Anda di halaman 1dari 6

Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan.

Translokasi ini membahas yang


terjadi pada Floem.
Mekanisme dan Pola Translokasi
Sejak lama para ahli Iisiologi tumbuhan bermaksud mengukur langsung translokasi dalam system pengangkutan dengan cara
mengikuti pergerakan bahan bertanda. Mula mula menggunakan zat warna : Iluoresein bergerak dengan mudah dalam sel Iloem
dan masih digunakan sebagai perunut yang eIektiI. Virus dan herbisida juga pernah digunakan. Penggunakan IosIor, belerang,
klorin, kalsium, stronsium, rubidium, kalium, hydrogen dalam kajian ini, namun hingga saat ini nuklida radioaktiI yang paling
penting.
Perunut radioaktiI bisa dilacak perjalannya dengan pelacak radiasi yang disentuhkan pada batang atau bagian lain dari tumbuhan.
Metode lainnya adalah autoradiograIi. Tumbuhan diletakkan bersinggungan dengan sehelai Iilm sinar X selama beberapa hari
hingga bulan. Kemudian,Iilm tersebut dikembangkan dan ditemui letak radioaktivitasnya pada tanaman tersebut.
Model E. Munch di Jerman pada tahun 1926 adalah model pengangkutan Iloem yang dianut sampai sekarang. Konsepnya yaitu
model aliran tekanan. Menggunakan dua osmometer. Osmometer yang dilakukan di laboratorium direndam dalam larutan.
Osmometer pertama berisi larutan yang lebih pekat daripada larutan sekitar, osmometer kedua berisi larutan kurang pekat dari
osmometer pertama dan harus lebih pekat dari medium sekelilingnya. Osmometer pertama dialokasikan dengan daun (sebagai
sumber); sedangkan osmometer kedua dialokasikan dengan organ-organ penerima (sebagai limbung, misal buah, jaringan
meristem, dan akar). Perbedaan antara model osmometer dengan pengangkutan Iloem yang sesungguhnya terletak pada sumber
dan lingbungnya. Pada daun, bahan terlarut yang telah terangkut segera ditambahkan kembali dari hasil Iotosintesis (phloem
loading); dan bahan terlarut yang telah sampai ke limbung akan dikeluarkan dari pembuluh Iloem (phloem unloading).
DimanIaatkan untuk pertumbuhan atau ditimbun di organ penampung, misalnya dalam bentuk pati atau lemak. Larutan perendam
pada osmometer setara dengan bagian apoplas tanaman, yakni dinding sel dan pembuluh xylem.
Material Translokasi
Fungsi Iloem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organik yang terutama berisi karbohidrat. CraIts dan Lorenz (1994)
mendapatkan persentase nitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45. Sebenarnya gula yang menjadi linarut terbesar yang
ditranslokasikan dalam cairan Iloem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti gula raIinosa :
glukosa, raIinosa, stakiosa, dan Iruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.
Tingkat Pergerakan
Diestimasi dengan cara menghitung penambahan berat organ tersebut selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui laju
pengangkutan melalui pembuluh Iloem ke suatu organ. Kemudian diukur luas penampang melintang dari pembuluh Iloem.
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung laju transIer massa (mass transIer rate). Laju perpindahan masa merupakan jumlah
bahan yang melintasi suatu irisan melintang tabung taapis per satuan waktu.
Dikemukakan oleh Alden S. CraIts dan O.Lorenz (dari University oI CaliIornia di Davis) berasumsi bahwa bahan kering yang
diangkut melalui Iloem mempunyai gravitas spesiIik (atau kepadatan) sebesar 1,5 g.cm-3.Nilai ini jika dibagi dengan laju transIer
massa akan diperoleh velositas sebesar 110 mm.jam-1. Tentu saja, bahan yang diangkut dalam pembuluh Iloem tidak dalam
bentuk kering, tetapi terlarut didalam air. Dengan demikian velositas sesungguhnya adalah lebih cepat. Potensi osmotik larutan
Iloem yang umum terukur adalah antara -2 Mpa sampai -3 Mpa, yang setara dengan 20 sampai 30 larutan sukrosa (Sukrosa
merupakan bahan terlarut yang dominan pada larutan Iloem. Berdasarkan nilai ini, maka volaritas pengangkutan pada pembuluh
Iloem adalah antara 363 sampai 550 mm.jam-1.
Dengan teknik yang lebih maju, pengukuran velositas dapat dilakukan dengan isotop11C dalam bentuk CO2 yang diberikan pada
daun. Isotop ini akan terkandung dalam Iotosintat yang akan diangkut melalui pembuluh Iloem. Pada 2 atau lebih posisi pada
batang ditempatkan pendeteksi radiasi dengan jarak yang telah ditetapkan.
Phloem Loading dan Unloading
Proses peningkatan konsentrasi gula pada sel-sel Iloem yang berada dekat dengan sel-sel Iotosintetik pada daun disebut proses
pengisian Iloem (phloem loading). Berdasarkan pengukuran pada berbagai spesies, terlihat bahwa potensi osmotik sel-sel mesoIil
(sekitar -0,8 MPa sampai -1,8 MPa) lebih tinggi dibanding pada pembuluh Iloem (antara -2,0 MPa sampai -3,0 MPa). Karena
bahan terlarut (sukrosa) pada pembuluh Iloem lebih tinggi dibanding pada sel-sel mesoIil.
Serapan sukrosa oleh sel peneman Iloem ini yang dikarenakan oleh sel peneman ini lebih besar dan lebih aktiI dibandingkan sel-
sel lain pada jaringan Iloem dan juga adanya penumbuhan ke dalam (ingrowth) yang menyebabkan luas permukaan membran sel
ini menjadi 3 kali lebih luas. Menyebabkan potensi osmotic sitoplasma sel ini menjadi turun (lebih negatiI) dan ini akan
merangsang air untuk masuksecara osmosis kedalam sel ini dari sel-sel mesoIil disekitarnya. Sebagai akibatnya tekanan internal
pada sel peneman akan meningkat dan mengakibatkan sukrosa bergerak masuk ke pembuluh Iloem secara simplastik melalui
plasmodesmata. Masuknya larutan yang mengandung sukrosa ke pembuluh Iloem dari sel-sel peneman ini yang mengakibatkan
tekanan internal pada pembuluh Iloem pada daun lebih tinggi, yang kemudian menjadi Iaktor pendorong dari aliran larutan
Iloem, berarti pengangkutan senyawa-senyawa yang terlarut didalamnya.
Proses pengisian Iloem ini bersiIat selektiI. Jenis material yang di translokasi seperti gula raIinosa : glukosa, raIinosa, dan
stakiosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol. Fruktosa jarang diangkut kedalam pembuluh
Iloem. Demikian juga dengan asam amino dan mineral.siIat selektiI ini memperkuat argumentasi bahwa senyawa senyawa yang
akan dimuat kedalam pembuluh Iloem diserap dari apoplas oleh sel sel peneman Iloem. SiIat selektiI ini berkaitan dengan
peranan senyawa pembawa pada membran, yang menyangkut pada senyawa senyawa tertentu.
Kompetisi antara organ atau jaringan limbung ditentukan oleh laju pengeluaran bahan dari pembuluh Iloem (phloem unloading).
Limbung yang dapat memanIaatkan hasil terlarut (sukrosa) dari pembuluh Iloem dan akan berpeluang besar untuk memperoleh
lebih banyak lagi bahan terlarut dari organ sumber. Hal ini disebabkan sukrosa diserap sel sel organ limbung dari pembuluh
Iloem, maka potensi air sel sel limbung tersebut turun. Mengakibatkan air akan bergerak keluar dari pembuluh Iloem dan
tekanan internal pembuluh Iloem pada organ atau jaringan limbung akan turun. Hal ini akan lebih memacu laju pengangkutan
dari sumber ke limbung karena perbedaan tekanan internal yang lebih besar antara kedua ujung pembuluh Iloem tersebut.
Sumber :
Lakitan, Benyamin.1993. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT RajaGraIindo Persada. Jakarta.
Salisbury, Frank B, dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. ITB. Bandung
TPANSLDKASI 0AN PENYIhPANCAN PA0A TUhUHAN
8A8 1
TFANSLDKAS 0AN PENY|PANCAN PA0A TU|8UHAN
A. SEKLAS TENTANC SSTE| PENCANCKUTAN PA0A TU|8UHAN
Pengangkutan aIr dan garam - garam mIneral pada tumbuhan tIngkat tInggI, sepertI pada tumbuhan bIjI
dIlakukan melaluI dua mekanIsme pertama, aIr dan mIneral dIserap darI dalam tanah menuju sel - sel
akar. Pengangkutan aIr dan mIneral InI dIlakukan secara
1. dIluar berkas pembuluh dIsebut pengangkutan ekstravaskuler.
2. dIdalam berkas pembuluh dIsebut pengangkutan vaskuler.
Pengangkutan IntravasIkuler IntInya pengangkutan dI dalam pembuluh darI akar ke daun . Sedangkan
pengangkutan ekstravaskuler dalam perjalannya menuju sIlInder pusat, aIr akan bergerak secara bebas
dI antara ruang antar sel. Pengangkutan aIr dan mIneral darI dalam tanah dI luar berkas pembuluh InI
dIlakukan melaluI dua mekanIsme, yaItu apoplas dan sImplas.
1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdIrI atas bagIan tak hIdup darI akar tumbuhan,
yaItu dIndIng sel dan ruang antar sel. aIr masuk dengan cara dIfusI, alIran aIr secara apoplas tIdak tIdak
dapat terus mencapaI xIlem karena terhalang oleh lapIsan endodermIs yang memIlIkI penebalan dIndIng
sel darI suberIn dan lIgnIn yang dIkenal sebagaI pIta kasparI. 0engan demIkIan, pengangkutan aIr secara
apoplas pada bagIan korteks dan stele menjadI terpIsah.
2. Pengangkutan SImplas
Pada pengangkutan InI, setelah masuk kedalam sel epIdermIs bulu akar, aIr dan mIneral yang terlarut
bergerak dalam sItoplasma dan vakuola, kemudIan bergerak darI satu sel ke sel yang laIn melaluI
plasmodesmata. SIstem pengangkutan InI , menyebabkan aIr dapat mencapaI bagIan sIlInder pusat.
Adapun lIntasan alIran aIr pada pengangkutan sImplas adalah sel - sel bulu akar menuju sel - sel
korteks, endodermIs, perIsIkel, dan xIlem. darI sInI , aIr dan garam mIneral sIap dIangkut keatas
menuju batang dan daun.
8. PENCEFTAN TFANSLDKAS
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dIkenal dengan translokasI. TranslokasI
merupakan pemIndahan hasIl fotosIntesIs darI daun atau organ tempat penyImpanannya ke bagIan laIn
tumbuhan yang memerlukannya. JarIngan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasIl fotosIntesIs ke
seluruh bagIan tumbuhan adalah floem (pembuluh tapIs).
Zat terlarut yang palIng banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. SelaIn Itu, dI dalam
getah floem juga mengandung mIneral, asam amIno,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada
pembuluh xIlem yang berjalan satu arah darI akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung kesegala arah, yaItu darI sumber gula (tempat penyImpanan hasIl fotosIntesIs) ke organ
laIn tumbuhan yang memerlukannya.
Satu pembuluh tapIs dalam sebuah berkas pembuluh bIsa membawa caIran floem dalam satu arah
sementara caIran dIdalam pIpa laIn dalam berkas yang sama dapat mengalIr dengan arah yang
berlaInan. Untuk masIng - masIng pembuluh tapIs, arah transport hanya bergantung pada lokasI sumber
gula dan tempat penyImpanan makanan yang dIhubungkan oleh pIpa tersebut.

C. |EKANS|E 0AN PDLA TFANSLDKAS
Sejak lama para ahlI fIsIologI tumbuhan bermaksud mengukur langsung translokasI dalam system
pengangkutan dengan cara mengIkutI pergerakan bahan bertanda. |ula - mula menggunakan zat warna
: fluoreseIn bergerak dengan mudah dalam sel floem dan masIh dIgunakan sebagaI perunut yang
efektIf. 7Irus dan herbIsIda juga pernah dIgunakan. Penggunakan fosfor, belerang, klorIn, kalsIum,
stronsIum, rubIdIum, kalIum, hydrogen dalam kajIan InI, namun hIngga saat InI nuklIda radIoaktIf yang
palIng pentIng.
Perunut radIoaktIf bIsa dIlacak perjalannya dengan pelacak radIasI yang dIsentuhkan pada batang atau
bagIan laIn darI tumbuhan. |etode laInnya adalah autoradIografI. Tumbuhan dIletakkan bersInggungan
dengan sehelaI fIlm sInar - X selama beberapa harI hIngga bulan. KemudIan,fIlm tersebut dIkembangkan
dan dItemuI letak radIoaktIvItasnya pada tanaman tersebut.
|odel E. |unch dI Jerman pada tahun 1926 adalah model pengangkutan floem yang dIanut sampaI
sekarang. Konsepnya yaItu model alIran - tekanan. |enggunakan dua osmometer. Dsmometer yang
dIlakukan dI laboratorIum dIrendam dalam larutan. Dsmometer pertama berIsI larutan yang lebIh pekat
darIpada larutan sekItar, osmometer kedua berIsI larutan kurang pekat darI osmometer pertama dan
harus lebIh pekat darI medIum sekelIlIngnya. Dsmometer pertama dIalokasIkan dengan daun (sebagaI
sumber); sedangkan osmometer kedua dIalokasIkan dengan organorgan penerIma (sebagaI lImbung,
mIsal buah, jarIngan merIstem, dan akar). Perbedaan antara model osmometer dengan pengangkutan
floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan lIngbungnya. Pada daun, bahan terlarut yang telah
terangkut segera dItambahkan kembalI darI hasIl fotosIntesIs (phloem loadIng); dan bahan terlarut yang
telah sampaI ke lImbung akan dIkeluarkan darI pembuluh floem (phloem unloadIng). 0Imanfaatkan
untuk pertumbuhan atau dItImbun dI organ penampung, mIsalnya dalam bentuk patI atau lemak.
Larutan perendam pada osmometer setara dengan bagIan apoplas tanaman, yaknI dIndIng sel dan
pembuluh xylem.
Pengangkutan hasIl fotosIntesIs (translokasI) keseluruh bagIan tumbuhan melaluI floem merupakan
transportasI sImplas karena floem merupakan sel hIdup. 8agIan floem yang berperan utama dalam
pengangkutan hasIl fotosIntesIs adalah komponen pembuluh tapIs yang berupa sel memanjang
berbentuk sIlIndrIs yang bersatu dIbagIan ujung membentuk suatu pembuluh. 8uktI hasIl fotosIntesIs
dIangkut melaluI adalah pengelupasan kulIt pada cangkok, penyadapan getah karet getah damar dan
nIra.
TranslokasI terjadI apabIla dua benang kromosom patah setelah terkena energI radIasI, kemudIan
patahan benang kromosom bergabung kembalI dengan cara baru. Patahan kromosom yang satu
berpIndah atau bertukar pada kromosom yang laIn sehIngga terbentuk kromosom baru yang berbeda
dengan kromosom aslInya. TranslokasI dapat terjadI baIk dI dalam satu kromosom (Intrachromosome)
maupun antar kromosom (Interchromosome). TranslokasI serIng mengarah pada ketIdakseImbangan
gamet sehIngga dapat menyebabkan kemandulan (sterIlIty) karena terbentuknya chromatIds dengan
duplIkasI dan penghapusan. AlhasIl, pemasangan dan pemIsahan gamet jadI tIdak teratur sehIngga
kondIsI InI menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploIdI.
TranslokasI dIlaporkan telah terjadI pada tanaman AegIlops umbellulata dan TrItIcum aestIvum yang
menghasIlkan mutan tanaman tahan penyakIt.
nversI terjadI karena kromosom patah dua kalI secara sImultan setelah terkena energI radIasI dan
segmen yang patah tersebut berotasI 180 o dan menyatu kembalI. KejadIan bIla centromere berada
pada bagIan kromosom yang terInversI dIsebut perIcentrIc , sedangkan bIla centromere berada dI luar
kromosom yang terInversI dIsebut paracentrIc . nversI perIcentrIc berhubungan dengan duplIkasI atau
penghapusan chromatId yang dapat menyebabkan aborsI gamet atau pengurangan frekuensI
rekombInasI gamet. Perubahan InI akan dItandaI dengan adanya aborsI tepung sarI atau bIjI tanaman,
sepertI dIlaporkan terjadI pada tanaman jagung dan barley. nversI dapat terjadI secara spontan atau
dIInduksI dengan bahan mutagen, dan dIlaporkan bahwa sterIlItas bIjI tanaman heterosIgot dIjumpaI
lebIh rendah pada kejadIan InversI darIpada translokasI.
|ekanIsme pengangkutan hasIl fotosIntesIs ( translokasI ) pada floem antara laIn sebagaI berIkut :
- teorI alIran sItoplasma
TranslokasI dapat terjadI karena adanya alIran sItoplasma dI dalam selsel melaluI plasmodesmata.
Adanya plasmodesmata memungkInkan pengangkutan hasIl fotosIntesIs secara dIfusI darI satu sel ke sel
laIn.

- TeorI alIran massa (tekanan ) oleh Erns |unch, 19J0
TranslokasI terjadI karena adanya perbedaan tekanan osmosIs yang terjadI dIdalam pembuluh floem
antar organ yaItu daun, batang dan akar. PenIngkatan kadar gula dIdalam floem daun akan
menIngkatkan tekanan osmosIs daun, sehIngga larutan (hasIl fotosIntesIs) akan mengalIr darI daun
menuju ke akar.

0. |ATEFAL TFANSLDKAS
FungsI floem adalah sebagaI jarIngan translokasI bahan organIk yang terutama berIsI karbohIdrat. Crafts
dan Lorenz (1994) mendapatkan persentase nItrogen (dalam bentuk proteIn) sebesar 45. Sebenarnya
gula yang menjadI lInarut terbesar yang dItranslokasIkan dalam caIran floem. 0Iantara gula InI, sukrosa
yang palIng banyak jumlahnya. Cula laIn sepertI gula rafInosa : glukosa, rafInosa, stakIosa, dan fruktosa
juga ada pada gula alcohol: manItol, sorbItol, galaktItol, serta mIoInosItol.

E. PENY|PANCAN PA0A TU|8UHAN
Tumbuhan dIkatakan sehat atau normal, apabIla tumbuhan tersebut
dapat melaksanakan fungsIfungsI fIsIologIsnya sesuaI dengan potensI genetIk
terbaIk yang dImIlIkInya. FungsIfungsI tersebut mencakup pembelahan, dIferensIasI dan perkembangan
sel yang normal, penyerapan aIr dan mIneral darI tanah dan mentranslokasIkannya ke seluruh bagIan
tumbuhan. ApabIla tumbuhan dIganggu oleh patogen atau oleh keadaan lIngkungan
tertentu dan salah satu atau lebIh darI fungsI tersebut terganggu sehIngga terjadI
penyImpangan darI keadaan normal, maka tumbuhan menjadI sakIt. Penyebab atau fakto utama
penyakIt Itu berupa organIsme hIdup patogenIk (parasIt) maupun factor lIngkungan fIsIk (fIsIopath).
Adapun mekanIsme penyakIt tersebut dIhasIlkan akan
sangat bervarIasI yang tergantung pada agensIa penyebabnya dan kadangkadang
juga bervarIasI dengan jenIs tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksI
terhadap agensIa penyebab penyakIt pada bagIan terserang. FeaksI tersebut dapat berupa reaksI
bIokImIa alamI, yang tIdak dapat dIlIhat. Akan tetapI reaksInya dengan cepat menyebar dan terjadInya
perubahanperubahan pada jarIngan yang dengan sendIrInya menjelma menjadI makroskopIk dan
membentuk gejala penyakIt.
8erbagaI macam penyakIt yang dapat menular, yaItu bakterI, jamur, vIrus dan tanaman tIngkat tInggI.
Kekhasan penyakIt yang menular adalah
terjadInya InteraksI yang terusmenerus oleh faktorfaktor bIotIk (hIdup) atau oleh faktorfaktor abIotIk
(fIsIk atau kImIa). Sel dan jarIngan darI tumbuhan sakIt bIasanya menjadI lemah atau hancur oleh
agensIa penyebab penyakIt. Kemapuan sel dan jarIngan tersebut melaksankaan fungsIfungsI
fIsIologIsnya yang normal menjadI menurun, atau terhentI sama sekalI dan sebagaI akIbatnya,
pertumbuhan menjadI terganggu atau tumbuhan matI. JenIs sel dan jarIngan yang terInfeksI akan
menentukan jenIs fungsI fIsIologIs yang mula mula dIpengaruhInya.0apat dIcontohkan sebagaI berIkut:
1) InfeksI yang terjadI pada akar (busuk akar) akan mengganggu penyerapan
aIr dan hara darI dalam tanah.
2) InfeksI pada pembuluh kayu (layu vaskular atau kanker tertentu) akan
mengganggu translokasI aIr dan hara ke tajuk tumbuhan.
J) InfeksI pada daun (becak daun, hawar (blIght) daun dan mosaIk) akan
mengganggu fotosIntesIs.
4) InfeksI pada korteks (kanker pada korteks) akan mengganggu translokasI
hasIl fotosIntesIs ke bagIan bawah tumbuhan.
5) InfeksI pada bunga akan mengganggu reproduksI.
6) InfeksI pada buah (busuk buah) mengganggu reproduksI dan
penyImpanan makanan cadangan bagI pertumbuhan baru.
Patogen mungkIn menyebabkan penyakIt pada tumbuhan dengan
cara sebagaI berIkut :
1) |elemahkan Inang dengan cara menyerap makanan secara terusmenerus
darI selsel Inang untuk kebutuhannya.
2) |enghasIlkan atau mengganggu metabolIsme sel Inang dengan toksIn,
enzIm, atau zat pengatur tumbuh yang dIsekresInya.
J) |enghambat transportasI makanan, hara mIneral dan aIr melaluI jarIngan
pengangkut.
4) |engkonsumsI kandungan sel Inang setelah terjadI kontak.





8A8
KES|PULAN
8erdasarkan penjelasan dIatas dapat dIsImpulkan bahwa translokasI merupakan pemIndahan hasIl
fotosIntesIs darI daun atau organ tempat penyImpanannya ke bagIan laIn tumbuhan yang
memerlukannya. |ekanIsme pengangkutan hasIl fotosIntesIs ( trasnlokasI ) pada floem antara laIn
sebagaI berIkut :
- TeorI alIran sItoplasma
TranslokasI dapat terjadI karena adanya alIran sItoplasma dI dalam selsel melaluI plasmodesmata.
Adanya plasmodesmata memungkInkan pengangkutan hasIl fotosIntesIs secara dIfusI darI satu sel ke sel
laIn.
- TeorI alIran massa (tekanan ) oleh Erns |unch, 19J0
TranslokasI terjadI karena adanya perbedaan tekanan osmosIs yang terjadI dIdalam pembuluh floem
antar oragan yaItu daun, batang dan akar. PenIngkatan kadar gula dIdalam floem daun akan
menIngkatkan tekanan osmosIs daun, sehIngga larutan (hasIl fotosIntesIs) akan mengalIr darI daun
menuju ke akar.
Patogen dapat menyebabkan penyakIt pada tumbuhan dengan
cara sebagaI berIkut : melemahkan Inang dengan cara menyerap makanan secara terusmenerus darI
selsel Inang untuk kebutuhannya, menghambat transportasI makanan, hara mIneral dan aIr melaluI
jarIngan pengangkut.







0AFTAF PUSTAKA
http://rydc.wordpress.com/2010/01/1J/translokasI/
http://jhonrI.blogspot.com/2010_01_11_archIve.html
http://contohlaporan.blogspot.com/2009/11/transportasIpadatumbuhanbIologI.html
http://bIologIgonz.blogspot.com/2010/0J/transportasItumbuhan.html
0Iposkan oleh khaerul anam bIo a dI 19:58

Anda mungkin juga menyukai