Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RUTIN 1

MIND MAP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah SIG(Sistem Informasi Geografis)
Dosen : Riki Rahmad,M.Sc

Oleh

BELLA OKTAVIA SIREGAR 3151131007

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

1. Definisi SIG
Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi. Hal
ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Berikut
adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar :
Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan
dan perencanaan.
Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data
keruangan.
Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan
dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran
sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial
dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat
lunak dan struktur organisasi.
Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi
mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
2. Subsistem SIG

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :


a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data
spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab
dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk
mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial)
baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta,
dan lain sebagainya.
c. Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke
dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-
retrieve, diupdate, dan diedit.
d. Data Manipulation & Analysis
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu
sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan
operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.
Gambar 1. Uraian Sub-sistem SIG

4. Komponen SIG
1. Hardware
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran dari
sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala yang kecil hanya
membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan sebaliknya. Ketika GIS yang di buat
berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besar pula serta host untuk client machine
yang mendukung penggunaan multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam
GIS baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan
dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Untuk
mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware yang disebut digitizer.

General Hardware Setup for GIS (Source: Purwadhi, 1997)

GIS hardware components


Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard omputer, CD reader, diskette reader)
Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit, CD
writer)
Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)

2. Software
Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian,
elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi
Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-
fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Beberapa contoh
software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic
data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data. Modul dasar perangkat
lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian
data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan
pengguna (input query)
3. Data
SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data (DBMS = Data Base Management System)
dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem query
dan basis data dibangun untuk aplikasi multiuser.
SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat
mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.
Syarat pengorganisasian data:
Volum kecil dengan klasifikasi data yang baik; Penyajian yang akurat; Mudah dan cepat
dalam pencarian kembali (data retrieval) dan penggabungan (proses komposit).

Type Data
Data lokasi: Koordinat lokasi, Nama lokasi , Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri
danau A, sebelah kanan pertokoan B)
Data non-lokasi: Curah hujan , Jumlah panen padi Terdiri dari variabel (tanah), kelas
(alluvial), nilai luas (10 ha), jenis (pasir)
Data dimensi waktu (temporal): Data non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat berubah
dengan waktu (misal: data curah hujan bulan Desember akan berbeda dengan bulan Juli)
Capturing and Displaying Data

Masukan dan Keluaran Basis Data SIG


* Sumber data SIG: data lapangan, data statistik, peta, penginderaan jauh
* Penyiapan data: data dikumpulkan, dikonversi, diklasifikasi, disunting dan ditransformasi
dalam basis data
Pembentukan format data keruangan (spasial): dijitisasi peta (diatas peta / di-screen
monitor), interpretasi citra dijital dan konversi raster ke vektor secara otomatis penuh atau
sebelumnya di-scan dulu, import dari sumber lain
* Bentuk data masukan SIG: spasial/non-spasial, vektor/raster, tabular alfanumerik
* Basis data SIG: posisi dan hubungan topology, data spasial dan non- spasial, gambaran
obyek dan fenomena geografis (dataran rendah tinggi, kondisi lingkungan, kota ,sungai), obyek
dikaitkan dengan koordinat bumi
* Lapis data pada basis data SIG: lapis data dibuat sesuai dengan temanya: penggunaan
lahan, jenis tanah, topografi, populasi penduduk, ada data primer (topografi, perairan/laut/sungai,
pencacahan penduduk, hujan, suhu, kelembaban) dan sekunder
(sudah diproses sebagai informasi)
* Penyajian informasi (keluaran): peta, grafik, tabel, laporan.
Capturingand Displaying Data (continuation) (Source: Purwadhi, 1997)

Lima Cara Perolehan Data/Informasi Geografi


Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air),
pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data
secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pada stasiun
pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan
pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit
air sungai.
Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan
informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari
sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena
yang diamati (Lillesand & Kiefer, 1994).
4.Sumberdaya Manusia
Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan
bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam,
misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.

5. Metode
Selain keempat komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah
penting yaitu Metode. Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode
perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan business rules organisasi yang
menggunakan SIG tersebut
5. Tugas Utama SIG
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis data
spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan
data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya
dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital. adapun tugas utama dalam SIG
adalah sebagai berikut :
Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi
terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke
dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini
secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan
cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawalidengan pembuatan
database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat
diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala
dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.

Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi
untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG
menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan
menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user
semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database
management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola
data
Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu
untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis
data geografis untuk melihat pola dan tren.
Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya
divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan
mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah
mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi,
dan multimedia.

Anda mungkin juga menyukai