Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Disusun Oleh :
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Metodologi studi Islam . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bpk dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PENJELASAN................................................................................................................................6
A. Islam Masa Khalifaur Ar-Rasyidin.......................................................................................6
B. Masa Kemajuan Dan Kemunduran Islam...........................................................................13
C. Pusat – Pusat Peradaban Islam...........................................................................................15
D. Penyebaran Islam Ke Seluruh Dunia..................................................................................17
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan
oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama umat
manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak
langsung telah memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan
permainan budaya sebaik mungkin. Terdapat banyak perspektif dalam membaca banyak
fakta sejarah, terutama terhadap sejarah peradaban umat Islam. Perbedaan cara pandang
tersebut sebagai akibat dari khazanah pengetahuan tentang sejarah yang berbeda.
Hal itu dipicu dari keberagaman teori sejarah. Lebih– lebih sejarah islam yang
sebagian besar adalah sejarah tentang polotik dan kekuasaan yang berujung pada
kepentingan kelompok maupun individual semata. Pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu didukung,
perintahnya selalu di ikuti dan rakyat membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur
kepemimpinan yang mendekati penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para
sahabatnya (khulafaur Rasyidin).
PENJELASAN
Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi Muhammad SAW wafat
untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan.
Adapun Khulafaur Rasyidin dalam sejarah islam yang dimaksud terdiri daripada
empat orang sahabat sebagai berikut:
Keempat khalifah diatas bukan saja berhasil dalam melanjutkan risalah islam dan
menegakkan tauhid, tetapi juga menyebarluaskan ke seluruh penjuru alam ini.
Setelah nabi wafat, sebagai pemimpin umat islam adalah Abu Bakar
As-Siddik sebagai kholifah. Kholifah adalah pemimpin yang diangkat setelah
nabi wafat untuk menggantikan nabi dan melanjutkan tugas-tugas sebagai
pemimpin agama dan pemerintah.
2)Ekspedisi ke Utara
3)Pengumpulan Al-Quran
Menurut ahli sejarah Islam, selepas Perang Riddah ramai orang yang
mahir menghafaz Al Quran terbunuh. Saidina Umar Al-Khatab (khalifah yang
berikutnya) meminta Saidina Abu Bakar untuk mula menjalankan aktviti
pengumpulan semula ayat-ayat Al Quran. Saidina Uthman Affan
kemudiannya melengkapkan aktiviti pengumpulan Al Quran semasa beliau
menjadi khalifah.
Saidina Abu Bakar wafat pada 23 Agustuss 634 di Madinah yaitu dua
tahun selepas menjadi khalifah. Ada dua pendapat mengenai sebab kematian
Saidina Abu Bakar. Ada yang mengatakan disebabkan keracunan dan ada pula
yang mengatakan Saidina Abu Bakar meninggal dunia secara biasa. Sebelum
kewafatannya, Saidina Abu Bakar mengesa masyarakat menerima Saidina
Umar Al-Khatab sebagai khalifah yang baru. Saidina Abu Bakar dikebumikan
di sebelah makam Nabi Muhammad s.a.w. di Masjid an-Nabawi yang terletak
di Madinah.
Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil,
usaha perluasan wilayah islam pemperoleh hasil yang gemilang. Wilayah
islam pada masa umar bin Khattab meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina,
Syria, Irak, Persia dan Mesir.
Saidina Umar wafat pada tahun 644 selepas dibunuh oleh seorang hamba
Parsi yang bernama Abu Lu’lu’ah. Abu Lu’lu’ah menikam Saidina Umar
kerana menyimpan dendam terhadap Saidina Umar. Dia menikam Saidina
Umar sebanyak enam kali sewaktu Saidina Umar menjadi imam di Masjid al-
Nabawi, Madinah.
Pemberlakuan Ijtihad
Menghapuskan zakat bagi para muallaf
Menghapuskan hukum mut’ah
Lahirnya ilmu Qira’at
Penyebaran Ilmu Hadits
Menempa mata uang dan
menciptakan tahun Hijriah
Usman Bin Affan adalah termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat
pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Usman
dianggap menjadi Kholifah hasil dari pemilihan panitia enam yang ditunjuk
oleh Kholifah Umar bin Khattab menjelang beliau akan meninggal.
Pada masa Kholifah Usman bin Affan, pelaksanaan pendidikan islam tidak
jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Pendidikan di masa ini hanya
melanjutkan apa yang telah ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan yang
mewarnai pendidikan islam. Para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan
Rasullullah yang tidak diperbolehkan meninggalkan madinah dimasa Umar,
diberikan kelonggaran untuk keluar dan menetap di daerah-daerah yang
mereka sukai. Kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan
pendidikan di daerah-daerah.
Proses pelaksanaan pola pendidikan pada masa Usman ini lebih ringan dan
lebih mudah di jangkau oleh peserta didik yang ingin menuntut dan belajar
islam dan dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini
para sahabat bias memilih tempat mereka inginkan untuk memberikan
pendidikan pada masyarakat.
Penaskahan Al-Qur’an
Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
Didirikannya masjid Al-Atiq di utara benteng babylo
Membangun Pengadilan
Membentuk Angkatan Laut
Membentuk Departemen
Pada tahun 656 masihi, khalifah Ali bin Abi Thalib, Islam yaitu
Saidina Uthman bin Affan wafat kerana dibunuh di dalam rumahnya
sendiri. Segelintir masyarakat kemudiannya mencadangkan Saidina Ali
supaya menjadi khalifah tetapi Saidina Ali menolak. Selepas didesak oleh
pengikutnya, beliau akhirnya menerima untuk menjadi khalifah.
Ali adalah Kholifah yang keempat setelah Usman bin Affan. Pada
pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan Aisyah beserta
Talhah dan Abdullah bin Zubair karena kesalahpahaman dalam menyikapi
pembunuhan terhadap usman, peperangan di antara mereka disebut perang
Jamal (unta) karena Aisyah menggunakan kendaraan unta. Setelah
berhasil mengatasi pemberontakan Aisyah, muncul pemberontakan lain,
sehingga masa kekuasaan Kholifah Ali tidak pernah mendapatkan
ketenangan dan kedamaian.
Dapat diketahui bahwa masa kejayaan islam terjadi pada 650-1000 M dan hal ini
terjadi di masa Al-Hadi, Al-Mansur, Al-Mahdi, Al- Makmun, Al-Mu’tasim, Al-
Mutawakkil, Al-Wathig, , Harun al Rasyid. Konsep pemerintahan dari Persia diadopsi
oleh beberapa khalifah Abbasiyah dengan cara melakukan kawin silang dengan wanita
persia. Perkawinan silang ini banyak melahirkan khalifah baru, salah satunya adalah al
Makmun. Pada dinasti Abbasiyah membuka ruang bagi orang di luar Arab yang ahli
dalam bidang pemerintahan dan lainnya. Hal ini bisa dilihat dengan masuknya orang-
orang Turki dan Persia.
Pertama, terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lain yang lebih
dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Kedua, pluralistik dalam
pemerintahan dan politik. Ketiga, stabilitas pertumbuhan ekonomi dan politik. Harun Al
Rasyid memanfaatkan kemajuan perekonomian untuk pembangunan di sektor sosial dan
pendidikan.
Kemunduran peradaban islam terjadi pada masa pertengahan, sekitar 1250 sampai
dengan 1500 masehi. Peradaban islam awalnya mengalami kemajuan yang sangat pesat
pada masa Daulah Abbasiyah di Baghdad, Daulah Fatimiyah di Mesir dan Daulah
Umaiyah di Cordova. Penyerangan Kota Baghdad oleh bangsa Mongolia dipimpin oleh
Hulaghu Khan, penyerangan ini disebut sebagai awal dari kemunduran peradaban islam
dan pada saat itu juga kekuasaan politik islam mengalami kemunduran. Akibat yang
terjadi dalam kemunduran ini wilayah kekuasaan islam terpecah menjadi kerajaan kecil.
Dalam hal ini juga peninggalan budaya dan peradaban islam banyak yang hancur
akibat serangan bangsa Mongolia. Setelah menaklukkan kota Baghdad, Mongolia juga
menaklukkan kerajaan islam lainnya, seperti Nablus, Gaza, Syria. Pada masa ini
peradaban islam di Eropa mengalami kemunduran. Penyebab utamanya ialah invansi
kristen di Eropa, yaitu di Spanyol.
b. Kairo ( Mesir )
Kota Kairo dibangun pada tahun 358H / 969M oleh panglima Dinasti
Fathimiah atas perintah Khalifah Al Muidz Lidnillah. Setelah pembangunan
selesai, As Siqili mendirikan masjid Al Azhar pada tanggal 17 Ramadhan 358H.
Periode selanjutnya Masjid ini dikelilingi sebuah universitas besar yang masih
berdiri megah sampai saat ini, yaitu universitas Al Azhar. Inilah Kota satu-
satunya yang selamat dari brutalnya pasukan Mongol.
c. Isfahan ( Persia/Iran )
d. Istambul ( Turki )
e. Delhi ( India )
Delhi adalah ibukota dinasti islam di India. Kota ini berada di pinggir
sungai Jamna. Dinasti Mamluk mendirikan masjid Qutb islam dengan menara
menjulang setinggi 257 kaki dengan nama “Qutb Manar” yang dihiasi gapura
kemenangan yang sangat megah dan indah.
Pada waktu Syah Jehan berkuasa, beliau mendirikan Taj Mahal di kota
Agra dan mendirikan kota Syahjahanabad. Demikian juga Khalifah-khalifah yang
berkuasa, masing – masing berlomba membangun istana, masjid, madrasah,
makam benteng yang sangat megah. Seandainya pasukan Timur Lenk tidak
menghancurleburkan kota Delhi, tentulah banyak peninggalan sejarah islam yang
dapat kita saksikan saat ini.
f. Andalus ( Spanyol )
Kordova
Kordova adalah kota yang terletak disebelah selatan gunung Sierra de
Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Kota ini awalnya adalh ibukota kerajaan
kristen Visigoth, sebelum dipindahkan ke Toledo. Penaklukan Spanyol oleh
pasukan islam terjadi pada saat Khalifah Walid bin Abdul Malik, di bawah
pimpinan Tarik Ibnu Ziad.
Kemajuan iptek di Cordova tidak lepas dari peran dua Khalifah pecinta
ilmu, yaitu Abdul Rahman An Nasir dan anaknya Al Hakam. Keduanya
memerintahkan pengawainya ahkan beliau mencari dan mebeli buku-buku ilmu
pengetahuan, baik klasik ataupun kontemporer. Bahkan beliau sendiri
mengirimkan surat kepada penulis-penulis terkenal untuk mendapatkan karyanya
dengan imbalan yang sangat tinggi. Di kota inilah berdiri universitas dengan
perpustakaannya yang mengoleksi buku kira-kira 400.00 buku. Kota ini juga
dilengkapi 491 masjid dan 900 pemandian umum. Air minum dan air untuk
pemandian diambilkan dari gunung dan panjang 80 km. Jadi lengkap sudah
keindahan dan kesejahteraan kota Cordova.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan peradaban Islam pada masa khulafaur Rasyidin mengalami
kemajuan yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai bidang.
Misalnya: perluasan wilayah kekuasaan, pertahanan militer, pembangunan armada
angkatan laut, pembentukan lembaga baitul mal, pembangunan sarana ibadah,
pembukuan al qur’an, pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anneke Kynda, "Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam"
https://www.kompasiana.com/annekekynda/60fa568b67542068af387fb2/kemajuan-dan-
kemunduran-peradaban-islam (Diakses pada tanggal 25 Mei 2022)
Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam “Dirasah Islamiyah”, PT. Raja Grapindo
Persada, Jakarta, 2007.
Ely Zainudin, PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN,Jurnal
Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni2015 Nasution, Harun : Filsafat Pendidikan
Islam 1982 Jakarta.
Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Era
Rasulullah Sampai Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta, 1999.