Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DAN VISUALISASI DATA PERTANAHAN


PEMBUATAN PETA PENGGUNAAN LAHAN
DARI PETA FOTO
PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

OLEH :
NAMA : Muh. Fauzan Triyadi
KELAS :A
NIT : 22313972

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


YOGYAKARTA
2023
A. Dasar Teori

Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)


merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk
bekerja dengan menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepadakondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-
operasi umumdatabase, seperti query dan analisa statistik, dengan
kemampuanvisualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasilainya yang
membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan..
Data raster yang biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara
dan citra satelit belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial, baik
yang tersimpan di dalam file atau yang disimpan sebagai suatu file yang
terpisah. Sehingga untuk menggunakan beberapa data raster secara bersama
dengan data spasial yang lain yang sudah ada, diperlukan proses georeferencing
ke dalam sebuah sistem koordinat yang disebut koreksi geometrik.
Koreksi geometrik diperlukan untuk menghilangkan distorsi geometrik
pada citra dan untuk mendapatkan hubungan antara sistem koordinat citra
(baris,kolom) dengan sistem koordinat proyeksi. Koreksi ini merupakan proses
transformasi koordinat titik-titik pada citra yang masih mengandung kesalahan
geometrik menjadi citra yang benar.
Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat
titik kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol
lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS
atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada. Banyaknya titik kontrol yang
harus dibuat tergantung pada kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial
yang akan digunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta.
Untuk hasil rektifikasi yang baik, harus disebarkan secara merata titik kontrol
dibandingkan dengan hanya memusatkannya dalam satu area.
Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi, antara lain:
 Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti
perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas
 Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
 Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta
 Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
 Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vector
 Untuk membedakan sebuah citra dalam berbagai skala dan membuat
mosaik citra
 Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra
 Berbagai aplikasi lain yang membutuhkan identifikasi sebuah lokasi
geografis secara teliti.

B. Alat dan Bahan


Beberapa alat yang diperlukan,yaitu :
 Laptop
 Perangkat Lunak ArcMap
Bahan yang diperlukan adalah peta foto yaitu Peta Rupa Bumi Indonesia.

C. Langkah Kerja
1. Georeferencing
Sebelum melakukan digitasi pada peta foto langkah yang perlu dilakukan
adalah menyesuaikan koordinat pada peta foto sesuai dengan koordinat di
lapangan dengan melakukan Georeferencing. Langkah-langkah melakukan
georefrencing adalah sebagai berikut :
a. Pertama tambahkan file poto Peta Rupa Bumi Indonesia. Untuk praktikum ini
yang digunakan pada wilayah Kabupaten Bogor.
b. Selanjutnya aktifkan toolbar Georeferencing dengan cara pada menu bar klik
Customize|Toolbar|Georeferencing.

c. Sebelum melakukan georefrencing file peta foto tersebut perlu di export


menggunakan toolbox Project Raster. Selanjutnya pilih sistem koordinat
sesuai dengan yang ada pada peta foto disini menggunakan WGS 1984 UTM
Zone 48S.

d. Selanjutnya untuk melakukan Georeferencing kita perlu menambahkan titik


yang akan dijadikan sebagai acuan untuk memasukan koordinat yang menjadi
tujuan. Untuk praktikum kali ini karena di peta peta tersebut sudah terdapat
koordinat maka titik-titik tersebut dibuat pada grid peta. Maka untuk
menambahkan titik klik toolbar Georefrencing lalu klik Add Control Point.
Setelah itu arahkan cursor pada bagian grid yang akan dijadikan titik kontrol.
Setelah itu klik input DMS. Setelah itu masukan nilai koordinat yang
tercantum pada grid peta foto tersebut. Perlu diperhatikan titik kontrol yang
dibuat sebaiknya tersebar dan masing-masing tidak berdekatan agar hasil
georeferencing tepat. Lalu klik Ok.

e. Selanjutnya setelah titik kontrol sudah dibuat minimal 6 titik untuk mengecek
RMS error klik View Link Table pada toolbar Georeferencing setelah itu akan
muncul jendela Link. Pada jendela Link tersebut akan muncul nilai setiap titik
kontrol yang dibuat dan terdapat nilai RMS error.

f. Apabila nilai RMS Error sudah memenuhi batas minimum, maka klik
Georeferencing pada jendela Georeferencing dan pilih Update
Georeferencing. Apabila sudah berhasil maka akan sebagai berikut.
2. Digitasi
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan digitasi
terhadap objek-objek yang dimuat pada peta baik itu objek buatan maupun objek
alam. Langkah-langkah ynag dilakukan pada proses digitasi adalah sebagai
berikut:
a. Pertama klik kanan pada folder kerja selanjutnya klik New| Shapefile.
Selanjutnya isi nama layer dengan nama objek yang akan digitasi misal
Perkebunan maka layer name disesuaikan menjadi perkebunan, lalu apabila
objek yang akan digitasi merupakan polygon maka pilih polygon. Selanjutnya
pada koordinat sistem disesuaikan dengan sistem koordinat pada peta foto
tersebut maka akan sebagai berikut.
b. Selanjutnya pada layer yang akan dilakukan digitasi klik kanan lalu klik edit
features| Start Editing| Continue.

c. Lalu pada toolbar Editor klik kiri lalu Klik editing window|Create Features|
lalu pada window Create Features pilih layer yang akan di edit lalu klik
Polygon pada bagian bawah.

d. Maka selanjutnya digitasi sudah bisa dilakukan. Setelah menyelesaikan


polygon pada suatu objek klik kanan lalu pilih Finish Sketch untuk menutup
Polygon. Pada praktikum kali ini dalam satu lembar peta dibagi menjadi 4
bagian dan masing orang mengerjakan satu bagian saja.
3. Simbologi dan Layouting.
Setelah peta foto tersebut dilakukan digitasi maka langkah selanjutnya
adalah membuat simbologi dan membuat layout peta. Dalam membuat simbologi
sedemikian rupa di sesuaikan dengan yang ada pada legenda Peta Rupa Bumi
Indonesia tersebut. Untuk pembuatan layout peta disesuaikan dengan kebutuhan.
Hasil sebagai berikut :
D. Hasil
1. RMS Error pada Georeferencing.

2. Hasil Digitasi
3. Peta Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Bogor Kecamatan Caringin
Bagian 4

4. Pembahasan
Pada praktikum ini menghasilkan sebuah peta penggunaan lahan yang
berasal dari peta foto rupa bumi indonesia. Dalam melaksanakan georeferencing
toleransi yang ditetapkan adalah 0,03. Dalam praktikum yang dilakukan titik
kontrol yang digunakan sebanyak 5 dan menghasilkan nilai RMS Error
0,0000556086 artinya titik kontrol tersebut dapat digunakan untuk proses
Georefrencing.
Selanjutnya setelah proses georefrencing dilakukan langkah berikutnya
adalah melakukan digitasi pada peta foto tersebut. Digitasi dilakukan pada setiap
objek yang ada pada pembagian masing-masing. Dari digitasi yang dilakukan
menghasilkan sebanyak 11 objek yaitu bangunan, jalan lain, batas kecamatan
jalan setapak, batas desa, semak belukar, hutan rawa, tanah kosong, perkebunan,
tegal, dan sawah.
E. Kesimpulan
Praktikum kali ini merupakan proses digitalisasi peta yang berasal dari
peta foto. Tahapan proses yang dilakukan yaitu Georeferencing, Digitasi, dan
Layouting Peta. Pada saat melakukan georeferencing perlu diperhatikan pada
saat meletakkan titik kontrol harus tepat dan titik kontrol satu sama lain tidak
boleh berdekatan. Dan juga apabila diletakkan pada grid peta harus benar benar
diperhatikan ketepatan pada garis grid peta tersebut agar koordinat yang
dimasukkan sesuai dengan yang ada di peta foto. Proses simbologi dan layouting
dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan.

F. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8737428/Georeferencing

Anda mungkin juga menyukai