PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pencaharian sebagai petani. Hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki tanah yang cukup
subur sehingga sangat cocok digunakan untuk membudidayakan tanaman. Sampai saat ini dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut penerapan teknologi dalam berbagai
bidang, tidak terkecuali dalam dalam bidang pertanian sendiri yang merupakan salah sektor
dalam dunia pertanian. Salah satu contoh penerapan teknologi yang dapat dilakukan dalam
bidang pertanian adalah penggunaan SIG (Sistem Informasi Geografis) atau GIS
SIG (Sistem Informasi Geografis) , merupakan suatu sistem (berbasis komputer) yang
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek – objek dan fenomena
– fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk
dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis : (a) masukan,
(b)keluaran, (c)manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (d) analisis dan
manipulasi data
Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan proses yang dieksekusi pada data mentah
untuk menghasilkan informasi baru yang berguna dan berkaitan dengan objek atau fenomena
dipermukaan bumi, atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan
kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan
dengan seperangkat operasi keja. SIG (Sistem Informasi Geografis) dibagi menjadi beberapa
komponen utama. Komponen tersebut diantaranya adalah data, petunjuk operasional,
B. Tujuan
2. Mahasiswa dapat mengenal softwere ArcView dan memahami menu-menu yang terdapat
didalamnya.
C. Manfaat
2. Praktikan dapat mengenal softwere ArcView dan memahami menu-menu yang terdapat
didalamnya.
Penelitian SIG ini telah banyak dilakukan oleh peneliti lain, beberapa penelitian
adalah penelitian SIG yang mencakup daerah Kota Samarinda dengan studi kasus yang
Sistem informasi geografi (SIG) adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain SIG
merupakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang
bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan
Wiradisastra, 2000)
perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang menggunakannya
(selama hidupnya) dan selalu berdampingan dengan lingkungan fisik dunia nyata yang
b) SIG dapat digunakan sebagi alat bantu (baik sebagai tools maupun bahan tutorials) utama
pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan (mulai dari usia sekolah hingga
dewasa) mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan
unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut terkait
yang menyertainya.
c) SIG mengguanakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya
dapat menjawab baik pertanyaan spasial (berikut pemodelannya) maaupun non spasial-
d) SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya
berbagai bentuk.
di prmukaan bumi ke dalam bentuk berbagai layer ayau coverage data spasial. Dengan layer
ini ini permukaan bumii dapat direkontruksi kembali atau dimodelakan dalam bentuk nyata,
SIG (Sistem Informasi Geografis) , merupakan suatu sistem (berbasis komputer) yang
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek – objek dan fenomena
– fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk
dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis : (a) masukan,
(b)keluaran, (c)manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (d) analisis dan
Menurut Bernhardsen 2002, SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk
memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
SIG adalah sistem yang dapat mendukung (proses) pengambilan keputusan (terkait
metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat
SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia
SIG merupakan data spasialyaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki
sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang
membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang
dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos,
dan sebagainya.
Menurut Adyana &Rissal (2004), pada dasranya, istilah SIG merupakan gabungan dari
3 unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografis. Melihat unsur-unsur pokoknya maka
jelas SIG merupakan salah satu sistem informasi dimana lebih menekankan pada unsur
mengenai tempat- tempat yang terletak dipermukaan bumi dan informasi mengenai
atau diketahui.
III. METODE PRAKTIKUM
Tempat yang digunakan dalam praktikum adalah Laboratorium Pedologi, Survei, dan
Bahan yang digunakan adalah softwere ArcView. Alat yang digunakan adalah
C. Prosedur Kerja
1. Pc/Laptop Disiapkan
3. Amati bagian-bagian yang ada pada softwere ArcView dan ditulis beserta fungsinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
File
Table
Gamba
No Menu Fungsi
r
1 Save Project Menyimpan project
Memindahkan sel yang dipilih ke
2 Cut
clipboard
3 Copy Menyalin sel terpilih ke clipboard
Memasukkan konten yang ada pada
4 Paste
clipboard
5 Select All Memilih semua catatan pada tabel
Membatalkan semua pilihan catatan
6 Select None
pada table
Mengubah antara dipilih dan tidak
7 Switch Selection
dipilih catatan pada tabel
8 Create Chart Membuat diagram pada tabel
File
Edit
Layout
Graphics
Window
Help
B. Pembahasan
SIG (Sistem Informasi Geografis) , merupakan suatu sistem (berbasis komputer) yang
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek – objek dan fenomena –
fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk
dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis : (a) masukan,
(b)keluaran, (c)manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (d) analisis dan
Menurut Bernhardsen 2002, SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk
memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
Menurut pendapat saya dapat disimpulkan, SIG merupakan sistem basis data dengan
kemampuan analisis untuk data yang tereferensi secara spasial. SIG memiliki kemampuan
untuk mengintegrasikan data spasial dan data atribut sehingga dalam analisisnya mampu
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan
menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian Suatu
komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
berbasis geograsfis SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi,
kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem
Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam
software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini
mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS
desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan
data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data
spasial) dan ArcInfo lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk
Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun
1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan,
modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu
ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk
tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih
mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus
kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan
terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10 (Eddy Prahasta, 2010).
berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam
pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0
pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai
kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan
GIS pada berbagai skala: 1). ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional
(perorangan maupun institusi) 2). ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin
membuat inovasi dan Pengembangan 3). Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi
pengguna awam yang mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet 4). Mobile GIS,
diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini mengumpulkan data lapangan
ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul
mengembangkan sebentuk peta ilustrasi sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta
dalam suatu wilayah yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran terhadap suatu
penyakit, kematian bayi, dsb. Dalam bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana
cara untuk meningkatakan suatu produksi berdasarkan data yang ada. Dalam bidang marketing
Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang terjadi dari bencana alam.
Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu
informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan data/
Data Spasial adalah sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, objek dan
hubungan diantaranya dalam ruang bumi (Irwansyah, 2013:14). Menurut Irwansyah (2013:5-
6) Data spasial terbagi atas dua model data yaitu model data raster dan model data vector,
berikut penjelasannya :
Model ini berbasiskan pada titik/point dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun objek
spasialnya. Objek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point),
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture
element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.
Mengacu pada Irwansyah (2013:17-20) Data spasial membutuhkan sumber data yang
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan
teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah
2. Data dari sistem penginderaan jauh (antara lain citra satelit, foto udara, dsb.)
Data Penginderaan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena
ketersediaannya secara berskala. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
Hasil pengukuran lapangan adalah berupa data batas administrasi, batas kepemilikan lahan,
batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb, yang dihasilkan berdasarkan teknik
perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.
4. Data GPS
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan
pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya
Masih mengacu pada Irwansyah (2013:20-21) Dalam data spasial terdapat entitas-
entitas yang membangun data tersebut. Data spasial yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian
yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon), berikut penjelasannya :
1. Titik (point)
Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu objek. Titik tidak
mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta
maupun dalam layar monitor. Contoh: Lokasi Fasilitas Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan.
2. Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan
3. Area (Poligon)
Poligon merupakan representasi objek dalam dua dimensi, Contoh: Danau, Persil Tanah.
Data merupakan elemen yang harus dipenuhi dalam sistem informasi geografis. Data
untuk sistem informasi geografis ini bisa didapatkan dari peta digital atau hasil scan yang
berasal dari kegiatan pembelian, hasil donasi, didapatkan secara gratis, ataupun dibuat sendiri
oleh pengguna SIG. Selain peta, data yang bisa digunakan adalah database, data GPS, remote
sensing, dan fotografiaerial. Data yang diolah dalam SIG ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang memiliki referensi geografis atas
representasi obyek bumi. Data atribut adalah data yang terdapat dalam objek data spasial,
misalnya luas wilayah desa, jumlah penduduk dalam suatu desa, besar kemiringan lereng,
koordinat, dan lain-lain. Data spasial dibedakanmenjadi dua, yaitu data raster dan data vektor.
Data raster adalah data spasial yang berbasis piksel,artinya obyek yang ditampilkan terdiri atas
titik-titik warna yang saling berhimpitan. Data vektoradalah data yang dapat menampilkan,
2000)
Dari penelitian sebelumnya di lakukan oleh Rastuti, Leon Andretti Abdillah dan Eka
Puji Agustini (2015) dalam jurnal yang berjudul Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah
Kabupaten Banyuasin Berbasis Web di jelaskan bahwa Potensi wilayah Kabupaten Banyuasin
akan berkembang baik, bila pertumbuhan potensi seperti pertanian, perindustrian dan Untuk
dapat mengetahui informasi perbandingan wilayah administrasi Kabupaten Banyuasin
diperlukan suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam penyebaran potensi yang dapat
direalisasikan melalui teknologi sistem informasi geografis berbasis web kepada pengguna
yang terdiri dari kecamatan, perusahaan dan instansi-intansi terkait yang memerlukan
informasi tentang letak potensi wilayah di bidang pertanian, perkebunan dan perindustrian
yang ada di Kabupaten Banyuasin dari penelitian ini di harapkan SIG ini memudahkan
Banyuasin.
Dalam penelitian yang di lakukan oleh Sugianto dan Arna Fariza dalam jurnal yang
berjudul Sistem Informasi Geografis untuk pemeteaan dan Analisa daerah Pertanian di
yang terletak dipropinsi Jawa Timur. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keanekaragaman sumber pangan yang ada
juaga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Analisa potensi lahan
pertanian sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya lahan pertanian dapat diprediksi hasil
panen dan rekomendasi pemanfaatan lahan yang sesuai, sehingga pada akhirnya mendapatkan
hasil panen yang maksimal untuk mencukupi kebutuhan pangan daerah tersebut . Untuk
mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu aplikasi yang dapat melakukan pemetaan
terhadap daerah-daerah pertanian yang ada di Ponorogo yaitu dengan menggunakan GIS
A. Kesimpulan
1. Praktikan dapat memperkaya pengetahuan tentang Sistem Informasi Geografi dengan baik.
2. Praktikan sudah dapat mengenal softwere ArcView dan memahami menu-menu yang
terdapat didalamnya.
mempelajarinya.
B. Saran
Publications : Canada.
Bernhardsen, T. 2002. Geographic Information Systems: An Introduction, 3rd Edition. John Wiley
Chrisman, Nicolas.1997. Exploring Geographic Information System. New York : John Wiley and
Sons.Inc.
Demers, N, M. Fundamental of Geographic Information System. 5th. Prentice Hall Inc. New
Jersey. 2000.
Destarina, Ratih. 2009. Rancangan Bangun Pemanfatan Data Spasial Untuk Kelengkapan Sistem
Ekadinata A, Dewi S, Hadi D, Nugroho D, dan Johana F. 2008.Sistem Informasi Geografis Untuk
Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Buku 1: Sistem Informasi
Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source. World Agroforestry
Centre. Bogor.
Gistut. 1994. Sistem Informasi Geografis. Gramedia Pustaka Utama.
Irwansyah, Edy. 2013. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi.
Yogyakarta : Digibooks.
Pramartha, I Made Andi. 2012.“ Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Pengolahan Data