Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN VII

PRATIKUM SIG

BUFFERING

Oleh

Yeni Rahayu
1201561

GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan pratikum dan juga penulis dapat menulis laporannya yang
berjudul “Buffering.”

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan semua pihak yang telah
membantu dalam tahap pratikum. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua
teman-teman yang sangat membantu dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini penulis susun untuk memenuhi tugas wajib dalam mata kuliah
Pratikum SIG. Dan dengan penyusunan laporan ini semoga saja penulis bisa menambah
pengetahuan kita semua tentang ilmu-ilmu pembuatan peta dengan software ArcMap dan
ArcCatalog ESRI. Selain hal tersebut semoga saja dengan laporan ini dapat diambil
manfaatnya kepada semua pihak yang membacanya. Laporan ini penulis susun
berdasarkan pengalaman dalam menjalankan aplikasi ArcMap.

Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
dalam pembuatan karya tulis dimasa yang akan datang. Amin.

Padang November 2014

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

ArcGis adalah salah satu software yangdikembangkan oleh ESRI.GIS


(Geographical Information System) atau dikenal pula dengan SIG (Sistem
InformasiGeografis) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang
digunakan untukmemberikan bentuk digital dan analisis terhadap permukaan
geografi bumi.
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan
suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini
mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,dan
menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepadakondisi bumi.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umumdatabase, seperti query
dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki
oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan. Dalam
kemajuannya kita lebih di tuntut untuk dapatmenguasai berbagai ilmu di bidang
komputer salah satunya adalah Sistem InformasiGeografis (SIG) atau bisa disebut
ArcGis.

2. Tujuan Laporan
1. Menenuhi tugas kedua dalam mata kuliah Pratikum SIG.
2. Mengetahui langkah kerja melakukan proses buffering.
3. Mengetahui manfaat dan kegunaan analisis buffering pada Arcgis.

3. Manfaat Laporan

Agar dapat mengetahui cara pemakaian dan mampu mengoperasikan ArcGIS,


ArcMap, dan ArcCatalog dalam pengolahan data dan peta. Juga dengan adanya
laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam pengunaan
ArcGIS 10.1
BAB II
DASAR TEORI
1. Dasar Teori

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format
digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah
atau skala peta yang dihasilkan. Peta, Proyeksi Peta, Sistem Koordinat, Survei dan
GPS.arcgis adalah salah satu software yang di gunakan dalam memanipulasi atau
pengolahan data dalam SIG. Arcgis telah banyak mengalami perkembangan dan sekarang
arcgis yang digunakan arcgis 10.1.
Manipulasi dan Analisis Data SIG Melalui proses pemasukan data, peta-peta dasar
tersebut diubah menjadi data digital. Setelah dilakukan editing, peta siap digunakan untuk
analisis. Salah satu contoh analisis yang bisa dilakukan oleh SIG adalah buffer.
a. Buffer
Buffer atau buffering merupakan salah satu analisis spatial yang sering digunakan
dalam SIG. Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan
ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu kepentingan analisis
spasial. Buffer dapat dilakukan untuk tipe feature polygon, polyline maupun point. Pembuatan
buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan yang terukur (meter atau
kilometer).Fungsi bufer sering digunakan untuk membuat penyangga dengan suatu jarak
tertentu pada feature titik, garis maupun polygon yang diseleksi. Hasil dari bufer ini dapat
berupagaris atau feature polygon. Feature yang dipilih untuk dibufer dapat lebih dari satu
layer dan dapat lebih dari satu tipe feature. Jika lebih dari satu feature di pilih untuk
dibufer maka bufer yang terpisah akan dibentuk untuk setiap pilihan feature.

Kelebihan dan kelemahan buffer

Kelebihan dari metode ini diantaranya yaitu:


1. Mudah dilakukan pembuatan buffering berdasarkan feature yang diseleksi.
2. Memberikan banyak manfaat dan kegunaan untuk berbagai aplikasi.
3. Proses buffering tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kekurangan dari metode ini yaitu:
1. Buffering tidak dapat dilakukan untuk beberapa layer secara langsung,
sehingga proses buffering dilakukan satu per satu.
2. Hasil dari beberapa buffering membutuhkan penyusunan atau pengaturan agar
layer tidak tumpang tindih, dalam hal ini tidak terjadi secara otomatis.

Gambar Buffer

Dalam subsistem manipulasi dan analisis data, contohcontoh proses yang dilakukan
antara lain berupa buffer. Buffer bisa dilakukan dengan menggunakan Software Arc Info.
Tetapi akhir-akhir ini banyak berkembang software yang bisa digunakan dalam SIG, antara
lain Software Arc View. Dengan menggunakan software ini, proses buffer bisa dilakukan
lebih cepat.
Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah
ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon. Dalam proses buffer, software yang
digunakan mempunyai kemampuan untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, pada subsistem
manipulasi dan analisis data juga dapat dilakukan operasi pengukuran seperti pengukuran
jarak.

b. Intersect

Operasi intersect digunakan untuk memotong input theme dan secara otomatis
meng-overlay antara theme yang dipotong dengan theme pemotongnya, dengan output
theme memiliki atribut data dari kedua theme tersebut.
Pada operasi ini kedua theme baik input theme maupun intersect theme harus
merupakan theme dengan tipe polygon. Sebagai contoh kita memiliki sebuah geomer
dengan 4 record pada atributnya yang berinterseksi dengan beberapa kecamatan di
kabupaten_lima puluh kota.shp. kita ingin memotong kecamatan yang ber-interseksi
dengan geomer tersebut, sehingga kita mendapatkan theme baru hasil perpotongan antara
geomer dan kabupaten_lima puluh kota.shp yang memiliki atribut data dari kedua theme
tersebut.

Gambar Intersect

2. Alat dan Bahan


 Laptop / notebook
 Software AcGis 10.1
 Microsoft Word
 Modul ArcGis tingkat dasar

3. Cara Kerja
Cara kerja
 Aktifkan ArcMap dan ArcCatalog dengan cara:
☺ Mengaktifkan ArcMap: Pilih Program > ArcGis >ArcMap
☺ Mengaktifkan ArcCatalog: Pilih Program > ArcGis >ArcCatalog
Gunakan tombol PrtSc SysRq untuk menyalin coyan langkah kerja pada ArcGIS
 Aktifkan Microsoft Word untuk menyusun laporan dan langkah kerja
Klik kanan pada Microsoft world kemudian pilih paste atau tekan Ctrl+V.
 Buka modul ArcGis
Ikuti langkah – langkah yang terdapat pada modul ArcGis.
BAB III
LANGKAH KERJA

1. Memulai ArcMap
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Tampilan awal windows dengan menu ArcMap 10.1 pada shortcut desktop

b. Mulai ArcMap dengan klik Start > Programs > ArcGIS > ArcCatalog 10.1 Pada
laptop yang sudah disetting untuk jalan pintasnya, juga dapat di mulai dengan
mengklik icon ArcMap 10.1 pada desktop
Loading…

c. Pada saat ArcMap 10.1 dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog Startup yang akan
memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan. Kita dapat memilih antara
lain: membuka Map baru (open new map), membuka format yang telah disediakan
(template), atau membuka sebuah. Document yang telah ada atau dokumen yang telah
dibuat sebelumnya

d. Untuk halaman kerja kosong, klik Blank Map dan Ok. Maka tampilannya akan seperti
berikut:

2. Menambah Data Gambar

Untuk menambah data gambar ke dalam ArcMap:


a. Langkah pertama klik File > Add Data di toolbar menu. Kemudian pilih gambar
yang diperlukan.
b. Pilih semua data yang baru siap di edit (format *shp) contoh: jalan, sungai, dll.

c. Maka akan tampil seperti berikut:

3. Proses Buffering
Proses buffering dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut:
 Buffering Gunung
a. Setelah membuka peta yang akan kita buffer pada halaman Arcgis, maka kita mulai
prosesnya dari klik pada menu Arc Toolbox seperti pada gambar berikut:
b. Setelah muncul menu Arc Toolbx maka klik Analysis Tools > Proximity > Buffer

c. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
feature yang akan kita buffer. Contohnya kita klik gunung untuk melakukan
buffering terhadap gunung.

d. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil buffering akan kita lakukan ini.

e. Setelah klik browser akan muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan
menyimpan hasil dari proses buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini
disimpan pada folder “lima puuh kota” dan masukkan namanya, misal: buffer
gunung. Terakhir klik Save.

f. Pada pilihan linear unit masukkan angka dan pilih saruan unit yang kita inginkan.
Misalnya, pada proses ini kita ingin melihat dampak yang terjadi dari bencana
Vulcano. Disini kita bisa melihat perkiraan berapa luasan daerah yang terkena abu
vulkanik ini. Jadi di kolom linear unit kita isikan angka 7 dan satuan unitnya kita
gunakan kilometer. Maksudnya adalah: abuvulkanik menyebar dalam radius 7km
dari gunung itu sendiri. Sehingga kita bisa melihat berapa luas wilayah cakupan
yang terkena dampaknya. Terakhir klik OK

g. Gambar dibawh menandakan proses buffer yang kita lakukan telah selesai dan
sukses. Sehingga akan tampak pada peta luas wilayah yang kena dampak dari
letusan abu vulkanik gunung di kabupaten Lima Puluh Kota.
h. Untuk memudahkan kita membedakan daerah yang terkena dampak dengan yang
tidak kena dampak bencana tersebut, dapat kita lakukan dengan mengubah symbol
dari buffer kita. Caranya dengan lakukan double klik pada warnabuffer gunung dan
akan keluar pilihan warna dan symbol yang ada. Pilih salah satu warna atau
symbol, lalu klik OK.

i. Maka warna dan symbol dari wilayah yang terkena dampak itu akan terlihat jelas
karena kita menggunakan symbol yang berbeda.
 Buffering Sungai
Sama seperti gunung, sungai juga dapat kita lakukan proses buffering. Proses ini
berguna untuk melihat atau memperkirakan wilayah yang terkena dampak dari sungai
misalnya: dampak dari luapan air sungai, kawasan penduduk yang menggunakan air sungai
untuk kebutuhan hidupnya dan lainnya. Pada praktikum kali ini kita akan melihat wilayah
yang terkena dampak jika air sungai dikabupaten Lima Puluh Kota meluap. Akan
diperkirakan wilayanh yang terkena dampak luapan tersebut sejauh 3km dari sungai itu
sendiri.

Langkah-langkahnya sama dengan langkah buffer gunung adalah sebagai berikut:


a. Pertama kita klik Analysis Tools > Proximity > Buffer yang ada pada Arc Toolbox

b. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
feature yang akan kita buffer. Contohnya kita klik sungai untuk melakukan
buffering terhadap sungai.
c. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil buffering akan kita lakukan ini

d. Setelah klik browser akan muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan
menyimpan hasil dari proses buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini
disimpan pada folder “lima puuh kota” dan masukkan namanya, misal: buffer
sungai. Terakhir klik Save.
Dan pada pilihan linear unit masukkan angka dan pilih saruan unit yang kita
inginkan. Misalnya, pada proses ini kita ingin melihat dampak yang luapan sungai.
Kita akan melihat wilayah yang terkena dampak jika air sungai di Kabupaten Lima
Puluh Kota meluap. Akan diperkirakan wilayanh yang terkena dampak luapan
tersebut sejauh 2km dari sungai itu sendiri. Jadi pada angka kita masukkan angka 2
dan satuanunitnya kita menggunakan kilometer. Sehingga kita bisa melihat berapa
luas wilayah cakupan yang terkena dampaknya. Terakhir klik OK
e. Gambar dibawah menandakan proses buffer yang kita lakukan telah selesai dan
sukses. Sehingga akan tampak pada peta luas wilayah yang kena dampak dari
luapan sungai di kabupaten Lima Puluh Kota.

f. Untuk memudahkan kita membedakan daerah yang terkena dampak dengan yang
tidak kena dampak bencana tersebut, dapat kita lakukan dengan mengubah symbol
dari buffer kita. Caranya dengan lakukan double klik pada warnabuffer gunung dan
akan keluar pilihan warna dan symbol yang ada. Pilih salah satu warna atau
symbol, lalu klik OK.
g. Maka warna dan symbol dari wilayah yang terkena dampak luapan sungai itu akan
terlihat jelas karena kita menggunakan symbol yang berbeda.

 Buffering Danau
Sama seperti sungai dan gunung, danau juga dapat kita lakukan proses buffering.
Proses ini berguna untuk melihat atau memperkirakan wilayah yang terkena dampak dari
danau misalnya: dampak dari luapan air danau jika memungkinkan, kawasan penduduk
yang menggunakan air danau untuk kebutuhan hidupnya atau penduduk yang hidup
dengan memanfaatkan kawasan wisata danau tersebut sebagai mata pencarian utama dan
lainnya. Pada praktikum kali ini kita akan melihat wilayah yang penduduk yang hidup
dengan memanfaatkan kawasan wisata danau tersebut sebagai mata pencarian utama. Akan
diperkirakan wilayah tersebut mencakup radius 4km dari danau itu sendiri.
Langkah-langkahnya sama dengan langkah buffer sungai dan gunung yang telah kita
lakukan, adalah sebagai berikut:

a. Pertama kita klik Analysis Tools > Proximity > Buffer yang ada pada Arc Toolbox
b. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
feature yang akan kita buffer. Contohnya kita klik sungai untuk melakukan
buffering terhadap danau.

c. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil buffering akan kita lakukan ini. Setelah klik browser akan
muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan menyimpan hasil dari proses
buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini disimpan pada folder “lima puuh
kota” dan masukkan namanya, misal: buffer danau. Terakhir klik Save.

d. Dan pada pilihan linear unit masukkan angka dan pilih saruan unit yang kita
inginkan. Misalnya, pada proses ini kita ingin melihat dampak yang luapan sungai.
Kita akan melihat wilayah yang penduduk yang hidup dengan memanfaatkan
kawasan wisata danau tersebut sebagai mata pencarian utama. Akan diperkirakan
wilayah tersebut sejauh 4km dari sungai itu sendiri. Jadi pada angka kita masukkan
angka 4 dan satuanunitnya kita menggunakan kilometer. Sehingga kita bisa melihat
berapa luas wilayah cakupan yang terkena dampaknya. Terakhir klik OK.

e. Gambar dibawah menandakan proses buffer yang kita lakukan telah selesai dan
sukses. Sehingga akan tampak pada peta luas wilayah yang penduduk yang hidup
dengan memanfaatkan kawasan wisata danau tersebut sebagai mata pencarian
utama.

f. Untuk memudahkan kita membedakan daerah yang terkena dampak dengan yang
tidak kena, dapat kita lakukan dengan mengubah symbol dari buffer kita. Caranya
dengan lakukan double klik pada warna buffer gunung dan akan keluar pilihan
warna dan symbol yang ada. Pilih salah satu warna atau symbol, lalu klik OK.
g. Maka warna dan symbol dari wilayah yang terkena dampak itu akan terlihat jelas
karena kita menggunakan symbol yang berbeda.

4. Proses Intersect
Operasi intersect digunakan untuk memotong input theme dan secara otomatis
meng-overlay antara theme yang dipotong dengan theme pemotongnya, dengan output
theme memiliki atribut data dari kedua theme tersebut.
 Intersect Gunung
Langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Setelah membuka peta yang akan kita intersect pada halaman Arcgis, maka kita
mulai prosesnya dari klik pada menu Arc Toolbox seperti pada gambar berikut:
b. Setelah muncul menu Arc Toolbx maka klik Analysis Tools > Overlay >
Intersect

c. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
dua buah feature yang akan kita intersect. Contohnya kita klikhasil buffer
gunung dan klik rumah untuk melakukan intersect antara gunung terhadap
rumah.

d. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil intersect akan kita lakukan ini. Setelah klik browser
akan muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan menyimpan hasil dari
proses buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini disimpan pada folder “lima
puuh kota” dan masukkan namanya, misal: inters. Terakhir klik Save.

e. Gambar dibawh menandakan proses intersect yang kita lakukan telah selesai
dan sukses.
f. Sehingga akan tampak pada peta rumah yang terkena dampak lansung dari
letusan abu vulkanik gunung atau rumah yang termasuk zona tidak aman dari
bencana vulkanik di kabupaten Lima Puluh Kota.

 Intersect Sungai
a. Setelah membuka peta yang akan kita intersect pada halaman Arcgis, maka kita
mulai prosesnya dari klik pada menu Arc Toolbox seperti pada gambar berikut:

b. Setelah muncul menu Arc Toolbx maka klik Analysis Tools > Overlay >
Intersect
c. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
dua buah feature yang akan kita intersect. Contohnya kita klikhasil buffer
sungai dan klik rumah untuk melakukan intersect antara sungai terhadap rumah.

d. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil intersect akan kita lakukan ini. Setelah klik browser
akan muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan menyimpan hasil dari
proses buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini disimpan pada folder “lima
puuh kota” dan masukkan namanya, misal: inters sungai. Terakhir klik Save.
e. Gambar dibawh menandakan proses intersect yang kita lakukan telah selesai
dan sukses.

f. Sehingga akan tampak pada peta rumah yang terkena dampak lansung dari peta
rumah-rumah yang terkena lansug dampak luapan air sungai atau rumah yang
termasuk zona tidak aman dari bencana sungai di kabupaten Lima Puluh Kota.
Symbol ‘segi enam warna merah’melmbangkan rumah-rumah yang terkena
zona tidak aman.
 Intersect Danau
a. Setelah membuka peta yang akan kita intersect pada halaman Arcgis, maka kita
mulai prosesnya dari klik pada menu Arc Toolbox seperti pada gambar berikut:

b. Setelah muncul menu Arc Toolbx maka klik Analysis Tools > Overlay >
Intersect
c. Maka akan muncul kotak seperti pada gambar. Pada kolom Input Features pilih
dua buah feature yang akan kita intersect. Contohnya kita klikhasil buffer danau
dan klik rumah untuk melakukan intersect antara danau terhadap rumah.

d. Pada kolom Output klik browser untuk memunculkan pilihan folder tempat kita
untuk menyimpan hasil intersect akan kita lakukan ini. Setelah klik browser
akan muncul kotak berikut; pilih folder tempat kita akan menyimpan hasil dari
proses buffering yang kita lakukan. Misalnya, disini disimpan pada folder “lima
puuh kota” dan masukkan namanya, misal: inters danau. Terakhir klik Save.
e. Gambar dibawh menandakan proses intersect yang kita lakukan telah selesai
dan sukses.

f. Sehingga akan tampak pada peta rumah yang terkena dampak lansung dari peta
rumah-rumah yang terkena lansung dampak luapan air sungai atau rumah-
rumah penduduk yang hidup dengan memanfaatkan kawasan wisata danau di
kabupaten Lima Puluh Kota. Symbol ‘segi lima warna merah’melmbangkan
rumah-rumah yang terkena zona ekonomi wisata danau.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
ArcGis adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat
lunak sistem informasi geografi seperti: ArcMap dan AcrCatalog yang diproduksi
oleh Esri.Aplikasi ini dapat digunakan untuk mempermudah dalam mengolah peta
dan data secara digital.
Buffer atau buffering merupakan salah satu analisis spatial yang sering
digunakan dalam SIG. Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan
pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu
kepentingan analisis spasial. Fungsi bufer sering digunakan untuk membuat
penyangga dengan suatu jarak tertentu pada feature titik, garis maupun polygon
yang diseleksi.
Intersect digunakan untuk memotong input theme dan secara otomatis
meng-overlay antara theme yang dipotong dengan theme pemotongnya, dengan
output theme memiliki atribut data dari kedua theme tersebut

Anda mungkin juga menyukai