Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
DosenPengampu : Moh. Mabruri Faoz, MA
Kelompok 3 Muamalah C
Disusun oleh :
Anggi Wulandari
Lilis Susilawati
Muhamad Rais Firdaus
Nuning Setyowati
1415202112
1415202054
1415202064
1415202069
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah Sejarah Kebudayaan Islam dengan judul
Sejarah Peradaban Islam pada Masa Kulafaur Rasyidin.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bpk.
Moh. Mabruri Faoz, MA selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, serta pada tim
anggota kelompok 3 yang selalu kompak dan konsisten dalam menyelesaikan tugas ini.
Makalah Sejarah Peradaban Islam pada Masa Kulafaur Rasyidin disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah sejarah kebudayaan islam yang dibimbing
oleh Bpk. Moh. Mabruri Faoz, MA.
Dalam makalah dengan tema Sejarah Peradaban Islam pada masa Kulafaur Rasyidin
ini, kami akan membahas tentang Sejarah Peradaban Islam pada masa Abu Bakar, Umar
Ibnul Khattab, Usman Ibnu Affan, Ali Ibnu Abi Thalib, dan Kemajuan Peradaban pada masa
Kulafaur Rasyidin.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang
akan datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberi suatu kemanfaatan bagi kami
penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusanmasalah
1.Bagaimana sejarah peradaban islam pada masa Abu Bakar ?
2.Bagamana sejarah peradaban islam pada masa Umar ibnul Khattab ?
3. Bagaimana sejarah peradaban islam pada masa Usman Ibnu Affan?
4. Bagaimanasejarah peradaban islam pada masa Ali Ibnu Abi Thalib?
5. Bagaimana kemajuan peradaban pada masa Khulafaur Rasyidin ?
1.3Tujuan penulisan
1.
2.
Menngetahuidan memahami Sejarah Peradaban Islam pada masa Umar Ibnul Khattab
3.
Mengetahui dan memahami Sejarah Peradaban Islam pada masa Usman Ibnu Affan
4.
Mengetahuidan memahami Sejarah Peradaban Islam pada masa Ali Ibnu Abi Thalib
5.
BAB II
MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk
meneruskan kepemimpinannya (kekhalifahan). Sepeninggalan beliau banyak sekelompok
kaum yang berpendapat bahwa orang yang berhak atas kekhalifahannya yaitu Abu Bakar, Ali
bin Abi Thalib, kaum Qurais dan kaum Anshar.
Memang Rosulullah wafat mengejutkan kaum muslimin tetapi sesungguhnya dalam
sakitnya yang terakhir ketika beliau mengalami kesehatan sekurang-kurangnya selama tiga
bulan, Nabi Muhammad SAW telah merasakan bahwa ajalnya akan segera tiba. Ada tiga
golongan yang bersaing keras dalam perebutan kepemimpinan ini; Anshar, Muhajirin dan
Keluarga Hasyim.
Dalam pertemuan di balai pertemuan Bani Saidah di Madinah, kaum Anshar
mencalonkan Saad bin Ubadah, pemuka Khazraj, sebagai pemimpin umat. Sedangkan
Muhajirin mendesak Abu Bakar sebagai calon mereka karena dipandang paling banyak untuk
menggantikan nabi.
Masing-masing golongan merasa paling berhak menjadi penerus Nabi. Namun berkat
tindakan tegas dari tiga orang, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin
Jarrah yang dengan melakukan semacam kudeta (coup detat) terhadap kelompok, memaksa
Abu Bakar sendiri sebagai deputi nabi.
Abu Bakar bergelar Khalifah Rasulillah atau khalifah. Meskipun dalam hal ini perlu
dijelaskan bahwa kedudukan nabi sesungguhnya tidak akan pernah tergantikan, karena tidak
ada seorangpun yang menerima ajaran tuhan sesudah Muhammad SAW. Sebagai penyampai
wahyu yang diturunkan dan sebagai utusan tuhan yang tidak dapat diambil alih seseorang.
Menggantikan Rasul (khalifah) hanyalah perjuangan nabi.
Sepeninggalan Rasul, empat orang pengganti beliau adalah para pemimpin yang adil
dan benar. Mereka menyelamatkan dan mengembangkan dasar-dasar tradisi dari sang guru
agung bagi kemajuan islam dan umatnya. Oleh karena itu, gelar Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang
mendapat bimbingan di jalan lurus diberikan kepada mereka.
mengaku dirinya nabi bahkan ada golongan yang enggan membayar zakat. Salah satu
yang mengaku dirinya nabi ialah Musailimatul Al Kazzab dari Bani Hanifah di Al
Yamamah, kemudian Abu bakar bermusyawarah dengan para sahabat dan kaum
muslimin untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan ini.
Dengan tegas dinyatakannya seraya bersumpah bahwa beliau akan memerangi
semua golongan yang telah menyeleweng dari kebenaran, baik yang murtad maupun
yang mengaku menjadi nabi ataupun yang tidak mau membayar zakat, sehingga
semua kembali pada kebenaran atau beliau gugur sebagai syahid dalam
memperjungkan kemuliaan agama Allah.
Abu Bakar membentuk sebelas pasukan, yang masig-masing dipimpin oleh
seorang pahlawan diantara pahlawan-pahlawan arab yang terkenal, seperti Khalid
Ibnul Walid, Amr Ibnul Ash, Ikrimah Ibnul Abi Jahl, Syurahbil Ibnu Hasanah dll.
Sebelum Abu Bakar mengirim masing-masing pasukan ke tempat yang dituju,
sebelumnya Abu Bakar mengirim surat kepada orang-orang yang telah menyeleweng.
Dalam isi surat itu dijelaskan bahwa Abu Bakar mengajak oang-orang yang
telah menyeleweng untuk kembali kepada ajaran islam. Diperingatkan pula apa akibat
yang akan terjadi jika mereka masih tetap dalam kesesatan itu. Dalam peperangan itu
membawa hasil yang gilang gemilang yaitu terbunuhnya Musailimatul Al Kazzab
yang dibunuh oleh Wahsyi.
Dengan bergolaknya Tanah Arab harapan bangsa Persia dan Romawi untuk
menghancurkan dan menumpas agama islam hidup kembali. Bangsa Persia dan
Romwi mendukung pergolakan ini, serta melindungi orang-orang yang mengadakan
pemberontakan itu. Oleh karena itu, kaum muslimin setelah dapat mengamankan
Tanah Arab kembali bersiap pula untuk berangkat ke utara, guna menghadapi dua
musuh besar yang selalu menunggu waktu yang baik untuk menghancurkan Islam dan
Muslimin.
Abu Bakar memegang kendali pemerintahan selama dua tahun lebih sedikit.
Kemudian beliau merasa sakit, lalu berpulang ke rahmatullah. Masa dua tahun sedikit
itu adalah masa yang amat singkat tetapi masa yang singkat itu dapat dipandang
sebagai masa yang menentukan bagi sejarah islam. Baru di zaman Umar Ibnu Khattab
pertempuran itu membuahkan hasil.
B. Umar Ibnul Khattab (13-23H/634-644M)
Umar bin Kahattab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail
keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang
mulia. Umar dilahirkan di Mekkah empat tahun sebelum Nabi Muhammad SAW. Ia
adalah seorang yang berdubi luhur, fasih dan pemberani. ia ikut memlihara ternak
ayahnya, dan berdagang hingga ke Syiria.Beliau juga dipercaya oleh suku bangsanya,
Quraisy untuk berunding berunding dan mewakilinya jika ada persoalan dengan suku
suku lain. Umar masuk islam pada tahun kelima setelah kenabiaan, dan menjadi salah
satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW serta dijadikan sebagai tempat rujukan
oleh nabi mengenai hal-hal penting ia dpat memecahkan masalah yang rumit tentang
siapa yang berhak mengganti Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya
Rasulullah SAW. Dengan memilih dan membaiatkan Abu Bakar sebagai khalifah
Rasulullah sehingga ia mendapat penghormatan yang tinggi dan dimintai nasihatnya
serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu.
Ketika Umar telah menjadi khalifah, ia berkata kepada umatnya: Orangorang Arab seperti halnya seekor unta yang keras kepala dan ini akan bertakian
dnegan pengendara diman jalan yang akan dilalui, dengan nama Allah, begitulah aku
akan menunjukan kepada kamu kejalan yang engkau lalui2
Pada awalnya terdapat berbagai keberatan mengenai rencana pengangkatan
Umar, sahabat Thalhah misalnya, segera menemui Abu Bakar untuk menyampaikan
rasa kekecewaannya.3 Umar bin Khattab menyebut dirinya Khalifah Khalifati
Rasulillah (pengganti dari pengganti Rasulullah) ia juga mendapat gelar Amir AlMukminin (komandan orang-orang beriman) sehubungan dengan penaklukanpenaklukan yang berlangsung pada masa pemerintahannya4. Pada tahun 635 M,
damakus yang merupakan ibu kota Syiria ditundukkan, setahun kemudian seluruh
wilayah Syiria jatuh ketangan muslimin, setelah pertempuran hebat di lemah Yarmuk
disebelah timur anak sungai Yordania, pasukan Romawi yang terkenal itu tunduk
kepada pasuka-pasukan Islam.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari rentetan penaklukan pada masa
sebelumnya khlifah Abu Bakar telah mengirimkan pasukan besar dibawah Abu
Ubaidah bin Al-Jarrah ke Front Syirya. Ketika pasuka itu terdesak, Abu Bakar
memerintahkan Khalid bin Walid yang sedang dikirim untuk memimpin pasukan front
Irak untuk membantu pasukan di Syira.
2Hassan ibrahim hassan, tarikh al-Islam As-Siyasi wa Ad-Dini wa As-saqafi wa AlIjtimai, kairo: makhtabah An-Nahdhah Al-Misriyah, Cet ke-9, 1979, hlm. 210.
3At-Tabari, Tarikh at-Thabari, jilid III, mesir : Darul Maarif, 1962, hlm. 429
4Munin majeed, tarikh al-hadarah al-islamiyah, mesir: angelo, 1962, hlm. 28.
Khalifah Umar memeritah selama sepuluh tahun lebih enam bulan empat hari.
Kematiannya sangat tragis seorang budak bangsa Persia bernama Fairuz atau Abu
Luluah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam ke arah khalifah
ketika mendirikan shalat subuh yang telah ditunggu oleh jamahnya di masjid Nabawi
di pagi buta itu, khalifah Umar wafat tiga hari setelah peristiwa penikaman atas
dirinya, yakni 1 Muharam 23H/644M
C. Utsman bin Affan (23-36H/644-656M)
Utsman bin Affan anma lengkapnya ialah Utstman bin Affan bin Abil Ash bin
Umayah. Dari suku Quraisy, di lahirkan diwaktu Rasulullah berusia lima tahun dan
masuk islam atas seruan Abu Bakar Ash-Sidiq.
Sebelum agama islam datang dan sesudahnya juga beliau terhitung saudagar
besar dan kaya, dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan
agama islam.
Dahulu telah kita tuturkan bahwa Utsman pernah menjadi utusan Rasul kepada
Quraisy pada peristiwa Hudaibiah. Hal ini dapat menggambarkan kedudukan Utsman.
Tugasnya sebagai utusan Rasulullah kepada Quraisy telah dijalankannya dengan hasil
yang baik.
Utsman diangkat menjadi khaifah diwaktu Umar kena tikam beliau tidak
bermaksud mengangkat penggantinya. Tetapi kaum muslimin khawatir jika terjadi
perpecahan sesudah umar meninggal dunia, karena itu mereka mengusulkan agar
Umar menunjuk siapa yang akan menjadi pengganti beliau. Diriwayatkan bahwa
Umar telah berkata:
Andaikata saya menunjuk siapa yang akan menjadi khalifah sesudah saya, maka
telah pernah orang yang lebih baik daripada saya (Abu Bakar) menunjuk orang yang
akan menjadi khalifah sesudhnya. Dan kalau saya tidak menunjuk, maka telah
pernah pula orang yang kebih baik daripada saya(Rasulullah SAW) berbuat
demikian.
Karena itu beliau mengambil jalan tengah, antara menunjuk dan tidak. Beliau
mencalonkan enam orang sahabat Rasulullah yang telah di beri kabar gembira oleh
Rasulullah akan masuk surga, dan mereka adalah orang-orang yang paling baik,jika di
tinaju sifat kedudukan mereka maisng-masing pastilah orang yang akan menjadi
khalifah itu harus dipilih dari antara mereka. Pada waktu itu Umar menentukan jangka
waktu untuk memilih, pemilihan itu harus selesai dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
gubernur di Mesir. Mereka merasa puas atas kebijaksanaan utsman tersebut dan
pulang ke negeri masing-masing. Akan tetapi, di tengah jalan para pemberontak
menemukan surat yang dibawa oleh utusan khusus yang menerangkan bahwa para
wakilitu harus dibunuh setelah sampai Mesir. Menurut mereka surat itu ditulis oleh
Marwan bin Hakam yaitu sekretaris utsman, sehingga mereka meminta Marwan
diserahkan kepada para bemberontak. Tuntutan itu tidak dipenuhi oleh utsman,
sedangkan Ali bin Abi Thalib ingin menyelesaikan persoalan tersebut dengan damai,
tetapi mereka tidak dapat menerimanya. Mereka mengepung rumah utsman, dan
membunuhnya ketika utsman sedang membaca Al-Quran, pada tahun 35H/17 Juni
656M. Akan tetapi, menurut Lewis pusat oposisi sebenarnya adalah di Madinah
sendiri. Disini Thalahah, Zubair, dan Amr membuat perlawanan rahasia melawan
khalifah, dengan memanfaatkan para pemberontak yang datang ke Madinah untuk
melampiaskan rasa dendamnya yang meluap-luap itu.
juga berusaha sedapat mungkin untuk merebut masa islam dari pengikut Ali,
Muawiyah, dan Arm, sebab di yakini bahwa ketiga pemimpin ini merupakan sumber
pergolakan-pergolakan yang terjadi kemudian tepat pada 17 Ramadhan 40H (66M)
khalifah Ali terbunuh pembunuhnya adalah Ibnu Muljal, seorang anggota Khawarij
yang fanatik. Pada tanggal 20 Ramadhan 40H (660M) masa pemerintahan Khalifah
Ali berakhir.
E. Kemajuan Peradaban pada Masa Khulafaur Rasyidin
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspansi itu demikian cepat antara lain:
1. Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan mementigkan soal pembentukkan masyarakat.
2. Dalam dada para sahabat Nabi Muhammad SAW tertanam keyakinan yang sangat
kuat tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) keseluruh
dunia.
3. Bizantium dan Persia dua kekuatan yang menguasi Timur Tengah pada waktu itu
mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik sering terjadi peperangan
karena persoalan dalam negeri.
4. Pertentangan aliran agama diwilayah bijamtium mengakibatkan hilangnya
kemerdekaan beragama bagi rakyat.
5. Islam datang kedaerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan
toleran, dan tidak memaksa rakyatnya masuk islam.
6. Bangsa Sami di Syiria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang
bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada bangsa Eropa, Bizantium yang
memerintah mereka.
7. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah yang kaya. Kekayaan itu membantu penguasa
islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.7
Pada masa Khulafaur Rasyidin, banyak kemajuan peradaban yang telah dicapai
diantaranya:
1. Menjaga keutuhan Al-Quran Al-Karim dan mengumpulkannya dalam bentuk
mushaf pada masa Abu Bakar.
2. Memberlakukan mushaf standar pada masa Utsman bin Affan.
3. Keseriusan mereka untuk mencari serat mengajarkan ilmu dan memerangi
kebodohan berislam para penduduk negeri.
7Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2000, hlm. 41-42.
4. Sebgain orang tidak senang kepada islam, terutama dari pihak orientalis abad
ke-19 banyak yang mempelajarai fenomena futuhat al islamiyah8 dan
menafsirkannya dengan motif badawi.
5. Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara dakwah dan negara,
antara dai maupun panglima.
Lembaga Negara dan organisasi yang ada pada masa Khulafaur Rasyidin
antara lain :
1.
2.
3.
4.
Lemabga Politik
Lembaga Tata Usaha Negara
Lembaga Keuangan Negara
Lembaga Kehakiman Negara
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada masa pemerintahan khulafaur rasyidin, khalifah dipilih berdasarkan
musyawarah. Setelah Nabi Muhammad wafat Abu Bakar diangkat menjadi
khalifah atas usulan Umar. Masalah besar yang dihadapi Abu Bakar adalah
munculnya Nabi palsu, kelompok ingkar zakat dan kaum murtad,
Musailimah bin Kazzab beserta pengikutnya menolak.
8Futuhat al-islamiyah, adalah penaklukan-penaklukan negara atau wilayah nonIslam oleh pasukan kaum muslimin.
Daftar Pustaka