Anda di halaman 1dari 10

PERAN UNSUR HARA MIKRO DALAM MEENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN

HASIL TANAMAN

Oleh:
M.Rafi Al-Furqa’an P.S (1903016037)

Dosen: Dr. Ir. H. Fahrunsyah, MP

AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup
memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.  Tulisan berikut
merupakan rangkuman dari beberapa sumber untuk melengkapi pengetahuan kita tentang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman
apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis nutrisi atau
unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita budidayakan.

Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan
seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat menyebabkan
pertumbuhan yang tidak optimal.  Pengetahuan ini pun perlu pada saat mengamati proses
pertumbuhan tanaman.  Apabila pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang kita
harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang cukup tepat sebelum semuanya
terlambat.

Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.  Dua jenis unsur hara
tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan
menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara kebutuhan tanaman
merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat
terbatas, dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman.

Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit . Walaupun
hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-
proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan
lunglai , dll. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan
molibdenum.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adaalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui peran unsur hara mikro dalam mendukung pertumbuhan
tanaman.
2. Mahasiswa dapat mengetahui peran unsur hara mikro dalam mendukung hasil
tanaman.
3.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanah merupakan partikel-partikel halus yangberasal dari gumpalangumpalan batu


yang mengalami disitragasi akibat hujan, angin, cahaya matahari, seta kegiatan-kegiatan
mikroorganisme (Setianengrum, dan Saparianto. 2014)

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi penting
dalam ekosistem, diantaranya adalah sebagai pertumbuhan tanaman, habitat bagi jasad tanah,
media bagi konstruksi (reakayasa), sistem daur ulang bagi unsur hara dan sisa-sisa organik
serta sistem bag pasokan dan penyaringan atau penjernihan air. Tanpa tanah, manusia tidak
bisa bertahan hidup. Mengingat tanah memainkan peranan sangat penting dalam ekosistem
(Rayes. 2007).

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai
hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat
tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pembentukan (Yuliprianto, 2010: 11).

Unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik itu
unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja ditambahkan. Seperti halnya
mahluk hidup lainnya, tanaman memerlukan nutrisi lengkap dalam kelangsungan
pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara sangat menentukan kwalitas tanaman, yang
meliputi perkembangan, pertumbuhan dan produktifitas tanaman. sebenarnya unsur hara
sudah tersedia di alam, baik di udara maupun di tanah sebagai media tanam. Namun
ketersediaan unsur hara tersebut tidak mencukupi atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman. Karena itu di perlukan unsur hara tambahan. Setidaknya ada 16 unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang kebutuhannya. Tiga diantaranya sudah tersedia di
udara dan air, yaitu oksigen (O2), Hidrogen (H), dan karbon (C). (Anonim. 2015)

Unsur hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan. Menurut Hanafiah
(2007: 252), unsur kimiawi yang dianggap esensial sebagai unsur hara tanaman adalah jika
memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
a. Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan
tanaman.
b. Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya.
c. Jika tanaman mengalami defesiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur tersebut.

Kandungan unsur hara dalam tanaman, tergantung pada jenis hara, jenis tanaman,
kesuburan tanah atau jenis tanah, dan pengelolaan tanaman. Ada juga unsurhara yang tidak
mempunyai fungsi pada tanaman, akan tetapi kadarnya cukup tinggi dalam tanaman dan
tanman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung unsur hara tersebut,
misalnya Al (Alumunium), Ni (Nikel), Se(Selenium), dan F (Fluor).
III. PEMBAHASAN

Unsur-unsur hara mikro bukanlah merupakan unsur-unsur pembangun tubuh tanaman,


namun peranannya penting dalam proses metabolisme tanaman. Unsur mikro ini sebagian
besar berupa mineral dan logam yang tersedia secara alamiah di tanah. Namun pada lahan-
lahan pertanian intensif yang ditanami bertahun-tahun ketersediaan unsur-unsur mikro ini
menjadi semakin terbatas bahkan punah. Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi
amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur
mikro , bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai , dll. Unsur mikro itu , adalah:
boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.

Unsur hara Mikro menjadi perhatian karena:


1. Penggunaan varietas unggul tanaman yang berproduksi tinggi.
2. Semakin sedikitnya konsentrasi unsur mikro yang terkandung di dalam unsur hara
makro yang diproduksi.
3. Semakin meningkatnya teknik analisis untuk mendeteksi unsur hara mikro, sehingga
semakin diketahui peran dan fungsi hara mikro bagi tanaman.
4. Semakin tinggi tuntutan efisiensi produk pertanian.

Unsur hara mikro antara lain:

1. Boron (B)

Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan diferensiasi , dan
pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA , bahan dasar
pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di
dalam tanah boron tersedia dalam jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron
paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.

Kekurangan Boron

Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.

Kelebihan Boron

Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis

2. Tembaga (Cu)

Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan
membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam funsi
reproduksi.

Kekurangan Tembaga (Cu)

Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan
bunga terhambat.
Kelebihan Tembaga (Cu)

Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal
dan berwarna gelap.

3. Seng atau Zinc (Zn)

Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan
klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang
sudah lama digunakan.

Kekurangan Seng (Zn)

Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung
di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya
gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.

Kelebihan Seng (Zn)

Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.

4. Besi atau Ferro (Fe)

Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil.
Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus
menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi
kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau antagonis dengan unsur mikro
lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti
EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang
bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.

Kekurangan Besi

Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun
muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika
adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.

Kelebihan Besi

Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan
munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
5. Molibdenum (Mo)

Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga
berperan dalam fiksasi nitrogen.

Kekurangan Molibdenum

Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda

Kelebihan Molibdenum

Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.

6. Mangan (Mn)

Kelebihan Mangan

Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai koenzim,
sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan
fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan
yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan
mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya
menjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan jumlah pucuk
yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mensubstitusikan Mo dalam kultur akar
tomat. Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang
dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.

Kekurangan Mangan

Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan pertumbuhan
tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara,
gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs,
dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan
dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar,
interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai
ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan
dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara
bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan
gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala
defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari
mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan sehingga awal
gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan
ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang
daun itu sendiri tetap berwarna hijau.

7. Khlor (Cl)

Kelebihan Khlor

Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel), keseimbangan ion yang
diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.

Kekurangan Khlor

Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman
sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang
pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

8. Natrium (Na)

Kelebihan Natrium

Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu
kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi ketersediaan K.

Kekurangan Natrium

Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

9. Cobalt (Co)

Kelebihan Cobalt

Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat kekurangan
nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.

Kekurangan Cobalt

Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen


10. Silicone (Si)

Kelebihan Silicone

Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi


ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel.
Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan tanaman yang lebih kuat, meningkatkan
panas dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat
infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.

Kekurangan Silicon

Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

11. Nikel (Ni)

Kelebihan Nikel

Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke
dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat
besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan
berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan
reproduksi

Kekurangan Nikel

Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan kegagalan dalam
menghasilkan benih yang layak.
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman adalah salah satu
makhluk hidup yang juga memerlukan nutrisi untuk perkembangbiakan dan pertumbuhan.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman tersebut disebut sebagai unsur hara yang digunakan untuk
menjaga ketersediaan makanannya tumbuhan. Unsur hara mikro walaupun hanya diserap
dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses dalam
tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Setyaningrum, Hesti Dwi., Cahyo Saparinto. 2014. Panen Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rayes, M.L. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Andi. Yogyakarta. 298 p.

Yulipriyanto, Hieronymus. 2010. “Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya”. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Dobermann dan Fairhust (2000) dalam Anonim (2015). Kebutuhan Hara Tanaman Padi.
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/infoteknologi/content/246-
kebutuhan-hara-tanaman-padi.

Hanafiah, 2007, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Jakarta : Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai