Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN DASAR (AD)

JARINGAN ROHIS MIPA NASIONAL


(JRMN)

BAB I
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU, KEDUDUKAN, DAN LAMBANG

Pasal 1
Nama

Forum ini bernama Jaringan Rohis MIPA Nasional yang selanjutnya di singkat JRMN.

Pasal 2
Tempat dan Waktu

JRMN dideklarasikan di Yogyakarta dan dinyatakan sah berdiri pada hari Sabtu tanggal
28 bulan Rabi’ul Awal tahun 1426 H bertepatan dengan tanggal 7 bulan Mei tahun 2005
M.

Pasal 3
Kedudukan

Kedudukan JRMN disesuaikan dengan tempat asal koordinator PUSKOMNAS.

Pasal 4
Lambang

Mipa  MIPA

Arti lambang :
Lingkaran elips : Kesatuan Ukhuwah, Kebersamaan dan solidaritas
Bulatan Kecil : Sumbu rotasi menggambarkan eksistensi kebulatan tekad
Warna Hijau Tulisan JRMN : Religius, keislaman
Warna kuning keemasan : Menuju kejayaan islam
Warna Hitam : Kepastian, ketegasan
Kepulauan Nusantara : Forum yang mencakup nasional
Buku : Intelektual

BAB II
ASAS, SIFAT, DAN BENTUK

Pasal 5
Asas

JRMN berasaskan Islam.

Pasal 6
Sifat

JRMN bersifat kekeluargaan (ukhuwah Islamiyah), intelektual, ilmiah, dan independen.

Pasal 7
Bentuk

JRMN berbentuk forum.

BAB III
VISI DAN MISI

Pasal 8
Visi

Visi JRMN adalah membumikan eksistensi Islam dalam penerapan bidang ke-MIPA-an.

Pasal 9
Misi

Misi JRMN adalah sebagai berikut:


1. Menjadikan Jaringan Rohis MIPA Nasional sebagai wadah dan sarana komunikasi
bagi mahasiswa muslim saintis.
2. Mengembangkan kajian tentang sains Islam beserta aplikasinya.
3. Menjalin kerja sama dengan lembaga berbasis sains.
4. Mengeksistensikan kembali sejarah sains Islam.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 10
1. Keanggotaan JRMN terbuka untuk Rohis MIPA Perguruan Tinggi seluruh
Indonesiayang telah memenuhi syarat.
2. Syarat-syarat keanggotaan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB V
STRUKTUR DAN MASA KEPENGURUSAN

Pasal 11
Struktur

1. Struktur JRMN sekurang-kurangnya terdiri dari :


a. Koordinator umum, sekretaris koordinator umum, dan bendahara
koordinator umum
b. Koordinator Departemen
2. Aturan struktur diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 12
Masa Kepengurusan

Masa jabatan satu periode pengurus JRMN adalah dua tahun.

BAB VI
PERANGKAT JRMN

Pasal 13

1. Perangkat forum dalam JRMN terdiri atas :


a. Muktamar Nasional
b. Muktamar Istimewa
c. Musyawarah Kerja Nasional
d. Rapat koordinasi
e. Rapat evaluasi tahunan
2. Ketentuan perangkat forum diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
KEUANGAN JRMN

Pasal 14

Keuangan JRMN berasal dari usaha halal, sumbangan tidak mengikat, dan iuran anggota.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 15

1. Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan melalui Muktamar Nasional


atau Muktamar Istimewa oleh sekurang-kurangnya di hadiri 2/3 dari anggota
JRMN.
2. Keputusan perubahan anggaran dasar dianggap syah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta (penuh) yang hadir.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16

Untuk pertama kalinya keputusan tertinggi, penetapan Anggaran Dasar, dan penetapan
Presidium forum dilaksanakan pada Muktamar Nasional JRMN I yang bertempat di
Yogyakarta.

BAB X
PENUTUP

Pasal 17

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 18

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


JARINGAN ROHIS MIPA NASIONAL
(JRMN)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1

Yang dapat diterima sebagai anggota JRMN adalah :


1. Rohis MIPA diberbagai perguruan tinggi di Indonesia yang menyetujui AD/ART
dan ketetapan-ketetapan forum lainnya.
2. Mengajukan permohonan dan menyatakan secara tertulis kesediaan
keanggotaannya dengan mengisi formulir pendaftaran anggota.
Pasal 2

1. Keanggotaan JRMN berakhir apabila :


a. Rohis MIPA tersebut bubar.
b. Rohis MIPA tersebut mengundurkan diri secara tertulis dari JRMN.
c. Keanggotaan dicabut dalam Muktamar Nasional atau Muktamar Istimewa.
2. Status keanggotaan pengurus tetap berlaku untuk jangka waktu maksimal satu
tahunsetelah status kemahasiswaannya berakhir.
Pasal 3

Setiap anggota memiliki kewajiban :


1. Menaati dan menjunjung tinggi AD/ART dan ketetapan-ketetapan lainnya.
2. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik forum.
3. Mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan forum yang telah ditetapkan
dan disepakati bersama.
Pasal 4

Setiap anggota memiliki hak :


1. Menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih.
2. Mendapatkan informasi dari pengurus mengenai kondisi forum.

BAB II
SANKSI

Pasal 5

Setiap anggota dikenakan sanksi apabila :


1. Melanggar AD/ART yang ditetapkan forum.
2. Bertindak merugikan dan atau mancemarkan nama baik forum.
Pasal 6

Sanksi bagi anggota berbentuk :


1. Peringatan secara lisan oleh koordinator wilayah.
2. Peringatan tertulis oleh PUSKOMNAS.
3. Pembekuan hak sebagai anggota oleh PUSKOMNAS setelah tiga kali peringatan
tertulis tidak diindahkan.
4. Pencabutan status keanggotaan oleh Muktamar Nasional atau Muktamar
Istimewa.

BAB III
PUSAT KOMUNIKASI NASIONAL (PUSKOMNAS)

Pasal 7

PUSKOMNAS adalah tempat kedudukan resmi JRMN yang disesuaikan Rohis dari
Koordinator Umum.

Pasal 8

PUSKOMNAS memiliki anggota presidium terdiri dari Koordinator Umum, Sekretasris


koordinator umum, Bendahara Koordinator umum, dan Koordinator Departemen.

Pasal 9

1. Koordinator Umum bertugas mengontrol dan bertanggung jawab atas


keberlangsungan JRMN.
2. Sekretaris Koordinator umum bertugas menata administrasi.
3. Bendahara koordinator umum bertugas mengelola keuangan.
4. Koordinator Departemen mengontrol keberlangsungan departemen.
5. Dalam keadaan tertentu dapat mengeluarkan kebijakan secara bertanggung
jawab.
Copy dari tata gerak forum

Pasal 10

Jobdesc PUSKOMNAS

Job description PUSKOMNAS adalah:

1. Bahwa PUSKOMNAS sebagai pusat komunikasi


2. PUSKOMNAS berperan dalam penentuan kebijakan umum
3. PUSKOMNAS hanya bertindak sebagai evaluator penurunan arahan ke puskomwil.
4. PUSKOMNAS bertanggungjawab atas keaktifan kerja puskomwil
5. PUSKOMNAS bertugas sebagai penebar isu nasional bukan sebagai konseptor utama.
6. PUSKOMNAS bertanggung jawab atas terselenggaranaya muktamar bekerjasama
dengan panitia musktamar
7. PUSKOMNAS bertugas mengelola web dan milist
8. PUSKOMNAS bertugas Mengelola keuangan JRMN

Pasal 11
Struktur
Struktur JRMN sekurang-kurangnya terdiri dari Puskomnas dan puskomwil

Pasal 12
Puskomwil
1. Puskomwil adalah struktur tertinggi JRMN di tingkat wilayah yang bertugas
melaksanakan fungsi koordinasi Rohis MIPA di wilayahnya
2. Wilayahnya ditetapkan dalam muktamar nasional

Pasal 13
Jobdesc Puskomwil
Job description Puskomwil adalah:
1. Puskomwil berwenang menyampaikan aspirasi-aspirasi Rohis MIPA yang berada di
wilayahnya kepada PUSKOMNAS
2. Puskomwil wajib menyampaikan program kerja atau ketetapan-ketetapan atau hal-hal
lainnya dari PUSKOMNAS kepada Rohis MIPA di wilayahnya.
3. Puskomwil bertanggung jawab terhadap eksistensi Rohis MIPA di JRMN dalam
wilayahnya.
4. Puskomwil bertanggung jawab atas terselenggaranaya muskerwil bekerjasama dengan
panitia muskerwil

BAB VI
BADAN KOORDINASI WILAYAH
(BAKORWIL)

Pasal 15

1. Bakorwil adalah struktur JRMN di tingkat wilayah yang bertugas melaksanakan


fungsi koordinasi Rohis MIPA.
2. Wilayah dan jumlah wilayah ditetapkan dalam Muktamar Nasional.
3. Anggota bakorwil dipilih dan ditetapkan dalam Muktamar Nasional.
4. Bakorwil dipimpin oleh seorang koordinator wilayah.
5. Bakorwil berwenang menyampaikan aspirasi-aspirasi Rohis MIPA yang berada
di wilayahnya kepada Koordinator Umum.
6. Bakorwil wajib menyampaikan program kerja atau ketetapan-ketetapan atau
hal-hal lainnya dari Koordinator Umum kepada Rohis MIPA di wilayahnya.

BAB VI
MUKTAMAR NASIONAL

Pasal 16

1. Muktamar nasional adalah forum tertinggi oleh anggota JRMN.


2. Muktamar nasional diadakan dua tahun sekali dalam satu periode
kepengurusan.
3. Tuan rumah Muktamar Nasional ditetapkan atas kesepakatan forum pada
Muktamar Nasional sebelumnya.
4. Muktamar Nasional mempunyai tugas sekurang-kurangnya
a. Menetapkan draf tata tertib Muktamar Nasioanal.
b. Menetapkan AD/ART.
c. Menetapkan rekomendasi.
d. Mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban Amanah (LPA)
presidium.
e. Menentukan criteria dan jumlah anggota presidium.
f. Memilih dan menetapkan koordinator umum.
g. Menentukan pembagian wilayah dan jumlah bakorwil.
5. Muktamar Nasional sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 dari anggota JRMN.
6. Keputusan dinyatakan syah apabila disetujui oleh 2/3 dari anggota JRMN
yang hadir.
7. Apabila ketentuan dalam ayat (5) tidak terpenuhi, maka keputusan tentang
penyelenggaraan muktamar diputuskan
oleh peserta.

BAB VII
MUKTAMAR ISTIMEWA

Pasal 17

Muktamar Istimewa adalah muktamar yang sederajat dangan Muktamar Nasional untuk
membahas hal-hal yang bersifat khusus dan mendesak yaitu :

a. Menerima atau menolak permohonan pengunduran diri koordinator umum.


b. Memilih dan menetapkan koordinator umum yang baru apabila koodinator
umum mengundurkan diri.
c. Mengamandemen AD/ART.
d. Memberhentikan koordinator umum apabila terjadi penyimpangan terhadap
AD/ART dan kemaslahatan bersama yang di setujui sekurang-kurangnya ¾ dari
seluruh bakorwil.
e. Memberhentikan anggota JRMN apabila terjadi penyimpangan terhadap AD/ART
dan kemaslahatan bersama yang disetujui sekurang-kurangnya ¾ dari seluruh
bakorwil.

BAB VIII
MUSYAWARAH KERJA NASIONAL

Pasal 18

1. Musyawarah Kerja Nasional diadakan satu kali selama satu periode


kepengurusan yang diikuti oleh presidium dan korwil serta staf-staf departemen
untuk menyusun program kerja selama satu peride kepengurusan.
2. Musyawarah Kerja Nasional pertama paling lambat diadakan 4 (empat) bulan
sejak tanggal hari terakhir penyelenggaraan muktamar nasional sebelumnya.

BAB IX
RAPAT KOORDINASI

Pasal 19

1. Rapat Koordinasi terdiri atas rapat koordinasi presidium, rapat koordinasi


departemen dan rapat koordinasi wilayah.
2. Rapat Koordinasi diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap periode
kepengurusan.

BAB XI
RAPAT EVALUASI TAHUNAN

Pasal 20
1. Rapat Evaluasi Tahunan dilaksanakan 1 tahun sekali.

2. Rapat Evaluasi diikuti oleh PUSKOMNAS, koordinator departemen dan korwil.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 21

1. Perubahan ART hanya dapat dilakukan melalui Muktamar Nasional atau


Muktamar Istimewa yang sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 dari anggota
JRMN.
2. Keputusan perubahan ART dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari peserta yang hadir.
BAB XII
ATURAN PENUTUP

Pasal 22

Segala sesuatu yang belum diatur dalam ART ini akan ditetapkan dalam rapat pada
muktamar JRMN berikut.

Pasal 23

ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


GARIS BESAR HALUAN KERJA (GBHK)
JARINGAN ROHIS MIPA NASIONAL
(JRMN)

Pasal 1

Secara umum teknis pelaksanan program kerja didelegasikan ke tiap-tiap bakorwil.

Pasal 2

PUSKOMNAS mengkoordinir dan mengawasi jalanya program kerja.

Pasal 3

Program kerja yang sifatnya kerja sama/koordinasi antara JRMN dengan pihak luar di
tingkat nasional dan menyangkut JRMN secara keseluruhan, ditangani langsung oleh
PUSKOMNAS melalui departemen-departemennya.

Pasal 4

Program kerja yang sifatnya kerja sama / koordinasi antara JRMN dangan pihak luar di
tingkat wilayah dan menyangkut JRMN secara kewilayahan, ditangani oleh bakorwil
yang
bersangkutan dengan persetujuan PUSKOMNAS.

Pasal 5

Fungsi penelitian dan pengembangan internal JRMN dilaksanakan oleh LITBANG


sedangkan fungsi eksternal dilakukan oleh Departemen Jaringan dan Kerjasama.

Pasal 6

PUSKOMNAS berhak memutuskan kerjasama/koordinasi yang dilakukan oleh bakorwil


dengan pihak luar, apabila kerja sama/ koordinasi itu oleh PUSKOMNAS dinilai telah
menyimpang dari AD/ART JRMN.

Pasal 7

Jika kerja sama / koordinasi yang dinilai telah menyimpang dari AD/ART JRMN itu tetap
diteruskan, maka bagi bakorwil yang bersangkutan berlaku pasal 5 dan 6 Anggaran
Rumah
Tangga JRMN.

Anda mungkin juga menyukai