Anda di halaman 1dari 12

A.

MATA ACARA PRAKTIKUM


Kalibrasi Kamera

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan kalibrasi kamera dengan
baik sehingga mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang baik pula.

C. LANDASAN TEORI
Kamera fotogrametri tidak mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses
perekaman yang dilakukan akan memiliki kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengkalibrasian kamera untuk dapat menentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi. Kalibrasi adalah kegiatan untuk memastikan hubungan antara harga-harga
yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang
diukur. Kalibrasi kamera dilakukan untuk menentukan parameter distorsi, meliputi
distorsi radial dan distorsi tangensial, serta parameter-parameter lensa lainnya, termasuk
juga principal distance (c), serta titik pusat fidusial foto. Distorsi lensa dapat
menyebabkan bergesernya titik pada foto dari posisi yang sebenarnya, sehingga
memberikan ketelitian pengukuran yang tidak baik, namun tidak mempengaruhi kualitas
ketajaman citra yang dihasilkan.

Distorsi lensa dapat dibagi menjadi :

a) Distorsi radial adalah pergeseran linier titik foto dalam arah radial terhadap titik
utama dari posisi idealnya. Distorsi lensia biasa diekspresikan sebagai fungsi
polonomial dari jarak radial (dr) terhadap titik utama foto Distorsi tangensial
adalah pergeseran linier titik di foto pada arah normal (tegak lurus) garis radial
memalui titik foto tersebut.
b) Distorsi tangensial disebabkan kesalahan sentering elemen-elemen lensa dalam
satu gabungan lensa dimana titik ousat elemen-elemen lensa dalam gabuang lensa
tersebut tidak terletak pada satu garis lurus. Pergeseran ini biasa dideskripsikan
dengan 2 persamaan polonomial untuk pergeseran pada arah x (dx) dan y (dy).

D. ALAT DAN BAHAN


1. 12 foto hasil tangkapan kamera HP
Merk: Xiaomi
Type : HM Note 1 LTE
2. Aplikasi PhotoModeler Scanner

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan 12 foto hasil tangkapan kamera HP dengan orientasi arah yang berbeda.
2. Menginstall aplikasi PhotoModeler-Scanner kemudian menjalankan aplikasi tersebut.
3. Melakukan kalibrasi kamera dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Klik icon software PhotoModeler Scanner maka akan muncul jendela Getting
Started, lalu pada kotak Click to create a new project pilih menu camera
calibration project.

b) Muncul jendela New Project Wizard “selet phots-point based project”. Pilih
direktori penyimpanan foto yang akan digunakan. Pindahkan foto-foto yang
dipilih kemudian klik Next.

c) Muncul jendela Automatic Camera Calibration klik Execute Calibration.


Tunggu proses kalibrasi hingga selesai. Berikut merupakan hasil proses
kalibrasi secara umum :
4. Dari hasil proses kalibrasi dapat dilihat jumlah titik yang terdeteksi serta titik kontrol.
Normalnya terdeteksi 100 titik dan 4 titik kontrol. Untuk menambah dan menghapus
titik dapat dilakukan dengan cara :
a) Menambah titik dilakukan dengan icon Mark Points Mode dan direferensikan
melalui titik yang ada di foto lain dengan icon Referencing Mode.

b) Menghapus titik dilakukan dengan icon Select Items Mode dan tekan tombol
Del.
5. Setelah semua titik disesuaikan, dilakukan kalibrasi lagi dengan mengklik menu
Project dan klik Camera Calibration.

Kemudian melakukan proses kalibrasi dengan megklik Execute Calibration. Tunggu


proses kalibrasi hingga selesai. Berikut merupakan hasil proses kalibrasi secara
umum :
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kalibrasi Pertama

RMS residu memenuhi karena kurang dari 1, yaitu 0.7297 sementara Photo Coverage
tidak memenuhi karena kurang dari 80%, yaitu 75%. Hal ini dapat dianalisis penyebab
tidak memenuhinya Photo Coverage disebabkan karena saat pengambilan foto dari
berbagai sisi ada foto yang blur sehingga tidak bisa direferensikan secara tepat dengan
titik yang lain.
Kalibrasi Kedua

Setelah dilakukan kalibrasi kedua, RMS residu tidak memenuhi karena melebihi batas
yang ditentukan (RMS > 1), yaitu 10.2626 dan Photo Coverage masih tidak memenuhi
karena kurang dari 80%, yaitu 75%. Hal ini dapat dianalisis penyebab tidak
memenuhinya RMS residu dan Photo Coverage disebabkan karena tingkat keakurasian
user saat menambah titik dan melakukan referensi titik secara manual masih kurang,
sehingga residunya malah semakin besar dan Photo Coverage tetap tidak terpenuhi.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa dalam mengecek penyimpangan kesalahan
kamera dilakukan kalibrasi kamera. Hasil dari kalibrasi kamera yang baik ditunjukkan
dengan angka RMS residu kurang dari 1 dan Photo Coverage lebih dari 80%.

Anda mungkin juga menyukai