ABSTRAKSI
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi yang menjadi alat bantu dan sangat esensial untuk
menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi geografis. Terdapat 2 jenis
data dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial. Data spasial adalah data
keruangan sebuah letak geografis, sedangkan data non-spasial menyatakan atribut dari letak geografis tersebut.
Salah satu problem dalam Sistem Informasi Geografis adalah pencarian jalur jalan. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang perangkat lunak untuk menyelesaikan problem tersebut yang akan
diimplementasikan dengan studi kasus jaringan jalan di Kodya Yogyakarta. Rancangan berbentuk DFD,
struktur data, dan algoritma yang berbasiskan Algoritma Dijkstra.
Hasil penelitian sudah dapat diimplementasikan meskipun diperlukan beberapa kajian untuk peningkatan
efisiensi kinerja sistem.
I-45
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006
I-46
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006
7. Data rel KA, berupa data tentang kode rel, layer Level 2 dari Proses Penentuan Jalur Jalan
rel dan panjang rel. ditunjukkan oleh Gambar 4.
8. Data wilayah, berupa data tentang kode
wilayah, nama wilayah, luas wilayah, layer
wilayah dan keliling wilayah.
9. Data POI (point of interest), berupa data tentang
nama, fasilitas, tipe fasilitas dan layer fasilitas.
I-47
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006
a 31,75 x 12,7 b
2. Proses Implementasi Algoritma Dijkstra
Proses ini menentukan jalur jalan optimum dari 22,22 d 28,57
graph yang menyatakan jaringan jalan. Proses 19,2 25,71
I-48
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006
Tabel 1a. Algoritma Disjktra untuk graph pada Tabel 2b. Algoritma Disjktra untuk graph pada
Gambar 1 Gambar 1
Iterasi S C(k) m Iterasi S C(k) m
0 {x} C(x) : [0,-] b 6 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] g
C(a) : [31.75, x]* c, d, k} C(a) : [31.75, x]
C(b) : [12.7, x]* C(b) : [12.7, x]
C(c) : [∝, x]* C(c) : [53.97, a]
C(d) : [∝, x]* C(d) : [66.98, e]
C(e) : [∝, x]* C(e) : [41.27, b]
C(f) : [∝, x]* C(f) : [∝, x]*
C(g) : [∝, x]* C(g) : [77.78, c]*
C(h) : [∝, x]* C(h) : [79.68, d]*
C(i) : [∝, x]* C(i) : [∝, x]*
C(j) : [∝, x]* C(j) : [∝, x]*
C(k) : [∝, x]* C(k) : [75.4, e]
C(y) : [∝, x]* C(y) : [101, k]*
1 {x, b} C(x) : [0,-] a 7 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] h
C(a) : [31.75, x]* c, d, k, g} C(a) : [31.75, x]
C(b) : [12.7, x] C(b) : [12.7, x]
C(c) : [53.97, a]
C© : [∝, x]* C(d) : [66.98, e]
C(d) : [∝, x]* C(e) : [41.27, b]
C(e) : [41.27, b]* C(f) : [96.24, g]*
C(f) : [∝, x]* C(g) : [77.78, c]
C(g) : [∝, x]* C(h) : [79.68, d]*
C(h) : [∝, x]* C(i) : [88.09, g]*
C(i) : [∝, x]* C(j) : [∝, x]*
C(j) : [∝, x]* C(k) : [75.4, e]
C(k) : [∝, x]* C(y) : [101, k]*
C(y) : [∝, x]* 8 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] i
2 {x, b, a} C(x) : [0,-] e c, d, k, g, C(a) : [31.75, x]
C(a) : [31.75, x] h} C(b) : [12.7, x]
C(b) : [12.7, x] C(c) : [53.97, a]
C© : [53.97, a]* C(d) : [66.98, e]
C(d) : [∝, x]* C(e) : [41.27, b]
C(e) : [41.27, b]* C(f) : [96.24, g]*
C(f) : [∝, x]* C(g) : [77.78, c]
C(g) : [∝, x]* C(h) : [79.68, d]
C(h) : [∝, x]* C(i) : [88.09, g]*
C(i) : [∝, x]* C(j) : [101, k]*
C(j) : [∝, x]* C(k) : [75.4, e]
C(k) : [∝, x]* C(y) : [95.15, h]*
C(y) : [∝, x]* 9 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] y
3 {x, b, a, C(x) : [0,-] c c, d, k, g, C(a) : [31.75, x]
e} C(a) : [31.75, x] h, i} C(b) : [12.7, x]
C(b) : [12.7, x] C(c) : [53.97, a]
C© : [53.97, a]* C(d) : [66.98, e]
C(d) : [66.98, e]* C(e) : [41.27, b]
C(e) : [41.27, b] C(f) : [96.24, g]*
C(g) : [77.78, c]
C(f) : [∝, x]* C(h) : [79.68, d]
C(g) : [∝, x]* C(i) : [88.09, g]
C(h) : [∝, x]* C(j) : [101, k]*
C(i) : [∝, x]* C(k) : [75.4, e]
C(j) : [∝, x]* C(y) : [95.15, h]*
C(k) : [75.4, e]* 10 {x, b, a, e, C(x) : [0,-]
C(y) : [∝, x]* c, d, k, g, C(a) : [31.75, x]
4 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] d h, I, y} C(b) : [12.7, x]
c} C(a) : [31.75, x] C(c) : [53.97, a]
C(b) : [12.7, x] C(d) : [66.98, e]
C© : [53.97, a] C(e) : [41.27, b]
C(d) : [66.98, e]* C(f) : [96.24, g]*
C(e) : [41.27, b] C(g) : [77.78, c]
C(f) : [∝, x]* C(h) : [79.68, d]
C(g) : [77.78, c]* C(i) : [88.09, g]
C(h) : [∝, x]* C(j) : [101, k]*
C(i) : [∝, x]* C(k) : [75.4, e]
C(j) : [∝, x]* C(y) : [95.15, h]
C(k) : [75.4, e]*
C(y) : [∝, x]*
5 {x, b, a, e, C(x) : [0,-] k Untuk contoh tersebut, algoritma diterapkan
c, d} C(a) : [31.75, x] terhadap graph tidak berarah, artinya jika (v1,v2,k)∈E
C(b) : [12.7, x]
C© : [53.97, a] maka (v2,v1,k)∈E. Namun algoritma ini juga dapat
C(d) : [66.98, e] diterapkan untuk graph berarah.
C(e) : [41.27, b]
C(f) : [∝, x]* Dalam kasus jalur jalan, graph berarah ini
C(g) : [77.78, c]* diperlukan jika dalam peta terdapat jalan 1 jalur
C(h) : [79.68, d]*
C(i) : [∝, x]* untuk sebagian jalan, dan jalan 2 jalur untuk jalan
C(j) : [∝, x]* yang lain.
C(k) : [75.4, e]*
C(y) : [∝, x]*
I-49
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17 Juni 2006
A B
C
D
E
H
G
Y
F I K
J
4. KESIMPULAN
Rancangan yang ditampilkan dalam makalah
ini diharapkan dapat diimplementasikan. Meskipun
begitu perlu tinjauan lebih lanjut agar sistem dapat
berjalan lebih efisien. Sebagai contoh, dari
rancangan diperoleh bahwa graph yang dibentuk
akan besar jika peta semakin besar. Padahal ada
kemungkinan bahwa sebagian verteks-verteks dari
graph tidak akan digunakan dalam perhitungan
karena terlalu jauh dari jalur yang akan dicari.
Apalagi jika jalur yang dicari sebenarnya relatif
cukup dekat dibandingkan dengan luasnya peta. Hal
ini akan mengurangi efisiensi karena pembentukan
graph juga memerlukan waktu.
Efisiensi juga menjadi masalah jika setiap
dilakukan pencarian jalur, graph selalu dibentuk dari
peta. Lebih baik jika graph dibentuk saat terdapat
perubahan terhadap peta.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aronof, S. Geographic Information System: A
Management Perspective. Ottawa: WDL
Publications. 1989.
[2] Eklund, R., Kirkby, S., and Pollit, A Dinamic
Multi-source Dijkstra Algoritmh for Vehicle
Routing,
http://www.kvocentral.com/kvopappers/jgis01.p
df, diakses tanggal 4 Oktober 2005.
[3] Juppenlatz, Morris. Geographic Information
System and Remote Sensing. Sydney: McGraw
Hill Book Company. 1996.
[4] Koch, R.. Dijsktra Algorithm.
http://www.nist.gov/dads/HTML/disjktraalgo.ht
ml, diakses tanggal 4 Oktober 2005.
[5] Prahasta, Eddy. Konsep-Konsep Dasar Sistem
Informasi Geografis. Bandung: Informatika
Bandung. 2002.
[6] Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis
Tools dan Plug-Ins. Bandung: Informatika
Bandung. 2004.
[7] Yuan, S. Development of A Distributed
Geoprocessing Service Model. University of
Calagary. Alberta. 2000.
I-50