FOTOGAMETRI 1
“Kalibrasi Kamera Dengan Bantuan Software PhotoMdeller Scanner”
MINGGU-3
DISUSUN OLEH:
MOH MAHRUS ALI (18/425044/TK/46739)
KELAS A
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara mengambil foto yang baik menggunakan kamera digital dan
kamera handphone
2. Mengetahui parameter-parameter distorsi kamera
3. Mengetahui cara melakukan kalibrasi kamera dengan software PhotoModeler
Scanner
C. ALAT DAN BAHAN
1. Kamera Canon EOS Kiss X4.
2. Kamera HP Samsung A7 2018.
3. Laptop.
4. Software PhotoModeller Scanner.
D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada:
Dalam fotogrametri, kamera merupakan alat yang krusial karena digunakan untuk
menghasilkan photo. Dalam proses fotogrametri, setiap pengambilan foto dengan
kameradimungkinkan terjadinya error (salah pengoperasian/hasil). oleh karena itu, perlu
dilakukan kalibrasi kamera, agar kamera tepat dalam hasilnya. Saat ini telah tersedia
software yang menunjang dalam melakukan pengoreksian data foto, yaitu PhotoModeler
Scanner
1. Distorsi radial adalah pergeseran linier titik foto dalam arah radial terhadap titik
utama dari posisi idealnya. Distorsi lensia biasa diekspresikan sebagai fungsi
polonomial dari jarak radial (dr) terhadap titik utama foto Distorsi tangensial
adalah pergeseran linier titik di foto pada arah normal (tegak lurus) garis radial
memalui titik foto tersebut.
2. Distorsi tangensial disebabkan kesalahan sentering elemen-elemen lensa dalam
satu gabungan lensa dimana titik ousat elemen-elemen lensa dalam gabuang
lensa tersebut tidak terletak pada satu garis lurus. Pergeseran ini biasa
dideskripsikan dengan 2 persamaan polonomial untuk pergeseran pada arah x
(dx) dan y (dy). Kalibrasi kamera dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Secara umum kalibrasi kamera biasa dilakukan dengan tiga metode, yaitu
laboratory calibration, on-the-job calibration dan self-calibration (Atkinson,
1987). Metode lain yang dapat digunakan antara lain analytical plumb-line
calibration dan stellar calibration (Fryer, 1989). Laboratory calibration
dilakukan di laboratorium, terpisah dengan proses pemotretan objek. Metode
yang termasuk di dalamnya antara lain optical laboratory dan test range
calibration. Secara umum metode ini sesuai untuk kamera jenis metrik.On-the-
job calibration merupakan teknik penentuan parameter kalibrasi lensa dan
kamera dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pemotretan objek. Pada self-
calibration pengukuran titik-titik target pada objek pengamatan digunakan
sebagai data untuk penentuan titik objek sekaligus untuk menentukan parameter
kalibrasi kamera.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kamera HP Samsung A7 2018.
Dari hasil ini terlihat bahwa terjadi penurunan RMS hal ini berarti kalibrasi
telah dilakukan.
Pembahasan kalibrasi dari kamera Canon Eos Kiss x4 pada dasarnya sama
dengan pembahasan kamera HP Samsung A7 2018, sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut:
a) Kalibrasi pertama.
Gambar 13. Hasil Kalibrasi pertama kamera Canon Kiss x4.
b) Kalibrasi kedua
G. KESIMPULAN
RMS atau Root Mean Square berarti hasil hitungan semua kesalahan yang terdapat
pada foto-foto tersebut. Nilai RMS yang baik yaitu kurang dari 1. Karena kamera yang
digunakan untuk pengambilan foto tersebut bukan kamera standar yang digunakan untuk
fotogrametri, maka kalibrasi perlu dilakukan. Kalibrasi yang dilakukan tersebut akan
memperkecil kesalahan yang ada di dalam foto sehingga hasil hitungan semua kesalahan
pada foto atau nilai RMS juga akan semakin kecil.
H. DAFTAR PUSTAKA