Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misalnya spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem) (Lakitan, 2010). Berdasarkan jalur yang ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan menjadi simplas dan apoplas. Simplas adalah bergeraknya air dan mineral lewat jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedangkan apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel (Lakitan, 2010). Translokasi adalah perpindahan dari fotoasimilasi jarak jauh yang terjadi pada jatringan vaskuler disebut floem (Hoopskins dan Hiiner, 2008). Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun yang matang menuju area pertumbuhan danpenyimpanan atau pemindahan bahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya kebagian tumbuhan lain yang memerlukan. Floem juga mendistribusikan kembali air dan berbagai senyawa lainnya melalui tubuh tumbuhan. Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan pengangkutan padapembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu darisumbergula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya (Taiz & Zeiger, 2002).