Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

1. Teori Tentang Pelayanan Umum


Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala
bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau
pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi privat.
b) Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi public.

2. Teori Tentang Transportasi Umum


Transportasi memiliki peranan penting yakni sebagai penunjang
pertumbuhan perekonomian suatu daerah dan sebagai pendukung pengembangan
wilyah. Kondisi jalan di kabupaten Garut menunjukkan kondisi yang cukup baik
yakni dengan bertambahnya jalan dengan perkerasan aspal sebesar 3,42 % dan
berkurangnya jalan makadam sebesar 72,00 %. Selain itu telah ada penanganan
terhadap kerusakan sehingga dapat mengurangi panjang jalan rusak sebanyak
36,7% dari 352,23 Km menjadi 413,03 Km. Dalam rangka perluasan
jangkauan pelayanan dibidang trasportasi, terdapat pengembangan jaringan
trayek baru yaitu trayek Garut-kraskarangnongko dan trayek mrican-wonorejo.
Sehingga dapat dikatakan bahwa dari segi prasarana atau jaringan trasportasi telah
dapat memenuhi kebutuhan pergerakan masyarakat Kota Garut.
Ketersediaan sarana angkutan Umum di wilayah perdesaan di Kota Garut
yakni termasuk di daerah-daerah yang memiliki produksi yang potensial diketahui
masih terbatas. Sehingga perlu adanya pembangunan sarana angkutan umum
perdesaan yang dapat melayani seluruh pelosok wilayah Kota Garut terutama
dapat menjadi penghubung pusatpusat produksi dengan Pasar.

3. GIS (Geographic Information System)


Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih
sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para

1
praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berdasar
pada data keruangan dan merepresentasikan obyek di bumi. Dalam SIG sendiri
teknologi informasi merupakan perangkat yang membantu dalam menyimpan
datas, memproses data, menganalisa data, mengelola data dan menyajikan
informasi. SIG merupakan sistem yang terkomputerisasi yang menolong dalam
me-maintain data tentang lingkungan dalam bidang geografis (De Bay, 2002).
SIG selalu memiliki relasi dengan disiplin keilmuan Geografi, hal tersebut
memiliki hubungan dengan disiplin yang berkenaan dengan yang ada di
permukaan bumi, termasuk didalamnya adalah perencanaan dan arsitektur wilayah
(Longley, 2001).
Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang
berhubungan dengan geometri bentuk keruangan dan data attribute yang
memberikan informasi tentang bentuk keruangannya (Chang, 2002). Menurut
pendapat Peter A. Burrough (1998), SIG adalah sekumpulan fungsi-fungsi
terorganisasi yang menyediakan tenaga-tenaga prfesional yang berpengalaman
untuk keperluan penyimpanan, retrieval, manipulasi dan penayangan hasil yang
didasarkan atas data berbasis geografis. Aronoff (1989) menyatakan bahwa SIG
adalah sekumpulan komponen yang dilakukan secara manual atau berbasis
computer yang merupakan prosedur-prosedur yang digunakan untuk keperluan
store dan pemanipulasian data bereferensi geografis. Menurut pendapat tersebut
dapat dipahami bahwa, isi aktifitas pada bidang SIG merupakan integrasi dari
beragam bidang keilmuan yang didasarkan pada peruntukan aktifitas SIG tersebut
dilakukan. Implementasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut tidak selalu mengacu
pada penyertaan komputer sebagai salah satu elemen pada sistem informasi.
Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek
di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi
dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa
fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi
yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi.
Sesuai dengan perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-
obyek yang ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek
diatas muka bumi (diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki
dua jenis tipe yaitu vektor dan raster. Model data vektor menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-
garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Model data Raster
menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks
atau piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial
ini menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
Data Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan
polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar

2
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh
sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y).
Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau
arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan (Prahasta,
2001). Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal dan titik akhir poligon
memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal. Sedangkan bentuk poligon
disimpan sebagai suatu kumpulan list yang saling terkait secara dinamis dengan
menggunakan pointer/titik.
Data Raster
Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel
grid yang homogen. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan
menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat ketelitian model data raster
sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di
permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara
fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut
merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN)
(De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster identik dengan bentuk
matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat
kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
Pemrosesan Spasial
Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung
dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial
memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya.
Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect,
buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih ataupun dikombinasikan.
Pemrosesan data spasial seperti dapat dilakukan dengan teknik yang
disebut dengan geoprocessing (ESRI, 2002), pemrosesan tersebut antara lain:
a. overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasiall,
b. clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi,
c. intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan
karakteristik dan criteria,
d. buffer adalah menambahkan area di sekitar obyek spasial tertentu,
e. query adalah seleksi data berdasar pada kriteria tertentu,
f. union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta
atributnya yang berbeda menjadi satu,
g. merge adalah penggabungan dua data berbeda terhadap feature spasial,
h. dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada
atribut tertentu.Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya
bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data
spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan
analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay,
clip, intersect, buffer, query, union, dan merge.

3
Komponen GIS adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna,
seperti diperlihatkan pada Gambar 1

Gambar 1. Komponen Kunci SIG

Data yang diolah pada GIS ada 2 macam yaitu data geospasial atau yang
biasanya disebut data spasial dan data non-spasial (atribut). Jika pada gambar
diatas data atribut tidak digambarkan karena memang dalam GIS yang
dipentingkan adalah tampilan data secara spasial. Tetapi sebenarnya pada GIS
kadangkadang juga melibatkan data atribut baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.

4. Web-GIS
Web-GIS merupakan Sistem Informasi Geografi berbasis web yang terdiri
dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan
antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman
komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web
design dan web pemetaan. Berikut adalah contoh aplikasi Web-GIS :

Nama lain untuk Web-GIS sendiri bermacam-macam yang diantaranya adalah


sebagai berikut : - Web-Based GIS
- Online GIS
- Distributed GIS
- Internet Mapping
Dimana sebuah Web-GIS yang potensial merupakan aplikasi GIS atau pemetaan
untuk pengguna di seluruh dunia, tidak memerlukan software GIS, tidak
tergantung pada platform ataupun sistem operasi.

4
5. Map Server
MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang
memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama
kali dikembangkan di Universitas Minesota, Amerika Serikat untuk proyek
ForNet (sebuah proyek untuk
manajemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (Nasional Aeronautics and
Space Administration). Dukungan NASA dilanjutkan dengan dikenbangkan
proyek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang
terbuka (open source), pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembangan
dari berbagai Negara.
Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source
atau freeware seperti Shapelib untuk baca/tulis format data Shapelib, FreeType
untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca/tulis berbagai format data
vector maupun raster dan Proj.4 untuk menangani beragam proyeksi peta.
Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI
(Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server
dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk
file *.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web
browser, baik dalam bentuk gambar peta atau bentuk lain.

6. Database PosgreSQL
PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari
sejumlah database open source yang menawarkan skalabilitas, keluwesan, dan
kinerja yang tinggi. SQL di Postgres tidaklah seperti yang kita temui pada
RDBMS umumnya. Perbedaan penting antara Postgres dengan sistem relasional
standar adalah arsitektur Postgres yang memungkinkan user untuk mendefinisikan
sendiri SQL-nya, terutama pada pembuatan function atau biasa disebut sebagai
stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena informasi yang disimpan oleh
Postgres bukan hanya tabel dan kolom, melainkan tipe, fungsi, metode akses, dan
banyak lagi yang terkait dengan tabel dan kolom tersebut. Semuanya terhimpun
dalam bentuk class yang bisa diubah user. Arsitektur yang menggunakan class ini
lazim disebut sebagai object oriented.
Untuk platform Windows, PostgreSQL hanya bisa berjalan jika tipe format
harddisk yang digunakan adalah NTFS, jika tipe format FAT/FAT32 PostgreSQL
tidak bisa diinstall. Sedangkan untuk platform yang lain,
PostgreSQL bisa berjalan tanpa syarat khusus.

7. Pre – Processing
Pre-processing adalah proses awal mengelola data sebelum pengolahan
data yang dilakukan pada sistem SIG. Proses ini bertujuan agar data yang ada
(awal) dapat dipakai pada proses di dalam SIG, dalam hal ini adalah software
MapServer.

5
Data yang digunakan pada sistem informasi ini adalah data peta Kotamadya
Surabaya, yang meliputi wilayah Surabaya
Pusat, Surabaya Selatan, Surabaya Utara, Surabaya Barat dan Surabaya Timur.
Peta yang didapat berupa peta digital yang sudah mengalami digitasi
sebelumnya, yaitu peta dengan format SHP (ESRI shape file). Format tersebut
tidak dapat ditampilkan pada halaman web. Untuk dapat menampilkannya format
tersebut harus diubah ke dalam format gambar yang didukung oleh web misalnya
JPG, GIF dan PNG. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat lunak MapServer yang
bersifat gratis dan open source, karena selain hanya menampilkan peta dalam
bentuk gambar, perangkat lunak ini juga harus memungkinkan overlay antara peta
serta proses query terhadap basis data atribut.

8. Perancangan Database
Perancangan database dilakukan dengan membuat tabel-tabel untuk
menampung data dari format SHP yang digunakan untuk memberikan informasi
tentang pelayanan umum dan transportasi umum pada wilayah Kota Garut.
Adapun data-data yang dikumpulkan mengenai data pelayanan umum
yang ada di kota Garut, antara lain:
Bidang Pariwisata :
Tempat Wisata : - Wisata Alam
- Wisata Hiburan
- Wisata Kuliner
- Hotel
- Rumah Makan/Restoran
- Pasar
Bidang Keagamaan :
- Masjid
- Gereja
Bidang Pendidikan :
- SD
- SMP
- SMP
- Perguruan Tinggi
Bidang Perkantoran :
- Kantor Dinas baik negeri maupun swasta
- Bank dan atm
Bidang Transportasi :
- Angkot
- Terminal
- Ojeg

6
9. Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari
aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor
permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya yang dilakukan adalah
dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi dan perangkat lunak
(software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk
diimplementasikan.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan perancangan antarmuka
aplikasi. Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis web, oleh karena
itu antarmuka yang dibangun adalah antarmuka web. Antarmuka yang akan
dibangun dirancang sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengguna dalam
menggunakannya.
Berikut adalah salah satu rancangan antarmuka aplikasi ini :

Gambar 2. Desain Halaman Maps

7
DAFTAR PUSTAKA

Prameswari, Septi. 2011. Sistem Informasi Geografis: Jenis-manfaat-tujuan-


sumberdata. [online]. Tersedia: https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/sistem-
informasi-geografis
[23 Mei 2019]

Anda mungkin juga menyukai