Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DASAR


ACARA I
PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Dosen Pengampu :
Afif Ari Wibowo, M.Sc.

Asisten :
Abidzar Alghifari
Arya RahmadDani
Dwija Firas Sudarsono
Febby Bangkitya Sri Rahayuni
Oktavia Safa Berliana
Surya Chalik Perdana Dirgantara

Disusun oleh :
Ajeng Regina Larasati
E100210216
(Kelompok 9, Jum’at 11-12)

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ACARA I
PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

I. TUJUAN
1. Mengetahui secara singkat penggunaan software ArcGIS
2. Membuat Geodatabase dan Shapefile
3. Membuat feature geodatabase dan feature class
4. Mengetahui perbedaan geodatabase dan shapefile

II. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop
2. Aplikasi ArcGIS
3. Alat Tulis
4. Internet

III. LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem


(GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer,
dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). SIG sebagai suatu sitem
berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data,
serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi, Arronoff (1989).
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang
diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi
geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat
membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara.
SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial,
dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data
ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam
bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat
pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan
Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).

Komponen-Komponen Dalam Sistem Informasi Geografis


a. Hardware (Perangkat Keras), dapat berupa komputer beserta
instrumen nya (perangkat pendukungnya). Data atau informasi
yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras.
b. Software (Perangkat Lunak), merupakan sistem yang berfungsi
untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data yang di
perlukan. Meliputi proses komputerisasi yang berhubungan dengan
masukan data, data tambahan, data dasar geografi, transformasi,
dan penayangan serta pelaporan data.
c. Brainware (Kemampuan Manusia), merupakan kemampuan
manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sistem Informasi
Geografis (SIG) secara efektif dan efisien.
d. Data, pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung
SIG yaitu data spasial yang merupakan gambaran nyata suatu
wilayah yang terdapat di permukaan bumi dan data non spasial
yang merupakan data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial..
e. Metode, yang mana digunakan dalam SIG akan berbeda untuk
setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain
dan aspek realnya.
Tipe Geodatabase

a. Personal Geodatabase, semua dataset disimpan dalam format


*.mdb microsoft database dengan limit size sampai 2 Giga byet,
hanya berjalan pada windows operating system. Dapat dipakai oleh
single user dan kelompok kecil. Sering digunakan untuk
manajemen data atribut melalui microsfot access untuk jenis atribut
string (teks)
b. File Geodatabase, disimpan dalam bentuk sistem file, setiap
dataset dapat disimpan sampai 1 Terra byet tetapi dapat dibesarkan
mencapai 256 Terra byet untuk menyimpan data citra satelit yang
besar dan banyak.
c. ArcSDE Geodatabase, dapat juga disebut dengan multiuser
geodatabase, disimpan dalam bentuk relasional database
menggunakan Microsoft SQL Server, IBM DB2, Oracle,
PostgreSQL, IBM Informix. Syarat penggunaan jenis ini
memerlukan ArcSDE sebgai penghubung dan tidak terbatas dalam
penyimpanan serta penggunanya.
IV. LANGKAH KERJA

1. Membuat folder penyimpanan pada windows explorer dan diberi


nama “Acara 1” dengan cara klik kanan, kemudian pilih New, pilih
Folder dan beri nama “Acara 1”.

2. Membuka aplikasi ArcCatalog kemudian klik kanan pilih connect


to folder, kemudian pilih penyimpanan pada folder yang telah
dibuat “Acara 1” dan klik OK.
3. Membuat folder dan diberi nama “Geodatabase” dengan cara klik
kanan, pilih new, klik folder dan beri nama “Geodatabase”.

4. Membuat file didalam folder geodatabase dan diberi nama


“Surakarta” dengan cara klik kanan, pilih new, kemudian klik file
geodatabase dan beri nama “Surakarta”.
5. Membuat feature classs seperti jalan, masjid, dan sawah dengan
cara klik kanan, pilih new, plik menu feature class, jika ingin
membuat jalan maka beri nama “Jalan” kemudian “Masjid” dan
“Sawah”, kemudian pilih type dari featur class, “line feature”
untuk jalan, “point” untuk masjid dan “polygon” untuk sawah,
kemudian pilih sistem koordinat sistem UTM Zone 49S dan klik

next hingga finish.


6. Discoonnect folder dengan cara klik folder “Acara 1” kemudian
klik kanan dan klik disconnect folder.

7. Membuat peta pada aplikasi Arcmap dengan cara membuka


aplikasi ArcMap kemudian klik Add data, klik tambahkan data (+),
pilih folder penyimpanan yang sudah dibuat sebelumnya “Acara
1”, klik OK, pilih folder Geodatabase, klik Add (+), pilih folder
“Surakarta”, klik Add, kemudian select all feature yang sudah
dibuat dan klik Add. Kemudian ubah skala menjadi 1:250.0000
8. Membuat tampilan peta sesuai dengan feature jalan, masjid, dan
sawah. Edit sesuai keinginan dengan cara klik start editing pada
editor tools. Apabila sudah membuat tampilan peta, kemudian stop
dan save editing.

9. Setelah membuat geodatabase, selanjutnya yaitu mumbuat


shapefile yang mana langkah-langkah kerjanya tidak jauh berbeda
dengan membuat geodatabase. Ulangi langkah ketiga dengan
folder bernama “shapefile”.

10. Membuat feature classs pada shapefile seperti jalan, masjid, dan
sawah dengan cara klik kanan, pilih new, klik menu shapefile, jika
ingin membuat jalan maka beri nama “Jalan” kemudian “Masjid”
dan “Sawah”, kemudian pilih type dari featur class, “pholyline”
untuk jalan, “point” untuk masjid dan “polygon” untuk sawah,
kemudian pilih sistem koordinat sistem UTM Zone 49S dan klik
next hingga finish. Kemudian disconnect folder.
11. Membuka kembali aplikasi ArcMap, ulangi langkah ketujuh dan
pilih folder “Shapefile”. Kemudian buat tampilan peta dengan
skala 1:250.000
V. HASIL PRAKTIKUM

1. Sreenshot interface/tampilan ArcCatalog dan ArcMap


a. ArcCatalog

b. ArcMap
2. Tabel gambar dan fungsi icon pada ArcMap

TABEL FUNGSI IKON PADA ARCGIS


GAMBAR NAMA IKON FUNGSI
Untuk mengoperasikan
Table of Contents konten dengan peta.

Untuk membuka jendela


Catalog catalog pada saat
mengakses dan
mengelola data.
Untuk mencari data,
Search peta, alat dan lain-lain..
Untuk mengakses dan
AcrToolbox mengatur koleksi tools,
model, dan script
geoprocessing.
Untuk menambahkan
Add Data data atau layer baru ke
dalam bingkai peta.
Untuk menampilkan
toolbar editor dalam
Editor memulai editing dan
mengawali sebuah
proses pembuatan peta
digital.
Untuk memunculkan
Create Feature berbagai fitur yang dapat
berguna untuk
menambahkan data atau
membuat data yang baru.
Untuk mengatur skala
Map Scale pada peta.

Untuk memperjelas
Zoom In tampilan dalam skala
yang lebih besar.

Untuk memperjelas
Zoom Out tampilan peta dalam
skala yang lebih kecil.

Untuk mengembalikan
Undo dan Redo data sesudah dan
sebelumnya.
Pan Untuk menggeser
tampilan pada peta.
3. Screenshoot hasil shapefile di ArcCatalog dan Windows Explorer
a. ArcCatalog

b. Windows Explorer
4. Screenshoot hasil geodatabase di ArcCatalog dan Windows
Explorer
a. ArcCatalog\

b. Windows Explorer
VI. ANALISIS

Praktikum bertujuan agar praktikan dapat mengoperasikan aplikasi


ArcCatalog dan ArcMap, yang mana keduanya merupakan contoh
aplikasi yang digunakan dalam pengoperasian Sistem Informasi
Geografis (SIG). ArcCatalog biasa digunakan untuk mengatur data
dalam jumlah besar yang disimpan dan tersebar dalam sebuah folder
data dalam ArcGIS. Sedangkan ArcMap digunakan untuk mengolah
data, membuat, menampilkan, dan editing peta. Dalam pengaplikasian
ArcGIS, praktikan diharapkan dapat membuat folder geodatabase dan
shapefile yang mana keduanya memiliki perbedaan, seperti kelebihan
kekurangan bahkan hasil yang diolahnya pun juga berbeda.
Geodatabase merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan
database yang berisi kumpulan data spasial raster guna
mempresentasikan informasi geografis, sedangkan shapefile digunakan
untuk menyimpan data spasial vektor. Keduanya memiliki fungsi yang
sama yaitu sebagai tempat untuk menyimpan data. Dalam ukuran
penyimpanan, shapefile memiliki ukuran file yang lebih besar dari
pada geodatabase. Maksimal karakter nama yang dapat diolah pada
shapefile yaitu 10 karakter, sedangkan pada geodatabase yaitu 64
karakter. Maksimal ukuran file pada shapefile hanya 2 GB, sedangkan
pada geodatabase sebesar 256 TB. Dalam hal ini, berarti geodatabase
lebih bagus dan unggul dalam penyimpanan dan pengolahan data
dibandingkan dengan shapefile. Shapefile tidak mampu menkompress
file, sedangkan geodatabase mampu dalam kompress file. Hasil data
yang tersimpan pada Windows Explorer, pada folder Geodatabase data
yang tersimpan memiliki banyak macamnya. Sedangkan pada folder
Shapefile, data yang tersimpan adalah feature yang telah dibuat pada
ArcCatalog.

VII. KESIMPULAN

1. Sistem Informasi Geografis merupakan teknologi untuk


menggambarkan peta digital guna meningkatkan kemampuan
menganalisis informasi spasial.
2. Contoh aplikasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis
yaitu ArcCatalog dan ArcMap.
3. Geodatabase dan Shapefile merupakan tempat untuk menyimpan
data spasial seperti vector dan raster.
4. Geodatabase memiliki ruang penyimpanan, ukuran file, dan jenis
data yang lebih besar dibandingkan Shapefile.
DAFTAR PUSTAKA

Adil, Ahmat, and S. Kom, (2017). Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi.

Anon, (1989). Libraries. Pasific. Information Bull.

Edy Prahasta, (2005). Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua.

Bandung. C.V.Informatika.

Anda mungkin juga menyukai