Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERSTRUKTUR

UNSUR HARA MAGNESIUM (Mg)

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN


(PDT2316)

Oleh:
1. Naurania Nadifa (A0B018017)
2. Okta Farkhan Maulana (A0B018019)

Dosen Pengampuh:
Ir. Kharisun Ph. D

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman,

unsur hara banyak tersedia di dalam, sehingga tumbuhan dapat memanfaatkannya

untuk kebutuhan metabolisme. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat

tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik

namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya terhambat.

Semua tanaman memerlukan makanan yang diaantaranya berupa

unsur hara mineral yang sama dan berbagai unsur untuk menghasilkan tujuan

akhir yang sama. Tumbuhan membutuhkan berbagai macam unsur karena

digunakan untuk bahan pembangun tubuhnya, sekitar 15-20% tumbuhan tak

berkayu terdiri dari berbagai unsur itu dan sisanya adalah air.

Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh

dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor

lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan

produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam

tanah.

B. Tujuan

Mengetahui peranan unsur hara magnesium (Mg) bagi pertumbuhan

tanaman.
II.PEMBAHASAN

unsur hara bagi tanaman adalah suatu senyawa/zat anorganik yang ada

didalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Oleh sebab itu, unsur hara sangat penting dan perlu bagi

tanaman agar tidak tumbuh abnormalitas atau pertumbuhan terhambat tidak

dengan semestianya. Berdasarkan tingkat kebutuhan tanaman, unsur hara dapat

digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.

unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan dan

diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif banyak. Ada dua macam yang

dibutuhkan unsur makro dalam relatif banyak yaitu unsur hara makro primer

seperti Kalium (K), Phospor (P) dan Nitrogen (N), sedangkan unsur hara makro

sekunder seperti kalium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Sedangkan unsur

hara mikro adalah unsur hata yang dibutuhkan dan diperlukan oleh tanaman dalam

jumlah relatif kecil. Biasanya senyawa yang dibutuhkan oleh unsur hara mikro

adalah Besi (Fe), Borium (B), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan

Molibdenum (Mo) (Winarso, 2005).

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi

beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di

daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat

diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan

komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis

protein.
Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan

beberapa hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna

yang khas pada daun. Kadang-kadang pengguguran daun sebelum waktunya

merupakan akibat dari kekurangan magnesium (Hanafiah 2005).

Suplementasi mineral Mg dalam bentuk organik dapat meningkatkan

ketersediaan sehingga dapat lebih tinggi diserap dalam tubuh ternak dan akan

sangat membantu mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan

dan agroindustri sebagai bahan pakan alternatif (Muhtarudin et al., 2003).

Magnesium diabsorbsi dalam bentuk ion Mg++ dan merupakan satu -

satunya mineral yang menyusun chlorophyl, dijumpai di dalam chlorophyl, dalam

biji dan mempunyai hubungan dengan metabolisme fosfat dan memegang peranan

khusus dalam mengaktifkan beberapa sistem enzym. Setiap molekul klorofil

mengandung satu atom magnesium, ketiadaan magnesium ini menjadikan

tanaman tidak mampu melakukan fotosintesis. Magnesium termasuk unsur yang

mobil, yaitu dapat ditranslokasikan dari bagian yang tua ke bagian yang muda bila

mulai terjadi defisiensi.

Struktur Magnesium
Gejala Defisiensi Magnesium

 Mulai terlihat pada daun di bagian bawah, chlorosis diantara tulang-tulang

daun dan tulang daun berwarna hijau, pada tingkat yang lebih lanjut seluruh

jaringan daun menjadi kuning, kemudian coklat dan akhirnya nekrotik. Hal

ini sering terjadi pada tanaman tembakau / kedelai yang ditananam ditanah

masam.

 Pada tanaman kapas, gejalanya berwarna merah pada daun - daun tua

yang berangsur - angsur berubah menjadi coklat dan akhirnya nekrotik.

 Berpengaruh pada pertumbuhan biji, bagi tan yang banyak menghasilkan

biji hendaknya memperhatikan pemupukan dengan MgSO4, MgCO3 dan

Mg(OH)2

Peranan Umum Magnesium Dalam Tubuh Tanaman :

1. Sebagai bagian esensial klorofil yang memberikan warna hijau pada daun

2. Diperlukan dalam pembentukan gula dari karbon dioksida dan air, tatkala

ada penyinaran matahari

3. Mengatur pengambilan anasir hara lainnya

4. Bertindak sebagai pembawa fosfor di dalam tubuh tanaman

5. Mendorong pembentukan minyak dan lemak

6. Berperan dalam pemindahan zat pati dalam tanaman

7. Dibutuhkan untuk mengaktifkan enzym - enzym yang berhubungan

dengan metabolisme karbohidrat dan terutama dalam “siklus asam nitrat “(

citric acidcysle ) yang sangat penting untuk respirasi sel


8. Banyak reaksi reaksi fosforilasi yang ada hubungan dengan metabolisme

nitrogen

9. dalam tanaman dikatalisator oleh Mg.

Fungsi Magnesium

Seperti yang kita ketahui, Magnesium termasuk hara makro sekunder

yangdibutuhkan oleh tanaman. Diperlukan dalam jumlah relatif banyak, lebih

kecil dibandingkan N dan K, hampir sebanding jumlahnya dengan P, S dan Ca;

umumnya Mg < Ca. Hara makro Magnesium (Mg) merupakan unsur hara esensial

yang sangat dibutuhkan tanaman dalam pembentukan hijau daun (chlorofil) dan

sebagai co-faktor hampir pada seluruh enzim dalam proses metabolisme tanaman

seperti proses fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan

pati, transfer energi serta mengatur pembagian dan distribusi karbohidrat

keseluruh jaringan tanaman.

Pupuk Magnesium atau yang lebih dikenal sebagai KIESERITE, tergolong

pupuk tunggal yang manfaatnya mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

Diantaranya dapat meningkatkan pH tanah dan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

tanah sekaligus menambah nutrisi Mg didalam tanah untuk kebutuhan tanaman.

Magnesium (Mg) juga memegang peranan penting dalam transportasi Phosphat

pada tanaman.

Manfaat Magnesium (KIESERITE) terhadap tanaman dan tanah antara

lain ;

1. Menghasilkan Klorofil dengan sempurna.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.


3. Meningkatkan kadar minyak pada buah sawit dan lainnya.

4. Meningkatkan pH tanah dan memperbaiki struktur tanah akibat

pemberian pupuk kimia.

5. Ketersediaan kandungan hara, phosfor dalam tanah.

6. Dapat mengurangi (menetralisir) racun akibat kandungan Al dan Fe

dalam tanah yang tinggi. Magnesium sangat vital untuk

fotosintesis: menjadi atom pusat dari molekul klorofil, jumlahnya

15- 20% total Mg dalam tanaman. Komponen struktural pada

ribosom: sintesis protein. Aktivasi enzim: transfer fosfat dan gugus

karboksil, yaitu reaksi ATP dan transfer energi, fiksasi CO2 oleh

RuBP carboxylase.

(Meroke Tetap Jaya, 2019).

Serapan magnesium oleh perakaran tergantung pada kandungan K, Ca,

NH4 tanah dan pH tanah, Mg dapat tukar dan metode penghitung ketersediaan Mg,

peningkatan penyerapan K menyebabkan penurunan penyerapan Mg, jadi bersifat


antagonis dengan k. Kadar Mg dalam daun berkorelasi positif terhadap asimilasi

CO2.

Magnesium juga mempunyai peranan terhadap metabolisme nitrogen.

Makin tinggi tanaman menyerap Mg, makin tinggi juga kadar protein dalam akar

ataupun bagian atas tanaman, kekurangan Mg menyebabkan kadar protein turun

dan non protein naik. Faktor yang mempengaruhi tersedianya Mg didalam tanah

adalah, temperatur, kelembaban, pH.

Sumber Magnesium :

Sumber Mg dalam tanah adalah mineral-mineral amfibol (Ca (Mg

Fe)2 Si4O12), biotit, chlorit dan dolomit (CaCO3 MgCO3). Magnesium diambil

oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+.Magnesium (Mg) merupakan salah satu

unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak atau biasa disebut

unsur hara makro tanaman. Tanaman menyerap magnesium (Mg) dalam bentuk

ion Mg++. Magnesium merupakan bagian dari klorofil. Kekurangan magnesium

mengakibatkan klorosis yang gejalanya akan tampak pada permukaan daun

sebelah bawah. Magnesium merupakan salah satu bagian enzim

yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.

Kadar Magnesium di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan

rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian-bagian generatif malah

sebaliknya. Magnesium banyak terdapat di dalam buah. Ketersediaan

magnesium tidak boleh berlebihan karena dapat meracuni tanaman sehingga unsur

magnesium harus dalam kondisi seimbang terutama dengan unsur kalsium (Ca).
Magnesium bersifat mobil dalam tanaman, tetapi termasuk unsur yang tidak mobil

dalam tanah. Magnesium banyak terdapat di dalam tanah.

Sumber-sumber Magnesium (Mg) diantaranya:

1. CaCO3MgCO3, dolomit limestone

2. Sulfat of potash magnesium

3. MgSO4.7H2O , Epsom salt

4. MgSO4.H2O, kleserit

5. MgO, magnesia

6. Terpentin Mg3SiO2(OH)4

7. Magnesit MgCO3

8. Karnalit MgCl2KC16H2O

9. Basic slag

Siklus Magnesium

Magnesium (Mg) yang terdapat didalam tanah berada dalam bentuk:

segera tersedia, lambat tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman . Unsur Mg yang

tersedia bagi tanaman berada dalam bentuk dapat dipertukarkan dan/atau dalam

larutan tanah. Bentuk lambat tersedia dalam keseimbangan dengan bentuk yang

dapat dipertukarkan. Sedangkan yang tidak tersedia terdapat dalam mineral-

mineral primer biotit, serpentin, olivin, dan horblende serta dalam mineral-

mineral sekunder khlorit, vermikulit, ilit dan monmorilonit. Jika mineral-mineral

tersebut terlapuk akan dibebaskan unsur Mg yang dapat diserap oleh tanaman

(Tisdale dan Nelson, 1975).


Magnesium merupakan hara makro esensial. Tanaman mengambil unsure

ini dalam bentuk ion Mg2+, terutama melalui intersepsi akar. Walaupun

mekanisme serapan hara Mg melalui intersepsi akar adalah yang terpenting, tetapi

serapannya melalui aliran massa dan difusi merupakan hal yang penting untuk

tanah-tanah tertentu. Bahkan kedua mekanisme tersebut menunjukkan korelasi

yang nyata terhadap serapan Mg terutama untuk tanah-tanah dengan kandungan

Mg sangat tinggi atau rendah (Indrarjo, 1986 dalam Arios, 2005).

Pupuk Magnesium

Langbeinite K2SO4 2MgSO4

Klaserite K2SO4 MgSO4H2O

Magnesium Oksida MgO

Magnesium Clorida MgCl210H2O


II. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi

beberapa enzim di dalam tanaman. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan

untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti

pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.

B. Saran

Referensi tentang unsur hara baik unsur hara makro ataupun mikro

diperbanyak lagi untuk menunjang ilmu, sehingga lebih jelas tentang penjelasan

unsur hara terutama unsur hara magnesium (Mg).


DAFTAR PUSTAKA

Arios, J.R. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk Magnesium (Mg) Terhadap Kadar

Klorofil Total Daun, dan Serapan Hara Mg Tanaman Kacang Tanah

(Arachis hypogea L.) pada Podsolik Jasinga dan Latosol Darmaga. Skripsi.

Fakultas Pertanian IPB.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo.

Meroke Tetap Jaya. 2018. Fungsi Magnesium Bagi Tanaman.

https://www.meroketetapjaya.com/post/fungsi-magnesium-bagi-tanaman

(diakses 13 Oktober 2019).

Muhtarudin. 2003. Pembuatan dan penggunaan Zn-Proteinat dalaam ransum

untuk meningkatkan nilai hayati dedak gandum dan optimalisasi bioproses

dalam pencernaan ternak kambing. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan.

Vol. III (5): 385— 393.

Tisdale S. L. dan W. L. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizer.The Macmillan

Company. New York.

Winarso, S.2005. Kesuburan Tanah:Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava

media. Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai