Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR GEOSPASIAL KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN


ACARA I
GEODATABASE DAN TOPOLOGI

Oleh :
Nama : Dimas Rischi Pratama
NIM : 16/393934/KT/08171
Shift : Selasa, 11.00
Co. Ass : Jefri & Nur

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL DAN


PEMETAAN HUTAN
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
ACARA I
GEODATABASE DAN TOPOLOGI

I. TUJUAN
Tujuan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami fungsi geodatabase.
2. Mengetahui dan memahami fungsi topologi.
3. Menerapkan geodatabase dan topologi pada data pengelolaan hutan.

II. DASAR TEORI


Sistem informasi Geografi atau SIG merupakansistem yang terdiri dari
perangkat lunak,perangkat keras, prosedur, basis data, dan sumber daya manusia
yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses pemasukan, penyimpanan,
manipulasi menampilkan dan mengeluarkan data/informasi geografis.. Pendapat
lain mengemukakan bahwa sistem informasi geografi atau secara akrabnya dikenal
dengan Geographic Informastion System adalah suatu sistem komputer yang
berfungsi untuk memperoleh, menyimpan, menghitung, menganalisis, dan
menampilkan data geospasial (Chang, 2008).
Database merupakan kumpulan data berisi informasi dengan tujuan yang
khusus(Abdul, 2003). Menurut Elmasri (1994) dalam praktek, penggunaan istilah
database lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu :
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata.
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika
mempunyai arti implisit, sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa
mempunyai arti, tidak dapat disebut sebagai database.
c. Database perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan.
Database dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang
sesuai dengan kepentingan pemakai (Waljiyanto, 2000).
Geodatabase adalah sebuah basis data yang terintegrasi, menjadi pusat
sumber data dan dapat diakses oleh berbagai aplikasi yang telah ada maupun yang
akan dibangun untuk kebutuhan informasi dan analisis (ESRI, 2010). Topologi
adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan relatif antara
obyek yang satu dan yang lain. Dalam GIS topologi didefinisikan oleh user sesuai
dengan karakteristik data, missal polyline, polygon maupun point.
Setiap karakteristik data mempunyai aturan tertentu secara default telah
disediakan oleh software GIS. Aturan Topology (Rule of Topology) untuk
menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan
fasilitas filtering untuk melakukan checking (query) kesalahan secara otomatis dan
melakukan editing (validasi) spasial dan attribute. Dapat dibayangkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan jika kita melakukan checking kesalahan secara manual.
Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu sesuai dengan
jenis rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi yang dilakukan (Ostip,
2011).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
a. Software ArcGIS
b. Data spasial sekunder ciamis dan overlap ciamis

IV. CARA KERJA

1
Membuat personal geodatabase

2
Membuat feature datasets

3
Membuat topologi baru

4
Memilih topologi rule yang sesuai untuk tipe data

5
Mengkoreksi kesalahan yang muncul setelah diterapkannya rule
Deskripsi : langkah-langkah yang dilakukan dalam latihan membuat
geodatabase hingga topologi dimulai dengan membuat personal geodatabase.
Setelah membuat geodatabase kemudian mengimpor data dengan memilih feature
datasets. Setelah mengimpor data membuat topologi baru serta menerapkan rule.
Kemudian memperbaiki kesalahan yang muncul.

V. DATA DAN HASIL


Membuat personal database hingga topologi
1. Buka ArcGIS → klik “Blank Map” → ‘OK’

2. Klik Catalog → klik ‘Connect To Folder’→ pilih folder yang akan digunakan
→ pada folder klik kanan → klik ‘New’ → klik ‘Personal Geodatabase’ →
‘Rename’
Menerapkan topologi pada fitur Dataset

3. Klik kanan → klik ‘New’→ klik ‘Feature Dataset’→ pada kotak dialog New
Feature Dataset ketik nama (pgkl_evy_08177) → klik ‘Next’ → Pilih
‘coordinate systems’ WGS 1984 UTM Zone 49s
4. Klik kanan dataset ‘pgkl_evy_08177’ → klik ‘Import’ → klik ‘Feature Class
(multiple) → ‘Input Feature’ pilih data pada folder yang dikehendaki
5. Klik kanan pada dataset →klik ‘New’→ klik ‘Topology’ → ‘Next’ → pada
feature class klik ‘Select All’→ ‘Next
6. Klik ‘Add Rule’ → pada features of feature class pilih ‘Overlap_Ciamis’ →
pada rule pilih ‘must not overlap with’ → pada feature class pilih ‘CIAMIS’ →
Klik ‘ok’ → klik ‘Next → klik ‘Yes’
7. Drag Topology pada catalog ke layer → klik ‘Yes’
Cara Memperbaiki Overlap

A. Advanced Editing (Manual)


1. Klik ‘Editor’ → ‘Start Editing’ → klik ‘Modify Sketch Vertice’
2. Dilakukan proses sketching pada area yang terjadi overlap dan disesuikan pada
area yang tidak overlap dengan mengklik dua kali pada bagian polygon yang
overlap.
3. Setelah dilakukan proses sketching → klik ‘Validate Topology in Current
Extent’

B. Error Inspector
1. Klik ‘Error Inspector’ pada ‘Toolbar Topology’
2. Pada kotak dialog Error Inspector klik ‘Search Now’
3. Klik kanan pada Rule Type → klik ‘Merge’ → pilih ‘CIAMIS’ → klik ‘ok’
C. Align Edge Tool
1. Klik ‘Align Edge Tool’
2. Klik kiri pada bagia peta yang masih overlap dan sesuaikan
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan pembuatan geodatabase dilakukan pada
data spasial sekunder Ciamis. Software ArcGIS dapat menggunakan atau
mengimpor hampir semua format file SIG untuk ditampilkan maupun diproses. File
geodatabase ini dapat digunakan untuk menyimpan layer peta, tabel data, dan
berbagai tipe file SIG yang lain. File geodatabase sebenarnya cukup sederhana dan
fleksibel, yaitu merupakan kumpulan beberapa file dalam sebuah folder yang
berbentuk file. Namun, tetap memerlukan program khusus untuk membuat dan
memelihara sebuah file geodatabase, yaitu program ArcCatalog. Beberapa fungsi
dari ArcCatalog, yang merupakan bagian dari software ArcGIS Desktop, juga dapat
digunakan pada program ArcMap melalui jendela Catalog.
Geodatabase merupakan sebuah konsep manajemen data relasional yang
berisikan data spasial dan nonspasial. Geodatabase membantu proses penyimpanan
dan manajemen informasi geografis pada sistem manajemen data yang standar
(LabSISPH).
Terdapat beberapa keuntungan dalam menerapkan konsep geodatabase,
diantaranya :
1. Data geografis yang tersimpan memiliki keseragaman data.
2. Proses entry dan editing data menjadi lebih akurat.
3. Data-data ditampilkan secara lebih dinamis.
4. Hasil peta yang lebih baik akan terbentuk.
5. Bentuk dari tiap feature didefinisikan lebih baik.
6. Banyak user dapat melakukan proses editing secara simultan.
Tipe dari geodatabase ada dua yaitu Personal Geodatabase, yaitu konsep
geodatabase yang diperuntukkan untuk single user dan Enterprise Geodatabase
yaitu konsep geodatabase untuk multi user dan memiliki skala yang lebih besar
dengan menggunakan Database Application Software seperti Oracle dan MS SQL
Server. Pada praktikum yang dilakukan, tipe geodatabase yang digunakan yaitu
Personal geodatabase. Penggunaan personal geodatabase berbeda dengan
enterprise geodatabase, yakni
Pada personal geodatabase
 Struktur database filenya adalah Microsoft Jet Engine
 Ekstensi dari filenya adalah “.mdb” yang merupakan tipe yang sama dari file
database Microsoft Access.
 Dapat di “browse” dan dapat diedit melalui ArcGIS, filenya juga dapat dibuka
melalui Microsoft Access.
 Maksimum ukuran file hanya mencapai 2 gigabytes (GB).
 Dapat digunakan oleh seluruh user ArcGIS tanpa memerlukan Microsoft
Access.
 Hanya dapat menyimpan data tabular dan vektor saja, tidak dapat menyimpan
data raster.
 Dapat dibaca oleh banyak user pada saat yang sama, tapi hanya bisa diedit oleh
satu user.
 Idealnya digunakan untuk grup kerja yang kecil. Secara umum personal
geodatabase mampu menyimpan 250.000 dataset atau kurang
 Keuntungan geodatabase pada shapefile diataranya data tersimpan hanya pada
satu file database, dapat mengelompokkan feature class (data layer) pada
feature dataset (tema tertentu), dan mendukung untuk pemberian anotasi.
Sedangkan pada Enterprise geodatabase,
 Membutuhkan software ArcSDE (database engine) dan DBMS (Database
Management System).
 Dapat diimplementasikan pada SQL Server, Oracle, IBM’s DB2 Universal, dan
Informix DBMS.
 Dapat dibaca dan diedit oleh multi user pada waktu bersamaan.
 Dapat menyimpan data raster.
 Sangat cocok digunakan pada lingkungan kerja yang besar.
 Membutuhkan ArcGIS Desktop level ArcEditor atau ArcInfo untuk membuat
dan mengedit data (LabSISPH).
Pada praktikum, topologi ini diterapkan pada data spasial sekunder Ciamis
dan Overlap_Ciamis. Beberapa tipe kesalahan topologi yang akan dikoreksi dalam
praktikum ini antara lain, pada petak Ciamis yaitu penggunaan rule ‘Must Not
Overlap With’, yaitu polygon Petak Ciamis tidak boleh bertampalan dengan
polygon lain. Dengan begitu koreksi atau perbaikan yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan cara editing manual dengan tools edit vertices, yakni menggeser
node pada polygon yang bertampalan agar tidak bertampalan, proses tersebut
disebut sketching. Perbaikan lainnya yang dilakukan yaitu menggunakan tool Error
Inspector. Fungsi yang digunakan untuk mencari kesalahan, atau item yang
melanggar aturan topologi yang telah dipilih. Dengan memilih tombol Error
Inspector, kita akan membuka jendela baru. Tinggal pilih salah satu rule yang telah
kita tetapkan, atau Errors from all rules, lalu klik Search Now. Maka kesalahan
atau bagian dari feature yang melanggar rule atau aturan yang kita tentukan pada
saat penyusunan topologi. Feature yang melanggar aturan yang telah kita tetapkan
akan tampil dalam warna merah, dan dapat dibetulkan melalui langkah editing biasa
seperti edit vertices, atau menggabungkan (merge) bagian yang error tersebut. Pada
cara terakhir dapat menggunakan Align Edge Tool, kemudia menggeser node yang
masih overlap dan disesuaikan.

VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh yaitu :
1. Geodatabase merupakan database relasional yang mencakup informasi
geografis. Geodatabase memuat kelas-kelas/golongan feature dan table. Fungsi
geodatabase yaitu membantu proses penyimpanan dan manajemen informasi
geografis pada sistem manajemen data yang standar seperti untuk menyimpan
layer peta, tabel data, dan berbagai tipe file SIG yang lain, dengan beberapa
keuntungan dalam menerapkan konsep geodatabase, diantaranya :
a. Data geografis yang tersimpan memiliki keseragaman data.
b. Proses entry dan editing data menjadi lebih akurat.
c. Data-data ditampilkan secara lebih dinamis.
d. Hasil peta yang lebih baik akan terbentuk.
e. Bentuk dari tiap feature didefinisikan lebih baik.
f. Banyak user dapat melakukan proses editing secara simultan.
2. Topologi adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan
relatif antara objek yang satu dengan objek yang lain. Topologi memiliki fungsi
untuk mengecek data, menentukan tingkat keakuratan data, memastikan data
bebas dari kesalahan (error).
3. Pembuatan geodatabase pada praktikum dilakukan pada data spasial sekunder
Petak Ciamis dan Petak Overlap_Ciamis. Topologi diterapkan pada petak
Ciamis dengan rule “Must Not Overlap With”. Perbaikan yang dilakukan yaitu
Advanced Editing Manual, Error Inspector, dan Align Edge Tool

VII. DAFTAR PUSTAKA


Abdul, K. 2003. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi. Yogyakarta.
Chang, K. T. 2008. Introduction to Geographic Information Systems. Fourth Ed.
McGraw Hill International Edition. Singapore.
ESRI. 2010. ArcGIS 10 - Using ArcCatalog. ESRI, United States of America.
Elmasri, R. dan S. B. Navathe. 1994. Fundamentals of Database Systems, 2nd Ed.
Addison Weasley. Boston, US.
Ostip, Sudomo. 2011. Membangun Geodatabase. PT Duta Informatika. Jakarta.
Waljiyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning.
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai