Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI GNSS

“Pengukuran GPS Metode One-Way (Absolut)


dan Differential (Relatif)”

Disusun Oleh

Kholqi Azam Rizaldi 13/347573/TK/40753


Dinda Chintya Jamal 13/353657/TK/41371
Larassita Ninda P. 13/353680/TK/41375
Irghan Santiz R.A. 13/347534/TK/40739

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
I. TUJUAN

- Mahasiswa mampu melakukan pengambilan data posisi dari suatu titik


menggunakan alat GPS Geodetik, dengan metode pengukuran Absolut dan
Relatif.

II. DASAR TEORI


Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara
bersama-sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus.
Untuk menentukan koordinat suatu titik di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4
satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default posisi dan
koordinat diperoleh bereferensi ke global datum yaitu World Geodetic System 1984
atau WGS ’84.

Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi dua metode yaitu
metode absolut dan relative :
 Metode absolut atau juga dikenal sebagai point positioning, menentukan posisi
hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi
dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya
diperuntukkan bagi keperluan navigasi.
 Metode relative atau sering disebut differential positioning, menentukan posisi
dengan menggunakna lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang dari satelit
dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya.
Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (kurang dari 1 meter) dan
diaplikasikan untuk keperluan survey geodesi ataupun pemetaan yang
memerlukan ketelitian tinggi.

III. ALAT DAN BAHAN


- Receiver GPS tipe Geodetik + Controller
- Statif
- Jam Tangan

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 2


IV. LANGKAH KERJA
Pengambilan data di Lapangan
- Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran, kemudian
melakukan mobilisasi ke titik yang akan diamat.
- Mendirikan statif dan memasang tribach di atas statif.
- Melakukan Setting Alat (Sumbu I Vertikal dan Sentering)
- Memasang antena dan receiver GPS pada tribach.
- Menekan tombol power pada receiver GPS untuk menyalakannya
- Menyalakan bluetooth pada receiver, kemudian menghubungkannya dengan
kontroler.
- Memulai pengukuran menggunakan aplikasi pada kontroler. Pada aplikasi
tersebut, menentukan waktu pengamatan yang akan dilakukan.
- Menunggu sampai receiver selesai melakukan pengambilan data, sesuai dengan
lama waktu pengamatan yang dimasukkan pada receiver sebelumnya.

Download data

- Menyiapkan komputer / laptop / smartphone yang akan dijadikan tempat


penyimpanan data pengukuran dan receiver GPS beserta controllernya.
- Download data dapat dilakukan dengan 2 cara, menggunakan kabel atau
menggunakan bluetooth. Untuk download data menggunakan kabel, diperlukan
aplikasi khusus downloading data seperti NetView.
- Download data menggunakan Bluetooth dapat dilakukan dengan Controller. Buka
folder tempat penyimpanan data koordinat hasil pengukuran menggunakan File
Explorer.

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 3


- Klik dan tahan file koordinat yang akan ditransfer, kemudian pilih Beam File.

- Pilih device (HP / Laptop) yang akan digunakan untuk menerima transfer data
koordinat.

Pengolahan data – Konversi Data Koordinat

- Pengolahan data diawali dengan melakukan convert data, dari format JPS ke
RINEX. Pengubahan format data dapat dilakukan menggunakan software
JPS2RIN.
- Memasukkan file koordinat dalam format JPS yang telah didownload dari
receiver. Dapat dilakukan dengan cara membuka menu File  Open File(s) 
Pilih file koordinat yang ingin diubah formatnya.

- Pilih semua file yang sudah diinput, klik Convert, sesuaikan parameter konversi,
kemudian klik Convert to RINEX.

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 4


Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengamatan Absolut
Hasil dari pengamatan absolut yaitu data yang dihasilkan akan tersebar karena
pengamatan absolut yang masih mengandung banyak kesalahan sehingga hasil
pengamatannya tidak presisi. Gambarannya sebagai berikut :

Dimana kesalahan-kesalahan seperti ionosfer, troposfer, multipath, waktu dan


kesalahan lainnya.
Pada praktikum ini , titik pengamatan diamat secara statik dengan lama
pengukuran 50 detik dengan interval pengamatan 5 detik. Pengamatan titik
menggunakan metode absolut ini dilakukan sebanyak 10 kali. Hasil dari 10 kali
pengamatan absolut yang didapatkan adalah titik tersebar dari titik yang dianggap
benar (pengamatan static yang lebih lama dan diikatkan dengan GMU CORS).
Titik-titik hasil pengamatan absolut berada pada buffer lingkaran titik hasil
pengamatan relatif dengan radius kurang lebih 4 meter, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat ketelitian menggunakan pengukuran absolut masih rendah (fraksi
meter). Persebaran data dapat dilihat pada gambar di bawah :

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 6


Titik yang diperoleh dari
pengukuran Absolut

Titik yang diperoleh dari


pengukuran Relatif

2. Pengamatan Relatif
Dimana pada pengamatan ini dilakukan dengan beberapa receiver, dan receiver di
geodesi menjadi suatu referensinya. Berikut pengukuran secara relative :

Pengukuran relative diikatkan kepada titik yang mengamat GPS secara statik lebih
lama dari titik pengamatan. Dimana titik yang dijadikan acuan memiliki koordinat
yang nilainya dianggap fix, memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.
Pada pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, titik yang dijadikan acuan
adalah GMU CORS yang berada di atas Gedung Teknik Geodesi. Titik
Pengamatan diamat selama 8 menit 9 detik, dengan interval pengamatan 1
detik.

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 7


3. Download Data
Hasil download data sebagai berikut :

4. Konversi data koordinat


Berikut hasil konversi data koordinat dari format JPS ke RINEX. Data dikonversi
menjadi RINEX agar data dapat diolah menggunakan software apapun. Setelah
data dikonversi menjadi RINEX akan terbentuk 3 file baru dengan ekstensi 15N,
15G, 15o.

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 8


VI. KESIMPULAN
Pengukuran absolut dan relatif dilakukan dengan cara yang sama di lapangan.
Perbedaannya adalah pada proses pengolahan data.

VII. DAFTAR PUSTAKA


SNI Jaring Kontrol Horizontal
www.coremap.or.id/downloads/GPS.pdf

Laporan Praktikum GNSS – Kelompok 5 Kelas A 9

Anda mungkin juga menyukai