Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI MASA

KHULAFAUR RASYIDIN

MAKALAH
Dibuat Untuk Menyelesaikan Tugas dan Dipresentasikan Pada Mata
Kuliah Sejarah Islam

OLEH :
MUH. DZULKIFLI
702332020004

ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARA ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan nikmat yang besar,

kemudahan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Salawat

serta salam kita curahkan kepada Nabi Muahammad, nabi yang membawa umatnya

menuju zaman kepandaian dan terang benderang, nabi yang menjadi rahmat bagi

seluruh alam dan menjadi panutan bagi semua manusia hingga saat ini.

Kemudia kami ucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah

memberi dukungan dan bantuan dalam pemyusunan makalah kami, terima kasih

pula untuk kedua orang tua kami yang terus memberikan dukungan dalam

menempu pendidikan ini. Sehingga makalah ini mampu disusun sesuai dengan

keinginan kami.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu tambahan

bagi kita semua. Kami menyadiri, meskipun makalah ini sudah sesuai dengan

keinginan penulis akan tetapi, penulis sebagai manusia biasa tentunya tidak luput

dari kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna dari itu kami sangat

mengharapkan saran serta kritik yang bersifat mendukung agar kedepanya

penyusunan makalah menjadi lebih baik lagi. Untuk itu kami sampaikan

permohonan maaf dan terima kasih,

Watampone, Maret 2021

Penulis

i
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................3

B. Rumusan Masalah ..................................................................................4

C. Tujuan ....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertia Khulafaur Rasyidin .................................................................5

B. Abu Bakar As – Shiddiq (11 – 13 H/632 – 634 M) .................................6

C. Umar Bin Khathab (13 – 23 H/634 – 644 M) ..........................................9

D. Utsman Bin Affan (23 – 36 H/644 – 656 M)...........................................12

E. Ali Bin Abi Thalib (36 – 41 H/656 – 661 M) ..........................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................16

B. Saran ......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

ii
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah adalah peristiwa yang benar – benar terjadi dimasa lalu atau

peristiwa penting yang terjadi dimasa lampau, kemudian sejarah Islam adalah

seluruh peristiwa/kejadian yang sungguh – sungguh terjadi yang berhubungan

dengan agama Islam.

Pengalaman masa lalu atau sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat

penting untuk membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita tahu bagaimana

perkembangan Islam dimasa lampau. Namun, sebagian dari umat Islam tidak tahu

dan malas untuk melihat sejarah. Sehingga cenderung berjalan tanpa tujuan dan

mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disinilah perenanan

sejarah untuk menjadi cermin bagi kita agar tidak melakukan kesalahan yang

pernah ada kemudian mencontoh, merancang masa depan yang lebih cemerlang.

Perkembangan Islam pada zaman para sahabat, terkhusus pada masa

kekhalifahan yang sdisebut dengan masa khulafaursyidin, Islam berkembang

dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang dihuni hampir dipegang dan dibawah

kendali Islam. Hai ini terjadi tentunya dengan perjuangan yang luar biasa untuk

mengembangkan dan menyebarkan agama Islam. Sejarawan mencatat bahwa Islam

pada masa Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin merupakan periode dimana

Islam memiliki pengaruh yang sangat besar. Sekaitan dengan seakan terlupakannya

perjuangan para Khalifah, maka kita akan mengkaji dan melihat kembali bagaimana

Islam dimasa keemasannya, khususnya dimasa Khulafaur Rasyidin.


B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul dan pemaparan sebelumnya, makalah ini membahas

mengenai perkembangan Islam dimasa Khulafaur Rasyidin, adapun rumusan

masalah yang menjadi fokus pada pembahan, sebagai berikut

1. Apa pengertian dari Khulafaur Rasyidin?

2. Perkembangan apa yang terjadi pada masa Khalifah Abu Bakar As –

Siddiq?

3. Perkembangan apa yang terjadi pada masa Khalifah Umar Bin Khattab?

4. Perkembangan apa yang terjadi pada masa Khalifah Utsman Bin Affan?

5. Perkembangan apa yang terjadi pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa itu Khulafaur Rasyidin

2. Untuk mengetahui perkembangan – perkembangan yang terjadi atau yang

ada pada masa kepemimpinan keempat Khalifah

4
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin

Secara umum manusia adalah Khalifah yang diciptakan Allah untuk

merawat dan mengembangkan bumi serta seluruh isinya, kata Khalifah berasal dari

kata Kla – La – Fa, yang berarti pemimpin, pengganti, penguasa. Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi Wa Sallam diutus oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk

menyebarkan agama Islam, sebagai rahmat bagi seluruh alam dan sebagai Khalifah

bagi umat Islam pada saat yang bersamaan, setelah Rasulullah wafat tugas beliau

sebagai Khalifah digantikan oleh sahabat yang dipilih umat dengan dua cara yaitu

musyawarah dan penunjukan langsung oleh Khalifah sebelumnya.1

Pengganti Rasulullah ini adalah empat sahabat terdekat selama 30 tahun,

empat sahabat itu adalah Abu Bakar As – Shiddiq (11 – 13 H/632 – 634 M), Umar

Bin Khathab (13 – 23 H/634 – 644 M), Utsman Bin Affan (23 – 36 H/644 – 656

M) dan Ali Bin Abi Thalib (36 – 41 H/656 – 661 M).2

Khulafaur Rasyidin adalah empat orang sahabat terdekat Nabi yang adil,

bijaksana, cerdik, selalu melaksanakan tugas dengan baik dan mendapatkan

petunjuk dari Allah. Khulafaur Rasyidin menggantikan Rasulullah sebagai

pemimpin umat Islam dan menyebarluaskan agama Islam ke daerah lain.3

1
Ely Zainudin, Peradaban Islam Pada Masa Khulafau Rasyidin, Jurnal Intelegensia, Vol.
03, No. 01, Januari – Juni 2015, h. 51 – 52.
2
Andre Pradana S, “Perkembangan Peradaban Agama Islam Pada Masa Khalifah Utsman
Bin Affan (23 – 36 H/644 – 656 M)”, (Proposal Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
2017), h. 4.
3
Ely Zainudin, Peradaban Islam Pada Masa Khulafau Rasyidin, h. 52.
B. Khalifah Abu Bakar As – Siddiq (11 – 13 H/632 – 634 M)

Abu Bakar As – Shiddiq memiliki nama lengkap Abdullah Bin Abu Qahafah

Bin Utsman Bin 'Amir Bin Amr bin Ka’ab Bin Sa'ad Bin Tayim bin Marrah Bin

Ka'ab Bin Lu'ai Bin Ghalib Al - Qurasyi At – Tamimi.4 Pada masa Jahiliyah Abu

Bakar dikenal dengan nama Abdul Ka’bah, kemudian setelah masuk atau memeluk

agama Islam namayan digantian oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa

Sallam menjadi Abdullah. Abu Bakar adalah sebuah gelar yang diberikan Nabi

Shallallahu Alaihi Wa Sallam kepadanya karena dia adalah salah orang tua (berusia

tua/seusua Nabi) yang paling cepat masuk Islam, As – Shiddiq juga merupakan

gelar karena membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi. 5

Sebelum Abu Bakar terpilih menjadi Khalifah, mulanya terjadi pendapat

dan perdebatan antara kaum Ansar dan kaum Muhajirin yang sama menganggap

kalangan mereka berhak untuk menjadi Khalifah, kemudian dengan semangat

musyawarah mereka menyimpulkan bahwa kaum Muhajirin lebih berhak

mengendalikan kekuasaaan, kemudian Umar Bin Khattab maju dan membaiat Abu

Bakar kemudian dibaiat oleh semua orang yang hadir di sana.6 Setelah menjadi

pemimpin selama dua tahun tentunya ada kemujuan atau prestasi yang diberikan

oleh Abu Bakar As – Shiddiq, yaitu;

1. Memerangi kelompok pembangkang

Abu bakar kemudian memimipin umat Islam setelah diangkat menjadi

Khalifah secara demokrasi akan tetapi keadaan umat tetap tidak stabil. Setelah Nabi

wafat , terjadi perpecahan umat sebagian umat Islam mulai menentang kebijakan

4
Febryan Hidayat, “Perkembangan Islam pada Masa Khulafaur Rasyiddin”, (Makalah
Yang Dibuat Guna Memenuhi Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Prodi Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2013), h. 1 – 2.
5
Syamruddin Nasution, Sejarah Perkembangan Islam, (Cet. I; Pekanbaru: Asa Riau,
2007), h. 8.
6
Ely Zainudin, Peradaban Islam Pada Masa Khulafau Rasyidin, h. 53

6
Nabi Muhammad. Mereka menciptakan ketidakstabilan umat Islam, kemudian

Khalifah Abu Bakar menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para pembangkang

yang ada.

Ada sekelompok orang madinah orang yang menyatakan hanya memiliki

perjanjian dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan menyatakan

keluar dari Islam dan kembali memeluka agama serta tradisi lama yaitu menyembah

berhala. Beberapa pemberontak antara lain

a. Al – Aswad Al Ansi, dia memimipin pasukan dari suku Badui di Yaman,

mereka berhasil merebut Najran dan San’a tetapi Al Aswad Al Ansi

terbunuh oleh saudara gubernur Yaman, kemudia Yaman kembali dikuasai

oleh pasukan Islam bersama Zubair Bin Awwam.

b. Musailamah Al Kazab, dia mengaku sebagai nabi, mendapat dukungan

dari Bani Hanafiah di Yamamah, kemudian ia mengawini Sajah yang

mengaku nabi di kalangan Kristen. Mereka berhasil membentuk pasukan

dengan kekuatan 40.000 orang. Khalifah Abu Bakar mengirim Ikrimah

Bin Abu Jahal dan Syurahbil Bin Hasanah disusul dengan pasukan bantuan

yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Perang ini dinamakan perang

Yamamah dan merupakan yang paling besar diantara perang melawan

kaum murtad, pada perang itu 10. 000 kaum murtat mati serta ribuan

mujahidin gugur termasuk penghafal Al – Qur’an.

c. Thulaihah Bin Khuwalid Al Asadi, juga mengaku sebagi nabi,

pengikutnya berasal dari Bani Asad, Gatafan dan Bani Amir. Pertempuran

melawan mereka terjadi di dekat sumur Buzakhah dengan kaum muslim

dipimpin oleh Khalid Bin Walid. Pertempuran ini juga dimenangkan oleh

pasukan muslim.

7
Sebab – sebab mereka murtad, antara lain;

a. Iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah

b. Fanatisme ras kesukuan dan sifat penalistik, yaitu tunduk secara membabi

buta kepada pemimpinnya

c. Takut kedudukan mereka hilang karena Islam membawa perubahan di

bidang politik, sosial, budaya dan agama

d. Banyak suku arab yang masuk Islam karena pertimbangan politik

e. Mereka baru memeluk agama Islam dan belum menghayati ajaran Islam.7

2. Kodifikasi Al – Qur’an

Islam kehilangan lebih dari 70 orang termasuk penghapal Al – Qur’an dalam

peperangan melawan pembangkang, Umar Bin Khattab yang kawatir kehilangan

Al – Qur’an mengusulkan kepada Khalifah untuk membukukan Al – Qur’an. Abu

Bakar sempat menolak karena tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah, tapi

setelah dijelaskan oleh Umar akhirnya Abu Bakar menerima dan menunjuk Zaid

Bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.

Pengumpulan Al – Qur’an selesai kemudian mushaf disimpan oleh Khalifah

Abu Bakar As Shiddiq, setelah beliau wafat mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah

Binti Umar, putri Umar Bin Khattab dan salah satu istri Rasulullah8

3. Perluasan wilayah Islam

Sebelum Rasulullah wafat, beliau telah mempersiapkan pasukan yang akan

dikirim ke utara Jazirah Arab yaitu mulai dari Suriah sampai Palestina yang menajdi

wilayah jajahan Romawi, tetapi sebelum pasukan itu diberangkatkan Nabi terlebih

dahulu wafat, maka pasukan itu diberangkatkan oleh Abu Bakar yang sebagai

Khalifah.

7
Ahkmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam (t.c; t.tp.: t.p), h. 63 – 65.
8
Ahkmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam, h. 65 – 66

8
Abu Bakar mengirim empat pasukan yang terdiri dari 24. 000 orang. Abu

Ubaidah Bin Jarrah memimpin pasukan Hims sekaligus memegang komandan

umum. Surahbil Bin Hasanah menuju Wadi Yordania, Yazid Bin Abi Sofyan

menuju Damaskus dan Amr Bin Ash menuju Palestina, serta mengirim pasukan

yang dipimpin oleh Mutsanna Bin Hasanah kemudian disusul oleh Khalid Bin

Walid sebagai panglima baru, ke timur dengan jumlah pasukan 10. 000 orang. 9

Menghadapi pasukan Bizantium yang berjumlah 240.000 orang, pasukan

Islam berjumlah 18.000 otang yang tediri dari empat pasukan, yaitu pasukan Yazid

Bin Abu Sufyat, pasuakn Amr Bin As, pasukan Pasukan Syurahbil Bin Hasanah

dan Abu Ubaidah Bin Jarrah, mengalami kesulitan. Kahlifah Abu Bakar

memerintahkan Khalid Bin Walid berangkat menuju Syam bersama 800

pasukannya, mereka berjalan selama 18 hari melewati gurun.

Pertempuran akhirnya pecah di pinggir sungai Yarmuk di bawah pimpinan

Khalid Bin Walid, sehingga dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang berlangsung

ada kabar bahwa Kalifah Abu Bakar wafat, beliau digantikan oleh Umar Bin

Khattab, Khalid Bin Walid kemudian digantikan oleh Ubaidah Bin Jarrah.

Peperangan tersebut dimenangkan oleh pasukan Islam yang menjadi kunci

keruntuhan kekuasaan Bizantium di Tanah Arab.10

C. Umar Bin Khathab (13 – 23 H/634 – 644 M)

Umar Bin Khattab menjadi Khalifah dengan cara ditunjuk langsung oleh

Abu Bakar As Shiddiq sebelum beliau wafat pada hari senin 21 Jumadil Akhir 13

H/22 Agustus 634 M pada usia 63 tahun. Penunjukan tersebut dilakukan oleh

Khalifah karena khawatir akan terjadi kekacauan sama seperti sebelum dirinya dia

angkat menjadi Khalifah menggantikan Rasulullah. Islam berkembang dengan

pesat pada zaman Khalifah Umar, berikut prestasi Umar Bin Khattab,

9
Syamruddin Nasution, Sejarah Perkembangan Islam, h. 75 – 76.
10
Ahkmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam, h. 66 – 67

9
1. Perluasan wilayah

Wilayah Islam tumbuh dengan sangat pesat pada masa Umar, Islam

mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia serta mengambil alih Mesir,

Palestina, Syira, Afrika Utara, dan Armenia dari Romawi (Bizantium). Banyak

pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini , pertempuran Yarmuk di

Damskus tahun 636 yang dimenangkan pasukan muslim, kemudian kemenangan

terhadap pasukan persia pada perang Qadisiyyah (636) di dekat sunag Eufrat

pasukan Islam yang dipimpin oleh Sa’ad Bin Abu Waqqas mengalahkan pasukan

Sassanid dan berhasil membunuh jendral persia Rustam Farrukhzad, serta pada

tahun 637 setelah lama dikepung akhirnya pasukan muslimin mengambil alih

Yerusalem. Khalifah Umar Bin Khattab menrima kunci masuk kota oleh pendeta

Sophronius dan diundang untuk shalat di dalam gereja (Church Of The Holy

Sepulchre), namun umar memilih shalat ditempat lain agar tidak membahayakan

gereja tersebut, 55 tahun kemudian Masjid Umar didirikan ditempat beliau shalat

itu.

2. Membentuk administrasi negara

Wilayah Islam yang sangat luas maka Umar mengadakan penyususnan

pemerintah Islam dan peraturan pemerinta yang tidak bertentangan dengan ajaran

Islam, pemerintahannya diatur menjadi 8 wilayah propinsi: Makkah, Madinah,

Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir, lalu umar mencanangkan tata

negara yaitu

a. Khalifah, yang mempunyai wewenang kekuasaan dan berkedudukan di ibu

kota madinah

b. Wali (Gubernur) berkedudukan di wilayah bagian atau ibu kota provinsi

dan mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah provinsi.

10
c. Tugas pokok pejabat mulaindari Khalifah dan Wali bertanggung jawab

atas mundurnya Agama Islam dan Negara serta sebagai imam shakat lima

waktu di masjid.

d. Membentuk dewan – dewan negara, guna mengatur jalannya administrasi

negara dan juga mengatur pengluaran serta pemasukan negara (Baiatul

Mal) dan diatur oleh dewan tersebut

e. Dewan tentara bertugas mengatur ketertiban tentara termasuk gaji dan

atribut dan membentuk pasukan penjaga perbatasan negara

f. Dewan pembentuk undang – undang

g. Dewan kehakiman, bertugas menegakkan keadilan agar tidak ada yang

berbuat sewenang – wenang. Salah satu hakimnya adalah Ali Bin Abi

Thalib.

h. Menempa / mencetak mata uang sebagai alat tukar menukar resmi dari

negar

i. Menciptakan kalender Islam atau tahun Hijriah.11

Umar Bin Khattab adalah Khalifah yang sangat adil dan bijaksana, berita

rakyat mesir yang merasa teraniaya oleh gubernur Amr Bin Ash kemudian ia

dipanggil ke madinah menghadap Khalifah, Amr Bin Ash dinyatakan bersalah lalu

Umar menyuruh penduduk yang teraniaya itu membalas perlakuan yang

diterimanya12. Khalifah Umar Bin Khattab wafat dengan cara ditikam oleh seorang

yang bernama Abdul Mughirah yang dipanggil Abu Lu’luah seorang majusi, pada

usia 63 tahun. Setalah wafatnya Umar, Ustman Bin Affan terpilih menjadi Khalifah

yang ketiga sebagai hasil musyawarah dewan – yang dibentuk oleh Khalifah Umar.

11
Ahkmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam, h. 78 – 84.
12
Syamruddin Nasution, Sejarah Perkembangan Islam, h. 87 – 88.

11
D. Utsman Bin Affan (23 – 36 H/644 – 656 M)

Utsman Bin Affan merupakan Khalifah ketiga, menggantikan Khalifah

sebelumnya yaitu Khalifah Umar Bin Khattab. Nama lengkap beliau adalah Utsman

Bin Affan Bin Abil Ash Bin Umayyah dari suku Quraisy.13 Beliau lahir setelah 6

tahun dari tahun gajah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar pada usia 36

tahun. Hari-hari berlalu dan beliau semakin kukuh dalam keIslamannya, itu terbukti

saat umat Islam sedang kekurangan air karena bencana kekeringan melanda

madinah, sedang kaum muslimin harus terpaksa membeli air dari sumur orang

yahudi dengan harga mahal, singkat cerita sumur itu di beli oleh Utsman dan di

wakafkan untuk seluruh kaum muslimin.

Setelah Khalifah Umar wafat, diadakannya musyawarah, tentang siapa yang

akan di pilih menjadi Khalifah baru, akhirnya ditunjuklah 6 orang sahabat, yaitu:

Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thlib, Abdurrahman Bin Auf, Sa’ad Bin Abi

Waqqash, Zubair Bin Awwam dan Thalhah Bin Ubaidillah. Akan tetapi 4 kandidat

menyatakan mengundurkan diri, sehingga yang tersisa antara Utsman dan Ali. Lalu

Abdurrahman Bin Auf berkeliling meminta pendapat para sahabat, pada pasukan,

pada pedagang di Madinah, dan ternyata mereka memilih Utsman.dan akhirnya

beliau di bai’at menjadi Khalifah.

13
Drs Samsul Muir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 2010, hal 104

12
Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun, selama pemerintahannya itu,

beliau membuat kebijakan, antara lain:

1. Memperluas wilayah Islam. Perluasan wilayah terus berlanjut hingga ke Asia

dan Afrika. Setelah Persia jatuh akhirnya wilayah Balkh, Turkistan, Hirat,

Kabul, Ghazni, Khurazan, Nishafur, Tus dan Merv jatuh ke tangan Islam pada

tahun 30 H.

2. Membuat armada laut yang tangguh.

3. Perluasan dan renovasi masjid nabawi di madinah, dan masjidil haram di

makkah.14

4. Pembukuan mushaf.

5. Membangun perekonomian.

6. Membangun pengaturan administrasi negara.

7. Membuat kantor pengadilan negara.

Jasa-jasa khalifah Utsman kepada kaum muslimin sangatlah besar, dan salah

satunya yang masih bisa kita rasakan adalah pembukuan mushaf, atau sering di

sebut Mushaf Utsmani.

Utsman Bin Affan wafat dalam pemberontakan oleh kaum muslimin yang

masih awam dari Mesir karena seorang yang tidak suka dengan keKhalifahan

Utsman menyampaikan bahwa Khalifah Utsman telah melakukan nepotisme dan

menyampaikan bahwa Ali lebih pantas dari pada Utsman. Orang yang memfitnah

ini berasal dari Kaum Yahudi bernama Abdullah Bin Sabah yang pura – pura masuk

Islam. Wafatnya Khalifah Utsman Bin Affan sesuai dengan yang diberitakan oleh

Nabi yaitu, Seseorang yang wafat (syahid) tertimpah musibah.

14
Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, 2010, hal 34

13
E. Ali Bin Abi Thalib (36 – 41 H/656 – 661 M)

Ali Bin Abi Thalib adalah Khalifah keempat dan teakhir dari suatu daulah,

yang dalam sejarah islam di kenal dengan sebagai Khulafaur Rasyiddin. Beliau

adalah putra dari paman Rasulullah dan suami dari putri Rasulullah, Fatimah.

Pengangkatan Ali menjadi Khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang

Khalifah sebelumnya, beliau dibai’at di tengah – tengah suasana berkabung atas

meninggalnya Khalifah Utsman, karena dibunuh oleh para pemberontak, lalu para

pemberontak mendatangi para sahabat seperti Ali Bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair,

Saad Bin Waqas, dan Abdullah Bin Umar tapi mereka semua menolak menjadi

Khalifah. Akan tetapi para pemberontak lebih memilih Ali Bin Abi Thalib sebagai

Khalifah. Ali menolaknya sebab beliau ingin urusan Khalifah di lakukan dengan

musyawarah dan mendapat persetujuan dari para sahabat – sahabat lainnya. Akan

tetapi, setelah massa rakyat mengemukakan bahwa umat Islam perlu segera

pemimpin baru agar tidak terjadi kekacauan yang lebih besar, akhirnya beliau

bersedia dibai’at.

Beliau dibai’at pada tanggal 5 Dzulhijah 35 H dihadapan kaum anshar dan

kaum muhajirin serta kelompok lainnya, termasuk Thalhah, Zubair, Saad Bin

Waqas, dan Abdullah Bin Umar membai’at beliau.

Selama pemerintahan beliau, tidak banyak ada perkembangan Islam, akan

tetapi beliau melakukan kebijakan politik, yaitu:

1. Khalifah Ali memindahkan ibu kota keKhalifahan Islam dari Madinah ke

Kufah.

2. Khalifah Ali kembali menerapkan kebijakan Abu Bakar Ash – Shidiq

berkaitan dengan distribusi keuangan negara.

14
3. Khalifah Ali menjalankan kebijakan Umar yang tidak menugaskan para

sahabat besar untuk memimpin suatu wilayah. Mereka meminta untuk tetap

tinggal di Madinah, tidak keluar dari sana demi keselamatan mereka, dan

demi menjaga kelangsungan urusan pemerintahan di berbagai wilayah negara

Islam.

4. Khalifah Ali mengganti beberapa walikota dan gubernur yang diangkat oleh

Utsman, seperti walikota Mekkah, yaitu Khalid Bin Sa’id Bin Ash digantikan

oleh Qusam Bin al – Abbas, walikota Madinah yaitu Sahl Bin Hanif di

gantikan oleh Abu Ayyub Al Anshari. Kemudian untuk wilayah Yaman di

percayakan kepada Ubaidilah Bin Al – Abbas.

Khalifah Ali Bin Abi Thalib wafat (syahid) dengan cara ditikam dengan

pedang beracun 19 Ramadhan

15
16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Khulafaur Rasyidin adalah empat orang sahabat terdekat Nabi yang adil,

bijaksana, cerdik, selalu melaksanakan tugas dengan baik dan mendapatkan

petunjuk dari Allah. Khulafaur Rasyidin menggantikan Rasulullah sebagai

pemimpin umat Islam dan menyebarluaskan agama Islam ke daerah lain. Empat

sahabat itu adalah Abu Bakar As – Shiddiq (11 – 13 H/632 – 634 M), Umar Bin

Khathab (13 – 23 H/634 – 644 M), Utsman Bin Affan (23 – 36 H/644 – 656 M) dan

Ali Bin Abi Thalib (36 – 41 H/656 – 661 M).

Khalifah Abu Bakar As – Shiddiq selama kepemimpinananya beliau

melakukan perang melawan pembangkang, perluasan wilayah, dan melakukan

kodifikasi / pengumpulan ayat – ayat Al – Qur’an pertama kali atas usulan Umar

Bin Khathab, kemudian sebelum Khalifah Abu Bakar Wafat beliau menunjuk Umar

Bin Khathab untuk menggantikannya sebagai Khalifah.

Selama kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khathab beliau melakukan

perluasan wilayah, sehingga wilayah Islam berkembang dan menjadi sangat luas,

membentuk administrasi negara, membuat kalender hijriah.

Khalifah Utsman Bin Affan terpilih memelalui musyawarah para sahabat,

beliau juga melakukan perluasan wilayah Islam, membuat armada laut yang

tangguh, perluasan dan renovasi masjid nabawi di madinah, dan masjidil haram di

makkah. pembukuan mushaf, membangun perekonomian, membangun pengaturan

administrasi negara, membuat kantor pengadilan negara. Beliau difitnah melakukan

nepotisme, sehingga terjadi pemberontakan dan beliau syahid dalam

pemberontakan tersebut.
Khalifah Ali Bin Abi Thalib dibaiat disaat terjadi banyak pemberontakan,

beliau mampu untuk cukup meredakan pemberontakan yang terjadi dan tidak

banyak prestasi beliau jika dibandinkan dengan Khalifah - Khalifah sebelumnya,

sebagai berikut, Khalifah Ali memindahkan ibu kota keKhalifahan Islam dari

Madinah ke Kufah. Khalifah Ali kembali menerapkan kebijakan Abu Bakar Ash –

Shidiq berkaitan dengan distribusi keuangan negara. Khalifah Ali menjalankan

kebijakan Umar yang tidak menugaskan para sahabat besar untuk memimpin suatu

wilayah. Mereka meminta untuk tetap tinggal di Madinah, tidak keluar dari sana

demi keselamatan mereka, dan demi menjaga kelangsungan urusan pemerintahan

di berbagai wilayah negara Islam. Khalifah Ali mengganti beberapa walikota dan

gubernur yang diangkat oleh Utsman, seperti walikota Mekkah, yaitu Khalid Bin

Sa’id Bin Ash digantikan oleh Qusam Bin al – Abbas, walikota Madinah yaitu Sahl

Bin Hanif di gantikan oleh Abu Ayyub Al Anshari. Kemudian untuk wilayah

Yaman di percayakan kepada Ubaidilah Bin Al – Abbas.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar penyususnan

makalah kedepannya bisa lebih baik. Apabila terdapat kesalahan dalam isi atau ada

yang tidak sesuai dengan sejarah, penulis menyapaikan mohon maaf dan memohon

agar kita mendapat ampunan dan ridha Alla.

17
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Muir. Sejarah Peradaban Islam. 2010.


Fu’adi, Imam. Sejarah Peradaban Islam. 2010.
Hidayat, Febryan. “Perkembangan Islam pada Masa Khulafaur Rasyiddin”. Makalah Yang Dibuat
Guna Memenuhi Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Prodi Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2013.
Nasution, Syamruddin. Sejarah Perkembangan Islam. Pekanbaru: Asa Riau, 2007.
Pradana, Andre. “Perkembangan Peradaban Agama Islam Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan
(23 – 36 H/644 – 656 M)”. Proposal Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember 2017.
Saufi, Ahkmad dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam. t.c; t.tp.: t.p
Zainudin, Ely. Peradaban Islam Pada Masa Khulafau Rasyidin. Jurnal Intelegensia. Vol. 03, No.
01, Januari – Juni 2015.

Anda mungkin juga menyukai