Anda di halaman 1dari 13

METAMORFOSIS

SERANGGA AMETABOLA

OLEH
1. EMBUN SAPIRA (E1A017020)
2. EVA SUJIATI (E1A017023)
PENGERTIAN

• Perkembangan serangga dari larva


atau nimfa menjadi imago umumnya
mengalami beberapa tahap perubahan
bentuk dan ukuran, yang disebut
"metamorfosis".
• Metamorfosis serangga bermacam-macam,
mulai dari yang sederhana sampai yang
rumit (kompleks). Berdasarkan perubahan-
perubahan tersebut, serangga terdiri dari:

• Ametabola
• Hemimetabola
• Holometabola
METAMORFOSIS AMETABOLA
• Ametabola ialah suatu golongan serangga yang
tidak mengalami metamorfosis dengan kata lain
serangga-serangga ini memiliki perkembangan
langsung.

• Golongan serangga ini sejak menetas (instar


pertamanya) bentuknya sudah menyerupai
serangga dewasa, hanya ukurannya saja yang
bertambah besar.
• Serangga muda dan serangga dewasa hidup
dalam habitat dngan jenis makanan yang sama.

• Contoh metamorfosis ametabola terdapat pada


ordo Thysanura (Kutu buku / rengget/ ngengat)
dan ordo Collembola (Ekor gunting)

• perkembangan embrio pada serangga ametabola


hanya dua tahap
- telur ( ovum ) -- dewasa ( imago ), dari menetas
sampai dewasa / imago bentuk tetap .
• Hormon yang berperan dalam
metamorfosis terdiri dari tiga macam
yaitu,
• hormon otak,
• hormon molting (ekdison), dan
• hormon juvenil
Hormon Serangga
• Adapun hormon yang berperan dalam metamorfosis serangga, antara
lain :

• Hormon Otak

Hormon otak berfungsi untuk meningkatkan sekresi hormon


ekdison dan hormon juvenil. Hormon otak disekresikan oleh bagian
otak serangga.

• Hormon Ekdison

Hormon ekdison berfungsi untuk mengatur proses pergantian


kulit (ekdisis). Hormon ekdison disekresikan oleh kelenjar prothoracic
pada sebagian besar larva.
• Hormon Juvenil

Hormon juvenil berfungsi untuk menghambat proses metamorfosis,


mengontrol pemasakan sel ovarium, pembentukan tanduk pada
kumbang, mengatur proses-proses fisiologis, mengatur aspek
reproduksi atau proses produksi telur, mengatur diapause, mengatur
polyphenism (polifenisme) dan polymorphism (polimorfisme),

• Diapause adalah fase ketika suatu organisme berhenti berkembang.


• Polyphenism adalah adaptasi ketika suatu genom untuk menghasilkan
fenotipe yang berbeda sesuai kondisi lingkungannya.
• Polymorphism adalah kemampuan dalam menyampaikan pesan dan
memberikan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan.
• Polymorphism berperan dalam siklus hidup suatu spesies, seperti
menghasilkan penyebaran serangga dan menghasilkan fenotipe untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
• Hormon juvenil disekresikan oleh kelenjar endokrin yang
terletak di sebelah otak yang disebut corpora allata. Sel
neurosekretori yang terdapat pada otak akan menghasilkan
allatotropin untuk menstimulasi corpora allata agar dapat
mensekresikan hormon juvenil. Hormon juvenil yang keluar dari
corpora allata akan masuk ke dalam hemolymph.

• Hemolymph adalah cairan yang terdiri dari air, garam-garam


organik (Na+, Cl-, K+, Mg2+ dam Ca2+) dan senyawa organik
(karbohidrat, protein dan lipid). Selain itu, hemolymph juga
mengandung pigmen berwarna hijau dan kuning, yang
menyebabkan warna darah pada hewan menjadi berwarna hijau.
• Jika konsentrasi hormon juvenil dalam hemolymph larva
tinggi, maka larva akan melakukan pergantian kulit. Jika
konsentrasi hormon juvenil dalam hemolymph rendah, maka
larva akan berubah menjadi pupa.

• Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran khusus, sehingga


hormon yang dihasilkan akan dialirkan bersama dengan aliran
darah atau masuk ke sistem peredaran darah hewan, sehingga
hormon yang berperan dalam penyaluran informasi menjadi
terhambat fungsinya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai