Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAKWAH PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN


Makalah ini ditujukan memenuhi tugas kelompok sebagai salah satu
persyaratan pada mata kuliah Sejarah Dakwah

DOSEN PENGAMPU : Dewi Maryam, M.Sos.

Kelompok 2 :
Choirul Vicky E. 2341020003
Pelita Nur Hakiki 2341020007

PMI B

PROGRAM STUDY PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “DAKWAH PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang Dakwah
Pada Masa Khulafaur Rasyidin, dsb. Begitu pula atas limpahan kesehatan
dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah
ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan
banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu Dewi Maryam,
M.Sos Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik
dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Bandar Lampung, 4 Maret 2024

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2


A. Biografi Khulafaur Rasyidin .................................................................. 2
B. Pola Dakwah Khulafaur Rasyidin .......................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................... 10


A. Kesimpulan ...................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setelah Rasulullah SAW. meninggal dunia, amanat dakwah


berpindah kepada para sahabat. Islam tidak mati dengan matinya
Rasulullah, karena sebelum meninggal, beliau telah meninggalkan kader-
kader yang tangguh yang siap mengusung ajaran Islam. Nabi SAW tidak
meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai
pemimpin yang akan meneruskan dakwah islamnya setelah beliau wafat,
beliau menyerahkan persoalannya tersebut kepada kaum muslimin sendiri
untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat,
sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di kota Bani Sa'idah
mereka bermusyawarah siapa yang dipilih untuk dijadikan pemimpin,
dengan semangat ukhuwah islamiyah yang sangat kuat. Mereka adalah
Khulafa'urrasyidin.

Khulafa'urrasyidin merupakan para pemimpin umat Islam setelah


Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar,
Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib.

2. Rumusan Masalah

a) Siapa saja para pejuang Khulafaur Rasyidin?

b) Bagaimana riwayat hidup para Khulafaur Rasyidin?

c) Dakwah apa saja yang dibawakan para pejuang Khulafaur Rasyidin?

3. Tujuan Penulisan

a) Agar mengetahui siapa saja para pejuang Khulafaur Rasyidin.

b) Agar mengetahui riwayat hidup para Khulafaur Rasyidin.

c) Agar mengetahui dakwah seperti apa yang dibawakan para pejuang


Khulafaur Rasyidin.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Khulafaur Rasyidin

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq

Nama asli Abu Bakar As-Siddiq adalah Abdullah bin 'Utsman bin 'Aamir
dari suku Taim bin Murrah bin Ka'ab. Beliau adalah orang pertama yang
beriman kepada Rasul saw dari kalangan lelaki dewasa. Beliau adalah
sahabat yang menemani Nabi ketika hijrah ke Madinah.

Beliau jugalah orang yang menggantikan Nabi untuk menjadi imam shalat
serta amir jama'ah haji. Beliau adalah teman diskusi Rasulullah, mertua
Rasulullah. Beliau meriwayatkan hadits sebanyak 142 hadits. Abu Bakar
merupakan orang yang sangat berpengaruh di masyarakat. kedudukannya
sebagai orang yang terdahulu memeluk Islam, keakrabannya dengan
Rasulullah SAW., dan juga status sosialnya yang sangat tinggi dimasa
jahiliyyah merupakan faktor-faktor yang menyebabkan semua orang
mengaguminya. Akan tetapi, ia sudah tua dan lelah, dan juga terlalu cepat
mengambil keputusan. Beliau wafat pada bulan Jumadil akhir tahun 13 H
pada usia 63 tahun. Kekhalifahan Abu Bakar berlangsung selama kurang
lebih dua tahun.

Sebagai sahabat paling dekat dan paling dicintai Rasulullah SAW, Abu
Bakar memiliki budi pekerti yang luhur dan berani serta akhlak yang mulia,
beliau terkenal dengan kebaikan dan keberaniannya.

2. Umar bin Khattab

Nama asli Khalifah "Umar bin Al Khaththab adalah Umar bin Khattab bin
Nufail bin Abdil "Uzza bin Rabah. Umar dilahirkan tiga belas tahun setelah
tahun Gajah. Berbeda dengan Abu Bakar, umar adalah tokoh yang sangat
keras dan fanatis, tetapi tergolong memiliki derajat yan sangat baik. la tidak
pernah dapat ditawar dan tidak memiliki toleransi dalam melaksanakan apa
yang dipandangnya adil. Beliau adalah tempat Rasulullah dan Abu Bakar

2
meminta pendapat. Beliau adalah pengusul agar Al-Qur'an dikumpulkan.
Setelah Abu Bakar meninggal dunia, para sahabat besar bermusyawarah dan
menetapkan beliau untuk menjadi khalifah dengan gelar 'amirul mu'minin".
Kekhalifahan Umar bin Al Khaththab berlangsung selama lebih kurang 10
tahun. Beliau meninggal dunia pada hari Rabu, 26 Dzulhijjah tahun 23 pada
usia 63 tahun.

3. Usman bin Affan

Nama lengkap Utsman bin 'Affan adalah Usman bin Affan bin Ash bin
Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Beliau seorang saudagar atau
pedagang. ia termasuk saudagar yang sukses dan berhasil, beliau terkenal
lembut, sabar, tekun dan pemurah. Dengan ketekunan yang dimilikinya
serta kemurahan hatinya dalam. berdagang, pada usia yang masih muda, ia
sudah berdagang di Negeri Syam dan Hirah. Dengan pengalaman
berdagang, ia memiliki kekayaan yang banyak dan sahabat yang banyak.
Ustman selalu menampakkan kesalehan dan kesucian. Akan tetapi, dalam
bidang pemikiran dan tindakan praktis, dia tidak pemah terlihat sebagai
orang yang pernah melakukan sesuatu yang tergolong istemewa. Beliau
menjabat sebagai khalifah sesudah Umar bin Al Khaththab ra berdasarkan.
kesepakatan ahlu syura. Beliau terus menjabat khalifah hingga terbunuh
sebagai syahid pada bulan Dzulhijah tahun 36. Menurut salah satu pendapat
ulama, kekhalifahan beliau berlangsung selama kurang lebih 13 tahun.

4. Ali Bin Abi Thalib

Ali Bin Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan
anak- anak. Nama lengkapnya adalah Ali Bin Abi Thalib bin Abdi al
mutthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay, nama Ali bin Abi Thalib
Ra. termasuk salah satu yang tersohor dan termasyhur. Kemasyhurannya itu
selain karena ia menjadi khalifah ke-4. juga karena kedekatannya dengan
Rasulullah Saw. Di antara para sahabat terdekat Rasulullah Saw., Ali bin
Abi Thalib Ra. ialah salah satunya Kedekatannya dengan Rasulullah Saw,
tidak sekadar kedekatan keluarga, tetapi juga kedekatan keimanan.

3
Dilihat dari segi nasab atau keluarganya, Ali bin Abi Thalib Ra. termasuk
keluarga besar Rasulullah Saw. Hubungannya dengan Rasulullah Saw. ialah
saudara sepupu sekaligus menantu. la bersaudara sepupu dengan Nabi
Muhammad Saw. karena ia putra dari paman beliau, yaitu Abu Thalib. la
lahir dari rahim seorang perempuan bernama Fatimah binti Assad bin
Hasyim bin Abdu Manaf. Kedua orang tuanya berasal dari Bani Hasyim.
Adapun, nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib
bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Kusay bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin
Luay. All juga dikenal dengan nama Abul Hasan atau Abu Turab. Dan, 281

Ali adalah seorang yang kepribadiannya penuh inspirasi uluhiyah atau


ketuhanan. Ali tidak memerlukan proses pengalaman, tabrakan, atau
penimbangan. dengan dan atas apapun benda dan peristiwa dalam
kehidupannya. Ali adalah pahlawan dalam berfikir, pahlawan dalam
berperang, dan pahlawan dalam cinta terhadap sesama Beliau dibai'at
sebagai khalifah setelah khalifah Utsman terbunuh. Beliau menjadi khalifah
secara syar'i hingga wafat dalam keadaan mati syahid pada bulan Ramadhan
tahun 40 hijriyah dalam usia 63 tahun. Kehalifahan. Ali berlangsung selama
4 tahun 9 bulan, sejak 19 Dzulhijah 12 hari. 1

B. Dakwah Pada Masa Khulafaur Rasyidin

1. Dakwah Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar al-Siddiq orang pertama yang menyambut dakwah Rasulullah


untuk memeluk Islam. setiap kali Rasulullah menyebut nama Abu Bakar,
maka dia akan menyatakan penghormatannya yang tinggi. Rasulullah
seringkali mengungkapkan Abu Bakar secara spontanitas menerima Islam
tanpa ragu-ragu.8 Di dalam menjalankan dakwahnya, ia relatif masih
menempuh cara-cara perang yang kemudian diikuti dengan amar ma‟ruf
nahi mungkar secara hikmah. 2

a. Perbaikan Sosial (masyarakat)

Perbaikan sosial yang dilakukan Abu Bakar ialah usaha untuk


menciptakan stabilitas wilayah slam dengan berasilnya mengamankan
1
Fakhrudin, https://www.scribd.com/document/509780047/dakwah-masa-khulafaur-rasyidin.
2
Arifin, “Karakteristik dakwah Khulafaur Rasyidin, Vol. 13, jurnal al-misbah, 2017, hlm. 167.
4
Tanah Arab dari para penyelewengan (orang-orang murtad, Nabi-nabi
palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat).

b. Perluasan dan Pengembangan Wilayah Islam

Adapun usaha yang ditempuh untuk perluasan dan pengembangan


wilayah Islam Abu Bakar melakukan perluasan wilayah luar jazirah
Arab. Daera yang dituju adalah iraq dan Syria yamg berbatasan langsung
dengan wilayah kekuasan islam. Sedangkan usaha yang ditempuh untuk
pengumpulan ayat-ayat Al-qur’an adalah atas usulan dari sahabat Umar
bin Khattab yang merasa kekawatiran kehilangan Al-qur’an setelah
sahabat yang hafal Al-qur’an banyak gugur dalam peperangan, terutama
waktu memerangai para Nabi palsu.

c. Mengumpulkan Ayat Al-Qur'an

Keresahan umat islam akan hilangnya penghafal Al-Qur’an dan alasan


lain karena ayat-ayat Al Qur’an banyak berserakan yang tulis pada daun
kurma, kulit kayu, dan lain sebagainya. Hal ini di khawatirkan mudah
rusak dan hilang. ketika kekhalifahannya berakhir al-Qur’an sudah
selesai ditulis dalam mushaf.

d. Meningkatkan Kesejahteraan Ummat

Sedangkan kemajuan yang dicapai untuk meningkatkan kesejateraan


ummat, Abu Bakar membantu lembaga “Baitul Mal” semacam kas
Negara atau lembaga keuangan. Pengolahannya diserahkan ada Abu
Ubaidah dan sahabat Nabi SAW yang di gelari “Amin Al- Ummah”
(Kepercayaan Ummat).Selan itu didirikan lembaga peradilan yang
diketuai oleh Umar bin Khattab. Sehingga pernah suatu hari seorang
pembesar yang telah mengambil dari masyarakat, Abu Bakar mengambil
paksa dari pembesar itu kemudian mengembalikan padanya hak-hak si
teraniaya.

Suksesi berikutnya Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang merupakan


5
penghafal Alquran dan berusaha mengumpulkan ayat-ayat Alquran itu
menjadi satu kitab sesuai dengan apa yang didiktekan Rasulullah saw.
kepada dirinya.16 Kumpulan dari ayat-ayat itu diserahkan kepada Abu
Bakar yang kemudian diberi nama mushaf. Sepeninggal Abu Bakar r.a. yang
wafat hari Selasa, 22 Jumadil Akhir 13 H. (23 Agustus 634 M), yang
melanjutkan kegiatan pemerintahan dan dakwahnya adalah Umar bin
Khattab.

2. Dakwah Pada Masa Umar bin Khattab

Pada masa kepemerintahan Umar Bin Khattab sebagai khalifah penyambung


sebelumnya tentu mengembankan tugas yang sangat besar di pundaknya
yang belum sempat di selesaikan oleh khalifah sebelumnya, maka pada
periode ini khalifah terfokus pada baberapa sektor diantaranya:

a. Perluasan Wilayah

Pada zaman Umar Bin Khottob, ekspansi dilakukan secara bertahap.


Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai oleh umat islam
pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh
tentara islam. Dari Syiria ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah
pimpinan Amr Bin ash dan ke Iraq dibawah pimpin Sa’ad Bin Abi
Waqash. Niskandariyah ibu kota Mesir ditaklukkan pada tahun 641 M.
Al-Qodisiyah sebuah kota dekat hijrah di Iraq berhasil dikuasai oleh
tentara islam pada tahun 637 M.

b. Korps Militer

Pada masa pemerintahan Umar negara Islam menjadi negara adikuasa


yang banyak memiliki wilayah kekuasaan ketika itu Persia dan
Bizantium juga ditaklukkan Umar. Kemampuan Umar melakukan
ekspansi besar-besaran tersebut tentu tidak bisa lepas dari sistem militer
yang tangguh sebagai basis pertahanan dan keamanan Negara.

c. Bait Al-Mal

Pendirian bait al-Mal dijadikan Umar sebagai lembaga perekonomian


Islam Ini dimaksudkan untuk menggaji tentara militer. yang tidak lagi

6
mencampuri urusan pertanian, para pejabat dan staf-stafnya, para qadi
dan tentunya kepada yang berhak menerima zakat, adapun sumber
keuangan berasal dari zakat, bea cukai, dan bentuk pajak lainnya. Pajak
diterima dalam bentuk uang kontan dan barang atau hasil bumi. Setelah
terbaginya wilayah kepada beberapa propinsi, bait al malmemiliki
cabang-cabang yang berdiri sendiri, cabang-cabang tersebut
mengeluarkan dana sesuai dengan keperluan tahun itu dan selebihnya
dikirim ke pusat.

3. Dakwah Pada Masa Usman bin Affan

Pada masa-masa awal pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses para


pendahulunya, terutama dalam perlusan wilayah kekusaan Islam. Daerah-
daerah sterategis yang sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak. Karya
monumental Utsman yang dipersembahkan kepada umat Islam ialah
penyusunan kitab suci Al-Qur’an.

Penyusunan Al-Qur’an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang


mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an antara lain Adalah dari Hafsah,
salah seorang Istri Nabi SAW.

Kemudian dewan itu membuatbeberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk


dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar
untuk masa selanjutnya. Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi
Khalifah antara lain :

a. Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu’awiyah sebagai


Gubernurnya.

b. Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur
disana.

c. Menaklukan daerah Arjan dan Persia

d. Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.

e. Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.

f. Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani,

7
yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai oleh seluruh umat islam seluruh
dunia sekarang ini. Khalifah Ustman membuat lima salinan dari Alquran
ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam.

g. Setiap hari jum’at beliau memerdekakan seorang budak (bila ada).

4. Dakwah Pada Masa Ali bin Abi Thalib

Kebijakan dan kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib:

a. Mengganti Para Gubernur

Semua gubenur yang diangkat oleh Khalifah Usman Bin Affan harus
diganti oleh Khalifah Ali, karena banyak masyarakat yang tidak senang.
Karena menurut pengamatanya, para gubenur inilah yang menyebabkan
timbulnya banyak pemberontakan terhadap pemberintahan Usman Bin
Affan. Adapun beberapa gubenur yang diganti adalah:

1) Gubenur Syiria diganti oleh Sahl Bin Hanif

2) Gubenur Basroh diganti oleh Usman Bin Hanif

3) Gubenur Mesir diganti oleh Qa’is Bin Sa’ad

4) Gubenur Kufah diganti oleh Umrah Bin Syihab

5) Gubenur Yaman diganti oleh Ubaidah Bin Abbas

b. Menarik Kembali Tanah Milik Negara

Pada masa pemerintahan Usman Bin Affan banyak para kerabatnya yang
diberikan fasilitas dalam berbagai bidang.Sehingga banyak diantara
mereka yang kemudian merongrong pemerintahan Usman dan harta
kekayaan mereka. Untuk itulah Ali merasa sangat perlu utuk menarik
kembali semua tanah pemberian Usman kepada keluarganya, menjadi
milik Negara.

c. Perbaikan bidang ilmu bahasa

Pada masa pemerintahan Ali wilayah islam sudah sangat luas, tidak
hanya Jazirah Arab tetapi sudah sampai Tunisia bahkan sampai ke Indus
India. Masyarakat muslim yang bukan berasal dari Jazirah Arab banyak
8
ditemukan kesulitan dalam membaca teks Al-Qur’an dan Hadits, sebagai
sumber hukum islam.

Ali berfikir bahwa kesulitan masyarakat muslim untuk membaca Al-


Qur’an dan Hadits menjadi kendala dalam memaham ajaran islam.
Sangat perlu adanya perbaikan bacaan masyarakat muslim non Arab
dalam mempelajari ajaran Islam yang kebanyakan berbahasa Arab.

Secara mayoritas umat islam memilih Ali sebagai pengganti Usman.


Begitu besar keinginan Ali untuk memulihkan keadaan umat islam agar
segera selamat dari krisis yang melanda umat islam. Tetapi kondisi
semakin memprihatikan. Orang –orang islam yang dulu bersatu padu
dalam ikatan Ukhuwah Islamiyah untuk menegakkan Islam telah hilang
berubah menjadi permusuhan, akibat dari hasutan orang-orang munafiq
yang tidak ingin Islam berkembang. Orang-orang dulu dekat dengan Ali
telah menjadi lawan politik. Seorang Jalal-Din Al-Suyuti mengatakan
bahawa Thalhah, Zubair dan A’isyah telah berangkat ke Basrah untuk
mengajukan tuntutan kepada Ali agar menangkap pembunuh Usman Bin
Affan.Akibat dari tuntutan itu Ali menyiapkan pasukan bereperang
dengan pasukan Tholhah, Zubair, dan A’isyah. Perang ini dalam sejarah
dikenal dengan perang Jamal (Unta). Tholhah, Zubair terbunuh dalam
peperangan itu sedangkan A’isyah dapat diselamatkan. 3

3
Ibid, hal. 178
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai khalifah Rasulullah, Abu Bakar menaruh perhatian khusus pada
penyebaran jalan hidup yang benar. Karena usahanya seluruh Arab sekali
lagi dan untuk selamanya masuk kembali ke dalam Islam. Umar sebagai
wakil dari Rasulullah saw. tugas terpentingnya adalah menyebarkan dan
mengajarkan Islam. Tujuan utama dari pertempuran dan perjuangan adalah
membersihkan jalan bagi kaum muslim untuk mengajarkan Islam. Kapan
saja suatu pasukan perang menyerang suatu tempat tertentu harus menyeru
penduduk setempat kepada Islam. Umar r.a sangat tegas dalam hal ini dan
telah memberikan pesan tetap kepada para komandan untuk tidak memulai
perang kecuali mereka pertama-tama telah mengajak orang-orang kepada
Islam.
Usman menghabiskan banyak waktunya dalam pengajaran kepada para
tawanan perang. Banyak di antara mereka menerima Islam karena
usahanya. Ia juga mengajar hukum Islam kepada kaum muslimin.„Ali
menganggap bahwa penyebaran dan pengajaran cara hidup yang benar
yakni Islam, adalah satu di antara tugas-tugas terpenting seorang khalifah.

B. Saran

Dari para Khulafaur Rasyidin kita bisa mengambil banyak pelajaran dan
ketauladanan para Khulafaur Rasyidin yakni Gemar Bermusyawarah untuk
menyelasaikan masalah, Hidup Sederhana dan Mengedepankan
Ketaqwaan, Menjadi Pemimpin Yang Adil, Gemar Bershodaqoh, dsb.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, P. 2017. “Karakteristik Dakwah Khulafaur Rasyidin”. Jurnal Al-


Misbah/ejournal.unisai.ac.id, Vol. 13 No. 1.

Fakhrudin, F. 2020. “dakwah masa Khulafaur Rasyidin”.


https://www.scribd.com/document/509780047/dakwah-masa-
khulafaur-rasyidin.

Hamdani, M. 2020. “Pola Dakwah Pada Masa Khulafaur Rasyidin”.


Jurnal An-Nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta, Vol. 6
No. 1.

11

Anda mungkin juga menyukai