E-mail: Madalle.88@gmail.com
ABSTRAK
Tanaman memiliki biomassa yang terdiri dari ikatan senyawa kimia yang
terbentuk oleh sejumlah nutrisi mineral atau yang dikenal sebagai unsur hara. Unsur
hara merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat tumbuh dan
berkembang serta menyelesaikan siklus hidupnya. Kekurangan satu atau lebih unsur
hara pada tanaman dikenal dengan istilah defisiensi hara. Defisiensi pada unsur hara
tertentu dapat diamati melalui gejala-gejala visual pada tanaman. Praktikum ini
bertujuan untuk mengenali gejala kekurangan unsur hara N, P, dan K pada tanaman
jagung.
PENDAHULUAN
Nutrisi tanaman (plant nutrition), adalah studi serapan dan penggunaan unsur
hara oleh tanaman. Studi ini difokuskan pada hubungan unsur mineral dengan
pertumbuhan tanaman yang mencakup Studi jenis unsur kimia yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, Studi mekanisme serapan unsur hara,
Studi fungsi unsur hara dalam metabolisme tanaman, Sudi pengaruh negatif defisiensi
dan toxisitas unsur mineral (Sitompul, 2015).
Unsur hara adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan. Untuk memahami kebutuhan hara tanaman maka disajikan secara
ringkas informasi terkait unsur hara esensial dan benefisial bagi tanaman. Hingga saat
ini dikenal 18 unsur hara esensial untuk tanaman terdiri atas unsur C, H, O, N, P, K,
Ca, Mg, S, Fe, Mn, B, Zn, Cu, Cl, Co, Mo, dan Ni (Brady dan Weil 2002), Pilon-
Smits et al. (2009) memasukkan Co dan Ni sebagainunsur hara benefisial. Salah satu
cara yang dikenal untuk mengingat ke 18 unsur ini dicontohkan dalam Brady dan
Weil (2002) seperti berikut: Berdasarkan fungsi, kuantitas dan kebutuhannya, unsur
hara esensial dikelompokkan menjadi: (1) unsur hara makro (dibutuhkan >0,1% dari
berat kering tanaman) yaitu C, H, O N, P, K, Ca, Mg, dan S (Brady dan Weil 2002)
dan (2) unsur hara mikro yang dibutuhkan <0,1% berat kering tanaman, yaitu Fe, Cl,
Mn, B, Cu, Zn, dan Mo (Marschner 1995) dan unsur Co dan Ni (Brady dan Weil
2002). Selain itu dikenal juga unsur hara yang dikelompokkan sebagai unsur hara
benefisial yaitu Al, Na, Se, dan Si (Pilon-Smits et al. 2009). Unsur hara benefisial
termasuk Si dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress biotik seperti
kekeringan, salinitas, toksisitas, dan defisiensi unsur hara (Ma 2009). Untuk unsur
hara Al, Na, dan Se telah banyak dibahas dari aspek negatif tentang toksisitasnya bagi
tanaman, namun hasilnpenelitian menunjukkan bahwa dalam dosis yang rendah dan
tepat akan mampu meningkatkan produk-tivitas dan kualitas tanaman (Pilon-Smits et
al. 2009). Unsur hara benefisial ini belum digolongkan sebagai unsur hara esensial
(Husnain, et al, 2016).
Menurut Febriana (2009), gejala defisiensi unsur hara adalah tanda-tanda yang
diperlihatkan oleh tanaman sebagai akibat kekurangan salah satu atau lebih unsur
hara. Defisiensi unsur hara antara lain disebabkan oleh pemupukan yang dilakukan
sebelumnya tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman yang mengalami
defisiensi unsur hara memperlihatkan kelainan pada bagian yang mengalami
kekurangan salah satu atau lebih unsur hara tersebut, misalnya pada daun, muncul
bercak-bercak (Yulianus, 2015).
Berikut ini akan penjabaran fungsi dan gejala defisiensi mengenai unsur hara
yang dibutuhkan tanaman (Astutipudji, 2018):
1. Nitrogen (N)
Fungsi unsur hara nitrogen, sebagai berikut:
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya
pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk
melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik
lainnya.
2. Phosfor (P)
Fungsi unsur hara phosfor, sebagai berikut:
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
3. Kalium (K)
Fungsi unsur hara kalium, sebagai berikut:
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah
rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
5. Magnesium (Mg)
Fungsi unsur hara magnesium, sebagai berikut:
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak
dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
7. Klor (Cl)
Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti
tembakau, kapas, kentang dan sayuran.
8. Besi (Fe)
Fungsi unsur hara besi, sebagai berikut:
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau daun
(klorofil).
9. Mangan (Mn)
Fungsi unsur hara mangan, sebagai berikut:
Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan
merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja enzim.
Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur Mangan adalah:
1. Pertumbuhan tanaman lambat, tanaman menjadi kerdil
2. Daun berwarna merah kekuningan
3. Jaringan daun di beberapa tempat akan mati.
METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pupuk Urea, pupuk KCl,
pupuk SP36, benih jagung, polybag ukuran 25 × 30 dan tanah.
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cangkul dan
timbangan.
LAMPIRAN