Anda di halaman 1dari 10

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah perairan hampir
70 persen dari luas keseluruhan Indonesia. Dengan luasnya wilayah perairan Indonesia,
membuat negeri yang dijuluki Jamrud katulistiwa ini memiliki potensi kekayaan yang begitu
melimpah. Bermacam-macam jenis flora dan fauna air di Indonesia membuat negeri ini
semakin kaya. Kekayaan biota laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat
Indonesia ditambah lagi dengan sumberdaya kelautan yang dimiliki Indonesia masih banyak
yang belum dimanfaatkan, ibarat raksasa yang masih tidur (sleeping Giant) potensi Kelautan
dan Perikanan Indonesia harus mampu di eksplorasi secara bijak untuk kesejahteraan rakyat.

Indonesia merdeka sudah 70 tahun lamanya tapi potensi Sumber daya kelautan dan
perikanan Indonesia yang melimpah belum mampu menjadi leading sector penguat ekonomi
Nasional, dan belum mampu menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan nelayan sebagai
pelaku utama sektor kelautan dan perikanan serta masyarakat pada umumnya. Upaya
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara implisit menjadi porto folio dimulai
pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus dur) hingga saat ini
Pemerintahan di pegang oleh Presiden Jokowi dengan Kabinet kerjanya sektor kelautan dan
perikanan atau sektor maritim menjadi haluan pembangunan nasional hingga munculah
jargon pemerintahan sekarang adalah menjadikan indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
( PMD ), upaya – upaya tersebut kedepan sudah seharusnya mampu mewujudkan cita – cita
nasional yaitu mensejahterakan rakyat secara keseluruhan.

Saya sebagai pemuda indonesia, yang sedang mendalami ilmu kelautan merasa dunia
kelautan indonesia dapat diperbaiki menjadi lebih baik, yang mana sektor kelautan indonesia
belum memaksimalkan potensi dari sumber daya alam yang ada, yang kita ketahui bahwa
nelayan indonesia masih belum dapat memaksimalkan hasil tangkapnya karena beberapa
faktor,yaitu:
1. Tidak memadainya, peralatan tangkap sehingga tidak mampu bersaing dengan nelayan
asing yang memakai peralatan tangkap lebih modern. 2. Sumberdaya manusia, yang memiliki
kemampuan pemanfaatan Iptek dan pemahaman tentang inovasi yang rendah.
3. Perhatian pemerintah, dalam bagaimana pemanfaatan hasil tangkap baik dan berkualitas
serta membuat industri perikanan.
Tidak memadainya peralatan tangkap, pun berimbas terhadap kelangsungan dan pencaharian
nelayan indonesia, dikarenakan peralatan tangkap yang digunakan nelayan indonesia pada
umumnya masih sederhana dan tradisional. Untuk dapat mempermudah dan menjaga kualitas
tangkapan dalam berlangsungnya penangkapan. Pemerintah dan pemuda indonesia harus
bisa membuat suatu terobosan baru dan alat yang dapat memudahkan nelayan indonesia
dalam proses penangkapan ikan yang ada di laut indonesia. Semua ini berdampak terhadap
kemampuan pemaanfaatan dan inovasi dalam Iptek yang pun belum maksimal di bidang
kelautan, yang nantinya bisa mendorong kemajuan sektor kelautan indonesia.

Selanjutnya, kita harus bisa membuat nelayan indonesia dapat menggunakan pemanfaatan
teknologi yang sudah ada. Sekaligus melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan yang
belum mengerti dan masih menggunakan alat tradisional, beganti menjadi mengerti terdahap
alat dan teknologi baru yang dibuat khususnya untuk membantu dalam penangkapan hasil
tangkap di laut indonesia. Membuat organisasi untuk terciptanya hubungan kerja atau mitra
kerja pun sangat penting karena dapat membantu dan mempermudah nelayan-nelayan
indonesia dalam memperjual belikan hasil tangkap dengan harga yang sebanding dengan
harga pasarannya, karena selama ini banyak nelayan-nelayan indonesia tradisonal hanya
terpaku dan menjual hasil tangkapannya ke tengkulak yang dimana nelayan akan menjual
terhadapnya dengan harga yang murah, tetapi nanti akan dijual kemasyarakat dengan harga
dua atau tiga kali lipat dari harga biasanya.

Menurut saya, pada pokok pembahasan pertama dapat diselesaikan dengan cara pengadaan
penelitian dan riset terdahap teknologi yang mendung penangkapan nelayan indonesia, yang
dimana peralatan dan alat yang ada masih sederhana dan minim. Nah, dengan adanya
penelitian dan riset saya dan pemuda generasi unggul kebanggan bangsa indonesia lainnya
akan membuka terciptanya alat-alat yang dapat membantu terhadap pelaksanaan nelayan
indonesia dalam penangkapan. Seperti contoh: GPS atau radar pendeteksi adanya kelimpahan
ikan sesuai dengan tempat dan musimnya. Jadi, tidak lagi nelayan indonesia terpaku terhadap
insting yang diajarkan nenek moyang dulu melainkan mengunakan riset dan
data yang akurat, dan mengembangkan alat pancing yang sederhana menjadi lebih modern
lagi agar mempermudah dalam proses penangkapan.

Selanjutnya, pada pokok pembahasan yang kedua dengan cara saya akan melakukan dan
meminta membuat program terhadap himpunan mahasiswa dibidang kelautan dan perikanan
yang berada di Universitas Jenderal Soedirman dalam rangka membuat penyuluhan atau
pengarahan bagaimana cara menangkap yang ramah lingkungan dan cara penggunaan dan
pengembangan alat yang lebih modern terhadap nelayan yang ada dipesisir indonesia, karena
nelayan indonesia yang dulunya hanya tamat SMA saja dan bahkan banyak yang dulunya
tidak bersekolah disebabkan dahulu orangtuanya yang dulu nelayan juga tidak mampu untuk
menyekolahkan anak anaknya.

Pada pokok pembahasan yang terakhir adalah tugas dari pemerintahan, karena disini pun
peran pemerintan sangat dibutuhkan terhadap tumbuh kembangnya kemajuan sektor kelautan
Indonesia dengan cara yaitu saya akan ikut dalam program kerja lembaga lembaga yang
dibawa kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia yang melibatkan pemuda
pemuda indonesia, serta ikut terlibat dalam membangun industri perikanan yang kuat dan
berskala besar dengan ikut terlibatkan industri termasuk di dalamnya pembentukan kluster
industri pasca panen ikan, klaster industri proses serta klaster industri sarana prasarana.

Saya juga percaya dengan kesadaran diri pemuda pemuda indonesia khususnya yang tinggal
dipesisir pantai indonesia yang mau ikut memajukan perekonomian yang berada ditempat
tinggal mereka, karena dengan kesadaran diri dari pemuda dibantu dengan pemerintahan akan
menciptakan kemajuan di sektor kelautan dan perikanan indonesia dan khususnya pemuda
yang berada di perkotaan juga bisa ikut membantu dengan cara melakukan gerakan makan
ikan atau hasil tangkap laut indonesia, dengan begitu perekonomian indonesia akan maju dan
merata khususnya di daerah pesisir pantai karena hasil tangkap mereka akan terjual habis dan
nelayan tersebut bisa mengoptimalkan hasil tangkapannya untuk keluarga mereka serta
pemuda yang mempunyai kelebihan dibidang IT bisa membuatkan aplikasi online terhadap
nelayan indonesia dengan begitu transaksi dalam penjualan hasil tangkapan akan cepat dan
terarah karena tidak terlibat orang ketiga yang bisanya membagi keuntungan dari hasil
penjualan dengan begini nelayan indonesia akan sejaterah dan sektor kelautan dan perikanan
indonesia akan maju.

Oleh karena itu, pemasalahan ini tidak dilimpahkan atau tanggung jawab dari pemerintahan
saja, melainkan kita sebagai pemuda indonesia seharusnya ikut andil peran terhadap
perkembangan dan kemajuan sektor kelautan dan perikanan indonesia. sehingga dalam
memanfaatkan potensi laut perlu membangun kebersamaan sinergi dan kolaborasi yang kuat
antar institusi, industri, masyarakat serta perguruan tinggi. Dengan kebersamaan yang
harmonis ini kita akan bisa membangun kelautan kita serta memanfaatkan kekayaan itu untuk
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Jika kita mampu melakukan kolaborasi dengan berpijak kepada tugas dan fungsi
masingmasing komponen, niscaya potensi yang melimpah bisa dimanfaatkan dengan baik,
karena itu kalau hari ini hanya segelintir pemuda yang mau hidup sebagai nelayan, maka
kedepan nelayan generasi muda akan segera melaut. Laut akan menjadi tumpuan hidup bagi
generasi muda, sehingga akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi di negara ini.
Inilah makna dari sebuah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi serta kepribadian dalam
berbudaya membangun masyarakat nelayan yang profesional, mengakibatkan industri
perikanan tangkap menjadi produktif, selanjutnya sektor perikanan menjadi tumpuan harapan
terhadap tumbuhnya kegiatan ekonomi dan pasar.

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA

“Indonesia tanah air beta” selalu terngiang sebaris bait salah satu lagu nasional bangsa ini,
sebagai seorang mahasiswi selalu tersirat pemikiran kalau saya sudah lulus, saya ingin ikut
andil dalam pembangunan dan kemajuan bangsa ini. Tidak jarang saya sering berpikir, hal
apa yang akan saya berikan? Hal apa yang akan saya sumbangkan? Ide apa yang bisa saya
kembangkan? Selalu saja begitu sejak saya semester satu. Hingga akhirnya, saya mencoba
mengasah kemampuan dengan ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi yang bergerak di
bidang kemasyarakatan. Dari hal tersebut saya tahu betapa sangat luas dan complicated
ketika ingin menjadi seorang agent of change demi sebuah perubahan dan kemajuan negeri.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya memang kita mengemban bersama suatu
hal yang telah diamanahkan sejak zaman reformasi. Berkaca dari hal tersebut, saya mecoba
menjalankan dengan sepenuh hati meskipun dari hal yang kecil dalam diri saya sendiri dan
saya mencoba menerapkannya di lingkungan terdekat saya yaitu di kos, seperti teman,
sahabat juga anak kecil bimbingan saya di suatu desa sekitar universits saya. Contohnya,
tidak mencontek dan melakukan segala hal secara tepat waktu. Harapannya, hal tersebut akan
membangun kembali jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, karena dewasa ini isu terkikisnya
moral dan jati diri bangsa sangat viral dan cukup menjadi perhatian. Mengingat hal tersebut,
saya mulai berpikir inilah kesempatan saya menjadi agent of change, tidak peduli dari dalam
diri sendiri atau bersama orang lain yang ada dipikiran saya adalah kita (bangsa Indonesia )
tidak bisa selalu begini kita butuh perubahan. Dari hal kecil kita berubah dalam sebuah forum
diskusi disuatu sore bersama teman–teman forum saya mengutip kalimat tersebut kemudian
saya memandang jauh dengan mengaplikasikan kalimat tersebut untuk bangsa ini. Betapa
menariknya apabila semua orang mempunyai pikiran yang sama yaitu demi Indonesia, hanya
dimulai dari langkah kecil yang menjadi suatu kebiasaan. Kalau bukan dimulai dari kita,
tidak mungkin orang lain mau percaya adanya suatu perubahan sedangkan kita yang ingin
perubahan tidak berani memulainya maka saya selalu percaya diri dalam melakukan berbagai
hal dan mengimplementasikannya ketika saya diberi amanah baik dalam bidang akademik
maupun non akademik. Saya selalu melakukannya semaksimal mungkin supaya menjadi
amanah serta dapat membangun kepercayaan bahwa saya berkompeten. Di era sekarang kita
tidak bisa menutup mata dengan globalisasi. Banyak hal baik yang dibawa namun tak jarang
juga menyusup hal-hal negatif yang membuat wajah bangsa
ini tak lagi sama seperti dulu. Kita berhak oleh perubahan tapi bila dikutip dalam perubahan
yang strategis bukan maju. Dalam sekedar fashion maupun era tetapi mengalami kemunduran
dari segi moral sedangkan bangsa ini terkenal beradab bukan berarti sekarang tidak beradab
tetapi mungkin terlalu berbeda oleh banyaknya topeng yang dipakai oleh setiap warga
negaranya. Maka dari itu, saya sebagai generasi unggulan bangsa ini sejatinya tidak
menginginkan perubahan yang bersifat mengikis melainkan perubahan yang terbentuk atas
nama bangsa Indonesia yaitu perubahan dinamis diimbangi dengan penguatan moral atau
doktrin rasa patriotisme dari usia dini atau sedini mungkin berpegang dari hal tersebut.
Selama menjalani suatu organisasi dan kepanitiaan yang bergerak di bidang masyarakat, saya
menjelaskan pemahaman mengenai patriotisme, pentingnya seseorang harus mempunyai hal
tersebut serta pentingnya untuk negara. Melalui kesempatan itu, saya juga mendengar aspirasi
mereka walaupun tidak banyak yang bisa saya lakukan, setidaknya mereka merasa telah
bertukar pikiranan, uneg-unegnya kepada saya, dan kawan-kawan mahasiswa. Memang
sejatinya seorang mahasiswa diberi suatu kemampuan yang apabila dipergunakan dan
diamalkan bisa berdampak baik bagi khalayak seperti warga desa binaan fakultas saya.
Mahasiswa dipercaya sebagai penerus bangsa unggulan karena kemapuannya dianggap
mampu membawa bangsa ini menjadi lebih baik kedepannya. Oleh karena itu, saya sebagai
mahasiswi mencoba menanamkan hal yang kecil dari dalam diri sendri setidaknya agar
menjadi penopang aspirasi mereka orang awam yang membutuhkan keadilan. Bukankah
sekarang mahasiswa selayaknya begitu? Mahasiswa unggulan dituntut aktif dalam bidang
akademik maupun non akademik. Untuk mengimbanginya, kita membutuhkan skill dalam
mengatur waktu dengan baik. Meski begitu, hal tersebut tidak membuat saya takut menjalani
kedua hal tersebut secara bersamaan. Justru hal tersebut saya jadikan tantangan demi melatih
dan menggali suatu hal yang bisa saya dapatkan sebagai ilmu dan sebagai pengalaman yang
nanti akan menjembatani langkah saya kedepannya. Sesuai harapan, di awal semester, saya
melewatinya dengan aman. Namun saya tidak puas disitu, untuk mencoba segala hal baru dan
mencari ataupun berniat mengatasi suatu permasalah terutama dalam lingkup bidang saya.
Dari hal itu saya berlatih menjadi seorang yang lebih profesional dalam mendengar, melihat,
menganalisis suatu hal. Banyak hal yang saya dapatkan dibangku kuliah dan kemudian aya
terapkan dalam organisasi maupun langsung saya aplikasikan di lapangan dengan berinteraksi
dengan masyarakat. Berbagai hal menarik saya rasakan demi membangun moral dan jati diri
demi terwujudnya generasi unggulan sebagai agent of change. Dari diri saya maupun orang
lain, saya percaya bahwa ikut andilnya kita walaupun dalam hal kecil akan selalu membawa
efek yang besar baik untuk kita maupun orang lain. Sesuatu yang saya dapatkan dibangku
kuliah dan di organisasi saya terapkan langsung ke dalam masyarakat. Ketika bergerak dalam
bidang pengabdian, hal tersebut membuat saya terlatih karena dengan mempraktikan dan
mengamalkan ilmu merupakan bagian yang paling mudah diingat. Ilmu tanpa aplikasi
merupakan sebuah kesia-siaan. Sejauh ini semua yang saya lakukan selalu membawa dampak
positif terlebih saya secara sadaar dan senang menjalaninya maka dengan begitu hal yang
akan saya lakukan dan hal yang saya implementasikan selalu sinkron. Masuk ke tahap
Indonesia, kita memang dinobatkan sebagai negara berkembang yang memiliki berbagai
kelebihan bahkan tanah kita menajadi rebutan bangsa-bangsa di belahan manapun di dunia,
tapi dengan hal tersebut bukannya kita sadar tetapi malah terkesan menjadi kuli dinegeri
sendiri. Hal ini sangat memprihatinkan. Lalu apa yang bisa diperbuat seorang mahhasiswa
ataupun mahasiswi sebagai generasi intelektual, generasi uggulan yang selayaknya
memikirkan nasib kaum awam yang membutuhkan keadilan? Berawal dari hal ini, saya sadar
bahwa berubah kembali seperti semula bukanlah hal yang mudah, akan tetapi saya percaya
apapun yang kita usahakan akan membuahkan hasil tidak peduli akan sesuai atau tidak yang
penting kita sudah menusahakan hal tesebut secara maksimal yakin dan berdoa. Tiga hal
mujarab itu merupkan indikator adanya sebuah keinginan kembali bukan mengembalikan diri
tetapi kembali pada jati diri. Dengan begitu kita semua akan merasakan kalau kita merupakan
pemilik negeri ini. Yang akan melakukan perubahan adalah bangsa ini sendiri, tidak mungkin
bangsa lain mau melakukannya. Maka beranjak dari hal tersebut, mengapa Indonesia butuh
generasi unggulan demi masa depan bangsa dan anak cucu kita kelak? Dari titik ini saya
merasa betapa berbeda wajah Indonesia dulu dan sekarang setidaknya apabila kita menjadi
agent of change, anak cucu kita akan mempunyai bekal kedepannya untuk selalu menjaga
amanah bangsa seperti yang telah dilakukan para pendahulu kita. Apabila dimulai dari kita
saja tidak melakukan sebuah usaha demi bangsa, bagaimana anak cucu kita nanti akan
meneruskan usaha kita menjaga amanah? Serta bagaimana menjaga amanah itu? Selain
berawal menjadi pribadi unggulan yang harapannya akan membuat bangsa ini jaya lagi
seperti nusantara dengan zaman yang kita bawa sekarang ini. Bukan tidak mungkin hal itu
akan terjadi karena mau bagaimanapun kita ini bangsa besar yang mempunyai dasar negara
yaitu Pancasila dan bersatu dalam kesatuan Bhineka Tunggal Ika.

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia

Esai ini saya tulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan program Beasiswa Unggulan
Masyarakat Berprestasi 2017. Saya awali esai ini dengan perkenalan diri saya. Nama saya
Nia Titaning Gami Kusuma. Saya lahir di Banyumas, 11 Juli 1998. Saya adalah anak terakhir
dari 3 bersaudara. Saya memiliki 2 kakak laki-laki yang sedang menajalani kuliah seperti
saya. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya di Desa Karangdadap, Kecamatan Kalibagor,
Kabupaten Banyumas. Ayah saya adalah seorang pensiunan, dan ibu saya bekerja sebagai
Guru Sekolah Dasar.

Kemudian, saya akan memaparkan riwayat pendidikan saya. Saya bersekolah di SDN 1
Karangdadap. Saya lulus dari SDN 1 Karangdadap dengan hasil ujian nasional 28,00. Saya
mendapat nilai ujian nasional tertinggi di sekolah saya. Kemudian saya melanjutkan sekolah
saya di SMP N 1 Sokaraja, dan SMA N 1 Purwokerto. Kini, saya sedang menjalankan studi
di Jurusan Akuntansi Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal
Soedirman. Alasan saya memilih jurusan Akuntansi Internasional adalah yang pertama
karena saya mempunyai cita-cita untuk menjadi wanita karier yang kemudian memiliki usaha
sendiri. Hal ini tentunya sangat memerlukan ilmu-ilmu akuntansi untuk menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan, dan tentunya sangat diperlukan pula untuk memantau
perkembangan perusahaan pada nantinya. Kemudian saya juga memilih program
Internasional karena saya ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya dan saya
ingin mencapai cita-cita saya untuk menuntut ilmu di luar negeri, contohnya seperti
mengikuti program student exchange dan/atau double degree. Saya menginginkan hal
tersebut karena saya ingin mencari pengalaman dan teman yang tidak hanya dari Indonesia
saja, tetapi juga dari berbagai negara, serta saya ingin mempelajari seperti apa yang mereka
pelajari. Dengan demikian, saya dapat membandingkan dan menilai metode belajar manakah
yang lebih efektif dan efisien, apakah metode belajar yang digunakan di Indonesia, ataukah
metode balajar yang digunakan di negara lain. Dengan hal tersebut, maka kita dapat
memperbaiki metode belajar kita, dan dapat meningkatkan kualitas generasi muda untuk
Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan. Karena dengan tingkat pendidikan yang baik,
maka kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Seperti contohnya,
dengan dasar pendidikan yang baik dan tentunya didorong dengan karakter serta softkill yang
baik pula, kita dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Jadi diharapkan masyarakat
Indonesia di masa depan tidak hanya mencari
pekerjaan, namun juga dapat memberi pekerjaan. Kemudian harapan lainnya adalah kita
sebagai masyarakat Indonesia asli dapat mengambil alih perusahaan-perusahaan di Indonesia
yang masih dikuasai oleh asing, serta diharapkan pula di masa yang akan datang kita sebagai
tuan rumah dapat mengelola sendiri kekayaan alam yang ada di Indonesia ini. Dengan
demikian, maka Indonesia akan dapat berkembang lebih pesat dan tentunya kesejahteraan
masyarakatnya pun akan meningkat, bahkan bisa melampaui negara-negara maju lainnya.
Hal-hal yang telah saya sebutkan tadi memiliki inti bahwa masa depan Bangsa Indonesia
sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa
depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar,
mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan studinya merupakan factorfaktor penting yang
sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga untuk
mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini tentu akan
menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus
dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak masalah yang
timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang
timbul di masa depan negara kita. Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang
akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk
membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai generasi
muda Bangsa Indonesia. Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan
sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan
tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung
mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan,
pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan pemuda dan mahasiswa tentunya masih sangat
diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa ini yang
telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda Bangsa Indonesia harus berusaha semaksimal
mungkin untuk meningkatkan derajat bangsa kita. Kita harus dapat meyakinkan bangsa
Indonesia, bahwa generasi muda Bangsa Indonesia ini adalah generasi unggul yang dapat
dibanggakan. Karena masa depan negara Indonesia ada di tangan kita.
Kemudian, saya akan memaparkan kontribusi saya sebagai generasi unggul bagi bangsa
Indonesia, yaitu sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sering mengikuti berbagai lomba
di bidang akademik dan non-akademik. Seperti contohnya, saya mengikuti Lomba Cerdas
Cermat, lomba Matematika, Dokter Kecil dan juga saya mengikuti olimpiade Tenis Lapangan
tingkat nasional. Salain itu, di SMP saya juga aktif dalam mengikuti olimpiade matematika
dan masih melanjutkan passion saya di cabang olahraga tenis lapangan di tingkat Nasional.
Saat itu, saya pernah menduduki peringkat 5 terbaik di Indonesia dalam cabang olahraga
Tenis Lapangan. Kemudian, di SMA saya turut aktif dalam berorganisasi, antara lain saya
mengikuti organisasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Palang Merah Remaja
(PMR). Dengan demikian,secara otomatis saya juga berperan aktif dalam kepanitiaan di
setiap acara yang ada di SMA dan saya pernah menjadi Ketua Panitia Bakti Sosial yang
diadakan oleh sekolah saya. Selain itu, saya juga tetap melanjutkan prestasi tenis lapangan
saya di tingkat Nasional. Kemudian, di kehidupan kampus yang sedang saya jalani sekarang,
saya turut aktif pula dalam berorganisasi dan kepanitiaan. Saya mengikuti organisasi
Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) dan berbagai kepanitiaan seperti pada
acara Forum Akuntansi Akhir Semester (FAAS) 2016, Pemilihan Raya ketua HMJA 2017,
Bakti Sosial 2017 dan FAAS tahun 2017, Obrolan Seputar Sosial, HMJA Bersinergi,dan
masih banyak lagi.
Dengan mengikuti berbagai kepanitiaan tersebut, secara otomatis saya telah berkontribusi
untuk meningkatkan kualitas generasi muda bangsa Indonesia dan juga turut berkontribusi
kepada masyarakat Indonesia. Seperti contohnya, dengan saya mengikuti kepanitiaan bakti
sosial, maka saya membantu warga desa yang kurang beruntung dalam segi ekonomi,
kesehatan dan pendidikan. Karena, dalam kegiatan bakti sosial terdapat berbagai rangkaian
acara seperti pasar murah dan sembako gratis yang bertujuan untuk membantu warga desa
yang kurang mampu dalam segi ekonomi, pengobatan gratis sebagai wujud kepedulian kami
terhadap sesama dalam bidang kesehatan, mengajar bersama yang bertujuan untuk membagi
ilmu kepada adik-adik kita di desa, serta penyuluhan yang bertujuan untuk berbagi ilmu dan
informasi kepada warga desa. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif bagi warga desa
tersebut.
Selain itu, contoh lainya adalah saat saya mengikuti kegiatan HMJA Bersinergi. Dalam
kegiatan tersebut, kami berinteraksi secara langsung kepada warga desa. Program Kerja yang
ini khususnya di tahun 2017 berbentuk penyuluhan tentang pentingnya informasi akuntansi
bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dimiliki oleh sebagian warga desa tersebut.
Segmentasi kami adalah warga desa yang memiliki usaha kecil. Kegiatan ini bertujuan untuk
membuka pikiran warga yang mempunyai Usaha Kecil agar menyadari pentingnya informasi
akuntansi bagi sebuah perusahaan.
Bentuk kegiatannya sendiri adalah kami mengajarkan bagaimana cara membuat laporan
keuangan secara sederhana kepada warga desa yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM).
Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengetahui kondisi keuangan UKM mereka masing-
masing, apakah mengalami keuntungan atau kerugian.
Dengan demikian, maka mereka akan lebih mudah untuk mengontrol kondisi keuangan
perusahaan mereka, dan mereka dapat menentukan langkah apa yang harus mereka ambil
untuk dapat meningkatkan kondisi keuangan di perusahaan mereka. Kegiatan ini akan
berjalan terus-menerus hingga kami mencapai tujuan kami, yakni untuk membuka pikiran
bagi pemilik UKM tentang pentingnya informasi akuntansi bagi perusahaanya, serta mereka
dapat menerapkan tentang apa yang telah kami ajarkan kepada mereka guna untuk dapat
meningkatkan kondisi perusahaan kecil mereka yang pada akhirnya akan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat desa tersebut.
Berikut adalah sedikit uraian tentang Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia dan peranan
saya sebagai generasi muda. Mari tingkatkan semangat kita untuk menjunjung tinggi harkat
dan martabat negara kita tercinta, karena masa depan negara Indonesia ada di tangan kita.

Anda mungkin juga menyukai