1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Modul Praktikum
Sistem Informasi Geografis (SIG)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah praktikum SIG. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
sebagai panduan dalam mengoperasikan arcgis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Terimakasih sekali bapak kanda telah mengajarkan kami dengan sabar meskipun saya
terkadang terlalu banyak bercanda dan sering kali tidak mendengarkan bapak.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya
akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan
untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an.
Peningkatan pemakaian system ini terjadi dikalangan pemerintah, militer, akademis,
atau bisnis terutama di negara- negara maju. BAKOSURTANAL menjabarkan SIG
sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak,
data geografi, dan personel yang didesain untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang berefernsi geografi. SIG mempunyai kemampuan untuk
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya.
Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab
beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengoperasikan sorftware system informasi grafis
Menambah wawasan atau pengetahuan dan softskil mahasiswa.
4
BAB II
HASIL DAN PEBAHASAN
A. Acara I Istalasi perangkat lunak
I. Tujuan
⮚ Mendorong mahasiswa memahami konsep dasar, definisi dan subsistem yang
membangun SIG.
⮚ Membekali mahasiswa dengan keterampilan pemasakan perangkat lunak SIG.
5
output adalah subsistem yang bertugas untuk menampilkan hasil sebagian atau seluruh basis
data dalam berbagai format.
III. Tempat
Lingkungan Kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
IV. Bahan dan alat :
1. Alat tulis
2. Desktop atau laptop
3. Softcopy aplikasi pengolahan data spasial
V. Cara kerja
1. Pelajari pemasangan perangkat lunak ArcGIS 10.x
2. Periksa kebutuhan minimum desktop atau laptop untuk keperluan pemasangan
perangkat lunak.
3. Pemasangan perangkat lunak pada desktop atau laptop.
4. Catat langkah-langkah pemasangan perangkat lunak.
VI. Hasil dan pembahasan
i. Instal ArcGIS 10.8
⮚ Download file Arcgis terlebih dahulu lewat link : Bit.ly/30Hpz8P
6
⮚ Selanjutnya buka file Arcgis yang sudah di download tadi dengan cara mengklik
dua kali lalu ekstrak lalu klik next
7
⮚ Setelah selesai langsung di arahkan ke proses instal lalu ubah ke “I accept the master
agreement”
8
⮚ Jika muncul tampilan di bawah ini klik instal
9
⮚ Lalu tunggu preses penginstalan selesai, jika sudah klik finish
⮚ Pemasangan creck
⮚ Buka file creck ⇒ ctrl + c ⇒ program files (x68) ⇒Arcgis ⇒ desktop 10.8 ⇒ bin ⇒
lalu paste
10
11
⮚ Lalu klik “ Replace the file in the destination” lalu klik continue
12
⮚ Tunggu presesnya selesai lalu buka apk Arcgis nya
13
⮚ Lalu pilih opsi “menginstal eart pro di windows
14
⮚ Buka file pada folder download lalu instal
15
⮚ Aplikasi gogle eart pro siap digunakan
16
IV. Bahan dan alat :
1. Alat tulis
2. Desktop atau laptop
3. Peta analog digital
4. Aplikasi pengolahan data spread sheet
V. Cara kerja
1. Siapkan peta digital
2. Periksa dan catat titik-titik koordinatnya.
3. Lakukan konversi titik koordinat dalam bentuk DMS (degree minute second)
menjadi DD (decimal degree).
4. Gunakan formula [(derajat) + (menit/60) + (detik/3600)].
5. Buat titik ikat dan masukkan titik ikat untuk georeferencing
6. Hitung RMSE dan bandingkan dengan RMSE yang dapat ditoleransi.
7. Lakukan update georeferensi dan rektifikasi.
8. Lakukan transformasi koordinat.
9. Catat langkah-langkah georeferensi dan transformasi koordinat.
10. Lakukan tangkapan layar (screenshot) untuk memudahkan membuat Langkah-
langkah.
VI. Hasil dan pembahasan
⮚ Buka peta digital yang telah disiapkan
⮚ Periksa dan catat titik koordinatnya dan kemudin beri plot pada setiap pojok
Sehingga aka nada 4 titik :
1. X : 114°40’40“
Y : 8°9’20”
2. X : 115°21’20”
Y : 8°19’20”
3. X : 115°21’20”
17
Y : 8°39’40”
4. X : 114°40’40“
5. Y : 8°39’40”
⮚ Lakukan konversi titik koordinat dalam bentuk DMS (degree minute second)
menjadi DD (decimal degree) dengan formula [(derajat) + (menit/60) +
(detik/3600)].
18
⮚ Hitung RMSE dan bandingkan dengan RMSE yang dapat ditoleransi
19
C. Acara III Input Data Koordinat
I. Tujuan
1. Melatih mahasiswa untuk melakukan penandaan lokasi menggunakan GPS dengan
metode absolut dan relatif.
2. Melatih mahasiswa untuk mengolah data spasial menggunakan perangkat lunak
ArcGIS dan Google Earth Pro
20
Metode untuk melakukan penandaan titik dengan GPS adalah metode absolut dan
relatif. Metode relatif dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi dari metode absolut.
Saat ini, banyak sekali aplikasi untuk pengolahan data hasil penandaan dengan
menggunakan GPS. Dengan aplikasi tersebut, data penandaan GPS dapat diolah untuk
dijadikan sebagai peta atau sebagainya.
III. Tempat
Lingkungan Kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta
V. Cara kerja
1. Atur format data GPS handheld menjadi format DMS (degree minute second)
2. Tentukan lokasi yang akan dilakukan penandaan dengan menggunakan GPS.
3. Lakukan penandaan GPS sebanyak 10 titik hingga membentuk poligon tertutup
menggunakan metode absolut.
4. Catat akurasi yang didapatkan.
5. Lakukan penandaan GPS sebanyak 10 titik hingga membentuk poligon tertutup
menggunakan metode relatif.
6. Catat akurasi yang didapatkan.
7. Bandingkan kedua akurasi yang didapatkan dari metode absolut dan relatif.
8. Input data GPS hasil metode relatif menggunakan Ms. Excell.
9. Input data ke dalam aplikasi ArcGIS.
10. Export data menjadi data berformat shapefile.
11. Input data ke dalam aplikasi Google Earth Pro.
12. Buat layout peta sederhana dengan menggunakan Google Earth Pro.
21
Salin data dari gogle eart pro ke excel lalu konversi data ke decimal degree
Save data excel dengan format
Masukan data
yang telah di konveksi
kedalam aplikasi arcgis
22
Klik kanan untuk mengekspor data yang kita masukan tadi agar permanen. Lalu klik
data – add data – buat file dengan format – lalu klik oke
Setelah itu pergi ke catalog lalu pilih GIS server – add WMTS server
23
Salin link base map lalu copy
24
D. Acara IV Digitasi On Screen
I. Tujuan
1. Melatih mahasiswa untuk screen digitizing.
2. Membekali mahasiswa dengan informasi jenis dan bentuk data vektor.
III. Tempat
Lingkungan Kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
V. Cara kerja
1. Input data spasial shp. Materi II ke dalam aplikasi ArcGIS.
2. Buatlah file shp. Sesuai dengan objek yang akan didigitasi.
3. Lakukan digitasi pada peta digital yang telah memiliki referensi spasial.
25
4. Identifikasi objek digitasi.
5. Digitasi meliputi objek dengan bentuk poligon, garis dan titik (polygon, line dan
point).
6. Simpan data hasil digitasi.
7. Identifikasi atribut hasil digitasi.
8. Lakukan editing table pada data spasial yang telah didigitasi.
9. Catat langkah melakukan digitasi dan editing tabel.
10. Narasikan langkah tersebut.
VI. Hasil dan pembahasan
Buka catalog – ganti feature type menjadi polygon – lalu edit coordinat zona UTM
Klik kanan pada polygon lalu start edite lalu klik continuo
26
Klik kanan lalu pilih open atribut table
Lalu beri keterangan dan ganti type menjadi double dan ubah angkanya menjadi 20
27
Klik dua kali pada luas dan pilih calculate geometry
Pada bagian property ganti menjadi area – lalu ganti units menjadi square meters
28
Buka catalog – ganti feature type menjadi polygon – lalu edit coordinat zona UTM
29
Klik kanan pada polygon lalu start edite lalu klik continue
30
Klik kanan lalu pilih open atribut table
Lalu beri keterangan dan ganti type menjadi double dan ubah angkanya menjadi 20
31
Klik dua kali pada luas dan pilih calculate geometry
Pada bagian property ganti menjadi area – lalu ganti units menjadi square meters
32
E. Acara V Analisis Permukaan
I. Tujuan
1. Membekali mahasiswa dengan teknik analisis permukaan.
2. Melatih mahasiswa untuk melakukan analisis permukaan.
III. Tempat
Lingkungan Kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
IV. Bahan dan alat
1. Alat tulis
2. Desktop atau laptop
3. Data DEM (Digital Elevation model)
V. Cara kerja
a) Kemiringan lereng (slope)
1. Input peta kontur dengan koordinat berformat UTM.
2. Aktifkan ekstensi untuk analisis permukaan.
3. Buat data TIN (Triangulated Irregular Network) dari data peta kontur dengan format
UTM.
4. Buat data DEM (Digital Elevation Model) berdasarkan data nomor 3.
5. Buat kemiringan lereng (slope).
6. Lakukan klasifikasi kemiringan lereng.
7. Isi table atribut dengan kelas kemiringan lereng yang sudah ditentukan
33
8. Hitung luas setiap kelas kemiringan lereng.
b) Elevasi
1. Lakukan langkah 1-4 pada poin (a).
2. Buat elevasi berdasarkan data DEM.
3. Lakukan klasifikasi elevasi.
4. Isi tabel atribut dengan kelas elevasi yang sudah ditentukan.
5. Hitung luas setiap kelas elevasi.
34
TIN to Raster 3D Analyst Tools – Conversion – From TIN – TIN to Raster, lalu ganti
sampling distance nya menjadi cellsize 30 Lalu tunggu prosesnya selesai
35
Racclasify 3D Analyst Tools – Raster reeclas – Racclasify
36
Klik kanan pada kelerengan (Racclas) untuk open atribut table dan memulai editing –
lalu add field – buat kemiringan dan klasifikasi sesuai data yang telah di tentukan.
37
Raster to Polygon
ArcToolbox – Conversion Tools – Raster to Polygon – input lalu klik oke
38
IV. Bahan dan alat
1. Alat tulis
2. Desktop atau laptop
3. Data shp. atau peta digital
V. Cara kerja
Extract
a. Clip
1. Input data shp. dengan bentuk poligon.
2. Aktifkan ekstensi untuk memunculkan Arc Tool Box
3. Input data shp. dengan bentuk poligon yang akan digunakan sebagai pembatas clip.
4. Lakukan proses clip
b. Select
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Pilih menu Select.
3. Masukan deskripsi SQL untuk melakukan select.
4. Lakukan proses select.
c. Split
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Pilih menu Split.
3. Deskripsikan areal yang ingin ada split
4. Lakukan split.
Overlay
a. Erase
1. Input data shp. dengan bentuk poligon.
2. Aktifkan ekstensi untuk memunculkan Arc Tool Box
3. Input data shp. dengan bentuk poligon yang akan digunakan untuk menghapus
(erase).
4. Lakukan proses erase
b. Identity
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Input data shp. dengan bentuk poligon yang akan digunakan untuk identity
3. Lakukan proses identity
4. Output proses ini adalah berbentuk seperti data input dengan tabel atribut yang saling
tumpang tindih.
c. Intersect
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Input data shp. dengan bentuk poligon yang akan digunakan untuk intersect
3. Lakukan proses intersect
4. Output proses ini adalah berbentuk seperti data shp. intersect dengan tabel atribut yang
saling tumpang tindih.
d. Spatial join
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Input data shp. yang akan digunakan sebagai bahan spatial join.
3. Lakukan proses spatial join.
4. Desa apa saja yang dilewati Sungai Progo, DIY?” atau “Di mana paling banyak
dijumpai spesies Lutung berdasarkan kelas ketinggian lereng, dan suhu di TN Gunung
Merapi?”
39
e. Union
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Input data shp. yang akan digunakan sebagai bahan union.
3. Lakukan proses union.
4. Hasil Union akan mempertahankan batas-batas antar poligon sesuai dengan feature
masukannya.
f. Update
1. Lakukan langkah 1-2 pada poin (a).
2. Input data shp. yang akan digunakan sebagai bahan update.
3. Lakukan proses update.
4. Hasil Update merupakan gabungan dari tabel atribut input dan update features.
Proximity
a. Buffer
1. Input data shp. dengan bentuk titik, garis atau poligon.
2. Aktifkan ekstensi untuk memunculkan Arc Tool Box.
3. Lakukan proses Buffer dengan radius yang diinginkan.
4. Menu Buffer adalah menu untuk membuat feature baru dengan menambahkan luasan
tertentu (keseluruhan maupun sebagian) dari titik atau garis atau poligon feature input.
b. Multiple Buffer
1. Input data shp. dengan bentuk titik, garis atau poligon.
2. Aktifkan ekstensi untuk memunculkan Arc Tool Box.
3. Lakukan proses Multiple Buffer dengan beberapa radius yang diinginkan.
4. Menu Multiple Buffer adalah menu untuk membuat beberapa feature baru dengan
menambahkan beberapa luasan tertentu (keseluruhan maupun sebagian) dari titik atau
garis atau poligon feature input.
Generalization
a. Dissolve
1. Input data shp. dengan bentuk titik, garis atau poligon.
2. Buka tabel atributnya.
3. Pilih proses yang diinginkan.
4. Lakukan prises Dissolve.
5. Dissolve memiliki kegunaan untuk membuat feature baru yang isinya
menyederhanakan atau menggabungkan poligon-poligon yang berdekatan berdasarkan
atribut feature tertentu.
40
Mengekstrak fitur dari kelas fitur input atau lapisan fitur input, biasanya menggunakan
pilihan atau ekspresi Structured Query Language (SQL) dan menyimpannya dalam
kelas fitur output.
Membagi input dengan fitur overlay untuk membuat subset kelas fitur output.
Nilai unik parameter Split Field membentuk nama-nama kelas fitur keluaran. Nilai-
nilai ini disimpan di ruang kerja target.
41
Membuat kelas fitur dengan menghamparkan Fitur Input dengan poligon dari Fitur
Hapus. Hanya bagian fitur input yang berada di luar batas luar fitur hapus yang disalin
ke kelas fitur output.
42
Menghitung perpotongan geometris dari fitur input dan fitur identitas. Fitur input atau
bagiannya yang tumpang tindih dengan fitur identitas akan mendapatkan atribut dari
fitur identitas tersebut.
Penghitung perpotongan geometris dari fitur input. Fitur atau bagian dari fitur yang
tumpang tindih di semua lapisan dan/atau kelas fitur akan dituliskan ke kelas fitur
keluaran.
43
Menggabungkan atribut dari satu fitur ke fitur lainnya berdasarkan hubungan spasial.
Fitur target dan atribut gabungan dari fitur gabungan dituliskan ke kelas fitur keluaran.
44
Fitur atau bagian dari fitur pada fitur input dan fitur update yang tidak tumpang tindih
akan dituliskan ke kelas fitur output.
45
Menghitung gabungan geometris dari fitur-fitur input. Semua fitur dan atributnya akan
dituliskan ke kelas fitur keluaran.
Menghitung perpotongan geometris dari Fitur Input dan Fitur Pembaruan. Atribut dan
geometri fitur input diperbarui oleh fitur pembaruan di kelas fitur output.
46
Membuat poligon penyangga di sekitar fitur input hingga jarak tertentu.
47
Membuat beberapa buffer pada jarak tertentu di sekitar fitur input. Buffer ini secara
opsional dapat digabungkan dan dibubarkan menggunakan nilai jarak buffer untuk
membuat buffer yang tidak tumpang tindih.
48
G. Acara VII Layout peta
I. Tujuan
1. Membekali mahasiswa dengan informasi layout peta.
2. Melatih mahasiswa untuk melakukan layouting peta.
49
III. Tempat
Lingkungan Kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
V. Cara kerja
1. Input data shp. dengan bentuk titik, garis atau poligon.
2. Pindahkan tampilan menjadi layout view.
3. Buatlah garis tepi peta.
4. Berikan pembatas peta dan informasi peta
5. 70% adalah peta dan 30% adalah informasi peta.
6. Buatlah arah mata angin
7. Buatlah Garis koordinat.
8. Tambahkan Skala.
9. Tambahkan legenda peta.
10. Simpan file
11. Konversi kedalam format Pdf atau Jpg.
50
51
Buatlah arah mata angin
Buatlah Garis koordinat.
Tambahkan Skala.
Tambahkan legenda peta.
Simpan file
Konversi kedalam format Pdf atau Jpg.
Beralih ke insert untuk mengedit. Gunakan semua fitur pada insert untuk mengedit map,
mulai dari title, text, legenda, arah mata angin dan foto.
52
53
Lalu Konversi kedalam file format Pdf atau Jpg dengan cara klik kanan pada file lalu
eksplor data
54
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) atau disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan
menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian Suatu
komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan
data dalam suatu informasi berbasis geograsfis.
Saran
Dengarkan apabila dosen atau asisten dosen sedang menjelaskan dan jangan terlalu
banyak bercanda apabila mata kuliah SIG sedang berlangsung. Nanti dimasa depan kamu
akan menyesal bila tidak mendengarkan atau memahami mata kuliah dan praktikum ini.
55
DAFTAR PUSTAKA
https://afdinabidin.wordpress.com/2015/06/08/praktikum-sistem-informasi-geografi-
laporan-praktikum-1-menginstal-arcgis/
https://www.scribd.com/document/632095834/LAPORAN-1-GIS-INSTALASI
Anonim. 2007. Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar. GIS Konsorsium Aceh Nias.
Banda Aceh.
Rinaldi Potabuga. 2010 .Automasi Data_1Georeferencing. Intan Pariwar. Klaten
56