Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN II

TOPOLOGI

RENI PUSPITA SARI

2020510013

DOSEN PEMBIMBING:

FAJRIN,M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
APRIL, 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Salah satu bentuk teknologi komputer yang secara luas telah digunakan untuk
meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic Information
System (GIS). Sistem Informasi Geografis ( Geographic Information System) merupakan
sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan
data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.”
GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu
titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial . Ini adalah sebuah
data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa
pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan GIS dari sistem informasi lainnya.
Digitasi merupakan proses dalam sistem informasi geografis untuk membuat data
feature dengan dasar data raster. Digitasi terbagi dalam tiga feature yaitu Point (Titik)
,Poligon dan line (Garis). Dengan melakukan digitasi kita dapat mengetahui RMSe
Topologinya. Topologi merupakan fitur yang digunakan untuk memodelkan hubungan
spasial antara feature class dalam sebuah dataset. Dengan menggunakan topology
diharapkan data spasial dalam sebuah dataset menjadi terjaga karena sudah dimodelkan
atau didefinisikan hubungan atau aturan dalam geodatabase tersebut terhadap data
spasial yang berada dalam satu dataset.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu Sistem Informasi Geografis ( Geographic Information System)?
2. Bagaimana cara melakukan Digitasi pada Peta dengan format Jpg yang telah
digeoreferencing?
3. Bagaimana cara melakukan Topologi pada Shapefile peta yang telah di Digitasi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Informasi Geografis ( Geographic Information
System).
2. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan Digitasi pada Peta dengan format
Jpg yang telah digeoreferencing.
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara melakukan Topologi pada Shapefile peta yang
telah di Digitasi.

Adapun manfaat dari pratikum ini adalah sebagai berikut :


1. Dapat mengetahui apa itu Sistem Informasi Geografis ( Geographic Information
System).
2. Dapat melakukan Digitasi pada Peta dengan format Jpg yang telah
digeoreferencing.
3. Dapat melakukan Topologi pada Shapefile peta yang telah di Digitasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan
sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan
data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Sistem Informasi Geografis atau SIG atau
yang lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan
berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, .
Secara umum pengertian SIG” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, sumberdaya manusia dan data yang bekerja bersama secara
efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu
informasi berbasis geografis ”.

2.2 Digitasi
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang
sebelumnya dalam format raster Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah
kedalam format digital dengan proses digitasi. Digitasi merupakan usaha untuk
menggambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam computer. Atau dapat
disebut sebagai pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy.
Digitasi merupakan proses dalam sistem informasi geografis untuk membuat data
feature dengan dasar data raster. Digitasi terbagi dalam tiga feature yaitu:
1. Titik/point, misalnya kota, kecamatan
2. Garis/Polyline, misalnya jalan, sungai
3. Poligon, misalnya tanah,bangunan

2.3 Topologi
Topologi merupakan fitur yang digunakan untuk memodelkan hubungan spasial
antara feature class dalam sebuah dataset. Dengan menggunakan topology diharapkan
data spasial dalam sebuah dataset menjadi terjaga karena sudah dimodelkan atau
didefinisikan hubungan atau aturan dalam geodatabase tersebut terhadap data spasial
yang berada dalam satu dataset. Dalam geodatabase, topologi adalah pengaturan yang
mendefinisikan bagaimana fitur titik, garis, dan poligon berbagi geometri yang
bertepatan. ArcGIS menyertakan lapisan topologi di ArcMap yang digunakan untuk
menampilkan hubungan topologi, kesalahan, dan pengecualian.
Topologi adalah pengaturan bagaimana fitur titik, garis, dan poligon berbagi
geometri. Topologi digunakan untuk hal-hal seperti berikut adalah untuk membatasi
bagaimana fitur berbagi geometri Topologi juga dapat digunakan untuk memodelkan
bagaimana geometri dari sejumlah kelas fitur dapat diintegrasikan. Aturan topologi juga
dapat didefinisikan antara subtipe kelas fitur. Misalnya, dua subtipe fitur garis jalan-jalan
normal (jalan yang menghubungkan ke jalan lain di kedua simpul) dan jalan buntu (jalan
buntu di satu simpul). Aturan topologi dapat mengharuskan fitur jalan untuk
dihubungkan ke fitur jalan lain di kedua ujungnya, kecuali dalam kasus jalan yang
termasuk dalam subtipe jalan buntu.

Misalnya, aturan Tidak boleh tumpang tindih digunakan untuk mengelola


integritas fitur di kelas fitur yang sama. Jika dua fitur tumpang tindih, geometri yang
tumpang tindih ditampilkan dalam warna merah (seperti yang ditunjukkan oleh area
merah yang tumpang tindih di poligon yang berdekatan dan segmen linier dari dua garis
di bawah).
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PRATIKUM

3.1 Digitasi
Adapun Tahapan kerja pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Digitasi Bangunan
Adapun Tahapan kerja pada Pelaksanaan Digitasi Bangunan adalah sebagai
berikut :
1. Buka software arcgis di desktop

2. Tampilan jendela ArcGis awal di buka

3. Tambahkan Peta yang sudah di georeferencing kedalam ArcMap


Klik kanan pada layers > Add Data > Pilih Folder > Add
Untuk menambahkan peta pada ArcMap.
4. Tahapan Membuat Shapefile Bangunan
 Buka Catalog pada windows toolbar > Pilih Floder File > Klik
Kanan Pada Folder File > New > pilih Shapefile Untuk membuat
Shapefile Bangunan.

 Tahapan selanjutnya yaitu isikan nama shapefile yang akan dibuat di


text box Name, dan tentukan jenis feature (Feature Type) di dropdown
list Feature Type. Menentukan Sistem Koordinat Shapefile. Pilih
geographic coordinat system > world > WGS 1984 > OK

Bangunan > Poligon > Pilih geographic coordinat system >


world > WGS 1984 > UTM 47s > OK

 Shapefile yang ditambahkan akan tampil pada TOC (table of content)


atau pada Layers
5. Tahapan Digitasi Bangunan
 Untuk memulai Digitasi Klik Editor > Star Editing

 Tahapan yang dilakukan sebelum mendigitasi peta yaitu Membuat


Keterangan dan simbol pada Open Attribute Table.

Klik Kanan pada Bangunan > Open Attribute Table > Add
Field > Isikan nama dan Type pada tampilan Add Field > Ok

1 2 3

 Secara otomatis tampil layers yang akan di digit pada create


feature,Kemudian Klik Bangunan > Pada Construction Tools pilih
Polygon.
 Klik tools zoom memperbesar bangunan untuk memudahkan
melakukan digitasi .

 Untuk mengakhiri proses digitasi

Editor > Stop Editing > Save Editing Untuk menyimpan


Bangunan yang telah di digitasi.

 Untuk melihat berapa bangunan yang telah di digitasi bisa di lihat


pada Open Attribute Table nya. Klik Kanan pada Bangunan > Open
Attribute Table
Gambar dibawah ini merupakan gambar bangunan yang telah kita digitasi

2. Digitasi Jalan
Adapun Tahapan kerja pada Pelaksanaan Digitasi Jalan adalah sebagai berikut :
1. Tahapan membuat shapefile jalan
 Buka Catalog pada windows toolbar > Pilih Floder File > Klik
Kanan Pada Folder File > New > pilih Shapefile Untuk membuat
Shapefile Jalan.

 Tahapan selanjutnya yaitu isikan nama shapefile yang akan dibuat di


text box Name, dan tentukan jenis feature (Feature Type).
Menentukan Sistem Koordinat Shapefile. Pilih geographic coordinat
system > world > WGS 1984 > OK

Jalan > Polyline > Pilih geographic coordinat system >


world > WGS 1984 > UTM 47s > OK
 Shapefile yang ditambahkan akan tampil pada TOC (table of content)
atau pada Layers

2. Tahapan Digitasi jalan


 Untuk memulai Digitasi Klik Editor > Star Editing

 Tahapan yang dilakukan sebelum mendigitasi peta yaitu


Membuat Keterangan dan simbol pada Open Attribute Table.

Klik Kanan pada Jalan > Open Attribute Table >


Add Field > Isikan nama dan Type pada tampilan Add
Field > Ok

1 2 3
 Secara otomatis tampil layers yang akan di digit pada create
feature,Kemudian Klik Bangunan > Pada Construction Tools
pilih line.

 Klik tools zoom memperbesar bangunan untuk


memudahkan melakukan digitasi .

 Untuk mengakhiri proses digitasi


Editor > Stop Editing > Save Editing Untuk
menyimpan Bangunan yang telah di digitasi
 Untuk melihat berapa Jalan yang telah kita digitasi bisa di lihat
pada Open Attribute Table nya. Klik Kanan pada Jalan >
Open Attribute Table.

Gambar di bawah ini merupakan gambar jalan yang telah kita digitasi.

3.2 Topologi
1. Topologi Bangunan
 Tahapan awalnya yaitu kita akan memanggil data Shapefile terlebih dahulu
Catalog > Pilih folder file > Lalu tarik shapefile bangunan pada layers
 Setelah itu kita klik kanankan pada bagian shp bangunan, lalu kita klik New dan
kita memilih File Geodatabase.

 Setelah muncul New File Geodatabasenya, lalu kita klik kanankan di file yang
tadi lalu kita ambil bagian Feature Dataset

 Setelah muncul Feature Datasetnya pada halaman tersebut lalu kita ubah Namanya
menjadi Data_Set_Bangunan, lalu kita juga mengubah geograpic coordinate
sitemnya menjadi WGS1984.
 Setelah kita membuat Data_Set_Bangunan lalu kita klik kanankan pada file
tersebut lalu kita ambil bagian Feature Class (Single).

 Setelah tampil feature classnya, dibagian Input feature kita pilih “Bangunan_” dan
untuk output feature classnya kita buat “feature Class_Bangunan”.

 Setelah Class_Bangunannya telah muncul di bagian table of contensnya. Lalu kita


ambil Kembali pada Data_Set_Bangunan, lalu kita klik kanankan, ambil New
setelah itu pilih pada bagian Topologi.

 Pada bagian ini telah muncul lalu kita menambahkan beberapa peraturan untuk
pengecekan topologi pada bangunan tersebut, peraturannya yaitu
1. Must not Overlap
2. Must not Have Gaps
BAB IV
HASIL

4.1 Hasil Digitasi


Adapun hasil dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Digitasi Bangunan

2. Digitasi Jalan
4.2 Topologi
Adapun hasil dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil Topologi Bangunan

2. Hasil Topologi Jalan

Anda mungkin juga menyukai