Disusun oleh:
Nama : Ray Restu Fauzi
NIM : 252 u
Kelas : malam
Nama Koasisten : Nopal
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
b. Isi semua data yang digunakan mulai dari titik ikat yang di
gunakan lalu masukan data exel yang digunakan kemudian klik
validate join untuk mengecek data yang kita gunakan. Setelah itu
klik ok.
c. Untuk mengecek data atribut yang kita masukan tadi klik kana
pada data yang kita pilih tadi lalu klik open atribut tabel.
2. Menampilkan data atribut
a. Klik kanan pada data yang akan kita tampilkan pilih propertis.
Lalu pilih label untuk menampilkan keterangan yang ada kita klik
label feature dan pilih label field yang ingin ditampilkan.
b. Langkah selanjutnya untuk menampilkan warna sesuai dengan
data atribut yang ada kita pilih symbology, lalu pilih categoris
kemudian pilih value field yang ingin di tampilkan.
c. Setelah selesai dapat di klik apply dan kita klik oke maka data
atribut akan muncul dan berubah warna sesuai dengan yang kita
edit tadi.
D. HASIL
Dari praktikum SIG acara ke-3 kali ini didapatkan hasil sebagai berikut.
E. PEMBAHASAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang
berdasar pada data keruangan dan merepresentasikan obyek di bumi.
Dalam SIG sendiri teknologi informasi merupakan perangkat yang
membantu dalam menyimpan datas, memproses data, menganalisa data,
mengelola data dan menyajikan informasi. Di dalam SIG sendiri terdapat
data yang nantinya dapat digunakan sebagai hasil ataupun acuan dalam
menentukan suatu lokasi maupun wilayah.
Data yang ada di dalam SIG terdiri atas dua komponen, yaitu data
spasial yang berhubungan dengan geometrik bentuk keruangan dan data
attribute yang memberikan informasi tentang bentuk keruangannya.
Menurut beberapa ahli SIG adalah sekumpulan fungsi-fungsi terorganisasi
yang menyediakan tenaga-tenaga prfesional yang berpengalaman untuk
keperluan penyimpanan, retrieval, manipulasi dan penayangan hasil yang
didasarkan atas data berbasis geografis. Sebenarnya dapat diperjelas
bahwa SIG adalah sekumpulan komponen yang dilakukan secara manual
atau berbasis computer yang merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan untuk keperluan store dan pemanipulasian data bereferensi
geografis. Menurut pendapat tersebut dapat dipahami bahwa, isi aktifitas
pada bidang SIG merupakan integrasi dari beragam bidang keilmuan yang
didasarkan pada peruntukan aktifitas SIG tersebut dilakukan.
Implementasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut tidak selalu mengacu
pada penyertaan komputer sebagai salah satu elemen pada sistem
informasi.
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi
obyek di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang
berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di
bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia.
Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan
representasi dari obyek di muka bumi. Sesuai dengan perkembangan, peta
tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang ada di muka bumi,
tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi (diudara)
dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu
vektor dan raster. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau
kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Model data Raster
menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua
model data spasial ini menyesuaikan dengan peruntukan dan
kebutuhannya.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan
penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian
yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih
ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit
untuk digunakan alam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster
biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan
presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara
matematis. Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun
dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel
memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai
koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung
pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi. Model data ini
biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit
maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini digunakan pula
dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital Elevatin
Model) dan model permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model).
F. KESIMPULAN
Dari praktikum SIG acara ke-3 ini dapat disimpulkan bahwa :