Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI LANJUT
GT- 3404

Modul 1 Agisoft Photoscan : Alignment

Disusun Oleh:
1. Muhammad Fatih Fakhirin (23117075)
2. Muhammad Harisin (23117017)
3. Prillia Ayu Pangerti (23117045)
4. Devianti Natalia Lase (23117103)
5. Cylia Nova Yewanda (23117025)

Kelompok 6A

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya permintaan akan pemetaan suatu wilayah dalam
berbagai bidang, maka semakin berkembang pula berbagai macam metode pemetaan.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi kamera udara, film dan pesawat, maka pekerjaan
pemetaan dapat dilakukan dengan waktu yang relative cepat dan akurasi tinggi
menggunakan metode fotogrametri. Dalam metode fotogrametri pengolahan citra hasil
perekaman dapat diolah menggunakan software Agisoft Photoscan.
Agisoft Photoscan adalah sebuah software 3D modeling menggunakan citra/foto
yang direkam secara stereo/multi sudut, sehingga dari paralaks antar foto yang dihasilkan
dapat disusun sebuah model tiga dimensi dari foto. Agisoft Photoscan dirancang dengan
banyak parameter khusus yang memungkinkan untuk mengupload file ke dalamnya
menggunakan fungsi browse atau "drag and drop" dan bekerja dengan format file berikut:
JPG, TIF, PNG, BMP, EXR, PPM, MPO, dan lain-lain. Agisoft dapat digunakan untuk
mengolah foto udara yang direkam menggunakan UAV/Drone, sehingga dari hasil
perekamannya dapat dihasilkan mosaic orthofoto. Proses pengolahan data menggunakan
Agisoft Photoscan memiliki beberapa tahap, salah satunya yaitu alignment.
Alignment foto merupakan tahap awal pengolahan foto digital pada perangkat lunak
Agisoft Photoscan. Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi tie point secara otomatis
dengan menggunakan algoritma SIFT invariant. Algoritma ini akan mengenal titik-titik yang
mempunyai kesamaan nilai pixel dan akan membentuknya menjadi model tiga dimensi.
Alignment foto mengatur parameter yang terkait dengan geometri dan tekstur, memperbesar
atau memperkecil, memutar gambar ke setiap sudut yang berbeda, serta menghapus atau
memotong area yang dipilih. Selama proses Alignment foto, software ini mencari matching
point lalu menyelaraskannya. Hasil dari proses alignment di antaranya adalah parameter
kalibrasi kamera atau internal orientation (IO), bentuk kumpulan tie pointer deteksi dalam
model 3D, dan posisi kamera saat pemotretan atau external orientation (EO) yang
melibatkan hitungan bundle adjustment.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengerti setiap langkah dalam proses pengolahan foto udara di
perangkat lunak Agisoft Photo Scan
2. Mahasiswa dapat melakukan penandaan titik control secara tepat dalam proses
pengolahan foto udara
3. Mahasiswa dapat membandingkan hasil pengolahan alignment dari accuracy high,
medium, dan lowest
4. Mahasiswa dapat menghasilkan foto yang telah tereferensi.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Lokasi dan Waktu Praktikum


Praktikum Fotogrametri Lanjut ini dilaksanakan pada,

Hari/Tanggal : Selasa/ 10 Februari 2020


Pukul : WIB
Lokasi : Gedung F ruang 211 Institut Teknologi Sumatera

2.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu;
1. Laptop 1 buah
2. Aplikasi Agisoft Photoscan 1 aplikasi
3. Data foto dan GCP

2.3 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut;
1. Buka aplikasi Agisoft Photoscan
2. Pilih menu tools > klik Prereference

3. Klik menu Workflow > pilih Add Photos (Pilih folder foto > masukkan foto yang akan
diolah )
4. Lalu konversi data sistem koordinat pada foto menjadi UTM

5. Masukkan koordinat GPS > klik import pada windows Reference (untuk memastikan
koordinat GPS dan koordinat foto memiliki koordinat sitem yang sama).
6. Lalu bersihkan foto yang tidak diperlukan berdasarkan gambaran AOI yang dibuka di
tampilan model untuk meminimalisir error
7. Klik menu Workflow lalu pilih Align photos.
8. Ubah accuracy menjadi High, Medium, atau low pada Pair Selection ubah menjadi
Generic (untuk foto yang tidak memiliki georeference) atau Refference (untuk foto yang
memiliki georeferenced atau telah digeoteg). Klik Ok

9. Setelah proses Alignment, Atur marker yang akan digunakan, Klik kanan pilih Filter
Photos by Markers. Maka akan muncul hasil foto yang telah terfilter dan Premark.
Sesuaikan titik dengan Premark

10. Cek kembali ketelitian dari marker dengan View Error pada Windows Reference. centang
seluruh GCP kecuali ICP sebagai referensi
11. lakukan Optimize Camera dan ceklis parameter Orientasi Dalam Kamera, kemudian
ceklist Adaptive Camera Model Fitting lalu OK.

12. Klik menu File lalu pilih Export – Generate Report.. untuk melihat hasil laporan dari
pengerjaan agisoft.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
• Lowest
• Medium pakai GCP
• Medium tanpa GCP
• High
3.2 Pembahasan
Perbandingan hasil pengolahan Alignment dari Accuracy : High, Medium dan Lowest
dengan menggunakan seluruh GCP:
Perbandingan yang didapat dari ketiga akurasi yang berbeda pada proses alignment
ini, terlihat jelas pada kualitas gambar yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkatan point
cloud maka keakurasian dari gambar akan semakin tinggi atau baik pula ( gambar
tampak lebih jelas) bagitupun sebaliknya. Align photo accuracy high mempunyai
tingkat kerapatanya lebih baik dan point couldnya banyak disbanding dengan Align
photo accuracy medium dan low. Hal lain yang juga dapat mempengaruhi hasil
alignmet adalah ketepatan dalam penempatan titik GCP dan ICP pada pemprosesannya
kita harus lebih teliti untuk memindahkan Premark, karena akan mempengaruhi
nilainya. Tingkat keakurasian ini sesuai dengan kualitas photo yang dihasilkan apabila
nilai kualitas hasil pengolahan semakin besar, maka kita harus lebih teliti dalam
melakukan penentuan titik GCP dan ICP yang sudah ditentukan agar nilai RMSE yang
dihasilkan tidak terlalu besar.
Perbandingan hasil yang menggunakan GCP dan tidak menggunakan GCP dengan
accuracy Medium :
Ketika proses alignment dengan akurasi medium tanpa GCP, posisi foto akan tampak
miring karena tidak memiliki titik ikat atau tidak memiliki titik acuan untuk pengikatan
koordinatnya. dan juga memiliki koreksi kesalahan yang tinggi , karena semakin banyak
GCP maka akan menambah beban koreksi foto tersebut. Saat pengolahan alignment
tanpa menggunakan GCP akan memiliki akurasi yang rendah daripada yang
menggunakan GCP . Posisi point cloud tersebut saling terorientasi relatif antar titik, dan
masih dalam sistem koordinat model.

• Pembahasan tambahan setiap individu (proses alignment)


1. Muhammad Fatih Fakhirin (23117075)
Align foto ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan perbedaan-perbedaan
seperti perbedaan tumpang tindih pixel. Align berfungsi pula untuk menentukan
keberpihakan pixel dan mengelompokkan pixel-pixel yang saling bertampalan
(penentuan titik-titik ikat atau tie point). Sehingga foto yang dihasilkan telah saling
bertampalan sempurna. Dalam melakukan align photo terdapat tiga pilihan di kolom
accuracy yaitu : high, medium, dan low. Pemilihan akurasi ini akan mempengaruhi
point cloud yang akan ditampilkan. Align photo accuracy high mempunyai tingkat
kerapatanya lebih baik dan point couldnya banyak. Align photo accuracy medium
mempunyai tingkat kerapetanya tidak sebaik align photo accuracy high dan point
couldnya lebih sedikit dari high. Sementara Align photo accuracy low mempunyai
tingkat kerapatanya sangat kurang dan titik point could sangat sedikit. Pada praktikum
yang telah dilakukan untuk mengurangi perbedaan yang terjadi. Perolehan nilai RMSE
pada pengolahan Accuracy Lowest telah memenuhi syarat yaitu < 15 cm dengan nilai
sebesar 3.87962 mm, namun untuk Accuracy Medium dan High belum memenuhi
syarat karena nilai RMSE nya > 15 cm. Pada pengolahan Medium didapatkan nilai
sebesar 2.12128 m, untuk pengolahan High sebesar 1.12897 m. Pada pengolahan
Medium dan High hasil yang didapat > 15 cm karena kurangnya ketelitian saat
melakukan pencocokan titik dalam proses Matching Point pada proses Alignment.
Tingkat keakurasian ini sesuai dengan kualitas photo yang dihasilkan apabila nilai
kualitas hasil pengolahan semakin besar, maka kita harus lebih teliti dalam melakukan
penentuan titik GCP dan ICP yang sudah ditentukan agar nilai RMSE yang dihasilkan
tidak terlalu besar.

2. Muhammad Harisin (23117017)


Perbandingan hasil alignment high ,medium dan low , align photo di lakukan
untuk mengidentifikasi tiap titik yang ada di foto ,jika di tanya perbandingan dari
ketiganya yang pasti akan berpengaruh kepada kualitas gambar ,dan juga pada kualitas
high penempatan posisi GCP dan ICP pada saat di sesuaikan harus benar-benar teliti
berbeda dengan kualitas medium dan low penempatan posisi gcp dan ICP bisa lebih
tertoleransi di karena kan kualitas gambar yg kurang jernih membuat koreksi menjadi
terbantu. Jika tidak menggunakan gcp posisi foto akan miring karena tidak memiliki
titik ikat dan juga memiliki koreksi kesalahan yang tinggu dan semakin banyak gcp
akan menambah beban koreksi foto tersebut. Pada dasarnya proses align sangat di
perlukan untuk mencapai data yang baik,dan media komputer yang digunakan juga
harus memiliki spesifikasi yang tinggi supaya bisa menggunakan kualitas high dan
mempersingkat waktu proses align.

3. Prillia Ayu Pangerti (23117045)


Berdasarkan hasil pengolahan Alignment yakni proses dalam mengidentifikasi tie
point secara otomatis dengan menggunakan algoritma SIFT invariant dengan mengatur
parameter yang terkait untuk menentukan pengelompokan pixel yang bertampalan
pada titik ikat, sehingga foto yang dihasilkan saling bertampalan sempurna.. Hasil
akurasi Lowest ,Medium, dan High tentu memiliki perbedaan. Terlihat secara kasat
mata, bahwasanya untuk akurasi lowest, kualitas gambarnya lebih buram dan kurang
jelas, namun pada akurasi medium dan high gambar yang tampak sedikit lebih mudah
teramati dengan jelas, hal ini disebabkan oleh tingkatan akurasinya yang memiliki
standar dan kesalahan tersendiri semisal pada saat memindahkan Premark, kita harus
lebih teliti dalam melakukannya, karena akan mempengaruhi nilai yang dihasilkan.
Maka, semakin tinggi akurasinya, foto yang dihasilkan akan semakin baik juga
kesalahan yang terjadi akan lebih kecil.. terlebih saat menggunakan GCP akan
memiliki akurasi yang tinggi daripada yang tidak menggunakan GCP dikarenakan
fungsi GCP disini adalah sebagai titik acuan untuk pengikatan koordinatnya.

4. Devianti Natalia Lase (23117103)


Alignment foto merupakan tahap awal pengolahan foto digital pada perangkat
lunak Agisoft PhotoScan. Align berfungsi pula untuk menentukan pengelompokan
pixel yang bertampalan pada titik ikat, sehingga foto yang dihasilkan saling
bertampalan sempurna. Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi tie point secara
otomatis. Algoritma ini akan mengenali titik-titik yang mempunyai kesamaan nilai
pixel dan akan membentuknya menjadi model tiga dimensi. Hasil dari proses
alignment diantaranya adalah parameter kalibrasi kamera atau internal orientation
(IO), bentuk kumpulan tie point terdeteksi dalam model 3D, dan posisi kamera saat
pemotretan atau external oreintation (EO) yang melibatkan hitungan bundle
adjustment. Sebelum proses aligment dilakukan, terlebih dahulu memilih tingkat
kerapatan point cloud yang diinginkan, apakah high, low, atau medium. Pada setiap
point cloud akan memiliki keakurasiannya masing-masing yang di perngaruhi oleh
ketepatan dalam penempatan titik GCP dan ICP pada pemprosesannya . Semakin
tinggi tingkatan point cloud ( high ) maka keakurasian dari gambar akan semakin
tinggi atau baik pula bagitu juga sebaliknya . Namun untuk kasus pengolahan yang
tidak menggunakan GCP akan memiliki akurasi yang rendah daripada yang
menggunakan GCP dikarenakan pada saat tidak menggunakan GCP tidak memiliki
titik acuan untuk pengikatan koordinatnya. Posisi point cloud tersebut saling
terorientasi relatif antar titik, dan masih dalam sistem koordinat model.

5. Cylia Nova Yewanda (23117025)

Pada praktikum fotogrametri kali ini yaitu membahas mengenai proses


pengolahan foto udara dan dapat menghasilkan foto yang telah di olah . Pada
pengolahan ini menggunakan aplikasi agisoft. Dalam penggolahan ini mnghasilkan
pengolahan Alignment dari accuracy : High, Medium dan Lowest. Dan didapat hasil
High X error (0.135184) Y error (0.212775) Z error (0.981558) Total (1.12897) Image
pixel (3.990), Lowest X error (0.969424) Y error (2.32155) Z error (2.95332) Total
(3.87962) Image pixel (0.012), Medium X error (1.42583) Y error (1.22612) Z error
(0.987558) Total (2.12128) Image pixel (1.179) dan juga kita menghitung pengolahan
dengan GPS didapat nilai X error (0.0454835) Y error (0,038249) Z error (0,201433)
XY (0,0594284) Total error (0.210017). Didalam analisis ini akan membandingkan
pengolahan High, Lowest, dan Medium dengan GPS dan sangatlah berpengaruh atas
kualitas gambarnya, yang mana pada akurasi high nilai akurasinya lebih besar
dibandingkan dengan yang lain, dan pada akurasi medium nilai akurasi lebih besar
dibandingkan Lowest dan lebih kecil dibandingkan high, pada akurasi Lowest nilai
akurasi memiliki nilai paling kecil,tingka keakurasian ini sesuai dengan kualitas photo
yang dihasilkan apabila nilai kuanlitasnya makin besar, kita harus lebih teliti untuk
memindahkan Premark, karena nilainya itu akan mempengaruhi. Nilai akurasi pada
medium yang diberikan gcp itu lebih besar dibandingan gcp karena nilai setelah
diberikan gcp maka tingkat keakurasiannya lebih besar karena sudah dibenarkan nilai
gcp tersebut.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Proses Align foto dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan perbedaan-perbedaan
seperti perbedaan tumpang tindih pixel. Align berfungsi pula untuk menentukan
keberpihakan pixel dan mengelompokkan pixel-pixel yang saling bertampalan
(penentuan titik-titik ikat atau tie point). Sehingga foto yang dihasilkan telah saling
bertampalan sempurna. Dalam melakukan align photo terdapat tiga pilihan di kolom
accuracy yaitu : high, medium, dan low
2. Hasil dari proses alignment diantaranya adalah parameter kalibrasi kamera atau internal
orientation (IO), bentuk kumpulan tie point terdeteksi dalam model 3D, dan posisi
kamera saat pemotretan atau external oreintation (EO) yang melibatkan hitungan bundle
adjustment.
3. Perbandingan yang didapat dari ketiga akurasi yang berbeda pada proses alignment ini,
terlihat jelas pada kualitas gambar yang dihasilkan. Align photo accuracy high
mempunyai tingkat kerapatanya lebih baik dan point couldnya banyak disbanding dengan
Align photo accuracy medium dan low.
4. Saat pengolahan alignment tanpa menggunakan GCP akan memiliki akurasi yang rendah
daripada yang menggunakan GCP karena tidak memiliki titik ikat atau tidak memiliki
titik acuan untuk pengikatan koordinatnya dan juga memiliki koreksi kesalahan yang
tinggi ,

4.2 Saran
Dalam Praktikum ini sebaiknya praktikan memahami modul yang diberikan dan
menyimak dengan baik arahan dari asisten praktikum, ditambah dengan memakai Laptop
yang mendukung karena Aplikasi ini membutuhkan tempat penyimpanan yang besar untuk
menghindari kesalahan saat mengatur koordinat foto dan memunculkan titik GCP dan ICP.

Anda mungkin juga menyukai