Abstrak
Sistem Informasi Geografis (SIG) telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang tidak hanya
memfasilitasi penyimpanan dan penggunaan data geospasial secara tradisional, tetapi SIG juga
dapat diaplikasikan pada teknologi komputer serta diintegrasikan dengan aplikasi sistem yang lain.
Terminologi SIG sendiri mulai diperkenalkan pada tahun 1962 oleh Roger Tomlinson. Perkembangan
teknologi menyebabkan evolusi dari SIG, yang mana SIG dapat dilihat sebagai teknologi integrasi
yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis dan membuat prediksi (pemodelan).
Paper ini akan membahas tentang perkembangan teknologi, yang mempengaruhi inovasi pada
evolusi SIG. Selain itu akan dibahas juga desain sistem dan arsitektur pada SIG berikut
perkembangannya, serta beberapa contoh SIG berbasis internet. Contoh SIG berbasis internet yang
dibahas pada paper ini antara lain aplikasi yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat umum
semisal Googlemaps dan SygicSpeed Camera and Traffi, serta aplikasi yang hanya dapat diakses oleh
pihak tertentu misalnya geoportal jaringan jalan nasional untuk memfasilitasi analisis visual guna
mendukung aktivitas penyelenggaraan jalan nasional. Akan dijelaskan pula fungsi-fungsi yang
difasilitasi oleh aplikasi tersebut.
Pada akhirnya, SIG menjadi disiplin ilmu yang dapat diintegrasikan dengan displin ilmu lainny, serta
dapat diakses, dimanfaatkan dengan mudah. SIG tidak lagi menjadi sesuatu yang hanya terbatas
diketahui dalam lingkup ilmu kebumian, tetapi mampu memfasilitasi pengguna umum dan menjawab
hal-hal sederhana terkait kebutuhan dalam hal informasi geospasial.
Kata kunci: Sistem Informasi Geografis (SIG), Internet, WebGIS, Aplikasi SIG
1960 an SIG sebagai sistem dalam proses pengambilan keputusan, SIG merupakan
visualisasi digital dari kenampakan alam yang disajikan pada peta terkomputerisasi.
Awal 1970 an Computer Mapping, teknologi pemetaan bergeser dari peta analog menjadi
peta digital yang disimpan ke dalam disk.
1990 an Map Analysis and Modelling, SIG berevolusi menjadi sistem yang dapat
memfasilitasi analisis spasial dan juga pemodelan secara spasial.
Saat ini, SIG fokus dalam hal Multymedia Mapping, diantaranya berupa virtual reality dan
visualisasi 3D, serta SIG berbasis internet, yang menunjukkan kemajuan yang luar biasa
dalam visualisasi peta. Inovasi geospasial yang menjadi target selanjutnya adalah re-focusing
pada data/struktur dan analisis.
2. DESAIN SISTEM DAN ARSITEKTUR
Desain sistem dan arsitektur merupakan fungsi yang dipersyaratkan dalam aplikasi SIG.
Desain sistem arsitektur pada SIG memiliki 2 (dua) pendekatan, diantaranya: tipe arsitektur
untuk manajemen data dan arsitektur untuk sistem.
Gambar 2 berikut menunjukkan desain arsitektur untuk manajemen data pada generasi
extensible architecture:
Extensible architecture disediakan untuk SMBD yang memberikan ekstensi model data
dengan tipe data dan operasi baru untuk merepresentasikan dan memanipulasi informasi
geospasial (yaitu berupa geometri). Optimalisasi query dapat dilakukan pada pendekatan ini,
dibandingkan dua pendekatan pada generasi sebelumnya, karena informasi geospasial dapat
didefinisikan ke dalam SMBD dan lebih user-friendly (mudah digunakan) karena operasi
geospasial terintegrasi dengan bahasa query.
- Thick dan thin-client architecture, pada thin client setiap fungsi pada client terbatas pada
tampilan antar muka dan setiap fungsi aplikasi mensyaratkan komunikasi melalui server.
Sedangkan thick client mengimplementasikan fungsi-fungsi dari sistem, misalnya
beberapa fungsi pemrosesan data;
OGC dan ISO TC 211 membuat definisi tentang generik arsitektur untuk aplikasi SIG.
Gambar 3 berikut menunjukkan Open GIS logical architecture (Standardization 2000):
Gambar 3. OGC logical architecture
Dari gambar di atas dapat dilihat komponen pada kedua sisi berinteraksi dengan semua level
sistem. Komponen tersebut antara lain: Workflow and task services dan Communication
server. Selanjutnya pada Gambar 4, menunjukkan OGC Services in the Architecture of a GIS:
Gambar 5 di bawah ini, menunjukkan tampilan aplikasi Googlemaps. Aplikasi web-SIG yang
dirilis tahun 2005, saat ini dapat dijalankan pada browser pada komputer, laptop maupun
smartphone, selain itu terdapat juga aplikasi terpisah dari browser yang dapat diunduh dan
berjalan di sistem operasi android, windows maupun ios.
Gambar 6. Tampilan salah satu fungsi pencarian lokasi dan pencarian rute pada aplikasi
Googlemaps
Aplikasi berikutnya adalah Sygic Speed Camera and Traffic, aplikasi ini merupakan mobile
application yang khusus dijalankan pada perangkat mobile seperti smartphone. Aplikasi ini
dimanfaatkan untuk membantu pengguna dalam berlalu lintas. Moto yang diusng aplikasi ini
juga cukup menarik yaitu, Transform your device into Speed Cams and radar Detector,
Speedometer, Head-Up Dislay, Dashcam, Trip Log and more.
Beberapa fitur atau fungsi yang ditawarkan oleh aplikasi ini antara lain:
- Fungsi Offline Speed Cameras, fungsi ini memberikan informasi tentang rerata
kecepatan kendaraan yang kita gunakan, informasi red light, dan memberitahukan
estimasi jarak suatu kejadian atau keberadaan polisi terhadap posisi kendaraan yang
dikendarai;
- Fungsi Real-time help from other drivers, fungsi ini memberikan report tentang
kejadian baru yang ada di sepanjang jalan dengan memperoleh informasi secara real-
time dari pengemudi lain;
- Fungsi Trip Log, fungsi ini berisi report tentang ringkasan mengemudi yang telah
dilalui, untuk mengetahui behaviour pengemudi dan melihat statistik dari ringkasan
selama mengemudi;
- Fungsi GPS Speedometer, fungsi untuk memberikan alert atau peringatan jika
pengemudi melebihi batas kecepatan yang dianggap aman;
- Fungsi Robust Online Speed Camera Database, memberikan informasi tentang
keberadaan speed camera baru yang terpasang disepanjang jalan, serta keberadaan
polisi di jalanan, sehingga pengemudi terhindar dari denda;
- Fungsi Head-up Display, memberikan fungsi untuk menampilkan report dengan
memproyeksikannya ke kaca depan mobil dalam keadaan gelap, sehingga pengemudi
tidak harus memegang smartphone-nya;
- Dsb.
Gambar 7 dan 8 menunjukkan tampilan fungsi yang ada di aplikasi Sygic:
Aplikasi berikutnya adalah Geoportal Jaringan Jalan Nasional Untuk Memfasilitasi Analisis
Visual Guna Mendukung Aktivitas Penyelenggaraan Jalan Nasional. Aplikasi SIG berbasis
internet ini bersifat closed, hanya dapat diakses oleh institusi yang berwenang dalam hal ini
Dirjen Binamarga, Kementrian Pekerjaan Umum. Aplikasi ini merupakan hasil penelitian
yang dilakukan pada tahun 2010. Adapun fungsi-fungsi yang ditawarkan dari geoportal ini
antara lain:
- Query menampilkan peta dasar, Query yang dicakup yaitu menampilkan tabel-tabel
yang berada pada pada tema peta dasar, yaitu menampilkan batas administrasi (kota,
kabupaten, provinsi, dan sungai) dan kondisi alam (curah hujan tahunan, geologi,
sesar, rawa, dan quarry (material jalan) yang ada di wilayah Kalimantan);
Aplikasi (Geoportal) ini telah memuat 3 (tiga) level dari SIG yaitu berupa inventory, analysis
dan pemodelan (membuat prediksi).
4. KESIMPULAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat didefinisikan sebagai integrasi kumpulan hardware,
software, data dan liveware yang dioperasikan atau dijalankan dalam konteks institusional
dan dapat terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.
Desain sistem dan arsitektur SIG memiliki 2 (dua) pendekatan, yaitu arsitektur untuk
manajemen data dan arsitektur untuk sistem. Arsitektur aplikasi SIG sendiri memiliki standar
atau spesifikasi yang menjadi acuan secara internasional ISO TC 211. Pada standar tersebut,
fungsi-fungsi dalam kumpulan layanan dengan fungsi spesifik yang berinteraksi hanya di
interfaces.Standar tersebut menyebabkan arsitektur aplikasi SIG yang sangat fleksibel, karena
layanan (services) memungkinkan untuk diimplementasikan pada single-komputer atau
didistribusi pada jaringan world wide secara transparan.
Perkembangan teknologi yang ada saat ini, telah diimplementasikan secara luas dan
dimanfaatkan dalam beragam sektor, diantaranya transportasi. Mulai dari pemanfaatan
sederhana berupa pencarian, analisis rute, report kejadian atau informasi penting secara
realtime, maupun dimanfaatkan secara khusus oleh instansi tertentu untuk memonitoring
pekerjaan rutin yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Inc, G. (2005). "Google Maps Application." - -(-): -.
Innovativegis (2006). "Topic 27: GIS Evolution and Future Trends." -. Retrieved February 6,
2017, 2017, from
http://www.innovativegis.com/basis/mapanalysis/Topic27/Topic27.htm.
Luaces, M. . R. (2004). A Generic Architecture for Geographic Information Systems.
Department Computation. Spain, Coruna University. Doctoral: 234.
Maguire, D. J. (1991). "An overview and definition of GIS." Geographical information
systems: Principles and applications 1: 9-20.
Standardization, I. O. f. (2000). ISO/TC 211 - Geographic information/Geomatics. -.
Geneva, Switzerland, ISO. -: -.
Sygic (2014). "Sygic Speed Camera and Traffic." -. Retrieved Februari 6, 2017, 2017, from
https://www.sygic.com/speed-cameras/features.
Trias Aditya, E. Juniati. (2014). Geoportal Jaringan Jalan Nasional untuk Memfasilitasi
Analisis Visual Guna Mendukung Aktivitas Penyelenggaraan Jalan Nasional. CGISE-2.
-. Yogyakarta, Indonesia, CGISE. 2: 16.