Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SPATIAL DATABASE

“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata


Kuliah Database Multimedia.”

Dosen Pemampu:
Karina Dhena Goda,M.Kom.

Oleh :
Ismail Jamil Jauhari (D11161050)
Lutvita Nur Afifah (D11161053)

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


(TECHNICAL EDUCATION AND DEVELOPMENT
CENTRE)
TAHUN PELAJARAN 2018
Jl. Pesantren KM. 2 Cibabat - Cimahi Utara, Jawa Barat
40513 Telp/Fax : 022 – 6645951
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama dan paling utama, saya ucapkan puji syukur atas


kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan irodat-Nya penulis mampu
menyusun makalah ini sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita semuanya
selaku umatnya sampai akhir zaman.
Makalah “SPATIAL DATABASE ” ini diajukan sebagai sarana
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Etika Profesi” yang nantinya akan
menjadi salah satu acuan untuk menentukan nilai mata kuliah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, tak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada Ibu Karina Dhena Goda,M.Kom., selaku dosen
yang telah membina penulis dalam menyusun makalah ini.
Terimakasih telah berkenan untuk membaca seluruh isi makalah ini
dan mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan, Akhirul Kalam.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cimahi, November 2018

Grup Tujuh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
2.1 Spasial Database ....................................................................................... 6
2.2 Tipe Data Spasial ....................................................................................... 6
2.3 Karakteristik Database Spasial .............................................................. 6
2.4 Refresentasi Data Spasial ....................................................................... 6
2.5 Format Data Spasial ................................................................................. 9
2.6 Sumber Data Spasial .............................................................................. 10
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Data Spasial.......................................... 11
2.8 GIS (Geographic Information System) ............................................... 12
2.9 Sistem Manajemen Basis Data Spasial (SMBDS) ........................... 13
2.10 Tipe Queri Spasial ................................................................................. 13
2.11 Contoh Query Spasial .......................................................................... 13
2.12 Spatial Integrity Constraints .............................................................. 14
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 16
3.1 Simpulan .................................................................................................... 16
3.2 Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data spasial menjelaskan fenomena geografi terkait dengan
lokasi relatif terhadap permukaan bumi (georeferensi), berformat
digital dari penampakan peta, berbentuk koordinat titik-titik, dan
simbol-simbol mendefinisikan elemen-elemen penggambaran
(kartografi), dan dihubungkan dengan data atribut yang disimpan
dalam tabel-tabel sebagai penjelasan dari data spasial tersebut
(georelational data structure).
Data yang mengendalikan SIG adalah data spasial. Setiap
fungsionalitas yang membuat SIG dibedakan dari lingkungan analisis
lainnya adalah karena berakar pada keaslian data spasial.
Data spasial memiliki peran penting dalam setiap aktivitas
pemerintah:
• 90% aktivitas pemerintah memiliki elemen spasial
• 65% aktivitas pemerintah menggunakan elemen spasial
sebagai identifier utama.
Telah banyak institusi yang mengumpulkan dan mengelola
berbagai macam data dan informasi spasial (geo-information) untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing membentuk pulau-pulau
geoinformasi (islands of geo-information).
Pengambilan keputusan yg efektif dalam pemerintahan
memerlukan informasi spasial yg. up-to-date dan akurat, yg
menjelaskan situasi terkini yg terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terhadap identifikasi masalah diatas
adalah :
A. Apa itu spasial database?
B. Apa hubungannya antara spasial database dan GIS / SIG ?
C. Bagaimana spasial database dapat di dapatkan dan dalam
bentuk apa direpresentasikan ?
D. Adakah kendala dalam pengelolaan database spasial?
E. Permasalahan apa saja yang biasa terjadi dalam pengelolaan
database spasial ?
1.3 Tujuan Penulisan
A. Agar menjadi acuan untuk menambah wawasan mengenai
database spasial
B. Bisa memeperjelas untuk mengatasi masalah mengenai
spasial database yang masih belum bisa teratasi
C. Menjadi rujukan mengenai GIS / SIG
D. Membuat pembaca dapat mengatasi permasalah yang
mungkin belum bisa diatasi

4
5

E. Menjadi rujukan materi untuk pembelajaran database spasial

1.4 Manfaat Penulisan


A. Memberikan penerangan mengenai database spasial
B. Menjadi bahan bacaan yang bisa menambah wawasan
pembaca
C. Menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah yang mungkin
belum terselesaikan
6

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Spasial Database


Berasal dari dua kata yakni : Database dan Spatial.
Database menurut C.J. Date pengertian basis data adalah koleksi
data/informasi operasional yang sengaja disimpan dan juga
digunakan oleh sistem aplikasi sebuah organisasi.
Spatial berdasar KBBI adalah berkenaan dengan ruang atau
tempat. Jadi data spasial adalah data yang memiliki referensi
ruang kebumian,di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai
unit spasial.
Jadi spasial database adalah data-dat yang berisi informasi
yang sengaja disimpan untuk dikelola atau digunakan kembali yang
yang memiliki referensi ruang kebumian,di mana berbagai data atribut
terletak dalam berbagai unit spasial.

2.2 Tipe Data Spasial


Data Spasial memiliki dua tipe data :
a. Data geografis (2D): peta jalan, peta penggunaan tanah, peta
kepemilikan tanah, peta politis yg menunjukkan perbatasan,
citra medis, cuaca dll.
b. Data Computer-aided Design (CAD) (2D/3D): informasi spasial
mengenai konstruksi dari sebuah objek, seperti bangunan,
mobil, pesawat terbang.

2.3 Karakteristik Database Spasial


Data Spasial memiliki tiga karakteristik :
a. Sistem basis data spasial adalah system basis data.
b. Ia menawarkan tipe data spasial (SDT) dalam model datanya
dan bahasa query.
c. Mendukung tipe data spasial dalam pelaksanaannya.
Menyediakan setidaknya pengindeksian spasial dan algoritma
yang efisien untuk bergabung spasial.

2.4 Refresentasi Data Spasial

a. Point /titik
Titik adalah representasi grafis atau geometri yang
paling sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak
memiliki dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan
7

dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan


simbol-simbol tertentu. Perlu dipahami juga bahwa skala peta
akan menentukan apakah suatu objek akan ditampilkan
sebagai titik atau polygon. Pada peta skala besar, unsur-unsur
bangunan akan ditampilkan sebagai polygon, sedangkan pada
skala kecil akan ditampilkan sebagai unsur-unsur titik.
Format titik : koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan.
Contoh : lokasi kecelakaan, letak pohon.

b. Lines (satu dimensi – line atau polyline)


Garis adalah bentuk geometri linier yang akan
menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk
merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu. Batas-
batas objek geometri polygon juga merupakan garis-garis,
demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan komunikasi, pipa
air minum, saluran buangan, dan utility lainnya dapat
direpresentasikan sebagai objek dengan bentuk geometri
garis. Hal ini akan bergantung pada skala peta yang menjadi
sumbernya atau skala representasi akhirnya. Format :
Koordinat titik awal dan akhir, mempunyai panjang tanpa
luasan. Contoh : jalan, sungai, utility.

a. Polygon (dua dimensi – area)


8

Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan


objek-objek dua dimensi. Unsurunsur spasial seperti danau,
batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik adalah
beberapa contoh tipe entitas dunia nyata yang pada umumnya
direpresentasikan sebagai objek-objek dengan geometri
polygon. Meskipun demikian, representasi ini masih akan
bergantung pada skala petanya atau sajian akhirnya.
Format : Koordinat dengan titik awal dan akhir sama,
mempunyai panjang dan luasan. Contoh : Tanah persil,
bangunan.

b. Permukaan (3D)
Setiap fenomena terkait fisik (spasial) memiliki lokasi di
dalam ruang. Akibatnya, model data yang lengkap juga harus
mencakup dimensi penting yang ketiga (ruang 3 dimensi). Hal
ini tentu saja juga berlaku bagi permukaan tanah, menara,
sumur, bangunan, batasbatas alamat, bencana (gempa,
tsunami, kebakaran), dan lain sebagainya.
Format : Area dengan koordinat vertikal, Area dengan
ketinggian Contoh : Peta slope, bangunan bertingkat.
9

2.5 Format Data Spasial


Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti
bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu
dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan
dalam dua format, yaitu :
a. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang
direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir di titik yang
sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua
buah garis).

Keuntungan utama dari format data vektor adalah


ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan
garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang
membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data
batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah
untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur.
Kelemahan data vektor yang utama dalah ketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan gradual.
b. Data Raster
10

Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah


data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data
raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel
grid yang disebut dengan pixel (picture element).

Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung


pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya dari permukaan bumi
yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual,
seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah
dan sebagainya. Keterbatasn utama dari data raster adalah
besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin
besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada
kapasitas perangkat keras yang tersedia.
2.6 Sumber Data Spasial
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat
diperoleh dari beberapa sumber antara lain :
a. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan
sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya
peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan
besar memiliki referensi spasia seperti koordinat, skala, arah
mata angin dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta
analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format
raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi
sehingga dapat menunjukkan koordinat sebenarnya di
permukaan bumi.
b. Data Sistem Penginderaan Jauh
Data penginderaan jauh (antara lain citra satelit, foto
udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang
terpenting bagi SIG karena ketersediannya secara berkala dan
mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam
satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing,
11

kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam


tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam
format raster.
c. Data hasil pengukuran lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan
berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data
ini merupakan sumber data atribut, contohnya : batas
administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan hutan dan lain-lain.
d. Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam
menyediakan data bagi SIG. keakuratan pengukuran GPS
semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini
bisanya direpresentasikan dalam format vector.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Data Spasial
Dalam sebuah ataupun teknologi apapun pasti ada yang
namanya kekurangan dan kelebihan. Berikut adalah kekurang dan
kelebihan yang didapat penulis dari beberapa referensi
a. Kelebihan
1. Data spasial dapat mewakili atribut geospasial.
2. Dapat menjalankan query pada data spasial yang
membutuhkan geometri dan operator geospasial yang
diimplementasikan dalam sistem database relasional
yang paling canggih seperti PostgreSQL.
3. Dengan menggunakan ekstensi relasional seperti
PostGIS, data spasial dapat dikelola bersama dengan
data atribut konvensional, dan paling sering itu
dilakukan.
4. Backup
5. Pemeriksaan integritas data
6. Lebih sedikit redundansi data
7. Keamanan / kontrol akses
8. Lock
b. Kekurangan
1. Data spasial juga membutuhkan visualisasi yang bagus
agar masuk akal.
2. Query database spasial ribet, terutama quey join tertentu
yang membutuhkan banyak pengukuran geospasial
atau operasi untuk kondisi join.
3. Biaya tinggi.
4. Beberapa tidak fleksibel
5. Pemeriksaan integritas data
6. Ketidaksesuaian dengan beberapa perangkat lunak SIG
12

2.8 GIS (Geographic Information System)


Basis data spasial yg khusus menyimpan data geografis
terdapat pada Geographic Information System (GIS). SIG atau GIS
menurut Barus Wiradisastra (2000) menyebutkan bahwa SIG adalah
“ Suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. Dengan kata lain
SIG adalah suatu sistem basis data berkemampuan khusus untuk
menangani data bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja”.

A. Manfaat GIS
1. Inventarisasi Sumber Daya Alam :
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber
daya alam, seperti minyak bumi, emas,
besi,batubara, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk dapat mengetahui persebaran kawasan
lahan, seperti :
 Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
 Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak
 Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
 Pemanfaatan perubahan fungsi lahan
 Rehabilitasi dan konservasi lahan.

2. Bidang Sosial
a. Untuk mengetahui potensi dan persebaran
penduduk.
b. Untuk mengetahui luas dan persebaran lahan
pertanian serta pola drainasenya.
c. Melakukan pendataan dan pengembangan jaringan
transportasi.
13

d. Melakukan pendataan dan pengembangan pusat


pertumbuhan serta pembangunan.
e. Melakukan pendataan dan pengembangan
permukiman penduduk, sekolah, rumah sakit,
kawasan industri, sarana hiburan dan rekreasi serta
perkantoran
3. Pengawasan Daerah Bencana Alam
a. Untuk memantau luas wilayah bencana alam
b. Sebagai alat bantu pencegahan bencana alam di
masa datang
c. Untuk menyusun rencana dalam pembangunan
kembali daerah bencana
d. Sebagai penentuan tingkat bahaya eros
e. Untuk memprediksi ketinggian banjir
f. Untuk memprediksi tingkat kekeringan

2.9 Sistem Manajemen Basis Data Spasial (SMBDS)


SDBMS merupakan software yang bisa melakukan :
• Dapat bekerja seperti DBMS yg ada
• Mendukung model data spasial, tipe data abstrak spasial
(ADT/Abstract Data Type) & bahasa queri yg dapat memanggil
ADT
• Mendukung indeksing spasial, algoritma pemrosesan operasi
spasial yg efisien, & aturan domain yg khusus utk optimasi
queri.
• Digunakan pada GIS ataupun aplikasi lainnya.
2.10 Tipe Queri Spasial
a. Nearess queries : Meminta objek yg berada dekat lokasi
tertentu.Contoh :query utk mencari semua restoran yg berada
dlm jarak tertentu dari titik tertentu.
b. Region queries: Meminta objek yg berada sebagian atau
keseluruhan pada area tertentu.Contoh : query untuk mencari
semua toko eceran di dalam suatu kota.
c. Queries that request intersections and unions of regions :
Meminta objek yg berada pada area yg beririsan atau
gabungan dari beberapa area. Contoh : dari informasi tahunan
mengenai curah hujan & kepadatan penduduk, diajukan query
utk mendapatkan semua area dengan curah hujan rendah &
kepadatan penduduk tinggi. Perhitungan query ini dgn
melakukan join dari 2 relasi spasial.
2.11 Contoh Query Spasial
a. Contoh Join Spasial
SELECT S.name FROM Senator S, Business B WHERE
S.district.Area() > 300 AND Within(B.location, S.district)
b. Contoh Join Non-Spasial
14

SELECT S.name FROM Senator S, Business B WHERE S.soc-


sec = B.soc-sec AND S.gender = ‘Female

2.12 Spatial Integrity Constraints


Secara umum, inkonsistensi dapat berhubungan dengan kedua data
atribut dan data spasial da nada sejumlah cara mengklasifikasi kendala
integritas spasial. Hirarki klasifikasi pertama mengklasifikasikannya menjadi
statis, transisi dan dinamis kendala. Yang kedua mengklasifikasikannya ke
topologi, batasan integritas semantic dan pengguna didefinisikan.

a. Topologi integrity constraints: Topologi adalah sebuah


prosedur matematis untuk mendefinisikan hubungan spasial
antara titik, garis, dan polygon. Ini mengacu pada asset aturan
yang mengatur konsistensi geometric dan topologi dalam
domain khusus.
b. Semantic integrity constraints: These differ from topological
integrity constraints in that they are concerned with the meaning
of geographical features. In this category, an example would be
a rule that states that a road may not run through any water
body except part of road contains the bridge. If the user
attempts to enter, for example a road would not normally run
through the water body. These types of semantics are derived
from the real world description. In this category the rules to
define the constraints are fit into its own data sets and the
semantic data is takes into account.The rules would develop
from the base of the meaning behind the topological
relationship with reality.
c. User defined integrity constraints: allow database
consistency to be maintained according to user defined
constraints. For example for external or legal reasons it may be
desirable to locate a nuclear power station away from the
residential areas at certain distance. When attempting to enter
the power station within the distance, a user-defined rule would
be activated.
15

d. Combination of classified constraints: The first classification


of static and transitional constraints are combined with the
second classification and summarized in table.
16

BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Spasial database merupakan database yang memuat atribut
geospasia. Database ini sangat bermanfaat baik dalam penelitinan
maupun dalam pemerintahan, karena dengan database ini jumlah
populasi, luas tanah dan lain sebagainya.
3.2 Saran
1. Software atau tools yang menangani database ini lebih
dikembangkan dan dipermudah
2. Dalam pemanpaatan database ini
17

DAFTAR PUSTAKA

https://bitfocus.com/data-analysis/gis-technology-helping-homeless/

https://www.geologinesia.com/2016/01/jenis-jenis-data-spasial-sig-
sistem.html

https://www.gurugeografi.id/2017/05/5-komponen-utama-sistem-
informasi.html

https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/sistem-informasi-geografis

https://www.quora.com/Describe-some-advantages-and-disadvantages-of-
Spatial-data-and-Attribute-data-in-case-of-Geographical-Information-System

https://prezi.com/ssiqdzycm27c/kompilasi-data-geospasial-dan-atributstudi-
kasus-titik-seis/

https://www.gsa.gov/real-estate/design-construction/spatial-data-
management/spatial-data-management-benefits

http://www.geol-amu.org/notes/m14b-4-4.htm

Anda mungkin juga menyukai