3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model
data vektor dan model data raster. Model data vector menampilkan,
menempatkan, dan meyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,
garis-garis atau kurva, atau polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk
dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vector,
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).
Di dalam model data spasial vector, garis-garis atau kurva (busur atau arcs)
merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan
luasan atau polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi
dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki nilai koordinat
yang sama (polygon tertutup sempurna).
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang
membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk
koordinatnya yang unik (di sudut grid/pojok), di pusat grid, atau ditempat yang
lainnya). Akurasi model data ini sangan bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di
dalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur
petanya.
4. Manusia
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola
sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi
dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun
memiliki tingkatan tertentu dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan
memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk
menolong pekerjaan mereka sehari-hari.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata. Dimana, metode model dan implementasi akan berbeda-
beda untuk setiap permasalahan.
Karakteristik SIG
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik sig, terdiri atas:
1. Masukan Data
Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan data dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat
diterima dan dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data
dan proses memasukkan data.
2. Sumber Data
Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data
pengindraan jauh, data teristris, dan data peta.
Data penginderaan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila
sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara
interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa
citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan
setelah dilakukan koreksi seperlunya.
Data Teristris.
Data teristris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran
lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan
persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta,
tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja.
Data Peta
Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan.
Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta
dikonversikan ke dalam bentuk digital.
Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).
Digitasi
Kegiatan digitasi merupakan pekerjaan yang banyakmenyita waktu karena
dapat menghabiskan waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan
data sampai dengan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, proses ini
merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh proses dalam SIG.
Penyiaman (Scanning)
Memasukkan data dengan alat penyiam dapat menghemat waktu. Penyiaman
dapat dilakukan menggunakan detektor elelaronik yang dapat bergerak.
Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung (drum scanner) dan
penyiaman datar (flatbed scanner).
Data spasial yang dimasukkan dan disimpan di dalam SIG dapat dibedakan
menjadi dua model, yaitu model data raster dan model data vektor.
Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (picture
element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan dalam
sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi (koordinat) sendiri sebagai
identitasnya dan mempunyai nilai tertentu.
Oleh karena in data raster dapat menggambarkan objek geografi yang
mempunyai satuan luas karena ukuran raste berkaitan erat dengan ukitran
sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua sehingga mudah;
disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan.
Data Atribut
Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara,
dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan,
antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.
5. Penyajian Data
Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil
analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel,
grafik, bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat
melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam
pengambilan kebijakan atau perencanaan.
Subsistem SIG
Aplikasi SIG
Dilihat dari definisinya, GIS adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri.Memiliki perangkat keras
komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah
memiliki GIS apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang
mengoperasikannya belum ada. Kemampuan sumberdaya manusia untuk
memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan
dalam keberhasilan sistem GIS.
Sebagai suatu bentuk sistem informasi, GIS menyajikan informasi dalam
bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka, saat ini banyak
digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang
berkaitan dengan wilayah geografis.Subaryono (2005) mengemukakan bahwa
GIS sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu
perencanaan. Para pengambil keputusan akan lebih mudah untuk
menganalisa data yang ada dengan menggunakan GIS.
GIS.
Aplikasi GIS pada perencanaan bidang pertanian antara lain (1) Perencanaan
Pengelola Produksi Tanaman, GIS dapat digunakan untuk membantu
perencanaan pengelolaan sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti
luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Selain itu GIS
digunakan untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi
tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan
tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik
yang digunakan dalam masa panen.
Keunggulan SIG
Berikut ini terdapat beberapa keunggulan sig, terdiri atas:
Daftar Pustaka: