Anda di halaman 1dari 8

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpanganpenyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak
layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja
sangat tidak diharapkan oleh petani
A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari
daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning .
Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan
berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini
akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak
sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah
dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
2. Kekurangan unsur fosfor ( P )
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat
mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan
tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian dan memperkuat
tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur
hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun,
batang seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan,
jewawut, gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap,
sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati.
Tangkai daun kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang
ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala
karena difisiensi N dan P
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Padapermulaannya
tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung
dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulangtulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering
pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi
pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning
bertitik-titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan
pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah
misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang
masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi
menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya
demikian rendah.
4. Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain
akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa
tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca

menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal ini
dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari
jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah
dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat
yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar).
5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang
tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala gejala yang tampak pada bagian
daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun,
sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulangtulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan.
Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan
lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan
mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi
tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya
dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
6. Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda, perubahan
warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya,
warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung
pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning sama
sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejalagejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal
dengan sebutan Tea Yellows atau Yellow Disease
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro
1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada
bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat
kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini
merupakan masalah pada daerah daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat
berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun
tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulangtulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna
kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi
pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang menjadi kering dan
berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala demikian.
2. Kekurangan Unsur Mangan (Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala
defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun
secara setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning
yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna
hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian
daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada
kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak
menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang
baik.

3. Kekurangan Unsur Borium ( B )


Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi
kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara
setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar
ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecilkecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncupkuncup yangmatiberwarnahitam/coklat.
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan
umbi, umbinya kecil kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil
berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
4. Kekurangan Unsur Tembaga ( Cu )
Defisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat
dan ahkirnya mati.
* Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada
bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti
terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti
tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
5. Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn)
Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman
tersebut
mengalami
beberapa
pen-yimpangan
dalam
per-tumbuhannya.
Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daundaun yang tua:
*Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.
*Klorosis terjadi diantara tulang-tulang daun.
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang
ada di bagian bawah menuju ke puncak.
6. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk
MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi
tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada
tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran.
Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa
pula terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
7. Kekurangan Unsur Si, Cl Dan Na
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian,
akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi
tanaman.
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang
kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat
dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan
kapas menunjukkan gejala seperti itu.
Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui
pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada
musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan
kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada jaringan
daun. Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.

8. Unsur Fungsional / Beneficial Element


Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial
seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak dapat
digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk tanaman-tanaman
tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan
dan kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap
dapat men-yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan
adanya unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman
tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada
tanaman kelapa. Contoh lain dengan pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta
vulgaris ) akan memperbesar umbi dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil percobaan,
ternyata pada tanaman kenaf dan Rosela ( tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau
tanaman diberikan NaCl 100 ppm maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering
meningkat jika dibandingkan dengan tanpa pemberian NaCl.

Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman


By ibra76
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpanganpenyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada
jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda
kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan
terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada
bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur
hara terlihat sebagai berikut:
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai
dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap,
sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan
inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah
kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum
waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian
bawah terus ke bagian atas
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil,
nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)

Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini
jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan
menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak
merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini
tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak
kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun
tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan
disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya
demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan
banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu
pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi
daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat
kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda
menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan
pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan
akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan
buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah,
bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat
1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak
dewasa bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan
tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara
tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah
bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara
tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian
di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercakbercak merah kecoklatan

b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai
lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan
mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap
tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna
umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan
kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman
tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada
daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutanTea
Yellow atauYellow Disease
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman
berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejalagejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai
kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.
Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempatsetempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang
daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau
berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun
muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan
akhirnya mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi
(Fe) pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat
terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya
menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisisisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput
dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran
tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau
dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian
patah

f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).


9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik
yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi
coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang
klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah
kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat
dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang
ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan
di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan
tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai
ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada uraturat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa
pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput
dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup
serius.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada
permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan
daun mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna
kehitaman atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran,
tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama
sekali
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang
berwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan
berwarna hitam

d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna
coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada
tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.

Anda mungkin juga menyukai