Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERJALANAN KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD SAW

DARI LAHIR HINGGA WAFAT

Disusun Oleh :

NAYLA NURUL KHAYYIRA

X MIPA 3 (28)

SMAN 67 JAKARTA

Jalan Squadron No.35-36 Jalan Halim Perdana Kusuma, RW No.RT.3, RT.3/RW.4, Halim
Perdana Kusumah, Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13610

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang

Perjalanan Kehidupan Nabi Muhammad SAW. Dari lahir hingga Wafat.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini saya

menerima segala saran dan kritik dari pembaca/bapak Guru agar kami dapat memperbaiki

makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Perjalanan Hidup Nabi Muhammad

SAW dari lahir hingga wafat dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 28 Mei 2022

Budi Safarianto S.Pdi,MA Nayla Nurul Khayyira (Penulis)

2
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………….…1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...…2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….……3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….…………..4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………..4

TUJUAN ……………………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Kelahiran dan Empat Puluh tahun Sebelum Kenabian ……...……………………6

1.2 Di Bawah Naungan Kenabian ……………………………..……………………...7

1.3 Masa Kemajuan Islam …………………………………………………………...10

1.4 Masa Khulafaur Rasyidin ..………………………………………………………11

1.5 Masa Kekhalifahan Umayah (661-750 M) ...…………………………………….12

1.6 Masa Kekhalifahan Abbasiyah (748-1258 M) .………………………………….13

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………15

1.2 Saran ..……………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSAKA ...……………………………………………………………………….17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nabi Muhammad SAW adalah manusia tersempurna atau al- Insan Kamil, sekaligus

guru terbaik. Nabi tidak hanya mengajar dan mendidik, tapi juga menunjukkan jalan.

Kehidupannya demikian memikat dan memberikan inspirasi hingga manusia tidak hanya

mendapatkan ilmu dan kesadaran darinya, tetapi lebih jauh lagi mentransfer nilai-nilai

luhur yang nabi kembangkan hingga menjadi manusia-manusia baru.1 Orang yang begitu

mulia, sangat rendah hati, dan penuh kasih-sayang ini, selalu memenuhi janji. Sifatnya

pemurah, selalu terbuka bagi si miskin, bagi orang-orang yang hidup menderita. Hal itu

juga yang memberikan kewibawaan kepadanya terhadap penduduk Yatsrib.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan pokok yang akan saya tulis adalah mengenai Perjalanan dan Perjuangan

Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah

hidup dan menyebarkan agama Islam dengan penuh perjuangan. Semasa hidupnya, beliau

adalah seorang yang taat dan perilakunya menjadi suri teladan yang baik.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Makalah ini akan menjelaskan dan menceritakan kisah

tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak lahir hingga wafat.

4
TUJUAN

Sesuai latar belakang, makalah ini memiliki tujuan yakni untuk mengetahui dan

menambah wawasan serta menjadikan inspirasi tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW

yang diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya. Dan juga untuk

menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan hidup orang Muslim.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Kelahiran dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian

Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12

Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan

bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah.

Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan

dengan 570 M. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibu beliau

bernama Aminah binti Wahab. Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Rasulullah

masih berada dalam kandungan (Sebelum kelahiran Nabi Muhammad). Pada usia 6

tahun ibunya meninggal, Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama dua tahun.

Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di asuh oleh

pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga oleh Abu

Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika tiba di Bashrah, beliau bertemu

dengan pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu

Thalib bahwa kemanakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar

Rasulullah dibawa kembali pulang agar tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.

Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang Fijar yang

terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan

sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut

membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.

6
Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik

Khadijah binti Khuwailid untuk diperdagangkan ke negeri Syam. Kemudian

Rasulullah menikah dengan Khadijah. Putra-putri beliau dari perkawinan dengan

Khadijah adalah : Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan

Abdullah. Semua putra beliau meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri

beliau semua hidup pada masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup,

kecuali Fathimah yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.

Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun kembali

Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar

Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar

Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin

Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling

pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut. Atas

Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan

gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah

membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu meminta

agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang dan mengangkatnya sampai ke

tempat.

1.2 Di Bawah Naungan Kenabian

Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah

(mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang

terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan

turunnya wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat

7
Jibril. Rasulullah gemetar dan pulang menemui istrinya Khadijah dan berkata “Selimuti

aku, selimuti aku”. Kemudian Khadijah membawa Rasulullah kepada pamannya yang

bernama Waraqah bin Naufal dan Waraqah menyatakan yang datang kepada Rasulullah

adalah malaikat Jibril.

Dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pada dakwah

permulaan itu empat orang yang dekat dengan Rasulullah menyatakan keislamanya,

mereka disebut sebagai as-saabiquun al- awwalluun (orang yang pertama masuk Islam).

Mereka terdiri dari : Khadijah (istri beliau), Abu Bakar Shiddiq (sahabat beliau), Ali

bin Abi Thalib (keponakan beliau), dan Zaid bin Haritsah ( mantan budak beliau).

Dakwah secara terbuka dilakukan Rasulullah setelah mendapat perintah Allah

SWT (Q.S Al Hijr ayat 94). Dakwah pertama secara terang-terangan dilakukan di bukit

Shafa dekat Ka’bah dan mendapat cemoohan dari sebagian besar kaum Quraisy

terutama pamannya sendiri Abu Lahab (Q.S Al-Lahab).

Pada Tahun kelima kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin hijrah

ke Habasyah (Ethiopia) untuk menghindari penyiksaan kaum musyrikin. Raja

Habasyah pada waktu itu adalah Ashhimah an-Najasyiy.

Kekejaman kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Pada tahun ke tujuh kenabian,

kaum muslimin dan seluruh Bani Hasyim serta bani Muthalib di asingkan di lembah

Syi’ib. Kaum kafir Quraisy memboikot segala hubungan antara umat Islam dengan

pihak lain, sehingga kaum muslimin menderita kelaparan. Pada tahun itu juga

Rasulullah memerintahkan untuk hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya.

8
Tahun ke-11 kenabian terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj (Q.S Al-Israa ayat 1). Isra’

artinya perjalanan Rasulullah pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

di Baitul Maqdis, Palestina. Mi’raj artinya di naikkan ke langit tertinggi yaitu dari

Baitul Maqdis sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan beliau ditemani oleh malaikat

Jibril dengan mengendarai Buraq. Pada peristiwa ini Rasulullah menerima perintah

shalat.

Pada tahun 12 kenabian datang 12 orang dari Yastrib yaitu suku Khazraj dan

suku Aus menemui Rasulullah di bukit Aqabah di Mina dan berbai’at (berjanji) akan

setia kepada Allah SWT. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bai’atul Aqabah

Pertama. Kemudian mereka pulang ke Yastrib dan Rasulullah SAW mengutus Mush’ab

bin Umair untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang agama Islam.

Pada musim haji tahun ke-13 kenabian datang lagi penduduk Yatsrib dengan

jumlah yang lebih besar menemui Rasulullah di Aqabah, sehingga peristiwa ini dikenal

dengan Bai’atul Aqabah Kedua. Dalam pertemuan dengan Rasulullah SAW mereka

meminta dengan sungguh-sungguh agar Rasulullah dan kaum muslimin hijrah ke

Yatsrib. Mereka berjanji akan menolong dan melindungi seperti keluarga sendiri.

Rasulullah menyambut baik permintaan kaum Yatsrib untuk hijrah. Beliau

memerintahkan agar semua kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka hijrah secara

sembunyi-sembunyi. Setelah hampir seluruh kaum muslimin berangkat maka

Rasulullah pun Hijrah ditemani Abu Bakar Shiddiq.

9
Sepuluh tahun setelah nabi hijrah (Pada tahun 10 H), Rasulullah memimpin

kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji

perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta

beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah

turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu

agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai

agamamu.

Pada tahun 11 H Rasulullah wafat, di rumah istri beliau Aisyah, waktu dhuha,

Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun di Madinah.

1.3 Masa Kemajuan Islam

Sejarah khalifah tidak bisa lepas dari perjalanan penyebaran ajaran agama Islam

di muka bumi. Bagaimanapun ceritanya sejarah khalifah adalah bagian dari

perkembangan agama Islam. Khalifah adalah wakil atau pengganti Nabi Muhammad

SAW setelah Nabi wafat dalam urusan negara dan agama yang melaksanakan syariat

(hukum) Islam dalam kehidupan negara. Sejarah khalifah bermula ketika Nabi

Muhammad SAW wafat pada 632 M.

Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan pertemuan

di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar bergelar

khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah khalifah (penerus

atau pengganti) berasal. Dari sinilah, sejarah khalifah memulai ceritanya.

10
Khalifah dimulai dari empat khalifah pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin

Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para khalifah tersebut mendapat

julukan khulafaur rasyidin (khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk).

1.4. Masa Khulafaur Rasyidin

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (570-634 M)

Sejarah khalifah yang pertama diawali oleh Abu Bakar. Selain sahabat Nabi SAW, Abu

Bakar merupakan mertua Nabi SAW. Putri beliau, Aisyah menikah dengan Nabi SAW.

Pada masa kekhalifahan yang singkat (632 – 634 M) beliau memerangi nabi palsu

(Musailamah al-Kazab) dan kaum murtad yang menolak membayar zakat. Pada masa

pemerintahannya Islam tersebar hingga Persia, Irak, dan wilayah Timur Tengah yang

lain. Sejarah khalifah pada masa Abu Bakar menjadi masa awal kebangkitan Islam

setelah meninggalnya Nabi Muhammad.

2. Umar bin Khattab (586 – 644 M)

Abu Bakar tidak selamanya menjadi khalifah. Cerita sejarah khalifah Abu Bakar

berakhir ketika Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya. Sebagai khalifah,

Umar menyebarkan Islam hingga Mesir dan Suriah. Khalifah kedua ini terkenal adil,

jujur, sederhana, dermawan, dan berjiwa negarawan. Khalifah Umar bin Khattab ini

mendapatkan pencapaian yang luar biasa dalam perjalanan Islam. Pada 637 M pasukan

Muslim berhasil merebut Yerusalem. Khalifah Umar sendiri yang menerima kunci

untuk memasuki kota suci tersebut. Umar wafat dibunuh Abu Lu’lu’ pada 644 M.

3. Usman bin Affan (574 – 656 M)

Setelah Umar bin Khattab wafat. Khalifah selanjutnya yang menggantikannya adalah

Usman bin Affan. Usman merupakan menantu Nabi. Salah satu pencapaian Usman

adalah penulisan mushaf Al-Quran yang disebut mushaf Usmani. Mushaf Usmani

11
disalin dari mushaf Al-Quran yang tersimpan di rumah Hafsah, putri Umar yang

menjadi istri Nabi SAW. Cerita sejarah khalifah Usman bin Affan menyajikan sebuah

cerita pergolakan. Usman berasal dari Bani Umayah dan mengangkat banyak pejabat

dari kalangan keluarganya tersebut. Namun, buruknya aparat pemerintahan

menyebabkan terjadinya pergolakan. Usman wafat terbunuh oleh orang-orang yang

tidak puas pada kepemimpinan beliau.

4. Ali bin Abi Thalib (600 – 661 M)

Saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. ini menjadi khalifah keempat pada 656

M. Cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini (656 – 661 M) lebih banyak dihabiskan

untuk memerangi korupsi yang diwariskan pemerintahan sebelumnya. Beliau juga

harus menghadapi pemberontakan yang dipimpin Aisyah, Thalhah, dan Zubair.

Pemberontakan itu lebih dikenal sebagai Perang Jamal. Sejarah khalifah Ali bin Abi

Thalib dipenuhi dengan konfilk-konflik yang justru semakin menguatkan Islam itu

sendiri. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Aisyah, Ali dihadapkan pada

pemberontakan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dalam peperangan yang dikenal dengan

nama Perang Siffin tersebut, pasukan Ali hampir menang. Namun, pasukan Muawiyah

memasang mushaf Al-Quran di ujung tombak dan meminta diadakan perundingan.

Pemberontakan demi pemberontakan menjadi penyebab berakhirnya cerita sejarah

khalifah Ali bin Abi Thalib ini. Pada 661 M Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh

kaum Khawarij, yakni bekas pengikut Ali yang menentang perundingan dengan

Muawiyah. Kaum Khawarij juga berencana membunuh Muawiyah, tapi mereka gagal.

1.5 Masa Kekhalifahan Umayah (661 – 750 M)

Pendiri dinasti bani umayah adalah Muawiyah, dan dua penerusnya, Yazid bin

Muawiyah dan Muawiyah bin Yazid merupakan keturunan Abu Sufyan. Khalifah-

12
khalifah yang lain merupakan keturunan Marwan bin Hakam yang menjadi khalifah

pada 684 M. Khalifah Muawiyah menetapkan Damaskus sebagai ibu kota

kekhalifahan. Jabatan khalifah, yang semula dipilih, berubah menjadi jabatan yang

diwarisi secara turun-temurun.

Kekhalifahan Umayah ini mencapai masa puncaknya pada masa pemerintahan

Abdul Malik (memerintah antara 685 – 705 M). Pada masa itu wilayah kekuasaan

Kekhalifahan Umayah membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah dan India.

Kemunduran Kekhalifahan Umayah diawali kekalahan mereka di Bizantium

pada 717 M. Persaingan internal dan kegagalan reformasi keuangan menyebabkan

ambruknya Kekhalifahan Umayah. Mereka dikalahkan oleh Bani Abbasiyah, yang

merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Sejarah khalifah dari generasi Umayah bin Abdusy Syam ini menjadi awal dari

cerita sejarah khalifah selanjutnya.

1.6 Masa Kekhalifahan Abbasiyah (749 – 1258 M)

Bani Abbasiyah bisa meraih kekuasaan melalui Hasimiyah, sebuah gerakan

revolusi menentang penguasa Bani Umayah. Pada 747 M, pendukung gerakan

Hasimiyah, Abu Muslim, mengadakan pemberontakan dari Khurasan dan mendapat

dukungan luas di Irak dan Persia. Mereka mengangkat keturunan Abbas bin Abdul

Muthalib, Abul Abbas al-Saffah, sebagai khalifah pada 749 M.

Pasukan Abu Muslim mengalahkan penguasa terakhir Bani Umayah, Marwan

II, pada 750 M. Selanjutnya, saudara Al-Saffah, yakni Al-Mansur,

13
menggantikannya sebagai khalifah dan mendirikan ibu kota di Bagdad. Al-Mansur

mengonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan paman-pamannya,

Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali. Al-Mansur bahkan menghukum mati orang

yang sangat berjasa terhadap Bani Abbasiyah, Abu Muslim.

Masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berlangsung pada masa pemerintahan

Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun. Sejarah khalifah Bani Abbasiyah pada masa itu

memerintah wilayah yang membentang dari Afrika Utara hingga Asia Tengah.

Namun, setelah itu mereka tidak mampu mencegah perpecahan wilayah. Dinasti

Fatimiyah mengambil alih Afrika Utara dan Mesir pada abad ke-10. Sementara itu,

kekuasaan Bani Abbasiyah makin berkurang karena didominasi orang-orang Persia

dan Turki.

Serangan Hulagu Khan dan eksekusi Khalifah al-Musta’shim pada 1258 M

mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kekhalifan Abbasiyah

diteruskan oleh al-Mustanshir, paman al-Musta’shim, di Mesir di bawah lindungan

orang-orang Mamluk hingga penaklukan oleh Usmaniyah pada 1517 M.

14
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12

Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan

bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan

Ka’bah . Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-

Fiil), bertepatan dengan 570 M. Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau

sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT)

di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat

menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1-5 yang

disampaikan oleh malaikat Jibril. Pada tahun 11 H Rasulullah wafat, di rumah istri

beliau Aisyah, waktu dhuha, Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia

63 tahun di Madinah.

Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan pertemuan

di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar

bergelar khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah

khalifah (penerus atau pengganti) berasal. Masa kekhalifahan dibagi menjadi 3

masa yaitu: Masa Khulafaur Rasyidin, Masa kehkalifahan umayah, dan masa

kekhalifahan abbasiyah. Dan pada ketiga masa inilah islam mengalami kemajuan

dan menyebar luas ke berbagai benua.

15
1.2. Saran

Saran penulis semoga dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat

mengaplikasikan akhlak-akhlak Nabi Muhammad SAW dalaam kehidupan sehari-

hari. Karena betapa pentingnya mencontoh perilaku dan akhlak rasulullah seperti

akhlak siddiq, amanh, fatonah dan tabligh. Sehingga apabila perilaku tersebut dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pastinya kita akan terhindar dari sifat-sifat

tercela yang dapat menimbulkan kerusakan di dunia ini.

16
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/8745881/Makalah_Sejarah_Hidup_Nabi_Muhammad_SAW_

Des9_BAB_I_PENDAHULUAN

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113140030.pdf

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kisah-rasul-nabi-muhammad-saw-dari-lahir-hingga-

wafat-1tM196xUYAc

http://duniapendidikan33.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-riwayat-hidup-

nabi.html

https://siboang.blogspot.com/2015/03/makalah-kehidupan-nabimuhammmad-saw.html

17

Anda mungkin juga menyukai