Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

(PGEOUM6024)
PERTEMUAN 4
DIGITASI PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA MALANG

Dosen Pengampu : Dr. Purwanto , S.Pd, M.Si

Oleh:
Kelompok 2 - Offering A
Ainun Maghfiroh (210721611679)
Bagas Putra Rachmad Nurfauzi (210721611687)
Mahdiyah Najah Miladi (210721611689)
Manda Siti Nur Hasanah (210721611715)
Melisa Natasa Putri (210721611711)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEPARTEMEN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
2023
I. PENDAHULUAN
1. Tujuan
● Mahasiswa mampu mengetahui langkah-langkah digitasi
● Mahasiswa mampu melakukan digitasi dengan menggunakan ArcGis pada
wilayah tertentu.

2. Dasar Teori

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi komputer yang


dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial. Kata sistem berasal dari
bahasa Yunani systema yang memiliki satu arti yaitu sekumpulan bagian atau komponen
yang secara teratur berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan (Vaza, 2006). Begitu pula menurut Hamalik (2002 dalam Zakiris 2007).
Sistem secara teknis berarti sekumpulan komponen yang saling terkait dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, Zakir 2007) mendefinisikan sistem
sebagai kesatuan dari elemen-elemen bagian yang berbeda yang memiliki hubungan
fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sistem
ini mengumpulkan, memantau, mengintegrasikan, mengolah, menganalisis, dan
menampilkan data yang terkait secara spasial dengan kondisi lapangan. Teknologi GIS
menggabungkan fungsi database umum, seperti query dan analisa statistik, dengan
kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.

Secara teknis, GIS mengatur dan menggunakan informasi peta digital yang
disimpan dalam basis data. Dalam SIG, dunia nyata digambarkan dengan peta digital
yang menggambarkan lokasi spasial dan hubungan antara klasifikasi, atribut data, dan
objek data. Detail data SIG ditentukan oleh ukuran unit pemetaan terkecil yang
dikumpulkan dalam basis data. Dengan bahasa pemetaan terkecil yang disusun dalam
database. Dalam bahasa peta, detailnya bergantung pada skala peta besar.

Sistem informasi geografis dapat digunakan untuk mempermudah akses terhadap


informasi yang telah diolah dan disimpan sebagai atribut suatu tempat atau objek.
Informasi yang diolah dalam sistem informasi spasial terutama terdiri dari data spasial
dan data karakteristik dalam bentuk digital. Sistem ini menggabungkan data spasial (letak
geografis) dengan data non-spasial untuk memungkinkan pengguna membuat peta dan
menganalisis data dengan cara yang berbeda. SIG merupakan alat yang handal untuk
mengolah data spasial, dimana data SIG disimpan dalam format digital sehingga data
tersebut lebih ringkas dibandingkan dengan peta cetak, tabel atau format konvensional
lainnya, yang pada akhirnya mempercepat pekerjaan dan mengurangi biaya yang
diperlukan (Barus dan Wiradisastra , 2000, As Syakur 2007).
II. METODE
1. Alat Praktikum
● Hardware : Laptop
● Software : ArcGis 10.8

2. Bahan Praktikum
● Peta Rupabumi Digital Indonesia 1:25.000 Lembar 1607-434 Kecamatan
Bululawang
● Peta Rupabumi Digital Indonesia 1:25.000 Lembar 1607-433 Kecamatan Pakisaji
● Peta Rupabumi Digital Indonesia 1:25.000 Lembar 1608-112 Kota Malang
● Peta Rupabumi Digital Indonesia 1:25.000 Lembar 1608-111 Kota Batu

3. Langkah Kerja
● Polygon
1. Peta RBI yang telah terkoreksi geometrik

2. Klik catalog, pilih folder yang telah terkonek dengan arcgis, klik kanan,
pilih new, lalu pilih shapefile
3. Kemudian akan muncul jendela seperti pada gambar, tulis nama wilayah
yang akan dibuat polygon, disini kami beri nama Wilayah Administrasi
Kota Malang, kemudian untuk feature type pilih polygon

4. Lalu klik edit di pojok kanan bawah, lalu akan muncul jendela seperti ini,
dan pilih “WGS 1984 UTM Zone 49S”, lalu klik ok

5. layer polygon akan tampil pada kolom layer di bagian kiri, untuk memulai
pembuatan polygon, klik start editing
6. Klik wilayah administrasi kota malang pada Create Features, dan pilih
Polygon yang terletak di bagian bawah

7. Lalu kita bisa langsung mendigitasi wilayah administrasi kota malang

8. Berikut peta wilayah administrasi kota malang yang telah ter digitasi
polygon
9. Untuk memberi nama pada wilayah kecamatan kita klik kanan Wilayah
Administrasi Kota Malang pada layer, kemudian klik Open Atribute Table

10. Kemudian akan muncul jendela seperti pada gambar

11. Klik table options (gambar kertas pojok kiri atas) pada jendela, lalu pilih
Add Field untuk menambahkan kolom tabel

12. Kemudian akan muncul jendela baru dengan tampilan seperti pada
gambar, ketik sesuai kebutuhan, disini kami menuliskan Kecamatan, pilih
Type text lalu klik ok
13. Kolom Kecamatan akan muncul pada tabel, untuk mengisi kolom, terlebih
dahulu masuk pada mode edit/start editing

14. Klik Wilayah Administrasi Kota Malang, lalu klik ok, dan tabel pun dapat
diisi

15. Jika tabel telah terisi, maka Stop Editing, lalu save
16. Untuk memunculkan nama Kecamatan pada polygon, klik kanan Wilayah
Administrasi Kota Malang pada layer, lalu klik Properties

17. Kemudian akan muncul jendela seperti pada gambar, pilih Labels,
kemudian ganti Label Field

18. Kemudian klik kanan Wilayah Administrasi Kota Malang pada layer, klik
Labels Feature
19. Dan beginilah tampilan digitasi polygon Wilayah Administrasi Kota
Malang

● Polyline
1. Select layer Jalan Utama → klik Customize → Toolbar → klik Editor →
klik Start Editing → klik Ok
2. Pada kotak dialog Create Feature → klik layer Jalan Utama
3. Zoom peta serta memulai digitasi, langkah dan proses secara teknisnya
sama seperti digitasi polygon

4. Jika proses Jalan Utama telah selesai maka akan dihasilkan tampilan
sebagai berikut:
● Point
1. Membuat shapefile baru,dengan cara klik Catalog yang terletak pada sisi
kanan layar.

2. Perhatikan direktori pada location merupakan tempat kita akan membuat


shapefile baru,lalu klik kanan pada tempat yang kosong pilih New >
Shapefile
3. Kemudian akan muncul jendela baru dimana kita memasukkan Nama
(Kecamatan)> Feature Type (Point) > klik edit > kemudian pilih WGS
1984> kemudian pilih OK
4. Digitasi point dapat dimulai,pada editor tools,klik editor kemudian start
editing
5. Untuk memulai menggambar atau membuat feature,klik icon create
feature tool dan akan keluar jendela baru,kemudian pilih jenis
construction tools pada digitasi kali ini adalah Point
6. Kemudian digitasi point dapat dilakukan,pada praktikum ini yang diberi
point adalah kecamatan,dengan total lima point meliputi Kecamatan
Klojen,Blimbing,Kedungkandang,Lowokwaru,dan Sukun.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
A. Digitasi Point

Gambar 1. Tampilan Peta Digitasi Point Kota Malang


B. Digitasi Polyline
● Polyline Jalan Utama

Gambar 2. Tampilan Peta Digitasi Polyline Jalan Utama Kota Malang

● Polyline Sungai

Gambar 3. Tampilan Peta Digitasi Polyline Sungai Kota Malang

C. Digitasi Polygon
Gambar 4. Tampilan Peta Digitasi Polygon Kota Malang

D. Tampilan Keseluruhan

Gambar 5. Tampilan Peta Digitasi Kota Malang

2. Pembahasan
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan seperangkat alat berbasis komputer
yang memungkinkan untuk mengolah data spasial dan non-spasial menjadi informasi
yang berkaitan tentang muka bumi serta digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan,
manipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang selanjutnya dipakai sebagai bahan
untuk mengambil keputusan/kebijaksanaan. Sistem Informasi Geografis terdiri atas lima
komponen dasar, yaitu data, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
sumber daya manusia dan pengguna SIG. Data merupakan komponen utama yang akan
diproses dengan menggunakan SIG. Perangkat lunak merupakan komponen untuk
mengintegrasikan berbagai macam data masukan, yang akan diproses dalam SIG.
Perangkat keras berupa komputer, digitizer, scanner, plotter, monitor dan printer. Sumber
daya manusia merupakan pengguna sistem, mengoperasikan perangkat lunak dan
perangkat keras, serta menganalisis data sesuai dengan kebutuhan.

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang
sebelumnya dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor. Pada sebuah citra
satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi. Proses
digitasi ini dilakukan untuk menandai bagian bagian tertentu yang nantinya akan
digunakan dalam pembuatan peta persebaran pasar tradisional Kota Malang, pada
praktikum ini proses digitasi dilakukan untuk menandai wilayah administrasi Kota
Malang yang terdiri dari 5 kecamatan, meliputi, Kecamatan Blimbing, Kecamatan
Klojen, Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Sukun.
Selain digitasi wilayah administrasi Kota Malang, pada praktikum ini juga dilakukan
digitasi jalan, sungai, dan ibukota (titik dari setiap kecamatan).

Berdasarkan proses digitasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa Kota Malang
dilalui oleh beberapa sungai. Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Malang, yakni
Kali Sesudut, Kali Lintah, Sungai Metro, Sungai Sukun, Sungai Brantas, Sungai
Amprong, serta Kali Sari. Sungai-sungai ini mempunyai jalur aliran yang panjang.
Aliran-aliran sungai ini saling menyatu antara satu sama lain. Adanya sungai-sungai ini
menyebabkan Kota Malang mempunyai daerah cadangan air. Selain itu, Kota Malang
juga berpotensi menjadi daerah rawan bencana banjir.

Dapat diketahui pula bahwa Kota Malang memiliki beberapa jalan utama,dimana
jalan ini merupakan jalan umum pada jaringan sekunder di dalam kota. Keputusan
Gubernur serta susulan pemerintah daerah (pemda)kota yang bersangkutan berwenang
pada penetapan status ruas jalan arteri sekunder sebagai jalan utama ini.Salah satu
contohnya adalah Jalan Ijen dimana jalan ini merupakan jalan yang menjadi ikon
bersejarah di Kota Malang.Pada jalan ini terdapat sejumlah fasilitas yang menunjang
aktivitas keseluruhan warga,seperti adanya Gereja Katedral,bangunan sekolah,Pasar
Oro-Oro Dowo sebagai pusat perdagangan.Jalan ijen merupakan jalan yang indah
dipandang dengan adanya taman ditengah jalan kembar serta hiasan pohon plaem.Tak
jarang banyak warga yang mengunjungi taman tersebut,khususnya pada malam hari.dan
contoh lainnya yang termasuk jalan utama di Kota Malang adalah Jalan Embong Brantas,
Jalan Tugu, Jalan Merdeka, Jalan Soekarno - Hatta, Jalan Tlogomas, Jalan S. Supriadi.

IV. KESIMPULAN

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital. Berdasarkan proses digitasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan software ArcGis 10.8, diketahui bahwa Kota Malang mempunyai lima
kecamatan. Lima kecamatan ini, yakni Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen,
Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Sukun. Area
kecamatan ini ditandai dengan menggunakan simbol polygon. Kemudian pada
kecamatan-kecamatan ini diberikan simbol titik (point) untuk menandai dan
memudahkan keterbacaan informasi. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa Kota Malang
dilalui oleh aliran beberapa sungai dan mempunyai beberapa jalan utama yang
disimbolkan dengan garis (polyline).

V. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Perhubungan Jawa Timur. n.d. Kota Malang di Jalan Nasional. Diakses pada 10
Febuari 2023, dari https://sipanja.dishub.jatimprov.go.id/kebutuhan-nasional/37.
Prayoga, Anggit Setia (2018) Studi Evaluasi Kinerja Saluran Drainase pada Ruas Jalan
Galunggung-Jalan Raya Langsep Kecamatan Sukun Kota Malang. Undergraduate (S1)
thesis, University of Muhammadiyah Malang.
Purwanto. 2019. Sistem Informasi Geografi Teori dan Praktik dengan ArcGis 10.
Malang: Baskara Media.
Tias, Yohana Yuwida Citraning. 2009. Evaluasi Trayek Angkutan Umum Perkotaan di
Kota Malang yang Berbasis Software Arcview 3.3. S1 thesis, UAJY.
Sugito, N. T., & Sugandi, D. (2009). Urgensi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
Mendukung Data Geospasial. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukojo, Bangun Muljo, and Diah Susilowati. "Penerapan metode penginderaan jauh dan
sistem informasi geografis untuk analisa perubahan penggunaan lahan (studi kasus:
wilayah Kali Surabaya)." Makara Journal of Technology 7.1 (2003): 147240.

Anda mungkin juga menyukai