NIM : 220654104
Prodi : Agroekoteknologi B
Tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk hidup, tumbuh dan berproduksi, seperti
halnya manusia dan hewan. Berbeda dengan manusia dan hewan yang mengambil makanan
dari makhluk hidup lainnya, tumbuhan mengambil makanan dalam bentuk unsur sederhana
yang disebut hara. Unsur hara tersebut dapat diperoleh secara alami dari lingkungan bebas
(udara, tanah dan air) atau dapat diperoleh dengan sengaja oleh manusia. Unsur hara yang
diberikan dengan sengaja oleh manusia (petani) disebut pupuk.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu
unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan
Mg. Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl. Selain
Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro, ada juga Unsur Hara Essensial yang merupakan
unsur hara yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhannya. Jika unsur ini tidak tersedia bagi
tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan (defisiensi) dan
pertumbuhannya terganggu. Unsur hara esensial mencangkup beberapa Unsur Hara Makro dan
Unsur Hara Mikro di antaranya: N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Ni, dan Cl.
A. Unsur Hara Makro:
1. Karbon (C)
Peran: Penyusun karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan senyawa organik.
2. Oksigen (O)
Peran: Penyusun karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan senyawa organik.
3. Hidrogen (H)
Peran: Penyusun karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan senyawa organik.
4. Nitrogen (N)
Peran: Berpengaruh terhadap pembentukan daun dan batang tanaman, dapat
meningkatkan kadar protein sehingga tanaman bisa tumbuh lebih cepat, menghasilkan
panen yang lebih optimal.
Kelebihan: Tanaman akan memiliki daun yang super besar, batang tanaman akan
menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan terserang penyakit,
terjadi penundaan bunga, bahkan bunga akan mudah rontok.
Kekurangan: Daun berubah warna menjadi kuning, daun tanaman menjadi kering dan
berwarna merah kecoklatan, mempengaruhi pembuahan pada tanaman sehingga bunga
dan buah akan berukuran kerdil.
5. Fosfor (P)
Peran: Sebagai pembentuk lemak dan protein, pembentuk inti sel serta dapat
mempercepat pertumbuhan akar, memperkuat batang tanaman kacang hijau,
meningkatkan produksi serta pemasakan buah dan biji-bijian.
Kelebihan: tumbuhan kerdil, warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari
ujung-ujung daun.
Kekurangan: Warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap
kemerahan, tepi daun bercabang, batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun
berubah menjadi kuning, jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas
matang.
6. Kalium / Potassium (K)
Peran: sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi,
translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur
distribusi air dalam jaringan dan sel.
Kelebihan: Organ-organ tanaman mengeras dan kaku sehingga pertumbuhan lambat,
tanaman keracunan dan mati.
Kekurangan: Buah, biji atau umbi berukuran kecil, tanaman mudah terserang penyakit
dan mudah rebah, daun tua berwarna gelap dan muncul bercak nekrosis yang semakin
meluas, seringkali bentuk daun berubah berkerut.
7. Kalsium (Ca)
Peran: berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel, dan mengatur
distribusi hasil fotosintesis, dapat memperbaiki struktur tanah.
Kelebihan: akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat,
menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk,
menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya menjadi
keriting.
Kekurangan: tepi daun muda yang mengalami klorosis, kuncup-kuncup muda akan
mati karena perakarannya yang kurang sempurna, kalaupun ada daun yang muncul,
warnanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati.
8. Magnesium (Mg)
Peran: aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman, memperlancar proses fotosintesis.
Kelebihan: Tidak ada gejala spesifik karena kelebihan magnesium. Gejala plasmolisis
bisa terjadi jika Mg diberikan dalam bentuk garam kristal melebihi dosis. Pada kejadian
tertentu menyebabkan hambatan terhadap penyerapan kation lain seperti K dan Ca
namun kurang signifikan.
Kekurangan: Klorosis pada daun mulai dari tepi lama-lama merata, sedangkan tulang
daun masih hijau, pada beberapa tanaman tepian daun menggulung ke bawah atau ke
atas.
9. Belerang/ Sulfur (S)
Peran: pembentukan struktur dan fungsi enzim dan protein dalam jaringan daun dan
biji, membantu senyawa minyak yang menghasilkan aroma, penting dalam proses
pembuatan gula.
Kelebihan: Mengikat Ca sehingga menjadi unsur yang lambat tersedia, Pemberian
berlebihan pada tanah akan menyebabkan kemasaman tanah.
Kekurangan: Daun muda terutama pada bagian urat daun berwarna hijau muda, pada
tanaman bawang merah dan padi jumlah anakan sedikit, batang, cabang dan tulang-
tulang daun kaku, pucuk tunas lambat berkembang, akar mengalami kesulitan
berkembang memanjang, pada tanaman buah yang berasa manis dan umbi kentang
menyebabkan cracking (pecah), pada tanaman yang menghasilkan protein dan minyak
akan mengalami penurunan hasil panen.