Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI

Sistem Transpor, Nutrisi dan Sistem Kontrol pada


Tumbuhan

Disusun oleh :

Kelas KIMIA E

Luthfiyyah Putri Hasanah ( 16307141060 )

Ranum Wanudya Yunas ( 16307144014 )

Wahyu Widyati ( 16307141071 )

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016/2017

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tumbuhan memerlukan makanan untuk memperoleh energi untuk


kelangsungan hidupnya. Tumbuhan dapat mensintesis makanannya dengan cara
fotosintesis. Hasil fotosintesis diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan melalui
sistem transportasi. Sistem transportasi pada tumbuhan adalah proses
pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh tubuh bagian tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut didalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem
yang merupakan alat transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan
memerlukan berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut
sebagian besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida
dan oksigen. Tumbuhan mengambil air, karbon dioksida dan oksigen dengan cara
difusi, osmosis, dan transpor aktif. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan
(transportasi) air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap
tersedia. Proses transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua
macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu
ekstravaskular dan intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah
pengangkutan di luar berkas pembuluh. Sedangkan, pengangkutan intravaskular
adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas
tumbuhan.

Pengertian osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang


berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah
selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut
didalamnya. Pengertian difusi adalah perpindahan zat-zat atau molekul-molekul
1
dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik).
Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes
tinta dalam air. Dan proses transpor aktif adalah pengangkutan zat-zat menembus
membran impermeabel dan melawan gradien konsentrasi, dengan bantuan energi
ATP dan protein kotranspor. Lebih mudahnya transpor aktif adalah pengangkutan
zat dengan bantuan energi yang digunakan berasal dari ATP dan ADP.

1.2 TUJUAN

1. Untuk mempelajari bagaimana sistem transportasi pada tumbuhan


2. Untuk mempelajari jenis-jenis transportasi pada tumbuhan
3. Untuk mempelajari proses penyerapan pada tumbuhan
4. Untuk mempelajari proses pengeluaran pada tumbuhan

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Tranportasi pada Tumbuhan

Tranportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan


zat-zat ke seluruh bagian tubuh pada tumbuhan. Tumbuhan terbagi menjadi dua
yaitu tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Contoh dari
tumbuhan tingkat rendah adalah ganggang dan contoh tumbuhan tingkat tinggi
adalah spermatophyta. Pada tumbuhan tingkat rendah penyerapan air dan zat hara
yang terlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Sementara pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan dilakukan oleh
pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh
tapis (floem) (Campbell,2012:54).

2.2 Jenis Transportasi pada Tumbuhan

Jenis transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi ada dua macam cara
pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu:

1. Transportasi ekstravaskuler

Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari


tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal.
Proses demikian dinamakan pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya,
pengangkut an air di mulai dengan penyerapan oleh bulu akar, kemudian
masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks,
dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari
korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses metabolisme
tubuh.

Untuk melakukan transportasi ekstravaskuler, tumbuhan dapat


menempuhnya melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas.

3
a. Transportasi/lintasan aploplas adalah menyusupnya air tanah secara
bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan
seperti dinding sel dan ruang antar sel. Air melalui jalur ini tidak dapat
sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki
penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus
halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis.
Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-
sel peresap (sel-sel penerus).

b. Transportasi/ lintasan simplas adalah bergeraknya air dan garam


mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan
vakoula melalui plasmodesma. Plasmodesma adalah saluran yang
menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya.
Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.

2. Transportasi Intravaskuler

Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan


ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti
‘‘dalam’’, dan vaskuler yang berarti ‘‘pembuluh’’. Pengangkutan
intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi dalam
berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya
adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh
xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.

Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan


penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir
menuju epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju
korteks dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan zat
terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. Selanjutnya, air dan zat
terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. Di dalam

4
xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai
bahan proses fotosintesis (Purnama,2009:58-60).

2.3 Proses Penyerapan pada Tumbuhan

Proses dalam sistem transportasi pada tumbuhan untuk penyerapan /


pengengkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan melibatkan
tiga proses sebagai berikut.

1. Osmosis
Adalah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi
rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik)
melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah
selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu
yang larut didalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel
dengan isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedangkan tekanan
yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.

2. Difusi
Adalah perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik).
Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel
tumbuhan. Misalnya pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat
pernapasan, penyebaran setetes tinta dalam air. Difusi dapat
berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Tubuh
tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki
dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut bersifat permiabel sehingga
dapat dilewati air dan zat-zat terlarut didalamnya.

3. Transpor Aktif

5
Adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi
ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein
kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain
seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke
stele.

4. Imbibisi
Adalah penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar
dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal
masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang
direndam dalam air beberapa jam (Purnama,2009:61-63).

2.4 Proses Pengeluaran Cairan oleh Tumbuhan

1. Transpirasi
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas (evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti
semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula
sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun
disebut potometer atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :

a. Faktor luar, meliputi :


 kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka
transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi
akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
 suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
 intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka
transpirasi semakin giat.
 kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin
cepat.
 kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan
semakin cepat.

6
 angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin
cepat

b. Faktor dalam, meliputi :


 ukuran (luas) daun
 tebal tipisnya daun
 ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
 jumlah stomata
 jumlah bulu akar (trikoma)

2. Gutasi
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-
celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/
emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul
04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae
(padi, jagung, rumput, dll)

3. Perdarahan
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang
disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada
penyadapan pohon karet dan pohon aren.

2.5 Mekanisme Trasnportasi pada Tumbuhan

Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas


pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan proses fotosintesis dan
pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

1. Pengangkutan air dan mineral


Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dimulai dari akar
menuju daun untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis. Pengangkuitan
air dan garam mineral dapat berlangsung secara ekstravaskuler dan
intravaskuler.

7
Akar bagi tumbuhan selain berfungsi sebagai pengokoh batang, juga
berfungsi sebagai alat pengangkut. Air dan garam-garam mineral masuk
ke dalam akar melalui sel epidermis bulu-bulu akar. Penyerapan ini juga
melalui proses difusi dan osmosis. Air yang dapat diserap oleh akar adalah
jenis air higroskopis dan air kapiler. Air higroskopis adalah air yang
menempel pada suatu partikel tanah. Air kapiler adalah air yang mengisi
ruang-ruang antarpartikel membentuk film air. Penyerapan air ternyata
dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya jenis tanah, suhu, keasaman,
sirkulasi udara, dan pertukaran ion. Tanah yang terlalu padat mengganggu
pertukaran udara, dan tanah yang terlalu asam dapat memperlambat laju
penyerapan.
Jika air tanah telah diserap oleh rambut akar, selanjutnya diangkut ke
daun melalui pembuluh kayu (xylem) untuk digunakan sebagai bahan dari
fotosintesis. Pada saat ini, air bergerak secara vertikal ke atas dengan
melawan gravitasi. Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak
ke atas melawan gravitasi adalah :

a. Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari
gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.

Gambar 2.4 Daya Kapilaritas Batang

b. Daya tekan akar


Daya tekan akar terjadi karena adapanya perbedaan konsentrasi air
antara air tanah dengan cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air
tanah tinggi sehingga terjadi osmosis ke dalam sel. Jaringan akar
menyerap semakin banyak air dan mineral. Karena air dalam akar
bertambah, tekanan pun bertambah dan memaksa air masuk ke dalam
xylem dan naik ke batang dan daun.

8
Gambar 2.5 Daya Tekan Akar

Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya


tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan
(0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang
dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat
menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan
(gutasi).

c. Daya isap daun


Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena
adanya tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi
(penguapan). Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah kering.
Oleh karena udara di luar lebih kering daripada daun, air menguap
dari daun melalui stoma ke udara sehingga konsentrasi air di daun
berkurang. Kekurangan ini akan segera diisi oleh molekul air di
bawahnya. Dengan demikian, terjadi pergerakan air dari akar ke daun
melalui xylem. Adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran
air dari bawah ke atas. Kemampuan ini yang disebut daya isap daun.

d. Pengaruh sel-sel yang hidup


Teori Vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju
daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup yang ada di sekitar
xylem. Seperti sel-sel parenkim dan jari-jari empulur.

2. Pengangkutan hasil fotosintesis


Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal
dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis

9
dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan
yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis).

Gambar 2.6 Proses fotosintesis

Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula,
terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung
mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada
pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengengkutan
pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber
gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa
cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam
berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk
masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada
lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan
oleh pipa tersebut (Khan,2014).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air,


mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Agar air dan mineral tersedia,
tumbuhan memiliki sistem transportasi air dan garam mineral. Transportasi
tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh
bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan
zat haraterlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada
tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Proses pengangkutan air dan
garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan ekstravaskular dan pengangkutan
intravaskular.

Sebelum ditransportasikan ke daun, air diserap oleh akar melalui proses


imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif. Air yang sudah diserap oleh akar
selanjutnya di distribusikan ke daun melalui batang melalui pembuluh xylem.
Air dapat naik mencapai daun karena pengaruh kapilarits batang, tekanan
akar, daya hisap daun dan pengaruh sel hidup yang beradadi sekitar floem.

Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis selanjutnya


didistribusikan keseluruh tubuh tumbuhan pleh pembuluh lapis (floem)untuk
dimanfaatkan serta disimpan apabila ada kelebihan hasil fotosintesis. Air
yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh tumbuhan melalui 3 cara
yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan pendarahan.

DAFTAR PUSTAKA

11
Campbell, Neil A., dkk. 2012. Biologi Edisi Delapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Purnama, Sinta & Zakrinal. 2009. Jago Biologi. Jakarta: Media Pusindo.

Khan, Wadi. 2014. Sistem Transportasi pada Tumbuhan. Diakses di :


http://wadikhan.blogspot.co.id/2014/01/transportasi-pada-tumbuhan.html.
Pada 08 November 2016

12
DRAF PENILAIAN

KELOMPOK PRESENTER

NO Nama NIM Nilai Keterangan


Luthfiyyah Putri Hasanah (16307141060 )

Ranum Wanudya Yunas ( 16307144014 )

Wahyu Widyati ( 16307141071 )

KELOMPOK PENANGGAP

NO Nama NIM Nilai Keterangan

13

Anda mungkin juga menyukai