dan bergerak dalam orbitnya
dengan kecepatan 4 km/detik.Jarak antar satelit diatur agar minimal 4 satelit yang
bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi pada setiap saat. Setiap
satelit ini memancarkan sinyal gelombang radio pada 2 frekwensi, yaitu 1575,24
MHz (sinyal L1/kode P) dan 1227,60 MHz (L2).
Segmen Receiver
Segmen receiver merupakan bagian utama dari segmen pengguna yang
terdiri dari pengguna GPS, baik di darat, laut, maupun udara. Dalam hal ini alat
penerima sinyal GPS ( GPSreceiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses
sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan
dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena
dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses
sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses
data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan
memori serta perekam data.
dilihat
dari
fungsinya,
secara
umum
receiver
GPS
dapat
Gambar 2.13.Contoh Receiver GPS Tipe Navigasi Tipe Sipil dan Tipe Militer
Receiver GPS penentuan posisi tipe pemetaan juga memberikan data
pseudorange (kode-C/A) seperti halnya receiver tipe navigasi. Hanya bedanya,
pada receiver tipe pemetaan, data tersebut direkam dan dipindahkan ke komputer
untuk diproses lebih lanjut. Oleh sebab itu, receiver tipe pemetaan ini dapat
digunakan untuk penentuan posisi secara diferensial, dan dalam hal ini ketelitian
yang dapat diberikan sekitar 1-5 m. Contoh aplikasi dari receiver GPS tipe
pemetaan adalah untuk survei dan pemetaan geologi dan pertambangan,
peremajaan peta, serta pembangunan dan peremajaan basis data SIG.
untuk penentuan posisi. Oleh sebab itu, receiver tipe geodetik umumnya digunakan
untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian yang relatif tinggi, seperti untuk
pengadaan
titik-titik
kontrol
geodesi,
pemantauan
deformasi,
dan
studi
geodinamika.
Segmen Satelit
Kontraktor utama dari program GLONASS adalah Reshetnev Information Satellite
Systems
(sebelumnya
disebut
NPO-PM).
Perusahaan
yang
terletak
di
Zheleznogorsk, adalah desainer dari semua satelit GLONASS, bekerja sama dengan
Institute for Space Device Engineering (bahasa Rusia: ) dan Russian
Institute of Radio Navigation and Time. Produksi berkala satelit dilakukan oleh
perusahaan Polyot PC di Omsk .
Selama tiga dekade pengembangan, desain satelit telah melalui banyak perbaikan,
dan dapat dibagi menjadi tiga generasi: GLONASS yang asli (sejak 1982),
GLONASS-M (sejak 2003), dan GLONASS-K (sejak 2011). Setiap satelit
GLONASS memiliki desain GRAU 11F654, dan masing-masing juga memiliki
desain militer "Cosmos-NNNN".
Generasi Pertama
Generasi pertama satelit GLONASS (juga disebut Uragan) kesemuanya 3sumbu yang stabil, umumnya memiliki berat 1.250 kg dan dilengkapi dengan
sistem propulsi sederhana untuk memungkinkan relokasi dalam konstelasi.
Seiring waktu, dilakukan pengembangan menjadi Blok IIa, IIb, dan IIV, dengan
pengembangan setiap blok evolusioner.
Enam satelit Blok Iia diluncurkan di 1985-1986 dengan standar waktu dan
frekuensi yang lebih baik dari prototype, dan stabilitas frekuensi yang
meningkat.Satelit-satelit ini juga menunjukkan umur hidup rata-rata 16 bulan
operasional.Satelit Blok Iib dengan desain 2 tahun masa hidup, muncul pada
tahun 1987, dimana total 12 satelit diluncurkan, tapi setengah dari jumlah itu
hancur dalam kecelakaan kendaraan peluncuran. Enam satelit yang berhasil
mencapai orbit bekerja dengan baik, beroperasi selama rata-rata hampir 22
bulan.
Blok IIV adalah yang paling produktif dari generasi pertama.Digunakan
secara eksklusif 1988-2000 dan terus dimasukkan dalam peluncuran sampai
2005, total 25 satelit diluncurkan.Didesain untuk hidup selama tiga tahun,
namun berbagai satelit melebihi tiga tahun, dengan satu model yang hidup
sampai 68 bulan.
Satelit Blok II yang biasanya diluncurkan tiga buah pada satu waktu dari
Kosmodrom Baikonur menggunakan Proton-K Blok-DM-2 atau Proton-K BrizM boosters.Satu-satunya pengecualian adalah ketika pada dua peluncuran,
sebuah satelit reflektor geodetik Etalon diganti oleh sebuah satelit GLONASS.
Generasi Kedua
Generasi
kedua
dari
satelit,
yang
dikenal
sebagai
Glonass-M,
dikembangkan awal tahun 1990 dan pertama kali diluncurkan pada tahun
2003.Satelit ini memiliki masa hidup tujuh tahun dan berat sekitar 1.480 kg.
Ukuran satelit adalah sekitar 2,4 m (7 ft 10 in) dengan diameter 3,7 m (12 kaki)
tinggi, dengan rentang panel surya 7,2 m (24 kaki) untuk kemampuan
pembangkit tenaga listrik sebesar 1600 watt pada saat peluncuran. Struktur
payload belakang menjadi tempat 12 antena utama untuk transmisi Lband.Reflektor laser sudut kubus juga dilakukan untuk membantu dalam
penentuan orbit yang tepat dan penelitian geodesi. Satelit ini juga
menggunakan jam atom Cesium.
Total sebanyak 14 satelit generasi kedua diluncurkan sampai akhir
2007.Seperti generasi sebelumnya, satelit-satelit generasi kedua diluncurkan
sejumlah tiga satelit sekali waktu menggunakan Proton-K Blok-DM-2 atau
Proton-K Briz-M boosters.
dari
lokasi
peluncuran
Kosmodrom
Plesetsk
dengan
proses ini akan berlangsung pada skala waktu yang tunggal. Untuk memenuhi
persyaratan ini, Synchronization System yang memuat Central Synchronizer yang
merupakan sebuah stasioner standar frekuensi hidrogen ultra-stabil, yang
digunakan sebagai dasar untuk skala waktu GLONASS.Semua skala waktu pada
satelit
disinkronisasi
dengan
skala
waktu
sistem.Central
Synchronizer
Segmen Receiver
Dari jenis data yang dikirim atau direkam, satelit GLONASS mengirimkan
dua jenis sinyal, yaitu sinyal Standard Precission (SP) dan sinyal High Precission
(HP).
Sinyal menggunakan pengkodean DSSS dan modulasi Binary Phase-Shift
Keying (BPSK) yang sama seperti pada sinyal GPS. Semua satelit GLONASS
mengirimkan kode yang sama seperti sinyal SP mereka, namun setiap pengiriman
dilakukan pada frekuensi yang berbeda menggunakan 15-kanal berteknik
Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang mencakup kedua sisi baik dari
1602,0 MHz, yang dikenal sebagai band L1. Pusat frekuensi adalah 1602 MHz + n
0.5625 MHz, dimana n adalah nomor saluran frekuensi satelit (n = -7, -6, -5, ... 0,
..., 6, sebelumnya n = 0, .. , 13). Sinyal yang ditransmisikan dalam kerucut 38 ,
dengan menggunakan polarisasi melingkar tangan kanan, pada EIRP antara 25
hingga 27 dBW (316-500 watt). Perhatikan bahwa konstelasi 24 satelit
diakomodasi dengan hanya 15 saluran dengan menggunakan kanal frekuensi yang
sama untuk mendukung pasangan satelit antipodal (sisi berlawanan dari planet di
orbit).
Sinyal HP (L2) disiarkan di fase quadrature dengan sinyal SP, berbagi
gelombang pembawa sama dengan sinyal SP, tetapi dengan bandwidth yang
sepuluh kali lebih tinggi dari sinyal SP.
Sinyal L2 menggunakan FDMA sama dengan sinyal band L1, tetapi
mengirimkan membelakangi 1246 MHz dengan frekuensi pusat ditentukan oleh
persamaan 1246 MHz + n 0,4375 MHz, dimana n mencakup kisaran yang sama
seperti untuk L1.
Pada efisiensi puncak, sinyal SP menawarkan akurasi posisi horisontal
dalam 5-10 meter, posisi vertikal dalam 15 meter, mengukur vektor kecepatan jarak
10 cm / detik, dan waktu dalam 200 ns, semua didasarkan pada pengukuran dari
empat generasi pertama satelit secara bersamaan; satelit baru seperti GLONASS-M
memperbaiki ini. Sinyal HP yang lebih akurat yang tersedia untuk pengguna yang
berwenang, seperti Militer Rusia. Saat ini, sinyal referensi sipil tambahan disiarkan
di band L2 dengan kode SP identik dengan sinyal band L1. Ini tersedia dari semua
satelit di konstelasi saat ini, kecuali satelit bernomor 795.
GLONASS menggunakan datum koordinat bernama "PZ-90", di mana
lokasi yang tepat dari Kutub Utara diberikan sebagai rata-rata posisinya 19001905.Hal ini berbeda dengan datum koordinat GPS, WGS 84, yang menggunakan
lokasi Kutub Utara pada tahun 1984. Pada tanggal 17 September 2007, datum PZ90 telah diperbarui agar berbeda dari WGS 84 kurang dari 40 cm (16 in) dalam arah
tertentu.
dengan sistem GPS, maka semua peta yang lengkap dengan nama jalan dan
tempat layanan publik pun akan terlihat di monitor.
Sistem satelit navigasi global (seperti GPS) juga dapat digunakan untuk
pemantauan gempa. Dengan kete-litian yang tinggi bisa digunakan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya milimeter dalam setahun.
Selain itu, juga dapat digunakan untuk pemantauan pergerakan tanah yang
bermanfaat untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik
ataupun tektonik.
Sistem satelit navigasi global (seperti GPS) juga dapat digunakan sebagai
pelacak kendaraan. Dengan bantuan GPS, pemilik kendaraan/pengelola armada
bisa mengetahui keberadaan kendaraan serta arah pergerakannya. Sistem ini
telah digunakan di Indonesia, di mana polisi dapat meringkus seorang pencuri
mobil dengan bantuan sistem GPS yang dipasang di mobilnya.
Sistem satelit navigasi global (seperti GPS) juga dapat digunakan untuk studi
Ionosfer dan Troposfer. Satelit tersebut akan memancarkan sinyal-sinyal
gelombang elektro-magnetik yang sebelumnya diterima antena receiver GPS
akan melewati medium lapisan-lapisan atmosfer dan troposfer (Aplication
Global Positioning System-GPS, 2011).
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
a. GNSS termasuk pada Orbit prograde dan Medium Earth Orbit (MEO).
b. Sinyal yang dipakai adalah sinyal L-band yaitu L1 dan L2.
c. Segmen Kerja GNSS adalah Segmen Angkasa, Segmen Kontrol dan Segmen
Pengguna.
d. Teknologi GNSS secara umum lebih baik dari metode pemetaan konvensional.
e. Teknologi GNSS mampu memberikan informasi posisi yang lebih akurat (sampai
level militer) dimanapun di permukaan bumi.
f. Teknologi GNSS dapat memberikan informasi posisi lebih cepat dan mudah
(dibanding metode lain ).
DAFTAR PUSTAKA