Anda di halaman 1dari 31

GPS dan

GLONASS
Nabil Amirul Haq
(6016202002)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

GNSS atau Global Navigation Satellite System, merupakan salah satu


teknologi yang berguna untuk penentuan posisi secara global dan dapat
digunakan oleh siapapun secara gratis yang terdiri dari kumpulan satelit
sistem navigasi yang berupa GPS dari Amerika Serikat, GLONASS dari
Rusia, Galileo dari Uni Eropa, Beidou dari Cina, IRNSS dari India, dan
QZSS dari Jepang.
PENDAHULUAN
Satelit navigasi mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi
tentang posisi lokasi geografis dalam koordinat 3D (yaitu garis bujur,
garis lintang, ketinggian) dan informasi waktu. Satelit navigasi sering
dimanfaatkan dalam berbagai sektor yaitu, penelitian, survey, pertanian,
operasi pencarian dan penyelamatan, ilmu kebumian, manajemen
transportasi, pergantian waktu yang tepat, manajemen/ pelacakan/anti
pencurian, dan masih banyak lagi.
TOPIK BAHASAN

1. GPS 2. GLONASS
GLOBAL POSITIONING
SYSTEM
• GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang
dikembangkan oleh US Department of Defense (DoD) di
awal 1970-an.
• Pada awalnya, GPS dikembangkan sebagai sistem militer
untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika Serikat.
• Namun lama setelah itu, akses tersebut dibuat tersedia
untuk warga sipil dan sekarang menggunakan dual-sistem
yang dapat diakses oleh pengguna militer dan sipil
Segmen GPS
Sistem GPS mempunyai tiga segmen yaitu ruang angkasa
(satelit), pengontrol, dan penerima atau pengguna.
Segmen Ruang Angkasa
• Segmen ruang angkasa (satelit) bertugas untuk menerima dan menyimpan
data yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengontrol, menyimpan dan
menjaga informasi waktu berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic
di satelit), dan memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke
pesawat penerima dari pengguna.
• Segment satelit terdiri dari 24 konstelasi satelit (21 satelit aktif dan 3
cadangan), tinggi orbit kurang lebih 20200 km, mempunyai 6 bidang orbit
dengan eksentrisitas kurang dari 0,02, dan periode orbit 11 jam 58 menit.
Segmen Kontrol
• Segmen kontrol bertugas untuk mengendalikan dan mengontrol satelit dari
bumi baik untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit
dan waktu, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit.
Segmen Penerima
• Segmen penerima (receiver) bertugas menerima data dari satelit dan meprosesnya
untuk menentukan (posisi tiga dimensi yaitu koordinat di bumi ditambahkan dengan
ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna. Jenis-jenis
receiver GPS sangat beragam yang bisa diklasifikasikan berdasarkan data yang
diterima dan juga fungsi atau kegunaannya.
• Berdasarkan Data yang Diterima (Seeber, 2003):
*C/A-code
*C/A-code + L1
*C/A-code + L1 + L2
*C/A-code + P-code + L1 + L2
• -Berdasarkan Fungsinya:
*Penentuan Posisi : Navigasi, Pemetaan, Geodetik
*Penentuan Waktu : Timing Receiver
Sinyal GPS
• Untuk memberikan informasi, GPS memberikan sinyal-sinyal tentang posisi satelit
maupun si pengamat, waktu, jarak melalui transmisinya ke bumi.
• Sinyal GPS juga digunakan untuk menginformasikan kelayakgunaan (kesehatan)
satelit kepada si pengamat, serta informasi pendukung lainnya seperti:
* parameter untuk perhitungan koreksi jam satelit,
* parameter model ionosfer satu frekuensi (model Klobluchar)
* transformasi waktu GPS ke UTC (Universal Time Coordinate)
* status konstelasi satelit.
Sinyal GPS
Penginformasian Jarak (kode)
• Ada dua kode pseudo-random noise (PRN) yang dikirimkan oleh satelit GPS dan digunakan sebagai
penginformasian jarak, yaitu kode-P (P = Precise atau Private) dan kode-C/A (C/A = Coarse Aquisition
atau Clear Access).
• Kode – C/A merupakan rangkaian dari 1023 bilangan biner yang berulang setiap satu milidetik (msec) dan
sekitar 300 meter dalam unit jarak. Pada kode C/A hanya dimodulasikan pada gelombang pembawa L1.
Kode –P merupakan rangkaian bilangan biner yang sangat panjang, yaitu 2,3547 x 1014.
• Kode –P mempunyai panjang gelombang sekitar 30 meter. Kode –P dimodulasikan pada kedua gelombang
pembawa L1 dan L2.
• Prinsip pengukuran jarak yang digunakan adalah dengan membandingkan kode yang diterima dari satelit
dengan kode replika yang diformulasikan di dalam receiver, seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.
Sinyal GPS
Penginformasian Posisi Satelit
• Pesan navigasi (navigation message) berisi tentang koefisien koreksi jam satelit parameter orbit, alamanak
satelit, UTC, parameter koreksi ionosfer, serta informasi special lainnya seperti status konstelasi dan
kesehatan satelit.
• Pesan navigasi tersebut ditentukan oleh segmen sistem kontrol dan dikirimkan (broadcast) ke pengguna
menggunakan satelit GPS. Salah satu informasi yang terkandung dalam pesan navigasi GPS adalah
ephemeris (orbit) satelit yang biasa disebut broadcast ephemeris.
Sinyal GPS
Carrier Wave L1 dan L2
• Gelombang pembawa pada GPS yaitu L1 dan L2. Gelombang L1 membawa kode-kode P(Y) dan C/A
beserta pesan navigasi, sedangkan gelombang L2 membawa kode P(Y) dan pesan navigasi. Agar
gelombang pembawa dapat ‘membawa’ data kode dan pesan navigasi, maka data tersebut harus
ditumpangkan ke gelombang pembawa, yaitu L1 dan L2 ini.
• Tahap penumpangan terdiri dari dua, pertama adalah penumpangan pesan navigasi ke kode.
• Tahap kedua adalah penumpangan kode ke gelombang pembawa.
• Seiring berkembangnya teknologi, sinyal GPS juga dapat ditransmisikan pada frekuensi L5.
Kesalahan dan Bias GPS
Pada umumnya, seluruh satelit dalam GNSS memiliki kesalahan
dan bias yang sama
Kesalahan Ephemiris
Kesalahan ephemeris adalah kesalahan dimana orbit satelit yang dilaporkan tidak sama dengan orbitsatelit
yang sebenarnya . Pada dasarnya dapat disebabkan oleh faktor:
• Kekurang telitian pada proses perhitungan orbit satelit oleh station pengontrol satelit.
• Kesalahan dalam prediksi orbit untuk periode setelah uploading ke satelit.
Kesalahan Ephemiris
Untuk mereduksi kesalahan orbit yaitu dengan:

• Terapkan metode differnsial positioning.


• Perpendek panjang baseline.
• Perpanjang interval waktu pengamatan.
• Tentukan parameter kesalahan orbit dalam proses estimasi.
• Gunakan informasi orbit yang lebih teliti seperti ultra rapid ephemeris, rapid ephemeris atau
precise ephemeris.
Bias Ionosfer
Ionosfer adalah bagian dari atmosfer yang mempunyai sejumlah elektron dan ion bebas dimana ionbebas
dan elektron ini mempengaruhi perambatan gelombang radio. Lapisan ionosfer terletak kira-kiraantara 60
sampai dengan 1000 km. Besarnya jumlah elektron dan ion bebas tergantung dariaktifitas matahari. Efek
bias ionosfer mempunyai variasi spasial dan juga temporal.
Bias Ionosfer
Untuk mereduksi effek ionosfer ini adalah:

• Gunakan GPS dengan 2 frekuensi (L1,L2)


• Lakukan differencing data pengamatan
• Baseline yang diperpendek
• Pengamatan pada pagi atau sore hari
• Gunakan model prediksi global ionosfer.
• Gunakan parameter koreksi yang dikirim oleh sistem satelit.
Bias Troposfer
Ketika snyal GPS masuk ke lapisan troposfer akan terjadi refraksi yang menyebabkan adanya perubahan
kecepatan dan arah, beberapa cara untuk mereduksi efek ini adalah:

• Differencing data pengamatan.


• Perpendek baseline.
• Diusahakan pada ketinggian dan metrologis yang sama.
• Menggunakan model koreksi lokal troposfer.
• Menggunakan pengamatan water vapor radiometer (WVR) untuk mengeliminasi besarnya komponen
basah.
• Estimasi besaarnya parameter bias troposfer dalam bentuk zenit scale factor untuk setiap lintasan satelit.
• Gunakan parameter koreksi yang dikirimkan oleh sistem WADGPS.
Multipath
Multipath adalah pantulan dari benda-benda disekitar receiver. Ada beberapa pendekatan dalam menghadapi
multipath:

• Hindari lingkungan yang reflektif.


• Gunakan antena GPS yang baik dan tepat.
• Gunakan bidang dasar antena pengabsorsi sinyal.
• Jangan amati satelit yang berelevasi rendah.
• Lakukan pengamatan yang relatif panjang.
Ambiguitas Fase
Ambiguitas fase adalah jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh GPS. Ambiguitas ini
merupakanbilangan bulat. Pada One-Way dan single difference, ambiguitas ini tidak bisa dipisahkan dengan
kesalahan dari jam satelit dan receiver, sedangkan pada pengamatan double difference efek dari kesalahan
jam receiver dan satelit sudah dieliminasi sehingga sifat kebulatan harganya dapat ditentukan.
Cycle Slips
Cycle slips adalah ketidak kontinyuan dalam jumlah gelombang penuh dari fase gelombang pembawa yang
damati karena terputus dalam pengamatan sinyal. Cycle slips ini disebabkan :
• Mematikan dan menghidupakan receiver.
• Terhalangnya sinyal untuk diterima olwh antenna.
• Rendahnya ratio signal to noise.
• Adanya kerusakan komponen dalam receiver.

Beberapa metode yang umum diterapkan untuk mengatasi cycle clips yaitu :
• Penggunaan polynomial berorde rendah yang dicocokan ke time series dari variable yang diuji.
• Penggunaan differencing data ukuran yang berorde 2,3,dan 4.
Kesalahan Jam Satelit
• Kesalahan jam ada dua yaitu jam satelit dan jam receiver. Kesalahan jam satelit terjadi karena ada
penyimpangan offset, drift dan drift rate. Komponen kesalahan pada jam receiver lebih besar
dibandingkan dengan jam satelit dikarenakan penggunaan jam yang berbeda.
• Ada dua cara untuk menanggulangi kesalahan ini yaitu dengan mengestimasi parameter kesalahan jam
receiver (offset, drift dan drift rate) dan juga dengan melakaukan differencing data pangamatan.
GLONASS
• GLONASS adalah singkatan untuk Globalnaya
Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema, sistem
GLONASS saat ini dioperasikan oleh Departemen
Pertahanan Rusia.
• GLONASS merupakan salah satu satelit navigasi global
yang dapat memberikan informasi posisi, kecepatan, dan
waktu di permukaan bumi yang beroperasi dengan
cakupan global seperti GPS.
Segmen GLONASS
Sistem GLONASS mempunyai tiga segmen yang sama seperti
GPS, yaitu ruang angkasa (satelit), pengontrol, dan penerima
atau pengguna.
Segmen Ruang Angkasa
• bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh
stasiun-stasiun pengontrol, serta menyimpan dan menjaga informasi waktu
berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atom pada satelit), dan juga
memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke receiver.
• GLONASS memiliki 24 satelit dengan 21 satelit aktif dan 3 satelit cadangan,
tinggi orbit satelitnya adalah 19100km, memiliki 3 bidang orbit dengan 8
satelit tiap orbitnya, inklinasi orbit 64,80, periode revolusi dari GLONASS
adalah 11 jam 16 menit.
Segmen Kontrol
• Segmen kontrol pada GLONASS terdiri dari System Control Center (SCC) yang terletak di wilayah
Moskow, dan beberapa stasiun Telemetry, Tracking, dan Control (TT & C) yang terdistribusikan ke
seluruh wilayah Rusia. Segmen Kontrol Darat melakukan tugas sebagai berikut:
• Pemantauan orbit kontelasi
• Menyesuaikan parameter orbit satelit secara berkelanjutan
• Mengupload program waktu, perintah kontrol, dan informasi khusus
Segmen Pengguna
• Segmen pengguna pada GLONASS, meskipun konstelasi GLONASS mendekati cakupan global, pada
komersialisasinya terutama pengembangan segmen pengguna, masih kurang dibandingkan dengan sistem
GPS milik AS.
• Pemerintah Rusia secara aktif mempromosikan GLONASS untuk penggunaan sipil. Menurut Keputusan
Pemerintah Federasi Rusia “Tentang penggunaan GLONASS dalam sistem teknis dan kendaraan
transportasi”, 25 Agustus 2008, perangkat GLONASS N 641, harus digunakan di:
• Semua pesawat ruang angkasa dan komponen terpisahnya
• Semua pesawat sipil
• Semua kapal laut maupun sungai
• Semua kendaraan darat untuk penumpang maupun kargo
• Semua kendaraan untuk mengangkut muatan berbahaya
• Semua peralatan survei dan pemetaan
• Semua perangkat untuk singkronisasi waktu
Sinyal GLONASS
• Sinyal GLONASS Serupa dengan GPS, setiap satelit GLONASS mentransmisikan
dua kode (C / A dan P) serta sinyal navigasi pada dua frekuensi (L1 dan L2) yang
memungkinkan untuk menghilangkan kesalahan signal dari ionosfer.
• Frekuensi rata-rata untuk L1 adalah di sekitar 1602MHz (antara 1597 dan 1617MHz)
dan untuk L2 adalah 1246 MHz (antara 1240 dan 1260MHz), kedua kanal tersebut
masih menggunakan sistem Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang
berbeda dengan satelit GNSS yang lainnya yang menggunakan CDMA.
• Satelit GLONASS-K yang merupakan satelit terbaru telah menggunakan sistem
CDMA dengan kanal L3 pada frekuensi 1207,14MHz. Beberapa waktu kemudian,
satelit GLONASS-KM sudah mampu memancarkan sinyal pada frekuensi L5 atau
1176,45MHz (Stupak, 2010).
“TERIMA KASIH"

Anda mungkin juga menyukai