Anda di halaman 1dari 31

Bedah Buku Awe-Inspiring Me

Qism Maktabah
RP 8
Tentang Buku dan Penulis
Penulis : Dewi Nur Aisyah
Penerbit : Penerbit Ikon
Tahun : Cetakan 4, Juli 2018
Jumlah Halaman : 231 hlm.

Dewi Nur Aisyah adalah salah satu ahli epidemiologi dari Indonesia yang memiliki pengalaman
internasional di bidang penelitian dan kesehatan masyarakat. Setelah menyelesaikan studi S1-nya
selama 3,5 tahun di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan IPK cumlaude,
ia melanjutkan studi S2-nya di Imperial College London berbekal Beasiswa Unggulan dari DIKTI.
Saat ini, ia menjalankan studi S3-nya di University College London dengan fokus infectious disease
informatics dengan Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).
Buku ini dibagi menjadi 6 bab, yaitu:

1. Muslimah Kuper, Masih Zaman?


2. Menjejak Asa Menulis Rencana
3. Mengelola Masa Muda
4. Menghadapi Kegagalan
5. Mendekat Kepada Allah
6. Mengelola Hati
Muslimah Kuper, Masih Zaman?

Muslimah dan Studi Muslimah dan Prestasi


“Ga capek sekolah mulu?” Tidak ada yang mencegahmu
memutuskan menjadi luar
Menuntut ilmu merupakan bagian biasa (Mark Sanborn)
dari perjuangan yang
membutuhkan kesabaran,
ketekunan dan keikhlasan ekstra
Muslimah Kuper, Masih Zaman?
Muslimah dan Jodoh
Cantikmu ..
Menjejak asa, menulis rencana
Cara terbaik kau bisa memprediksi masa depan
adalah dengan menciptakannya (Stephen Covey)
*
Mengelolah Masa Muda *
Kisah Imam Ahmad dan Ibnu Sina

FOKUS!
- Membantu memberikan arah dan prioritas
Jauhi kesia-siaaan!
- Pada kemampuan kita. Bukan keberhasilan orang lain
Zaid Bin Haritsah dan Bilal Bin Rabah
• Pada 1 bidang, bukan kepo semua hal
Keahlian apa? Dikenal sebagai apa?
Tawazun
1. Jasadiyah
“Mukmin yang kuat lebih disukai Allah daripada Mukmin yang lemah” (HR. Muslim)
Mencukupi gizi, jangan lupa sarapan, BB ideal, olahraga teratur, istirahat yang cukup
(QS 78:9), perhatikan kebersihan, periksa kesehatan teratur

2. Fikriyah
Memori otak (1,5 kg) berkapasitas 2,5 pentabytes atau 2,5 juta GB (3 juta jam siaran
TV, setara 300 tahun). Jauhkan malas, lejitkan potensi

3. Ruhiyah
Mendekatkan diri seorang Hamba kepada Rabbnya hingga cintanya akan
menghantarkan kepada cinta Rabbnya
Futur
1. Ingat Allah
2. Sibuk dengan amal walau sedikit
3. Jaga ritme ibadah
4. Berteman dengan orang shalih
5. Menimba Ilmu
Menghadapi Kegagalan*
Mendekat kepada Allah
Mengelolah Hati

1. Curhat sama Allah


2. Kontrol diri
3. Perbaiki diri
4. Sertakan Allah
dalam setiap
pilihan
1. Menundukan pandangan
2. Menjauhi ikhtilat
3. Hindari sentuhan
4. Zina hati

“Falling in love isn’t haram. What u do with that


love is what make it haram or halal” Yasir Qadi
Terimakasih
Jazakumullahu Khairan
‘Amul huzn’ (tahun penuh kesedihan).

Nabi tengah dirundung kesedihan karena kematian Khadijah

Kaulah menanyakan Kaulah memberi pilihan


kepada Rasul tentang 1) Perawan
pernikahan 2) Janda

Saudah menatap ke arah Khaulah, lalu


berkata dengan rona berbinar memenuhi
wajah, ‘Aku menginginkan hal itu.
Namun temuilah ayahku dulu, dan
sampaikan perihal itu padanya.’
 
HIJRAH MENUJU MADINAH AL-MUNAWWARAH
Tatkala gelombang gangguan kaum musyirikin terhadap para sahabat
Rasulullah kian meningkat, beliau mengizinkan mereka berhijrah ke Madinah.

Setelah itu, Nabi berhijrah ke Madinah untuk mendirikan Daulah Islam


sebagai menara seluruh alam. Setelah menetap di Madinah, Nabi mengutus
Zaid bersama Abu Rafi’, menyerahkan dua ekor unta dan 500 dirham kepada
keduanya.

Mereka kemudian pergi bersama-sama ke Mekah. Setelah itu Zaid dan Abu
Rafi’ membawa pulang Fatimah, Ummu Kultsum, Saudah binti Zam’ah, Ummu
Aiman, dan Usamah bin Zaid.
BERKAH DATANG SILIH BERGANTI
Saudah menetap di rumah Nabi. Tidak lama setelah itu, Nabi menikah
dengan Aisyah. Aisyah sangat mencintai Saudah. Ia punya banyak kisah
menawan dengan Saudah.

Kebaikan dan berkah setelah itu datang silih berganti. Nabi menikahi
seluruh Ummahatul Mukminin untuk melengkapi untaian kalung tiada
duanya ini.

Rumah tangga mulia yang diberkahi. Allah mencurahkan banyak sekali


berkah dan kebaikan, agar rumah tangga dan para penghuninya ini
menjadi mentari nan menyinari jalan seluruh umat manusia menuju Allah.
AISYAH DAN SAUDAH
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata,

“Setiap kali hendak berpergian, Rasulullah mengundi istri-istri


beliau. Siapa yang undiannya keluar, dialah yang ikut pergi
bersama beliau. Hanya saja Saudah binti Zam’ah memberikan
jatah hari dan malamnya kepada Aisyah, istri Nabi demi mencari
ridha Rasulullah.”

Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, 

“Aku tidak melihat seorang wanita pun yang perilakunya ingin


aku tiru, melebihi Saudah binti Zam’ah. Ia jarang marah,
‘Aisyah meneruskan, ‘Saat Saudah sudah tua, ia memberikan
hari (jatah giliran) Rasulullah untuknya kepadaku. Ia berkata,
‘Wahai Rasulullah, aku berikan jatah hariku untuk Aisyah.’
Rasulullah pun bergilir dua hari untuk Aisyah; harinya dan hari
jatah Saudah’.”
MULIA DAN MURAH HATI

Saudah adalah wanita mulia dan murah hati, jiwanya tidak condong pada
harta benda dan kesenangan dunia nan fana. Bahkan, setiap kali
mendapat uang, ia lebih mementingkan orang-orang sekitar demi
menginginkan kenikmatan di sisi Allah yang tidak pernah lenyap.

Diriwayatkan dari Ibnu Sirin, bahwa Umar menngirim sekarung dirham


kepada Saudah. Saudah bertanya, “Apa ini?’ ‘Dirham,’ jawab mereka.
‘Dirham ditaruh di dalam karung seperti kurma? Wahai budak wanitaku,
bawa kemari talam itu lalu bagi-bagikan dirham-dirham ini’.”
TIBALAH SAAT BERPISAH

• Rasulullah meninggal dunia, sosok dengan hati penyayang


yang mencurahkan cinta, kasih sayang, ilmu dan akhlak
kepadanya. Saudah kehilangan semua itu dalam sekejap.

• Meski ditinggal Rasulullah, Saudah tetap rajin beribadah,


berpuasa, dan shalat malam. Usianya panjang hingga
masa khilafah Umar. Abu Bakar,Umar dan para sahabat
tahu betul kedudukan dan posisi Saudah. Mereka
memperlakukannya dengan sebaik-baiknya.
PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL
Pertama, bersegeranya beliau dalam menerima dakwah Rasulullah.
Sebagaimana kita ketahui, beliau termasuk wanita yang menerima Islam pada
awal-awal dakwah Rasulullah saw. (As-saabiquunal awwalun) mengikuti
langkah suami beliau. Jadilah keduanya termasuk orang-orang yang
mendapat balasan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kedua, ketaatan beliau terhadap perintah Rasulullah.

Ketiga, kedermawanan dan sifat itsar (mementingkan orang lain) beliau.


IMPLEMENTASI DALAM KEHIDUPAN SAAT INI

• Beliau menerima dakwah Rasulullah, sehingga jangan sampai kita terperdaya oleh paham pluralisme yang
mengajarkan bahwa semua agama sama, hingga tidak merasa risih untuk menukar atau berpindah keyakinan.
• ketaatan beliau terhadap perintah Rasulullah, tentu kita juga harus mencontoh ketaatan Saudah binti Zam’ah
sebagaimana digambarkan Allah SWT dalam surat an-Nur ayat 51:” Sungguh hanyalah ucapan orang-orang
Mukmin, yang apabila diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka,
mereka berkata, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Sebagai
umat Nabi Muhammad saw. tentu tidak alasan bagi kita untuk tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, baik
ketaatan kita dalam menjalankan ibadah, akhlak, makanan, minuman, berpakaian, bertransaksi (seperti dalam
jual beli, upah -mengupah, kontrak-mengontrak) atau dalam pergaulan dengan lawan jenis, berpolitik bahkan
dalam menjalankan roda pemerintahan, termasuk dalam menerapkan sanksi-sanksi yang telah Allah tetapkan.
Karena Islam itu tidak hanya mengatur hal-hal yang berkaitan dengan individu per individu, tapi juga dalam
berkelompok dan juga bernegara. 
• kedermawanan dan sifat itsar beliau, tentu juga perkara ini harus kita contoh, sebagaimana Allah gambarkan
dalam surat Ali Imran ayat 134 :"Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang
berbuat kebaikan”. Itulah beberapa hal yang bisa kita contoh dari Ummul Mukminin, Saudah Binti Zam’ah dari
keistimewaan-keistimewaan yang dimilikinya.
•  
Terimakasih 😊

Anda mungkin juga menyukai