Anda di halaman 1dari 70

Pelatihan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Drone, GIS Advance (Analysis), dan WebGIS

Materi: Praktik Bekerja dengan Geodatabase


Oleh: Ir. Febrian Fitryanik Susanta, S.T., M.Eng.

Pengenalan ArcCatalog dan Geodatabase


Tujuan Praktik:

1. Pengenalan ArcCatalog
2. Membuat Geodatabase
3. Menambahkan feature class
✓ Menambahkan feature class (single)
✓ Menambahkan feature class (multiple)
4. Menambahkan raster dataset ke dalam geodatabase
5. Menambahkan geodatabase ke lembar kerja ArcMap
✓ Menambahkan feature class ke dalam lembar kerja ArcMap
✓ Menambahkan feature class dari ArcMap ke Geodatabase

--o0o—

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 1
Petunjuk Pelaksanaan:

A. Pengenalan ArcCatalog
1. Bukalah modul Arc Catalog. Arahkan toolbar lokasi pada folder Anda
menyimpan file geodatabase ”M2_DATA”. Klik tanda (+) yang ada di
sebelah kiri nama file geodatabase. Silahkan eksplor ArcCatalog
setidaknya seperti tampilan pada tiga gambar berikut.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 2
2. Dalam ArcCatalog ada beberapa definisi yang sering digunakan, seperti

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 3
Folders, merupakan suatu program pada komputer yang berguna
untuk menyimpan berbagai macam file di dalamnya. Di dalam
folder juga dapat dikelompokkan berbagai file berdasar jenisnya.
File and personal geodatabase, merupakan jenis geodatabase.
Database connections, koneksi atau hubungan antar geodatabase.
Address Locators, merupakan penunjuk suatu lokasi/ alamat.
Toolboxes, merupakan pengaturan yang berisi berbagai ikon
untuk melakukan berbagai fungsi perintah geoprocessing.
Python scripts, merupakan bahasa pemograman yang dituliskan
dalam bahasa pyhton di dalam Scripts.
Styles, menentukan bagaimana metadata dilihat, dieksport dan di
validasi serta menentukan halaman yang akan muncul ketika
editing metadata.
Feature Dataset, Merupakan kumpulan dari beberapa fitur/
Feature Class yang saling berhubungan, atau membuat topologi,
terrain dan jaringan. Feature Dataset,mengelompokkan data yang
berupa Vektor.
Raster Dataset, Merupakan fungsi yang digunakan sebagai folder
penyimpanan di dalam geodatabase untuk mengelompokan data
Raster.
Feature Class, Merupakan Fitur pada geodatabase yang memiliki
tipe seperti point, line, poligon, annotation, dimension, multipoint
dan multipatches.
Attribute Table, merupakan tabel yang berisi nilai/ value atau
merupakan informasi mengenai fitur tersebut yang berupa atribut.
3. Dalam ArcCatalog ada beberapa ToolBar Standar yang dapat ditampilkan
dalam lembar kerja ArcCatalog. Klik kanan pada halaman kosong.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 4
Toolbar tersebut antara lain adalah

Toolbar Standar

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

Up One Level, Naik 1 direktori keatas pada Catalog Tree


Connect To Folder, Menghubungkan dengan folder atau disk drive
sehingga kita dapat mengolah/ mengakses data di dalam
folder/disk drive tsb. Dengan lebih cepat dan sebagai folder
penyimpanan hasil pekerjaan selanjutnya.
Disconnect Folder, Menghapus/ memutuskan folder koneksi dari
ArcCatalog.
Copy, Menyalin fitur yang dipilih ke Clipboard.
Paste, Menempelkan fitur yang disalin pada suatu lokasi/ direktori
lain.
Delete, Menghapus fitur yang dipilih.
Large Icon, Untuk melihat konten sebagai ikon yang besar.
List, Untuk melihat konten sebagai daftar/ list.
Details, Untuk melihat konten sebagai detail.
Thumbnails, Untuk melihat konten sebagai gambar/ thumbnail.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 5
ArcMap, Membuka ArcMap untuk membuat, melakukan kueri, dan
layouting peta untuk keperluan cetak. Dapat dilakukan drag and
drop data dari ArcCatalog ke ArcMap.
Catalog Tree, Membuka window Catalog Tree, untuk penelusuran
di ArcCatalog. Secara default window ini langsung terbuka di dalam
ArcCatalog.
Search, Membuka window pencarian untuk mencari data, peta,
tools, dan lain - lain.
ArcToolbox, Membuka window ArcToolbox sehingga dapat
diakses Tools dan Toolbox untuk Geoprocessing.
Python, Membuka window Python untuk menjalankan perintah
dan script geoprocessing.
ModelBuilder, Membuka window ModelBuilder untuk membuat
model geoprocessing.

Toolbar Geography

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

Zoom In, Memperbesar view dengan klik pada satu titik atau
menggambar box.
Zoom Out, Memperkecil view dengan klik pada satu titik atau
menggambar box.
Pan, Menggeser tampilan.
Full Extent, Memperbesar tampilan sehingga melingkupi tampilan
view secara penuh.
Go Back to Previous Extent, Melakukan Undo.
Go to Next Extent, Melakukan Redo.
Identify, Mengidentifikasi fitur yang dipilih.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 6
Create Thumbnail, Membuat gambar thumbnail dari view
tampilan.

Toolbar Metadata

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

Validate Metadata, Secara otomatis membuat atau memperbarui


metadata dari fitur yang dipilih.
Export Metadata, Export Metadata yang dipilih.
Metadata Properties, Melihat properti suatu metadata yang
dipilih.

Location Toolbar

Pada toolbar location hanya memiliki box dengan nama Go To Location yang
menunjukkan posisi direktori berada, berfungsi untuk menuju suatu direktori
dengan mengetik tree direktorinya

4. Membuat Folder Connections dengan cara klik ikon . Pilih folder yang
akan digunakan sebagai folder penyimpanan hasil pekerjaan selanjutnya
klik OK. (Hint: Folder Connections as Home Folder, tempat menyimpan
dokumen pekerjaan Sistem Informasi Geografik).
Atau bisa mengarahkan kursor pada Folder Connections

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 7
5. Saat ini, Anda sudah mempunyai folder penyimpanan yang berfungsi
sebagai Home Folder dokumen pekerjaan.

B. Membuat Geodatabase
1. Tempatkan kursor aktif di Home Folder kalian kemudian
Klik Kanan → New → File Geodatabase

Buat nama file geodatabase dengan nama ”M3_GEODATABASE”


Saat ini kalian sudah memiliki Geodatabase sebagai tempat penyimpanan dari
hasil pekerjaan kalian.
2. Membuat Feature Dataset.
Klik Kanan pada File Geodatabase → New → Feature Dataset..
Tuliskan nama Feature Dataset dengan nama ”FT_UGM”.
3. Isikan sistem koordinat dari dataset yang akan digunakan. Dalam praktikum
ini, sistem proyeksi yang digunakan adalah WGS 1984 UTM Zone 49S
4. Pada Vertical Coordinate System, pilih None jika tidak mendefinisikan peta
dalam 3 dimensi (3D).
5. Untuk pengaturan selanjutanya, pilih Default.
6. Membuat Feature Class.
Buatlah tiga fitur: point, line dan polygon dalam satu feature dataset yang sama.

Titik merepresentasikan FASILITAS UMUM

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 8
Line merepresentasikan JALAN

Poligon merepresentasikan BANGUNAN

Klik Kanan pada Feature Dataset → New → Feature Class..

7. Apabila output yang diinginkan berupa peta 3D, maka berikan tanda centang
pada ”Coordinate include Z values. Used to store 3D data”. Jika output yang
diinginkan berupa peta rute atau akan dilakukan analisis jaringan, maka
berikan tanda centang pada ”Coordinate include M values. Used to store route
data”. Untuk praktikum ini pada Geometry Properties, tidak ada yang diberi
tanda centang.

8. Pengaturan berikutnya dibiarkan default kemudian klik Finish.


9. Untuk mengecek hasilnya apakah berhasil atau belum, silahkan dicek melalui
ArcCatalog. Tampilkan hasilnya dalam bentuk contents, preview dan
descriptions.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 9
C. Menambahkan Feature Class ke dalam Feature Dataset
Pada tahap ini, Anda akan mempraktikkan cara menambahkan feature class ke
dalam Feature Dataset dan Geodatabase. Cara menambahkan ini terdiri dari
dua cara yaitu menambahkan feature class dari ArcCatalog dan menambahkan
feature class dari ArcMap.

Menambahkan feature class dari ArcCatalog


1. Pada file geodatabase yang sama, buat feature dataset dengan nama
”YOGYAKARTA”
2. Menambahkan feature class (single dan multiple)
Pada file geodatabase yang telah dipilih
Klik kanan file geodatabase → Import → Feature Class Single atau
Feature Class Multiple
(Hint: Feature Class Single untuk data yang akan ditambah hanya satu.
Feature Class Multiple untuk data yang akan ditambah lebih dari satu).
3. Kemudian melakukan pengaturan pada Jendela Feature Class
Input features : Nama fitur yang akan ditambahkan
Output locations : Lokasi penyimpangan file geodatabase
Output feature class : Nama fitur baru yang akan dihasilkan
Expression : Apabila file yang ditambahkan memiliki kasus
khusus (optional)
Klik OK
4. Lakukan hal yang sama untuk semua file shapefile yang tersedia di folder
YOGYAKARTA.
5. Untuk mengecek hasilnya apakah berhasil atau belum, silahkan dicek
melalui ArcCatalog. Tampilkan hasilnya dalam bentuk contents, preview
dan descriptions.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 10
Menambahkan feature class dari ArcMap
1. Membuka ArcMap serta tambahkan file (Add Data) yang ada di folder
”SLEMAN”. Cek sistem proyeksi layer dari masing – masing layer yang
ditambahkan. (Hint: Sistem Proyeksi yang ada di masing-masing layer
harus sama satu dengan yang lainnya. Termasuk sistem proyeksinya
disamakan dengan feature data set yang akan dibuat). Setelah
ditambahkan buat dalam satu grup layer dengan nama ”SLEMAN”
2. Semua data akan ditambahkan ke dalam feature dataset ”SLEMAN” dalam
Geodatabase M3_GEODATABASE
3. Oleh karena itu, sebelumnya silahkan membuat Feature Dataset
menggunakan ArcCatalog dengan nama ”SLEMAN”.
4. Silahkan membuka kembali ArcMap.
5. Menambahkan feature class dari ArcMap dengan cara
Klik kanan pada layer (Grup Layer Sleman) → Data → Export Data → OK
Hint:
Pada jendela Export Data:
Jenis data yang akan di export pilih All Features
Tipe penyimpanan dipilih File and Personal Geodatabase Feature Class
6. Untuk mengecek hasilnya apakah berhasil atau belum, silahkan dicek
melalui ArcCatalog. Tampilkan hasilnya dalam bentuk contents, preview
dan descriptions.

D. Menambahkan Raster Dataset


Pada tahap ini, Anda akan mempraktikkan cara menambahkan raster dataset
ke dalam Geodatabase. Cara menambahkan raster dataset melalui ArcCatalog

Membuat Mosaic Dataset


1. Pada file geodatabase yang sama, buat raster dataset dengan nama
”RASTER”
2. Menambahkan raster dataset

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 11
Pada file geodatabase yang telah dipilih
Klik kanan file geodatabase → New → Mosaic dataset

3. Kemudian melakukan pengaturan pada Jendela Mosaic Dataset


Mosaic Dataset Name : Beri nama DEM_Yogyakarta
Coordinate System : WGS 1984
Klik OK

Menambahkan raster ke Mosaic Dataset


1. Menambahkan raster ke Mosaic dataset. Tempatkan kursor tepat pada
Mosaic Dataset yang telah dibuat.
Klik kanan → Add Rasters

Raster Type : Raster Dataset


Input Data : Pilih Workspace. Klik ikon ”input browse” pilih folder
RASTER. Klik Add
Beri centang pada Update Overviews. Klik OK.
2. Untuk mengecek hasilnya apakah berhasil atau belum, silahkan dicek
melalui ArcCatalog. Tampilkan hasilnya dalam bentuk contents, preview
dan descriptions.

E. Menambahkan Geodatabase ke dalam ArcMap


Pada tahap ini, Anda akan mempraktikkan cara menambahkan feature class
yang telah disimpan di geodatabase ke dalam ArcMap. Cara menambahkan ini
terdiri dari dua cara yaitu menambahkan feature class dari ikon ArcCatalog
dan menambahkan feature class dari ikon Add Data.

Menambahkan feature class dari ikon ArcCatalog


1. Buat grup layer baru pada ArcMap dengan nama ”FT_UGM”
2. Pilih ikon ArcCatalog pada ArcMap

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 12
3. Pada jendela ArcCatalog, cari file geodatabase yang sudah Anda buat
sebelumnya, dan tempatkan pada feature dataset ”FT_UGM”
4. Pilih semua fitur dengan ”drag and drop” pada lembar kerja ArcMap atau
pada Table of Contents pada ArcMap. Tambahkan pada grup layer
”FT_UGM”

Apakah ada fitur yang ditampilkan? Mengapa?

Menambahkan feature class dari ikon Add Data


1. Buat grup layer baru pada ArcMap dengan nama ”YOGYAKARTA”

2. Pilih ikon Add Data pada ArcMap


3. Cari file geodatabase yang sudah Anda buat sebelumnya, dan tempatkan
pada feature dataset ”YOGYAKARTA”
4. Pilih semua fitur dan klik Add. Kemudian arahkan semua fitur tersebut
pada grup layer ”YOGYAKARTA”

Apakah ada fitur yang ditampilkan? Mengapa?

Apa perbedaannya? Simpulkan!

.: Selamat Mengerjakan :.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 13
Geoprocessing dan Digitasi On Screen

Tujuan Praktik:

1. Melakukan geoprocessing
2. Melakukan Data Entry
✓ Menambahkan feature class points
✓ Menambahkan feature class lines
✓ Menambahkan feature class polygons
3. Melakukan Digitasi On Screen

--o0o—

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 14
Petunjuk Pelaksanaan:

F. Memilih Area yang akan di Digitasi


1. Bukalah perangkat lunak ArcMap masing – masing
2. Tambahkan file berformat *.shp pada ”bahan praktikum” ke dalam lembar
kerja ArcMap

3. Pilih ikon pencarian atau klik


4. Tuliskan nama desa atau kelurahan kalian di bagian ”Find” kemudian klik
tombol ”Find”

5. Pada hasil, klik kanan pada desa atau kelurahan kalian yang sudah terpilih
(Hint: Jika belum terpilih lihat kembali penulisan desa atau kelurahan
kalian, jika tetap belum berhasil, silahkan diganti dengan desa atau
kelurahan tetangga kalian). Kemudian pilih ”zoom to” selanjutnya klik
kanan dan pilih select.
Klik Kanan → Zoom to → Klik Kanan → Select

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 15
6. Klik kanan pada layer. Pastikan pada Export terpilih ”Selected Features”.
Beri nama dan tentukan pilih folder penyimpanan.
Klik kanan → Data → Export Data → Klik OK

Sekarang, Anda sudah mempunyai file batas administrasi dalam format


*.shp dari wilayah kalian masing – masing.

G. Melakukan Georeferencing di ArcGIS


10. Buka ArcMap dan tambahkan ”image” yang akan digitasi (Hint: citra yang
didownload dari Google Earth Pro).

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 16
11. Aktifkan tools georeferencing.
Klik kanan pada tempat kosong → Centang georeferencing

12. Menambahkan titik kontrol yang lokasinya sesuai dengan yang ditandai saat

di Google Earth Pro. Klik ikon Add Control Points .


Klik kanan pada lokasi yang sesuai → Input X and Y → Masukkan nilai
koordinat → OK

ZONA 49
GCP 1 429547.12 m E 9142060.74 m S
GCP 2 429326.73 m E 9142238.15 m S
GCP 3 429363.31 m E 9142102.39 m S
GCP 4 429761.84 m E 9142262.99 m S
GCP 5 429576.35 m E 9142277.15 m S

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 17
Hint: Jika tampilan citra hilang dari lembar kerja, klik kanan pada layer di
Table of Contents pilih Zoom to Layer. Lakukan untuk semua titik.

13. Untuk melihat keseluruhan koordinat yang telah di input, dapat dilihat melalui

ikon ”link tabel” .

Pada tampilan tersebut, dapat dilihat jenis transformasi yang digunakan dan
total kesalahan RMS. Semakin kecil nilai residu maka semakin teliti hasil
transformasi koordinatnya. Idealnya, nilai RMS seharusnya kurang dari sama
dengan resolusi terkecil yang digunakan. Transformasi yang digunakan adalah

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 18
Transformasi Affine Orde I. Untuk mengubah metode transformasi dapat
dilakukan dengan cara,
Georeferencing → Transformation

14. Untuk melihat nilai resolusi raster terkecil yang digunakan, klik kanan pada
layer di ”table of contents”.
Klik kanan pada layer → Properties → Tab Display → Centang pada display
raster resolution in the table of contents

15. Lakukan save sebagai text file, file ini dapat digunakan kembali saat

melakukan proses georeferencing pada image yang sama. Klik ikon Save
Tentukan nama file dan folder penyimpanan.

16. Selanjutnya pada toolbar georeferencing.

Georeferencing → Rectify → Folder penyimpanan → Nama file → format Tiff


→ Lainnya default → Save

17. Selanjutnya tambahkan Add Data file raster yang telah di georeference.
Definisikan sistem proyeksi menjadi sistem proyeksi WGS 1984 UTM.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 19
Tambahkan sebagai raster dataset pada geodatabase yang telah dibuat
sebelumnya. Lakukan pengaturan sistem proyeksi pada data frame menjadi
sistem proyeksi WGS 1984 UTM. Kemudian pada diplay unitnya pilih Meters.
(Hint: Langkah kerja telah dibahas pada praktikum sebelumnya)
18. Buat feature class dalam satu feature dataset yang sama sesuai fitur yang ada
di area digitasi, minimal 5 fitur yang terdiri dari line, polygon dan titik.
Tambahkan feature class tersebut ke dalam lembar kerja ArcMap.
(Hint: Langkah kerja telah dibahas pada praktikum sebelumnya)

H. Melakukan Digitasi On Screen


1. Untuk memulai digitasi, Anda dapat menggunakan toolbar editor.
Klik kanan pada tempat kosong → Beri centang pada Advanced Editing,
Editor dan Snapping.

2. Toolbar Advanced Editing

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

Copy Feature Tool, Menyalin dan menempel fitur yang dipilih. Klik
pada tempat dimana fitur tersalin akan ditempel atau tarik sebuah
box dimana fitur akan ditempel dan diperbesar.
Fillet Tool, Membuat sebuah kurva tangent yang menghubungkan
dua garis. Klik kanan atau tekan O untuk mengatur dan
menspesifikasikan jari – jari yang tetap.
Extend Tool, Memperpanjang garis ke perpotongan dengan garis
yang lain. Klik pada fitur yang akan dipanjangkan lalu klik garis
sebagai titik akhir perpanjangan garis tersebut.
Trim Tool, Memotong sebuah garis menjadi berpotongan dengan
garis lain. Klik pada fitur sebagai garis pemotong dan klik garis yang
berpotongan untuk dipangkas.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 20
Line Intersection, Membagi fitur garis ketika berpotongan.
Perpotongan dapat berada pada bagian yang spesifik atau
dilakukan perpotongan sepanjang perpanjangan suatu garis atau
kedua garis. Tekan O untuk mengaturnya dan TAB untuk bertukar
antara kemungkinan perpotongan.
Explode Multipart Feature, Memisahkan banyak fitur yang dipilih
menjadi fitur individual. Setiap bagiannya menjadi fitur
independent dan dapat diberi nilai atribut yang sama.
Construct Geodetic, Membuat garis atau polygon dengan
pengukuran yang memperhitungkan distorsi dari ruang proyeksi
dan dipadatkan secara benar untuk menggambarkan kelengkungan
bumi.
Align to Shape, Menyusun fitur ke jalur yang dibuat sepanjang
bentuk yang ada. Tekan Align untuk mengatur fitur di dalam layer
terpilih untuk disamakan dengan jalur yang sudah dibuat.
Replace Geometry Tool, Mengganti keseluruhan bentuk dari titik,
garis, atau poligon yang dipilih dengan tetap mempertahankan nilai
atribut. Hubungkan atau salin untuk menyusun bentuk baru dengan
fitur yang lain. Tekan ESC untuk batal.
Construct Polygons, Membuat poligon baru dari bangun atau garis
atau poligon. Fitur yang dipilih tidak bisa sama dengan kelas fitur
output.
Split Polygons, Membagi poligon dari bentuk terpilih yang overlap.
Fitur baru akan terbentuk di setiap lokasi dimana fitur terpilih
terbelah 2 dengan fitur yang ada. Fitur yang dipilih tidak bisa sama
dengan kelas fitur output.
Planarize Lines, Membagi semua fitur garis yang dipilih dimana
berpotongan atau overlap dengan bagian garis lain.
Generalize, Menyederhanakan sebuah fitur dari garis atau poligon.
Derajat simplifikasi tergantung dari nilai batas maksimum yang

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 21
diperbolehkan yang mana menyatakan berapa jauh output
geometri dapat dibentuk dari input geometri.
Smooth, Menghaluskan ujung/pinggiran yang tajam dan memberi
pinggiran yang melingkar sebuah fitur ke kurva bezier.

Toolbar Editor

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

Edit tool, Memilih dan mengedit sebuah fitur dalam mode edit.
Dengan tool ini dapat dipilih sebuah layer (yang dapat di pilih)
termasuk yang tidak dalam mode editing. Jika terdapat lebih dari 1
layer yang dapat dipilih maka dapat didefinisikan layer yang dipilih
dengan klik ikon yang muncul di lembar kerja.
Edit Annotation Tool, Memilih dan mengedit keterangan/
informasi fitur geodatabase. Nonaktifkan apabila tidak ada
geodatabase yang tersedia ketika mode edit.
Straight Segment, Membuat sebuah titik setiap klik. Bagian dari 2
titik adalah garis lurus. Klik kanan atau gunakan shortcut keyboard
untuk meletakkan titik dengan lebih akurat (pengukuran yang
teliti).
End Point Arc Segment, Membuat busur lingkaran dengan
meletakkan titik awal dan akhir sebuah kurva dan diberikan jari -
jari. Tekan R untuk input besar jari - jari.
Trace, Membuat segment dengan mengikuti fitur yang ada. Klik
kanan atau tekan O untuk mengatur batas – batas fitur yang
digunakan.
Point, Menambah titik ke lembar kerja
Edit Vertices, Melihat, memilih, dan mengedit titik serta garis yang
membentuk sebuah fitur (yang dapat diedit). Untuk mengubah

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 22
geometri gunakan tombol pada toolbar Edit Vertices. Shortcut tools
iini adalah klik 2 kali pada sebuah fitur dengan Edit Tool.
Reshape Feature Tool, Mengubah bentuk sebuah garis atau
poligon dengan konstruksi sketsa diatas fitur yang dipilih. Fitur
yang baru akan terbentuk dari fitur yang pertama yang
berpotongan dengan fitur yang disketsa.
Cut Polygons Tool, Memotong satu atau lebih poligon yang dipilih
berdasar garis yang digambar.
Split Tool, Memotong garis yang dipilih menjadi 2 fitur pada lokasi
yang dipilih. Ketika klik, pointer mouse harus berada dalam radius
snapping.
Rotate Tool, Merotasi fitur yang dipilih secara bebas atau dengan
sudut tertentu. Tekan A untuk input nilai sudut rotasi.
Attributes, Membuka jendela atribut sehingga dapat diubah nilai
atribut fitur yang dipilih pada layer editing. Juga dapat diubah
hubungan antar fitur di jendela ini.
Sketch Properties, Membuka jendela Edit Sketch Properties untuk
melihat dan mengubah properti sketsa geometri yang membentuk
fitur. Untuk mengisi jendela ini, gunakan Edit Tool atau klik 2 kali
pada fitur.
Create Feature, Membuka jendela Create Features untuk
menambahkan fitur baru. Klik pada template fitur untuk beralih ke
mode edit dan klik Construction Tool pada jendela ini untuk digitasi
fitur.

Toolbar Snapping

Fungsi dan kegunaan tool mulai dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 23
Point Snapping, Menghubungkan per titik fitur ketika editing,
georeferencung dan bekerja dengan tools : Measure, Select by
Polygon, Select By Circle, Select By Line. Atur snapping pada
Options.
End Snapping, Menghubungkan ke awal atau akhir sebuah garis
ketika editing. Bekerja untuk Georeferensi dan tools : Measure,
Select by Polygon, Select By Circle, Select By Line. Atur snapping
pada Options.
Vertex Snapping, Menghubungkan ke vertex sebuah garis atau
poligon ketika editing. Bekerja untuk Georeferensi dan tools :
Measure, Select by Polygon, Select By Circle, Select By Line. Atur
snapping pada Options.
Edge Snapping, Menghubungkan ke batas garis atau poligon saat
editing. Bekerja untuk Georeferensi dan tools : Measure, Select by
Polygon, Select By Circle, Select By Line. Atur snapping pada
Options.

3. Sebelum melakukan digitasi, perlu melakukan pengaturan snapping.


Aktifkan semua ikon pada toolbar snapping

Untuk melakukan pengaturan, klik snapping → options → OK

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 24
4. Pada layer yang akan dilakukan digitasi
Klik kanan pada layer → Edit features → Start Editing

5. Selanjutnya klik ikon Create Features pada Toolbar Editor. Pilih fitur
yang akan di digitasi dan pada ”construction tools” pilih tipe fitur yang
sesuai. Misalnya fitur jalan tipe fiturnya line.

6. Untuk mulai melakukan digitasi klik ikon ”straight segment” . Dan


untuk mengakhiri satu segment klik F2 pada keyboard atau klik kanan
Finish Sketch atau double klik menggunakan mouse.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 25
(Hint: Sebaiknya mulailah digitasi pada feature yang besar-besar terlebih
dahulu. Hal ini akan memudahkan untuk proses editing hasil digitasi
terutama untuk feature yang berada dalam feature lainnya)
7. Untuk melakukan penyimpanan hasil digitasi
Editor → Save Edits
(Hint: Lakukan penyimpanan digitasi sesering mungkin untuk
menghindari hilangnya hasil kerja karena gangguin listrik ataupun
gangguan lainnya)
8. Untuk mengakhiri kegiatan digitasi
Editor → Stop Editing

Lakukan digitasi pada semua tampilan raster hingga semua area citra
raster tertutup semua dengan layer vektor hasil digitasi on screen.
Gunakan 5 fitur yang telah dibuat dimana terdiri dari tipe fitur line,
polygon dan titik.

9. Ada beberapa menu yang dapat digunakan untuk memudahkan saat


melakukan digitasi. Untuk melakukan editing, fitur yang akan diedit perlu

dipilih terlebih dahulu menggunakan ikon . Berikut adalah hanya


beberapa contoh dalam proses editing fitur.
a. Untuk melakukan digitasi poligon yang terdapat di dalam poligon
dapat dilakukan dengan cara lakukan digitasi seperti biasa, kemudian
setelah selesai langsung klik editor → clip pada toolbar editor. Pada
kotak dialog clip pilihlah Discard the Area thet intersects → kemudian
klik OK. Kemudian lakukan digitasi yang ada di dalam poligon.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 26
Hasilnya

b. Untuk memotong fitur poligon menjadi dua bagian, lakukan langkah:


i. Klik poligon atau garis yang akan dipotong

ii. Klik ikon Cut Polygons Tools untuk tipe fitur poligon dan

ikon split untuk tipe fitur line


iii. Pilih area atau garis yang akan dipotong, buat garis atau titik yang
akan menjadi batas dua area yang terpotong.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 27
c. Menggabungkan fitur (obyek), lakukan langkah:
i. Pilih obyek yang akan digabung (merge) pada layer yang sama (Hint:
dengan bantuan menggunakan shift pada keyboard klik pada dua
obyek) baik pada fitur poligon maupun line
ii. Klik Editor → Merge
d. Mengubah bentuk fitur poligon atau garis (garis)
i. Pilih pada poligon atau garis yang akan diubah bentuknya

ii. Klik ikon Reshape Features


iii. Buat bentuk baru dimana awal dan akhir harus mengenai fitur
sebelumnya.
iv. Akhiri proses editing

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 28
Layer A terdiri dari beberapa fitur. Saat melakukan digitasi di layer A,
ternyata ada kesalahan dimana salah satu fitur di layer A tersebut
harusnya dilakukan digitasi di layer B. Satu fitur pada layer A tersebut
dapat disalin atau dipindahkan ke layer B. Jelaskan caranya dan berikan
contoh langsung pada digitasi Anda!

.: Selamat Mengerjakan :.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 29
Pembuatan Topologi dan Data Editing

Tujuan Praktik:

1. Mendesain aturan topologi, membuat topologi dan validasi aturan topologi


2. Melakukan editing data

--o0o—

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 30
Petunjuk Pelaksanaan:

I. Mendesain Aturan Topologi


Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembuatan topologi feature
class pada suatu feature dataset adalah melakukan pemberian ranking dan
aturan topologi. Jika Anda salah menerapkan aturan topologi, maka akan
salah pula hubungan spasial antar feature class dalam satu dataset. Untuk itu
perlu ada pemahaman yang baik terlebih dahulu akan pengertian topologi
dan aturan hubungan antar feature class dalam penyusunan basisdata
geospasial.

Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2016

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 31
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang aturan topologi tersebut, dapat
dilihat pada
https://pro.arcgis.com/en/pro-app/help/editing/geodatabase-topology-rules-
for-polygon-features.htm.

J. Membuat Topologi dan Melakukan Validasi

Topologi merupakan kumpulan aturan-aturan yang mengatur hubungan


antara fitur titik, garis, dan poligon berbagi geometri. Syarat untuk membuat
topologi adalah feature class yang akan dilakukan pengaturan topologinya
harus berada dalam satu feature dataset dan geodatabase yang sama. Oleh
karena itu, pastikan bahwa seluruh data feature class hasil digitasi sudah
berada dalam satu feature dataset yang sama. Pada praktikum ini, proses
pembuatan topologi dilakukan menggunakan ArcCatalog.
(Tantangan (optional): Silahkan lakukan pembuatan topologi menggunakan
ArcToolBox → Data Management Tools → Topology
https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/tools/data-management-
toolbox/an-overview-of-the-topology-toolset.htm)

1. Bukalah jendela ArcCatalog. Bisa dibuka melalui modul ArcCatalog secara


langsung atau menggunakan ArcMap → Catalog Window
Klik kanan feature dataset → New → Topology

Beri nama topologi yang dibuat, sedangkan untuk toleransi dibuat default.
2. Memilih feature class yang akan dibuat topologinya dengan cara memberi
centang pada semua fitur.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 32
Masukkan nilai rank sesuai prioritas feature class dalam satu feature
dataset. Misalnya, rank 1 untuk fitur jalan, rank 2 untuk fitur bangunan
dan pemukiman, rank 3 untuk fasum, dan rank 4 untuk kontur. Rank yang
lebih tinggi menunjukkan prioritas yang lebih tinggi dan merupakan
acuan feature class lainnya yang rank nya lebih rendah dalam satu feature
dataset. Nilai rank mulai dari 1 (tertinggi) hingga 50 (terendah).
3. Selanjutnya mendesain aturan topologi. Sebelum mendesain aturan
topologi, Anda harus memilih aturan topologi yang akan diberlakukan
pada data Anda (untuk memilih topology rules, Anda harus paham betul
akan karakteristik data dan aturan perlakuan data tersebut untuk masing-
masing feature class dalam satu feature dataset). Aturan topologi dapat
mengacu pada tabel aturan topologi yang telah dilampirkan sebelumnya.
Klik Add Rule...

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 33
4. Pada jendela Add Rule, lakukan pengaturan rule pada masing – masing
feature class.
Features of feature class:
Pilih feature yang akan dibuat topologinya
Rule:
Aturan topologi yang dikenakan pada feature class terpilih
Feature class (optional):
Pilih feature yang akan dibuat hubungan topologinya dengan feature class
yang telah didefiniskan sebelumnya
Rule Description:
Sketsa hubungan geometri yang masih salah dan sudah benar topologinya
termasuk dijabarkan deskripsi penjelasan dari aturan topologi yang
dipilih

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 34
5. Pada akhir jendela New Topology, akan disajikan rangkuman desan
pembuatan aturan topologi yang akan diterapkan pada feature dataset
seperti ditampilkan pada gambar.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 35
6. Selanjutnya Anda diminta untuk melakukan validasi. Klik Yes.
7. Untuk melihat jumlah kesalahan dan detil kesalahan lakukan
Klik kanan Topologi yang telah divalidasi → Tab Errors → Generate
Summary

K. Melakukan Editing Data


Melakukan proses editing topologi data/informasi geospasial jika ditemukan
adanya kesalahan pada setiap fitur kelas dari feature dataset yang dibuat.

10. Membuka ArcMap. Bukalah ArcCatalog Window pada ArcMap atau dengan

menekan ikon . Tempatkan pada feature dataset yang sudah dilakukan


pengaturan topologi. Kemudian pilih topologi yang telah dibuat. Tahan dan
geser ke lembar kerja ArcMap.

Warna merah pada fitur menunjukkan bahwa fitur tersebut masih


mengandung kesalahan berdasarkan aturan topologi yang telah Anda buat.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 36
11. Untuk melakukan editing hasil topologi, maka terlebih dahulu aktifkan
toolbar topologi dan aktifkan start editing pada fitur yang akan diperbaiki.
12. Untuk memulai melakukan editing data, Anda dapat menggunakan toolbar
editor.
Klik kanan pada tempat kosong → Beri centang pada Advanced Editing,
Editor dan Snapping.

13. Toolbar Advanced Editing

Toolbar Editor

Toolbar Snapping

14. Sebelum melakukan editing data, perlu melakukan pengaturan snapping.


Aktifkan semua ikon pada toolbar snapping

Untuk melakukan pengaturan, klik snapping → options → OK

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 37
15. Pada layer yang akan dilakukan editing,
Klik kanan pada layer → Edit features → Start Editing

16. Pada Toolbar Topology, klik toolbar Error Inspector kemudian klik Search
Now, sehingga data yang salah dapat ditampilkan dalam satu tabel.

Pada jendela Error Inspector, kalian dapat menampilkan


a. Hanya untuk satu jenis aturan topologi, klik tanda panah ke bawah
pada pilihan Show
b. Menampilkan hanya area yang telihat pada lembar kerja dengan
memberi centang pada Visible Extent Only
c. Menampilkan fitur yang Anda kecualikan dengan memberi centang
pada Exceptions
d. Menampilkan kesalahan dengan memberi tanda centang pada Errors
17. Untuk perbaikan fitur yang masih mengandung kesalahan,

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 38
klik kanan fitur pada jendela Error Inspector → Klik Zoom To → Klik
kanan fitur pada jendela Error Inspector → Klik pilihan perbaikan yang
tersedia (misal pada contoh tersedia Snap, Extend, Trim) → Analisa fitur
yang masih salah → pilih satu (Snap, Extend, Trim) → Enter

Untuk mengetahui cara memperbaiki fitur yang masih salah, Anda dapat
melihat aturan yang ada di alamat
https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/manage-data/editing-
topology/geodatabase-topology-rules-and-topology-error-fixes.htm

Hint: Ada kalanya, Anda harus mengabaikan kesalahan itu misalnya node
diujung jalan mengandung kesalahan, namun itu tidak perlu diedit, maka
klik kanan pada fitur di jendela Error Inspector pilih Mark as Exception

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 39
18. Setelah selesai melakukan editing pada fitur yang salah, topologi yang

dibuat perlu divalidasi lagi dengan cara menekan ikon pada


toolbar topology. Perhatikan apakah jumlah kesalahan Anda berkurang?
Lakukan agar semua fitur tidak mengandung kesalahan dan tampilkan
hasilnya sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan.

19. Untuk melakukan penyimpanan hasil editing


Editor → Save Edits
(Hint: Lakukan penyimpanan digitasi sesering mungkin untuk
menghindari hilangnya hasil kerja karena gangguin listrik ataupun
gangguan lainnya)

20. Untuk mengakhiri kegiatan editing


Editor → Stop Editing

.: Selamat Mengerjakan :.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 40
Konversi Data Geospasial sebagai Input Data dalam SIG

Tujuan Praktik:

1. Melakukan proses konversi peta digital dari format CAD (*.dwg) ke format
shapefile (*.shp) pada perangkat lunak ArcGIS

--o0o—

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 41
Petunjuk Pelaksanaan:

L. Melakukan proses konversi peta digital dari format CAD


1. Bukalah modul ArcMap. Kemudian Add Data pada Bahan Praktikum, pilih
file dengan format *.dwg. Maka akan terlihat file *.dwg dalam layer yang
terbagi atas sub-sub group layer (annotation, point, polyline, polygon dan
multipatch)

2. Untuk melakukan konversi dari file format *.dwg atau *.dxf ke format *.shp
maka menggunakan fungsi Select yang ada di dalam menu ArcToolBox.
a. Untuk memulai proses konversi layer, pilih menu
ArcToolBox → Analysis Tools → Extract → Select

Input features : file peta format *.dwg pilih yang polyline


Output features : beri nama file hasil dan dalam feature dataset
Expression (optional)

Pilih jendela query builder pilih ”Layer”, kemudian pilih ”=” dan
klik Get Unique Values
Sebagai contoh untuk memilih fitur jalan, maka query-nya akan
menjadi seperti berikut. Klik OK → Klik OK.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 42
Lakukan untuk semua layer ”BLOK PERUMAHAN”, ”KONTUR”,
”PERUMAHAN”, dan ”TEGALAN”
Lakukan menggunakan fungsi ”Batch”. Klik kanan pada fungsi Select
pilih Batch. Untuk langkah-langkahnya silahkan ikuti
https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/analyze/executing-tools/a-
quick-tour-of-batch-processing.htm

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 43
Lakukan juga untuk peta format *.dwg pilih yang point dan pilih ’Titik
Kontrol”

3. Konversi polyline menjadi polygon. Fitur ”blok perumahan”,


”perumahan” dan ”tegalan” yang semestinya dalam bentuk poligon masih
dalam bentuk polyline. Oleh karena perlu dilakukan konversi
menggunakan fungsi Feature to Polygon yang ada di ArcToolBox. Berikut
langkah yang dapat dilakukan:
a. Untuk memulai proses konversi polyline ke polygon
ArcToolBox → Data Management Tools → Feature → Feature to
Polygon
Input features : file format *.shp pilih yang polyline (Tegalan)
Output features : beri nama file hasil dan dalam feature dataset
Pengaturan lainnya : Default
Klik OK.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 44
Lakukan untuk semua layer ”BLOK PERUMAHAN” dan
”PERUMAHAN”. Lakukan menggunakan fungsi ”Batch”.

4. Melakukan Georeferencing.
Pada tahap ini dikarenakan data yang diolah masih dalam koordinat
bawaan dari CAD, maka akan dilakukan proses Spatial Adjustment dan
Georeference
a. Mengaktifkan tools Spatial Adjustment dengan cara klik
View → Toolbars → Spatial Adjustment

b. Mulai proses Spatial Adjustment dengan memulai Start Editing


terlebih dahulu pada semua layer (apabila muncul notifikasi klik OK)

lalu klik View Link Table

c. Klik New Displacement Link , pilih titik ikat layer ”Titik Kontrol”,
hingga muncul keterangan pada jendela Link Table. Kemudian
masukkan koordinat X dan Y tujuan (X Destination dan Y Destination)
berdasarkan koordinat berikut.

d. Klik Spatial Adjustment → Set Adjust Data.. hingga muncul jendela


Choose Input For Adjustment. Pilih All features in these layers untuk
memilih layer – layer yang akan disesuaikan koordinatnya.
e. Lakukan proses Adjust (klik Spatial Adjustment → Adjust).
5. Pendefinisan Data Frame ArcMap. Koordinat tersebut merupakan
koordinat dalam sistem koordinat UTM Zona 49 S DGN 1995 (UTM →

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 45
Indonesia → DGN 1995 UTM Zone 49 S). Lakukan pendefinisian
menggunakan View → Data Frame Properties → Coordinate System
seperti pada praktikum sebelumnya. Lakukan pengaturan Display pada
tab General → Display → Map Units pilih Meter (Karena dalam sistem
koordinat projected).
Perhatikan pojok kanan bawah lembar kerja ArcMap.

6. Pendefinisan Sistem Koordinat Layer. Koordinat tersebut merupakan


koordinat dalam sistem koordinat UTM Zona 49 S DGN 1995. Oleh karena
itu, definisikan layer dalam sistem koordinat tersebut dengan langkah
yang telah dijelaskan pada praktikum sebelumnya. Lakukan untuk semua
layer.
7. Pemeriksaan Feature Hasil Konversi dan Editing dengan ArcMap.
Untuk mengetahui apakah ada kesalahan atau tidak dalam fitur hasil
konversi AutoCad maka harus dilakukan pengaturan topologi dan editing
seperti praktikum sebelumnya.

M. Perangkat Konversi Data di dalam ArcGIS


Di dalam ArcToolBox terdapat fungsi menu ArcToolBox → Conversion Tools
yang berisi alat yang mengkonversi data antar berbagai format. Konversi
format data digital lainnya ke format data vektor (*.shp) dan atau sebaliknya.
Beberapa format konversi yang digunakan di dalam ArcGIS adalah
Excel toolset, Excel Toolset berfungsi sebagai Tools untuk konversi
dari data Excel menjadi data tabel. Dalam ArcToolbox sendiri Excel
Toolset terdiri atas Excel to Table dan Table to Excel yang memiliki
fungsi berkebalikan.
From GPS toolset, From GPS Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data hasil perolehan data GPS yakni GPX menjadi Fitur.
From KML toolset, From KML Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data KML (Keyhole Markup Language) yang biasa

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 46
ditemui pada Google Earth Pro atau Google Map menjadi layer di
ArcGIS.
From PDF toolset, From PDF Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data PDF (Portable Document Format) yang biasa
ditemui pada file berjenis dokumen menjadi file TIFF (Tagged Image
File Format) di ArcGIS.
From Raster toolset, From Raster Toolset berfungsi sebagai Tools
untuk konversi dari data Raster yang biasa ditemui pada file berjenis
gambar, citra, maupun foto udara menjadi tipe file yang diinginkan
seperti ASCII, Float, Point, Polygon, Polyline, maupun Video. Dalam
ArcToolbox sendiri From Raster Toolset hanya terdiri atas Raster to
ASCII, Raster to Float, Raster to Point, Raster to Polygon, Raster to
Polyline, dan Raster to Video.
From WFS toolset, From WFS Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data WFS (Web Feature Service) menjadi file Feature
Class di dalam ArcGIS.
JSON toolset, JSON Toolset berfungsi sebagai Tools untuk konversi dari
data Fitur menjadi file JSON (Javascript Object Notation) ataupun
sebaliknya dari JSON menjadi fitur yang dapat dibuka di ArcGIS. Dalam
ArcToolbox sendiri JSON Toolset terdiri atas Features to JSON dan JSON
to Features.
Metadata toolset, Metadata Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi data - data yang berkaitan dengan metadata, seperti Export
Metadata, Import Metadata, Publish Metadata, Synchronize Metadata,
Upgrade Metadata, Validate Metadata, dan masih banyak lainnya.
Dalam ArcToolbox sendiri Metadata Toolset terdiri atas Esri Metadata
Translator, Export Metadata, Export Metadata (Multiple), Import
Metadata, Metadata Importer, Metadata Publisher, Synchronize
Metadata, Upgrade Metadata, USGS MP Metadata Translator, Validate
Metadata, Validata Metadata Multiple, XML Schema Validation, dan
XSLT Transformation.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 47
To CAD toolset, To CAD Toolset berfungsi sebagai Tools untuk konversi
dari data Fitur menjadi file CAD (DWG atau DXF) ataupun menambah
kolom data atribut sesuai atribut CAD. Dalam ArcToolbox sendiri To
CAD Toolset terdiri atas Add CAD Fields dan Export to CAD.
To Collada toolset, To Collada Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data Multipatch menjadi file Collada atau Collaborative
Design Activity yang merupakan format file untuk aplikasi 3D
interactive. Dalam ArcToolbox sendiri To Collada Toolset hanya terdiri
atas Multipatch to Collada.
To Coverage toolset, To Coverage Toolset berfungsi sebagai Tools
untuk konversi dari data Feature Class menjadi file Coverage. Dalam
ArcToolbox sendiri To Coverage Toolset terdiri atas Feature Class to
Coverage dan Import from E00.
To dBASE toolset, To dBASE Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari data Table menjadi file dBASE yang merupakan salah
satu Sistem Manajemen Basis Data (SMBD). Dalam ArcToolbox sendiri
To dBASE Toolset hanya terdiri atas Table to dBASE (Multiple).
To Geodatabase toolset, To Geodatabase Toolset berfungsi sebagai
Tools untuk konversi ke dalam sebuah geodatabase, baik dari CAD,
Feature Class, Coverage, Raster, dan Table. Dalam ArcToolbox sendiri
To Geodatabase Toolset terdiri atas CAD to Geodatabase, Copy Runtime
Geodatabase to File Geodatabase, Feature Class to Feature Class,
Feature Class ti Geodatabase (multiple), Import CAD Annotation,
Import Coverage Annotation, Raster to Geodatabase (Multiple), Table
to Geodatabase (multiple), dan Table to Table.
To KML toolset, o KML Toolset berfungsi sebagai Tools untuk konversi
dari data Layer ataupun Map Document menjadi file KML yang
merupakan salah satu format yang biasa digunakan di dalam Google
Earth Pro. Dalam ArcToolbox sendiri To KML Toolset terdiri atas Layer
to KML dan Map to KML.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 48
To Raster toolset, To Raster Toolset berfungsi sebagai Tools untuk
konversi dari berbagai bentuk data menjadi data Raster. Dalam
ArcToolbox sendiri To Raster Toolset terdiri atas ASCII to Raster, DEM
to Raster, Feature to Raster, Float to Raster, LAS Dataset to Raster,
Multipatch to Raster, Point to Raster, Polygon to Raster, Polyline to
Raster, dan Raster to Other Format.
To Shapefile toolset, To Shapefile Toolset berfungsi sebagai Tools
untuk konversi dari data Feature Class menjadi file Shapefile. Dalam
ArcToolbox sendiri To Shapefile Toolset hanya terdiri atas Feature
Class to Shapefile (Multiple).

.: Selamat Mengerjakan :.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 49
Atribut dan Query Atribut Sederhana

Tujuan Praktik:

1. Melakukan pengisian atribut


2. Menyelesaikan query atribut data dengan Selection By Attributes dan
Selection By Location.

---o0o---

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 50
Petunjuk Pelaksanaan:

I. Melihat Data Atribut sebuah Layer


Data spasial GIS selalu berupa pasangan antara data bergeoreferensi dan data
atribut yang menerangkan data spasial. Untuk dapat melihat data atribut

dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya ”identify” dan


”attribute table” (Klik kanan pada layer → Open Attribute Table). Pada
Attribute table terdapat pilihan Show all records dan Show selected records.
Apa perbedaannya?

N. Melakukan Pengisian Atribut


Tahap yang tidak kalah penting dari menyiapkan informasi spasial adalah
memberikan informasi atribut pada setiap unsur – unsurnya (fitur). Misalnya,
unsur penggunaan lahan (poligon) kurang lengkap bila belum diberi nama
penggunaan lahan, unsur fasilitas umum (titik) perlu diberikan deskripsi
nama fasilitas umum, jalan (garis) memerlukan informasi nama jalan, dan lain
sebagainya.
Catatan:
Berikut adalah tipe data atribut pada ArcGIS.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 51
Langkah kerja untuk pemberian atribut pada kolom setiap unsur data
geospasial adalah
1. Pilih unsur dari Geodatabase yang akan ditambahkan atributnya, misalnya
”jalan”. Klik kanan pada layer yang akan diberikan atributnya kemudian
pilih Open Attribute Table.

2. Untuk menambahkan field baru, klik pada table option kemudian


pilih Add Field seperti pada gambar di bawah ini.
Hint: Add Field hanya akan aktif jika toolbar editor dalam kondisi mati
(stop editing)

3. Ketika anda akan menambahkan kolom baru, maka akan diminta untuk
mengisi form untuk kolom baru anda tersebut

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 52
Tuliskan ”nama” yang menjadi nama kolom dan tipe kolom seperti
penjelasan sebelumnya.Tulis juga Field Properties, isiannya
menyesuaikan kondisi nilai atribut yang akan ditulis. Field Properties ini
diisi dengan nilai maksimal jumlah karakter yang dibolehkan pada satu
baris.
Untuk layer jalan, misal kolom yang akan ditambahkan adalah
a. Name: Nama Jalan; Type: Text, Length 50

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 53
b. Name: Tipe Jalan; Type: Text, Length 50

c. Name: Panjang Jalan; Type: Double, Precision 10, Scale 3

4. Setelah membuat kolom baru, selanjutnya menambahkan isi pada kolom


tersebut. Caranya adalah
a. Mengaktifkan toolbar editor

b. Menambahkan data pada kolom baris dengan cara klik Edit Tool
Klik kanan fitur → Attributes → Double klik sesuai kolom → Isikan
nilai atributnya

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 54
Isikan nilai atributnya kecuali nilai geometrinya (panjang, luas dan
keliling).
Hint: Untuk data jalan, isikan hanya untuk nama jalan, sedangkan tipe
jalan dan panjang jalan dibiarkan kosong terlebih dahulu.
c. Ketika semua baris sudah terisi, simpan pekerjaan dengan save editing
kemudian klik stop editing.

5. Jika semua atau beberapa fitur memiliki nilai atribut yang sama, maka
sebelum menambahkan nilai atribut, dipilih terlebih dahulu atribut yang

sama menggunakan Edit Tool sambil klik dan tahan SHIFT di


keyboard. Selanjutnya buka Open Attribute Table dan pilih Show Selected
Records.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 55
6. Klik pada judul kolom ”tipe_jalan” kemudian klik kanan pilih Field
Calculator

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 56
Hasilnya sebagai berikut.

7. Sedangkan untuk data yang memiliki informasi geometri seperti panjang,


luas dan keliling maka pengisian atribut dapat dilakukan secara otomatis
dengan cara klik pada judul kolom ”panjang” kemudian klik kanan pilih
Calculate Geometry.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 57
Pada pilihan Property pilih Length

Pilih Coordinate System yang sesuai dan bagian Units diisi meter. Klik OK.
8. Selanjutnya kerjakan pengisian atribut untuk unsur – unsur yang lainnya,
misalnya sebagai berikut.
a. Layer Bangunan: Nama pemilik, alamat, dan luas
b. Layer Pemukiman: Nama Dusun, Nama Desa, Keliling
c. Layer Fasilitas Umum: Nama Fasum, Koordinat X dan Y
Dan seterusnya.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 58
O. Memilih Data
Dalam memperoleh informasi tentang fitur geospasial, dapat menggunakan
fungsi identify tools atau selection tools untuk memilih suatu obyek kemudian
dapat diketahui nilai atributnya atau bisa juga digunakan untuk
menyelesaikan query baik query attribute maupun query spasial.
1. Untuk memperoleh informasi fitur dari DG di ArcMap salah satunya adalah

menggunakan identify tools. Klik ikon tool identify pada toolbar.


Kemudian klik pada objek untuk melihat informasi atributnya. Hasilnya
sebagai berikut.

2. Jika ingin membandingkan informasi dari beberapa obyek (fitur) dalam


sebuah tema IG, cara terbaik adalah memilih obyek tersebut dari IG yang
dimaksud, kemudian melihat record-nya di tabel atribut. Tool yang
digunakan adalah Select Feature di toolbar Tools.
3. Klik tool Select Features pada Toolbar

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 59
4. Klik obyek sambil menekan tombol SHIFT atau drag sebuah segiempat
yang meliputi obyek-obyek yang akan dipilih.
5. Untuk melihat atribut obyek terpilih, klik kanan pada layer pilih Open
Attribute Table, klik Show, dan pilih selected (bagian bawah tabel)

, maka akan muncul atribut yang dipilih saja, atau akan muncul
tabel atribut dengan record terhighlight yang merupakan atribut obyek
terpilih.

P. Menyelesaikan Query Atribut


Untuk mengidentifikasi, mencari dan memilih obyek, pengguna dapat
menggunakan query yang secara otomatis memilih obyek yang sesuai dengan
kriteria tertentu. Query tersebut berupa Structured Query Language (SQL).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Untuk membuat query atribut, klik menu Selection → Select By Attribute

2. Untuk melakukan query dengan tool Select by Attributes, anda harus


menentukan:
a. Layer yang akan diberikan query
b. Metode query, secara default ArcMap akan menggunakan metode
Create New Selection

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 60
c. Field (kolom) pada layer yang akan dijadikan referensi untuk
melakukan query
d. Tekan tombol Get Unique Value untuk mendapatkan list atributenya.
e. Ketikkan syntax SQL untuk mencari atribut.
f. Pada contoh berikut, skenarionya adalah mencari layer jalan yang
memiliki segment kurang dari 100 m
g. Tekan tombol Apply untuk melakukan query.Data yang terpilih akan
terhighlight di peta. Untuk melihat hasilnya, dapat menggunakan
atribut table.

3. Lakukan export data (klik kanan layer → export data) hasil query untuk
menyimpan hasil query.

4. Untuk menghapus fitur terseleksi dapat menggunakan ikon Clear


Selected Features.

Q. Menyelesaikan Query Spasial


Pencarian obyek juga dapat dilakukan berdasarkan lokasi / posisi relatifnya
(hubungan spasial-nya) terhadap obyek lain baik dalam satu layer maupun
berbeda layer. Untuk melakukan query spasial langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1. Klik menu Selection → Select By Location

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 61
2. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan query
spasial:
a. Memilih metode, ada 4 metode yang dapat dipilih untuk melakukan
query berdasarkan lokasi yaitu:
 Select features from, apabila dipilih metode ini maka Anda
akan memilih objek yang berasal dari target layer.
 Add to the currently selected features in, apabila dipilih
metode ini maka Anda akan memilih sekaligus menambahkan
objek yang berasal dari target layer yang telah terseleksi
sebelumnya.
 Remove to the currently selected features in, apabila dipilih
metode ini maka Anda akan menghapus objek yang berasal dari
target layer yang telah terseleksi sebelumnya.
 Select from the currently selected features in, apabila dipilih
metode ini maka Anda akan memilih objek yang berasal dari
target layer yang telah terseleksi sebelumnya.
b. Menentukan target layer, target layer merupakan layer yang akan
dilakukan operasi query spasial.
c. Menentukan source layer, source layer merupakan layer referensi
untuk operasi query spasial.
d. Menentukan spatial selection method for target layer feature(s):
merupakan metode spasial untuk query spasial, misalnya: intersect,
within, contain, touch the boundary dan lain sebagainya. Sebagai
contoh skenario adalah mencari bangunan yang memiliki luas > 100 m²
yang berada di dalam area RTH (Ruang Terbuka Hijau). Fungsi yang
digunakan adalah Selection By Attributes kemudian Selection By
Locations.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 62
Beberapa fungsi yang ada di Selection by Location adalah sebagai
berikut.
a. Intersect the source layer feature
Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur yang seluruhnya
atau sebagian overlap atau bersinggungan dengan Source Layer.

b. Intersect (3D) the source layer feature


Memiliki fungsi yang sama dengan Intersect the source layer
feature yakni menyeleksi Target layer yang overlap atau

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 63
bersinggungan dengan Source Layer namun metode ini juga
mempertimbangkan sumbu Z atau bersifat 3 dimensi.
c. Are within a distance of the source layer feature
Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur Target Layer
dengan cara membuat buffers atau cakupan wilayah dengan jarak
tertentu menggunakan buffer distance di sekitar Source Layer.

d. Are within a distance of (3D) the source layer feature


Memiliki fungsi yang sama dengan Are within a distance of the
source layer feature yakni menyeleksi Target layer yang berada di
dalam buffer atau cakupan wilayah berjarak buffer distance dari
Source Layer namun metode ini juga mempertimbangkan sumbu Z
atau bersifat 3 dimensi.
e. Contain the source layer feature
Metode query spasial dimana fitur - fitur akan dipilih jika geometri
dari Source Layer termasuk batasnya berada di dalam geometri
Target Layer.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 64
f. Completely contain the source layer feature
Metode query spasial dimana memilih fitur - fitur Target layer yang
sepenuhnya berisi atau memuat geometri dari Layer Source dengan
tambahan Layer Source tidak menyentuh atau overlap dengan
batas pinggir dari Layer Target. Pada metode ini, Layer Target harus
berupa poligon.

g. Contain (Clementini) the source layer feature


Metode query spasial yang mana memiliki fungsi yang mirip dan
menghasilkan hasil yang sama dengan metode Contain,
perbedaannya adalah Layer Source sepenuhnya berada di batas

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 65
Layer Target dengan tidak ada bagian dari Layer Source berada di
dalam Layer Target.
h. Are within the source layer feature
Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur Target Layer yang
mana geometrinya berada di dalam geometri dari Layer Source.
Fitur dari Target layer dan Source Layer bisa memiliki batas yang
saling overlap satu sama lain.

i. Are completely within the source layer feature


Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur Target Layer yang
berada sepenuhnya di dalam geometri Layer Source dan batas fitur
Target Layer tidak menyentuh batas pinggir Layer Source. Source
Layer untuk metode ini harus berupa poligon, atau jika ingin
menggunakan Point dan Line harus menerapkan Buffer Distance.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 66
j. Are within (Clementini) the source layer feature
Metode query spasial yang mana memiliki fungsi yang mirip dan
menghasilkan hasil yang sama dengan metode Are Within,
perbedaannya adalah Layer Source sepenuhnya berada di batas
Layer Target dengan tidak ada bagian dari Layer Source berada di
dalam Layer Target.
k. Are identical to the source layer feature
Metode query spasial untuk memilih fitur Target Layer yang yang
mirip atau identik dengan fitur lain dari Source Layer. Dua fitur
dapat dipertimbangkan identik jika geometrinya sama. Tipe fitur
untuk menggunakan metode ini harus sama, seperti
membandingkan 2 layer poligon. Jika kita menggunakan metode ini
untuk layer titik dan poligon akan menghasilkan nilai yang kosong
(atau tidak memilih fitur manapun).

l. Touch the boundary of the source layer feature


Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur dari target layer
yang menyentuh batas pinggir dari Source Layer. Metode ini hanya
dapat digunakan untuk Source Layer dan Target Layer yang berupa
garis dan poligon saja. Fitur di target layer akan dipilih apabila

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 67
geometrinya menyentuh source layer dimana target layer hanya
berbatasan dengan batas pinggir nya saja, atau tidak memotong/
berpotongan dengan source layer.

m. Share a line segment with the source layer feature


Metode query spasial untuk memilih fitur - fitur dimana Source
Layer dan Target Layer memiliki segment garis yang sama. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan ada sedikitnya 2 vertices yang sama dan
berkelanjutan sehingga akan terlihat kedua layer saling berbagi
segment atau memiliki segment garis yang berimpit. Untuk
menggunakan metode ini, baik Source Layer maupun Target layer
hanya dapat tipe Garis dan Poligon saja, sedang untuk titik tidak
dapat digunakan.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 68
n. Are crossed by the outline of the source layer feature
Metode query spasial untuk memilih fitur dimana batas pinggir dari
Source Layer dan Target Layer setidaknya memiliki 1 edge, vertex
dan endpoint yang sama namun tidak berbagi garis segment.
Dengan metode ini dapat dipilih apabila sebuah fitur dari Target
Layer memotong Source Layer dimana pada batas pinggir kedua
layer tersebut akan terbentuk 1 edge, vertex atau endpoint yang
sama, yakni pada lokasi batas kedua layer berpotongan. Metode ini
hanya untuk tipe fitur garis dan poligon.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 69
.: Selamat Mengerjakan :.

FEB-DPL – 2023 – Modul Praktikum Pelatihan QGIS dan SIG berbasis Web 70

Anda mungkin juga menyukai