Ternyata, hujjah Ibnu Hazm tidak tepat. Seharusnya dia kalah dalam
perdebatan tadi. Permasalahan itu dia utarakan kepada sahabatnya.
“Apa yang kamu inginkan?” tanya si sahabat. “Membawa kitab ini dan
menerangkannya kepada si Fulan yang tadi berdebat dengan saya”,
ujar Ibnu Hazm.
Sang alim ingin menunjukkan, bahwa argumentasinya tidak tepat.
Hujjah lawan debatnya adalah yang benar.”Saya mendukung
pendapatnya,” kata Ibnu Hazm. Sahabat yang menemaninya bingung.
"Apakah kamu berlapang dada dengan masalah ini? tanya dia. "Ya,
saya tak akan menangguhkannya sampai besok,"kata Ibnu Hazm.