Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

GEJALA DEFISIENSI PADA TANAMAN JAGUNG DAN KACANG PANJANG

OLEH :
SELVINUS KEY
EMIRENSIANA NAHUL
PUTRI YANTI
PASKALIUS A. SERAN
AGUSTIANO R. VALIANCE
ANDY PA

MATA KULIAH KESUBURAN DAN PEMUPUKAN TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022/20233
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman memerlukan air dan hara untuk bermetabolisme, tanaman dapat tumbuh
dengan baik atau normal apabila kebutuhan akan unsur haranya terpenuhi. Pertumhuan
merupakan proses bertambahnya ukuran tanaman meliputi tinggi tananman, sedangkan
perkembangan tanaman merupakan proses bertambahnya berat dan lebar tanaman.
Kedua proses ini baik pertumbuhan maupun perkembangan tanamn dipengaruhi oleh
ketersedian unsur hara.apabila ketersedian unsur hara tercukupi, proses pertumbuhan
maupun pekembangan tanaman akan dapat berjalan normal.hara merupakan material
yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi kelangsungan hidupnya. Hara
merupakan kebutuhan utuma tanaman, masing-masing hara memiliki perananya masing-
masing. Hara bedasarkan kapasitas yang dibutuhkan tanaman dibedakan menjadi hara
makro dan hara mikro. Hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang besar. Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namum harus ada bagi tanaman.
Defisiensi adalah kondisi dimana tanaman kekurangan unsur hara sehingga proses
fisiologisnya terganggu. Defisiensi unsur hara dapat dilihat secara visual dari gejala yang muncul
pada tanaman. Untuk itu kebutuhan unsur hara tanaman harus tercukupi. Penambahan unsur
hara yang diperlukan tanaman dapat dilakukan denngan pemupukan. Pemupukan yaitu
penambahan unsur hara dapat diberikan melalui tanah maupun bagian tanaman untuk
menambah atau mencukupi kebutuhan hara tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan
normal. Apabila tanaman menunjukkan gejala pertumbuhan yang tidak normal pada bagian
tanaman baik itu daun, akar, dan batangnya perlu dilakukan pemupukan untuk memenuhi
kebutuhan akan baranya sehingga tanaman dapt tumbuh normal. Pertumbuhan tanaman akan
menimbulkan permasalahan ketika kekurangan dan kelebihan unsur hara dalam tanaman.

B. Tujuan
Mengetahui dan memahami gejala defisiensi unsur hara yang terjadi pada tanaman
jagung dan tanaman kacang Panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman membutuhkan asupan atau suplai hara pertumbuhan dan perkembanganya. Hara
tanaman terbagi menjadi unsur hara makro dan hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Sedangkan unsur hara mikro adalah hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit naman esensial bagi tanaman. Meskipun dibutuhkan
dalam jumlah yang sedikit unsur hara mikro ini harus tersedia untuk tanaman. Unsur hara akan
mempengaruhi kuanlitas suatu tanamn. Kekurangan unsur hara mikro akan mengganggu fisiologis
tanaman yang dapat berakibat terhadap penurunan produksi tanaman. Kekurangan unsur hara mikro
tanaman dapat diatasi salah dengan pemanfaatan mikoroza.

Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang harus ada untuk tanaman dan dibutuhkan dalam
jumlah sedikit. Meski hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikti, kekurangan salah satu unsur hara
mikro maupun kelebihan unsur hara ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme bahkan kematian
pada tanaman. Unsur hara mikro antara lain: Fe, Zn, Mn, Cu, Mg. Masing-masing unsur hara ini memiliki
eran dan fungsinya masing-masing. Apa bila salah satu dari unsur tersebut tidak dipenuhi baik
kekurangan maupun kelebihan dapat menimbulkan permasalahan bagi tanaman. Permasalahan ini daat
berupa gangguan fisiologis tanaman, hanguan ini dapat terlihat dari gejala yang ditunjukan oleh
tanaman.

Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi ketersedian kebutuhan unsur hara baik makro
maupun mikro oleh tanaman. Unsur hara mikro pada dasarnya unsur hara esensial bagi tanaman mutlak
diperlukan tanaman, salah satu unsur hara mikro yaitu Mo, unsur ini berperan dalam asimilasi nitrogen
NO3-, unsur ini sangat diperlukan unsur fiksasi N. Menurut Christin, 2009. Untuk unsur hara makro dan
miko jika diambil oleh tanaman dalam jumlah sedikit ataupun banyak akan berpengaruh dalam
metabolisme tanaman.Gejala kekurangan unsur hara tergantung baik pada mobilitas dan peran unsur
haranya. Biasanya terjadi batang kerdil dan daun, klorosis daun,klorosis seluruh,nekrosis daun,tinggi
tanaman dan ukuran daun hampir sama dengan gejala yang lain.

A. Pengertian Defisiensi
Dalam pertumbuhan & perkembangannya, tanaman membutuhkan setidaknya 12
jenis unsur hara. Terdiri dari makro primer: N, P, dan K. Makro sekunder: Ca, Mg, dan S.
Dan, mikro esensial: Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Unsur hara tersebut dibutuhkan dalam
jumlah sedikit. namun hara yang terbatas jumlahnya akan menjadi faktor pembatas
pertumbuhan & hasil panen yang akan diperoleh. jika salah satu unsur hara tidak
terpenuhi, maka pertumbuhan & perkembangan tanaman tidak akan optimal. Sehingga,
menjadi faktor pembatas produksi tanaman. Pemenuhan unsur hara makro dan mikro
essensial yang tidak terpenuhi, tanaman akan menunjukkan kahat atau defisiensi.
Gejala defisiensi dapat dilihat secara visual melalui penampakan daun tanaman
yang tumbuh tidak normal. Umumnya, pada daun tua, defisiensi nutrisi yang terjadi: N,
P, K, dan Mg. Sementara itu, pada daun muda/bagian pucuk, adalah tempat terjadinya
defisiensi nutrisi: Ca, S, Fe, B, Mn, Zn, Cu, dan Mo. Pada unsur hara mikro, Gejala
defisiensinya adalah Tanaman kerdil dan ruas percabangan pendek. Jika tanaman mampu
tumbuh tetap akan terlambat. Klorosis maupun bercak-bercak interveinal ( antara
pembuluh vena). Distorsi daun, nekrosis berwarna perunggu (bronzing) dengan urat daun
tetap hijau. Sedangkan Gejala Kekurangan Dan Kelebihan Unsur Hara Makro Pada
Tanaman adala Kekurangan: mengakibatkan daun mengeriting, kecil dan rontok,
tanaman tumbuh tinggi dan lemah, produksi bunga terhambat. Kelebihan: Dapat
mempengaruhi PH tanah dan tidak berefek banyak tanaman.

B. Macam-Macam Manfaat Unsur Hara


a) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Nitrogen (N) yaitu:
1. Proses tumbuh tanaman berjalan dengan lambat sehingga menyebabkan tanaman
kurus dan kecil.
2. Daun tumbuh dengan warna hijau kekuningan, kecil dan tegak. Sedangkan daun yang
sudah tua akan berwarna hijau muda kemudian berubah menjadi kuning dan layu.
3. Jika tanaman sempat berbuah makan pertumbuhan buahnya juga tidak maksimal.
Buah akan tumbuh kecil, cepat masak dan mudah rontok degan sendirinya.
b) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Phosfor (P) yaitu:
1. Semua daun yang tumbuh akan berubah warna menjadi lebih tua dan kebanyakan
terlihat merah mengkilap.
2. Pinggiran daun, cabang dan batang akan tumbuh dengan warna merah keunguan
yang nantinya akan berubah berwarna kuning dan akhirnya layu.
3. Bila tanaman berbuah makan buahnya akan tidak tumbuh dengan maksimal,
kualitasnya juga tidak baik dan cepat masak.
c) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Kalium (K) yaitu:
1. Kondisi daun akan muncul bercak merah kecoklatan kemudian daun akan
mengering dan mati. Daun tua akn mengalami pengerutan dan kering.
2. Sedangkan untuk kondisi buah akan tumbuh tidak maksimal, kualitass tidak
baik, kecil, tidak berbuah banyak dan tidak tahan simpan
d) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan Magnesium (Mg) adalah
1. Terkhusus kondisi daun, daun tua akan rusak dan tidak berhasil dalam
pembentukan klorofil sehingga aka nada bercak cokelat, daun yang awalnya
berwarna hijau akan berubah warna menjadi kuning dan pucat. Daun juga akan
mudah mengering dan mudah mati.
2. Kualitas biji yang tumbuh akan kurang baik.
e) Gejala-gejala tanaman yang kekurangan Kalsium (Ca) adalah :
1. Pinggiran daun akan mudah berubah warna menjadi kuning karena cholosis
yang nantinya akan menular ke bagian tulang daun.
2. Perakaran yang kurang sempurna akan mengakibatkan kuncup muda mudah
mengalami kematian. Bila ada daun yang tumbuh maka akan mengalami
perubahan warna dan beberapa jaringan pada daun akan mati.
f) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan Belerang/Sulfur (S) yaitu:
1. Kondisi daun muda warnanya akan berubah menjadi hijau muda, warna tidak
merata, sedikit mengkilap dan keputihan serta warnanya berubah menjadi
kuning kehijauan.
2. Proses pertumbuhan lama, kecil, kurus dan batangnya pendek
g) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan Klor (Cl) yaitu:
1. Kondisi daun sedikit keriput
2. Proses pemasakan buah berjalan lama
3. Tanaman kurang produktif
h) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan Zat Besi (Fe) yaitu:
1. Daun muda akan mengalami perubahan warna yaitu kekuningan.
2. Proses pertumbuhan tanaman seakan berhenti sehingga daun tidak kokoh
(berguguran) dan pada akhirnya tanaman tersebut mati.
i) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Mangan (Mg) yaitu:
1. Proses tumbuh tanaman lama dan tanaman tumbuh tidak maksimal sehingga
tanaman kecil.
2. Untuk di beberapa tempat, jaringan daun akan mati dan daun berwarna merah
kekuningan
j) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Tembaga (Cu) yaitu:
1. Proses tumbuh tanam terhambat terutama pada tanaman jeruk dan sayur-
sayuran.
2. Bentuk ujung daun tidak merata, rusak dan layu.
k) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Seng (Zn) yaitu:
3. Kualitas daun menjadi tidak baik, mengalami perubahan warna menjadi
kekuningan dan kemerahan (terutama pada daun tua). Daun juga akan
berlubang, mengering dan akhirnya mati.
1. Proses tumbuh tanaman terganggu, tanaman kecil, ruas-ruas batang akan
memendek, daun tumbuh kecil dan mengumpul (resetting), adanya nekrosis,
klorosis pada daun-daun muda serta intermerdier.
l) Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron (B) yaitu:
1. Adanya gejala klorosis dari tepi daun, daun layu, kering dan mati
1. Daun muda akan tumbuh kecil, kuncup mati dan memiliki warna hitam
2. Khusus untuk tanaman jagung, kekurangan unsur boron menyebabkan tongkol
tidak berbiji.
m) Gejala-gejala tanaman jika kekurangan unsur Molibdenum (Mo) yaitu:
1. Terjadi perubahan warna pada daun, daun keriput dan kering
2. Proses tumbuh tanam akan terhenti sehingga menyebabkan tanaman mati
C. Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang
terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir
jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah
di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak.
Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena.
Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi,
kosmetika, dan kimia.
Tanaman semusim (annual) yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam 80-
150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat tanam. Istilah "seumur jagung"
menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar tiga sampai empat bulan. Sekitar paruh
pertama dari daur hidup merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk
tahap reproduktif. Sebagian jagung merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya
terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5
jam.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai 2,0 sampai 2,5 m,
meskipun ada kultivar yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.[16]
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian
bunga jantan (malai). Meskipun ada yang dapat membentuk anakan (seperti padi), pada
umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas
kira-kira 20 cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak
memiliki tangkai. Helai daun biasanya lebar 9 cm dan panjang dapat mencapai 120 cm.

D. Tanaman Kacang Panjang


Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan
masyarakat Indonesia maupun dunia. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran semusim
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia dan merupakan salah satu jenis
sayuran yang dijual sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni
dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Bagian tanaman
kacang panjang yang dapat dikonsumsi adalah bagian daun dan polong. Polong kacang panjang
banyak mengandung vitamin A, B, dan C serta protein.
Tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang
sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Kacang panjang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur. Dalam
upaya peningkatan gizi masyarakat, kacang panjang penting sebagai sumber vitamin dan
mineral. Menurut Haryanto dalam Hakim dkk (2014), biji kacang panjang mengandung
karbohidrat (70,00%), protein (17,30%), lemak (1,50%) dan air (12,20%), sehingga komoditi ini
juga merupakan sumber protein nabati. Selain penting sebagai sayuran dan sumber protein
nabati, tanaman ini juga dapat menyuburkan tanah. Pada akar kacang panjang terdapat bintil-
bintil akar yang berisi bakteri Rhizobium sp. yang dapat menambat nitrogen bebas dari udara
dan merubahnya menjadi bentuk yang dibutuhkan tanaman.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Lokasi Pengamatan dan Pengambilan Sampel


Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan di lahan pertanian tanaman pangan milik Bapak
Martinus Sonbai yang terletak di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

B. Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang digunakan dalam pengamatan dan pengambilan sampel ini adalah :
1. Hp / Camera sebagai alat dokumentasi
2. Tofa/ cangkul
3. Wadah plastik
b. Bahan
1. Bahan untuk pengamatan dan pengambilan sampel adalah organ tanaman yang
mengalami gejala defisiensi dan tanah.

C. Langkah Kerja
1. Menentukan Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel
2. Menyiapkan alat untuk pengamatan seperti HP/Kamera sebagai alat dokumentasi
3. Amati dan Foto bagian tanaman yang mengalami gejala defisiensi
4. Untuk pengambilan sampel tanah, bersihkan permukaan tanah pada area di dekat tanaman,
lalu menggali tanah dengan kedalaman kurang lebih 20 cm.
5. Setelah menggali tanah, sampel diambil pada salah satu sisi lubang, dan Kemudian diisi pada
wadah yang telah disiapkan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

gambar 1. Gejala defisiensi pada tanaman kacang panjang

Gambar tanaman jagung

B. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai