Anda di halaman 1dari 15

Pengertian SIG

Teknologi SIG mengintegrasikan operasi basis data seperti query dan analisis


statistik dengan visualisasi yang unik serta analisis spasial yang ditawarkan
melalui bentuk peta digital. Kemampuan tersebutlah yang membedakan SIG
dengan sistem informasi lain dan membuat SIG lebih bermanfaat dalam
memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi
suatu hasil dan perencanaan strategis. Contoh sederhana, lokasi geografis
daerah pemukiman kumuh. Visualisasi geografis daerah-daerah tersebut dan
data atributnya dapat dijadikan pertimbangan yang penting bagi instansi
terkait seperti Bapeda dalam mengambil keputusan yang tepat.

Penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis merupakan kunci


dari SIG. Sistem ini sangat membantu apabila data yang akan diproses terlalu
banyak untuk diproses secara manual, dimana proses secara manual akan
banyak menghabiskan dana, waktu dan tidak dapat praktis pada
pengerjaannya. Jadi SIG ini hanya merupakan alat bantu yang dapat
mempercepat proses pengolahan dan analisis data yang sangat bergantung
pada penggunanya dalam pembangunan basis data yang akurat sesuai
dengan keperluan, pemanfaatan teknik analisis dan pengoperasian yang
tepat serta interpretasi hasil analisis yang benar.Oleh karena itu data yang
digunakan dan dianalisis dalam suatu SIG berbentuk data peta (spasial) yang
terhubung langsung dengan data tabular yang mendefinisikan geometri
data spasial. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem
berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi
informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi
geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut
dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a) input, (b) manajemen
data (penyimpanan dan pemanggilan data, (c) analisis dan manipulasi data,
(d) output.

2. Menurut Burrough (1986)

Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang bermanfaat untuk


pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan &
penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

3. Menurut Kang-Tsung Chang (2002)

Sistem Informasi Geografis sebagai a computer system for capturing, storing,


querying, analyzing, & displaying geographic data.

4. 4. Menurut Murai (1999)

Sistem Informasi Geografis sebagai sistem informasi yang digunakan untuk


memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis &
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan & pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota,
& pelayanan umum lainnya.

5. Menurut Marble et al (1983)

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem penanganan data


keruangan.

6. Menurut Bernhardsen (2002)

Sistem Informasi Geografis sebagai sistem komputer yang digunakan untuk


memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat
keras & perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi & verifikasi
data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan & pembaharuan data,
manajemen & pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi
data serta analisa data.
7. Menurut Gistut (1994)

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang bisa mendukung


pengambilan keputusan spasial & mampu mengintegrasikan deskripsi-
deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan
di lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis yang lengkap mencakup
metodologi & teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras,
perangkat lunak & struktur organisasi.

8. Menurut Berry (1988)

istem Informasi Geografis merupakan sistem informasi, referensi internal,


serta otomatisasi data keruangan.

9. Menurut Calkin dan Tomlison (1984)

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputerisasi data yang


penting.

10. Menurut Linden, (1987)

istem Informasi Geografis merupakan sistem untuk pengelolaan,


penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis & penayangan data secara
spasial terkait dengan muka bumi.

11. Menurut Alter

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang mendukung


pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah
pada sebuah peta.

12. Menurut Prahasta

Sistem Informasi Geografis merupakan sejenis software yang dapat


digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, &
keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.

13. Menurut Petrus Paryono

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis komputer yang


digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi
geografi.
Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)
Berikut ini terdapat beberapa komponen sistem informasi geografis (sig),
terdiri atas:

1. Perangkat Keras (Hardware)


Adalah komputer dimana sistem informasi geografis beroperasi. Kondisi saat
ini, SIG dapat bekerja pada perangkat keras dengan range type  yang luas,
mulai dari komputer server terpusat sampai komputer desktop yang
digunakan sebagai stand alone atau konfigurasi jaringan.

2. Perangkat Lunak ( Software )


Perangkat lunak SIG menghasilkan fungsi dan alat yang dibutuhkan untuk
membuat, mengolah, menganalisis dan menampilkan informasi geografis,
misalnya:

 Tools untuk masukan dan manipulasi data.


 Suatu sistem pengelolaan basisdata ( DBMS ).
 Tools yang mendukung query, analisis dan visualisasi geografis.
 Graphical User Interface (GUI) untuk pengaksesan tools.

3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model
data vektor dan model data raster. Model data vector menampilkan,
menempatkan, dan meyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,
garis-garis atau kurva, atau polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk
dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vector,
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).
Di dalam model data spasial vector, garis-garis atau kurva (busur atau arcs)
merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan
luasan atau polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi
dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki nilai koordinat
yang sama (polygon tertutup sempurna).
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang
membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk
koordinatnya yang unik (di sudut grid/pojok), di pusat grid, atau ditempat yang
lainnya). Akurasi model data ini sangan bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di
dalam layers yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur
petanya.

Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, citra radar,


dan model ketinggian digital (DTM atau DEM dalam model data raster).
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dan
bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model ini, dunia nyata disajikan
sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Dengan model
data raster, data geografi ditandai oleh nilai-nilai (bilangan) elemen matriks
persegi panjang dari suatu objek. Dengan demikian, secara konseptual,
model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.

4. Manusia
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola
sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi
dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun
memiliki tingkatan tertentu dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan
memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk
menolong pekerjaan mereka sehari-hari.

5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata. Dimana, metode model dan implementasi akan berbeda-
beda untuk setiap permasalahan.

Karakteristik SIG
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik sig, terdiri atas:

 Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan


perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat
disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.
 Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi
terkait.
 Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar
data, struktur,model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan
etika, pendidikan, expertsystem dan decision support system serta
penerapannya.
 Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan
letak geografis,dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
 Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional
(tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak /
diperbanyak) kembali.
 Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan,
menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data
spasial dari fenomena geografis suatuwilayah.
  Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian
suatu masalah. Contoh: penyelesaian masalah perubahan iklim
memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi
awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka
yang cukup panjang.

Tahapan Kerja SIG


Berikut ini terdapat beberapa tahapan kerja sig, terdiri atas:

1. Masukan Data
Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan data dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat
diterima dan dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data
dan proses memasukkan data.

2. Sumber Data
Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data
pengindraan jauh, data teristris, dan data peta.

 Data Penginderaan Jauh.

Data penginderaan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila
sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara
interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa
citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan
setelah dilakukan koreksi seperlunya.

 Data Teristris.
 Data teristris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran
lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan
persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta,
tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja.
 Data Peta

Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan.
Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta
dikonversikan ke dalam bentuk digital.

3. Proses Pemasukan Data


 Data spasial.

Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).
Digitasi
Kegiatan digitasi merupakan pekerjaan yang banyakmenyita waktu karena
dapat menghabiskan waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan
data sampai dengan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, proses ini
merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh proses dalam SIG.

Penyiaman (Scanning)
Memasukkan data dengan alat penyiam dapat menghemat waktu. Penyiaman
dapat dilakukan menggunakan detektor elelaronik yang dapat bergerak.
Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung (drum scanner) dan
penyiaman datar (flatbed scanner).
Data spasial yang dimasukkan dan disimpan di dalam SIG dapat dibedakan
menjadi dua model, yaitu model data raster dan model data vektor.

 Model Data Raster

Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (picture
element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan dalam
sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi (koordinat) sendiri sebagai
identitasnya dan mempunyai nilai tertentu.
Oleh karena in data raster dapat menggambarkan objek geografi yang
mempunyai satuan luas karena ukuran raste berkaitan erat dengan ukitran
sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua sehingga mudah;
disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan.

 Model Data Vektor

Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untuk


menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vektor
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis; atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk
dasar data spasial dalam model data vektor ditampilkan dalam sistem
koordinat kartesian dua dimensi (sumbu x dan y).

 Data Atribut

Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara,
dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan,
antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.

Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang


dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan
perbedaan nilai dari objek.

4. Manipulasi dan Analisis Data


Manipulasi data merupalcan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis
data baru, menghapt basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan
menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah dan menged data, serta
membuat indeks untuk setiap tabel basis data. Manipulasi tersebut dapat
digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan parameter/ukuran, konversi
struktur data, dan analisis.
Sebagai contoh, untuk melakukan klasifikasi ulang suatu data spasial atau
data atribut menjadi data spasial yang baru digunakan kriteria tertentu.
Misalnya untuk perencanaan tata guna lahan menggunakan krieteria
kemiringan lereng, yaitu 0% -14% untuk permukiman, 15% – 29% untuk
perkebunan dan pertanian, 30% – 44% untuk hutan produksi, serta lebih dari
45% untuk hutan lindung dan taman nasional.

5. Penyajian Data
Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil
analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel,
grafik, bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat
melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam
pengambilan kebijakan atau perencanaan.

Subsistem SIG

Berikut ini terdapat beberapa subsistem sig, terdiri atas:

 Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan


mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransformasikan format-format data-data aslinya kedalam format
yang digunakan oleh SIG.
 Data Output : Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam
bentuk softcopyataupun hardcopy.
 Data Management : Subsistem ini mengorganisasikan data spasial
dan atribut ke dalam sebuah basis data sedemikan rupa sehingga
mudah dipanggil, upadate dan diedit.
 Data Manipulation and Analysis : Subsistem ini menentukan
informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu
subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.

Manfaat SIG (Sistem Informasi Geograsi)


Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk
mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan
sebagai atribut  suatu lokasi atau objek. Ciri utama data yang bias
dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah
terkait  dengan lokasi dan merupakan data dasat yang belm dispesifikasi
(Dulbahri, 1993). Dengan demikian GIS diharapkan mampu memberikan
kemudahan-kemudahan yang diinginkan yaitu:

1. Penanganan data geosparsial menjadi lebih baik dalam format buku.


2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah.
3. Data geosparsial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa,
dan direpresentasikan.
4. Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah
5. Kemampuan menukar data geospasial.
6. Menghemat waktu dan biaya.
7. Keputusan yang diambil menjadi lebih tepat dan akurat.

Aplikasi SIG
Dilihat dari definisinya, GIS adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri.Memiliki perangkat keras
komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah
memiliki GIS apabila data geografis dan sumberdaya manusia yang
mengoperasikannya belum ada.  Kemampuan sumberdaya manusia untuk
memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan
dalam keberhasilan sistem GIS.
Sebagai suatu bentuk sistem informasi, GIS menyajikan informasi dalam
bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka, saat ini banyak
digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang
berkaitan dengan wilayah geografis.Subaryono (2005) mengemukakan bahwa
GIS sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu
perencanaan. Para pengambil keputusan akan lebih mudah untuk
menganalisa data yang ada dengan menggunakan GIS.
 GIS.

Gambar Pemanfaatan GIS dalam perencanaan bidang pertanian

Aplikasi GIS pada perencanaan bidang pertanian antara lain (1) Perencanaan
Pengelola Produksi Tanaman, GIS dapat digunakan untuk membantu
perencanaan pengelolaan sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti
luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Selain itu GIS
digunakan untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi
tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan
tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik
yang digunakan dalam masa panen.

Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses


perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager
kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi;   (2) Perencanaan Pengelola
Sistem Irigasi, GIS digunakan untuk membantu perencanaan irigasi dari
tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu perencanaan kapasitas sistem,
katup-katup, efisiensi, serta perencanaan distribusi menyeluruh dari air di
dalam sistem.

Gambar Sistem Informasi Geografi (GIS) berbasis pemetaan


Walaupun saat ini penggunaan GIS dalam bidang pertanian belum umum
dipakai, tapi bukanya tidak mungkin penerapan GIS dalam dunia pertanian
akan makin sering dipakai. Sistem GIS ini bukan semata-mata software atau
aplikasi komputer, namun merupakan keseluruhan dari pekerjaan
managemen pengelolaan lahan pertanian, pemetaan lahan, pencatatan
kegiatan harian di kebun menjadi database, perencanaan system dan lain-
lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan perencanaan ulang pengelolaan
pertanian menjadi sistem yang terintegrasi.

Dalam jangka panjang, bisa direduksi kemungkinan permasalahan lahan baik


fisik maupun sosial.Bahkan dapat menjamin keberlangsungan perkebunan
sebagai contohnya, dengan syarat pihak managemen senantiasa mempelajari
berjalannya sistem ini dan mengambil keputusan managerial yang tepat.

Keunggulan SIG
Berikut ini terdapat beberapa keunggulan sig, terdiri atas:

1. Pemrosesan Data Lebih Cepat


Dengan menggunakan bantuan komputer, maka pemrosesan data spasial
maupun atribut lebih cepat. Anda bisa memanipulasi data atau mengolah data
dengan cepat dengan komputer masa kini. Jika sebelumnya kita mengolah
data secara manual maka kini hanya membutuhkan data/file saja dan
menginputnya dalam komputer.

2. Penanganan Data Spasial Lebih Baik


Untuk menampikan data spasial dalam komputer, kini telah tersedia berbagi
macam software yang memudahkan kita untuk membuat sebuah peta digital.
Data spasial dapat kita edit, rubah dan analisa sesuka hati.

3. Data Geospasial Lebih Mudah Ditampilkan


Jika dulu membaut peta harus diprint dalam ukuran besar maka kini hanya
bermodal layar smartphone saja, semua wilayah dunia bisa kita dapatkan.
Tanpa diprint dan menghabiskan tempat.

4. Kemampuan Menukar Data Spasial


Hadirnya SIG membuat kita bisa menukar data geospasial dengan mudah di
komputer.

5. Hemat Waktu dan Biaya


SIG meskipun memakan investasi mahal di awal, namun dalam produknya
dapat digunakan dengan efisien dan hemat biaya. Kita bisa mengolah data
spasial atau mencari informasi wilayah tak terbatas ruang dan waktu.

6. Pengambilan Keputusan Lebih Akurat


Produk SIG seperti google map menghasilkan gambaran nyata permukaan
bumi persis. Hal ini akan membuat seorang geografer dapat dengan mudah
menganalisa fenomena keruangan yang terjadi lebih akurat.

7. Gambaran Visual Menyerupai/Sesuai Asli


Gambaran keruangan dalam SIG menyerupai gambaran asli dari permukaan
bumi itu sendiri. Bahkan kini ada fitur 3D di dalamnya. Dunia seperti berada di
genggaman kita.

Daftar Pustaka:

1. Aronoff, S. 1989. Geographic Information Systems : A Management


Perspective. WDL Publication.Otawa. Canada.
2. Burough, P. 1986. Principle of Geographical Information System
for Land Resources Assesment. Claredon Press. Oxford
3. Chang, Khang Tsang. 2002. Intoduction to Geographic Information
System. Mc Graw. Hill.
4. De Bay.2002. Mengenal SIG dan Data Spasial. Diakses dari
http://osgeo.ft.ugm.ac.id/mengenal-sig-dan-data-spasial/ Diakses
pada tanggal 10 November 2015
5. Denny charter, Irma Agtrisari. 2002. Desain dan Aplikasi
GIS. Elexmedia Komputindo. Bandung.
6. Dulbahri. 1993. Sistem Informasi Geografi. PUSPICS-UGM BA
7. Eddy Prahasta. 2009. Sistim Informasi Goegrafis konsep-konsep
dasar.Informatika:  Bandung.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian SIG – Komponen,


Keunggulan, Manfaat, Tahapan Kerja, Subsistem, Karakteristik, Aplikasi
Menurut Para Ahli semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat
menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak
atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Anda mungkin juga menyukai