Disusun Oleh:
Tegar Elang Pradana Lubis (213410743)
I. TUJUAN
Praktikum Pemetaan Dasar kali ini bertujuan untuk melakukan penyusunan Peta
Arahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peta Arahan ini terdiri dari 3 peta yang
gabungkan yakni, 1. Peta Curah Hujan, 2. Peta Jenis Tanah, dan 3. Peta Kemiringan
Lereng. Penyusunan ini juga bertujuan untuk melakukan evaluasi fungsi pemanfaatan
lahan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Setelah RMS error menunjukkan nilai yang tepat, selanjutnya dilakukan update
georeferencing agar tidak terjadi perubahan kembali pada koordinat yang sudah
diatur sebelumnya. Dengan Cara klik tool Gereferencing > Pilih Update
Georeferencing.
5. Digitasi
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital. Objek- objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain
yang sebelumnya dalam format raster maka menjadi objek- objek vektor.
Digitasi pada dasarnya adalah suatu proses menggambar peta digital, dengan sumber
peta analog, peta image (.jpg), dan citra satelit. Digitasi yang dilakukan pada software
ArcMap merupakan metode Digitation On Screen, yang berarti bahwa proses digitasi
dilakukan secara langsung dari layar komputer.
A. Tahapan Digitasi
- Membuat Shapefile Baru, dengan cara terlebih dahulu kita harus menuju ke
ArcCatalog. Untuk membuka ArcCatalog Klik Icon yang terletak pada sisi kanan
layar. Maka akan terbuka jendela ArcCatalog.
- Selanjutnya, pastikan terlebih dahulu direktori pada location merupakan tempat
tujuan kita membuat shapefile baru. Kemudia Klik Kanan pada tempat yang
kosong pilih New > Shapefile
7. Overlay
Langkah selanjutnya adalah kita melakukan tahap overlay, Secara singkatnya,
overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-
atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi
atribut dari kedua peta tersebut. Kita akan melakukan overlay dengan menggunakan
Union Analysis, dengan cara:
- Di Toolbars > Arctoolbox > Analysis Tool > Overlay > Union
- Klik menu Union
- Input Features klik tanda panah masukkan semua digitasi
- Klik OK
Peta Arahan sudah selasai, selanjutnya kita akan menambahkan beberapa atribut
dan klasifikasi Penggunaan Lahan. Dengan cara yang sama dengan yang diatas.
8. Layouting Data
Layout merupakan tata cara letak peta agar peta mudah dipahami oleh user Standar
peta yang baik adalah sebagai berikut
1. Menampilkan suatu lokasi dan/atau atribut.
2. Menampilkan suatu hubungan, baik antar lokasi jarak), antar atribut (suhu
vegetasi), antara lokasi dan atribut (produksi dan distribusi), dan antar atribut
hasil penghitungan (ncome per capita)
3. Mempunyai skala atau referensi untuk orientasi jarak atau lokasi.
4. Mempunyai informasi mengenai koordinat atau sistem proyeksi yang digunakan.
5. Menggunakan tanda-tanda atau simbologi yang sistematik.
6. Mempunyai informasi tekstual seperti judul atau legenda.
Langkah melakukan layout peta adalah:
1. Klik kanan shp yang akan di ubah simbologinya, kemudian pilih Properties lalu
pilih tab Symbology. Lalu tentukan jenis simbologi, warna dan bentuk dari
symbol yang akan ditampilkan.
2. Tentukan ukuran dan orientasi kertas yang akan digunakan dengan cara pilih
File- page and print setup.
3. Atur tampilan peta sesuai dengan keinginan, untuk menambahkan teks, judul,
skala, arah utara dan feature lain dapat dengan cara klik Insert kemudian pilih
feature yang akan kita masukkan. mudian
4. Untuk membuat grid klik View Data Frame Properties - piih tab Grids.
Pilih grid yang akan digunakan.
5. Lalu setelah selesai simpan project agar nantinya mudah melakukan editing
peta. Klik File lalu pilih save ( )
9. Export Peta
Setelah semua tahap-tahap selesai dilakukan, maka peta kita siap untuk di export
dengan cara:
- File > Export Peta > Save As Type ubah menjadi Jpeg/Jpg
- Ubah Resolution-nya menjadi 300-400 agar gambar menjadi lebih bagus
- Ok
V. HASIL PRAKTIKUM
Setalah melakukan praktikum Pemetaan Dasar selama 5 kali, didapatkan pula hasil dari
praktikum tersebut berupa:
1. Peta Setelah di Digitasi, Cutting dan dimasukkan Data Atribut
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum Pemetaan Dasar kali ini bertujuan untuk melakukan penyusunan Peta
Arahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasi utama yang digunakan dalam ArcGis
adalah suatu sistem yang bertugas menyajikan, mengumpulkan suatu data atau informasi
terkait geografi. Apliaksi ini berguna untuk mengolah dan mengedit sebuah peta.
Praktikum dilaksanakan selama 5 (lima) kali. Didapatkan pula Peta Arahan Pengguna
Lahan DIY dengan dilakukannya Overlay (Penggabungan) dari 3 peta yakni, 1. Peta
Curah Hujan DIY, 2. Peta Jenis Tanah DIY, 3. Peta Kemiringan Lereng DIY.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
G. Dwisaraswati, “Laporan Praktikum ArcGIS Georeferencing, Digitasi, Editing dan
Layout Peta Administrasi Kota Jayapura,” pp. 1–26, 2017.
G. M. E. Hartoyo, Y. Nugroho, A. Bhirowo, and B. Khalil, Modul Pelatihan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Tingkat Dasar, vol. 1, no. 1. 2010.
PT. Geo Sriwijaya Nusantara, “Modul Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar | 1,”
2019.
S. Purwantara et al., “Modul praktikum sistem informasi geografis,” pp. 1–52, 2010.