Anda di halaman 1dari 16

KHULAFAUR RASYIDIN

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah dan Peradaban
Islam
Dosen Pengampu : Yuman Firmansyah, S.H,.M.E.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

NOVIANTI (402.2021.014)
NURHALIMAH (402.2021.010)
NUR INDAH SARI (402.2021.008)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
TAHUN 2022 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT.


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Sejarah dan Peradaban Islam, dengan judul “Khulafaur Rasyidin”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahwa
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya.

Sambas, 03 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq.................................................... 3
B. Umar bin Khattab............................................................. 4
C. Utsman bin Affan............................................................. 6
D. Ali bin Abi Thalib............................................................. 9

BAB III PENUTUP............................................................................. 12


A. Kesimpulan....................................................................... 12
B. Saran................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim
telah dijanjikan di dalam Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik
dipanggung sejarah bagi sesama umat manusia lainnya. Akibat
diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara tidak langsung telah
memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan
permainan budaya sebaik mungkin. Terdapat banyak perspektif dalam
membaca banyak fakta sejarah, terutama terhadap sejarah peradaban umat
Islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai akibat dari khazanah
pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Lebih-lebih sejarah Islam yang
sebagian besar adalah sejarah tentang politik dan kekuasaan yang berujung
hanya pada kepentingan kelompok maupun individual semata.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang
dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di
ikuti dan rakyat membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur
kepemimpinan yang mendekati penjelasan tersebut adalah Rasulullah
beserta para sahabatnya (Khulafaur Rasyidin). Wafatnya Nabi Muhammad
sebagai pemimpin agama maupun negara menyisakan persoalan yang
membingungkan. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun
sebagai penerusnya. Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing
kelompok mengajukan wakilnya untuk dijadikan sebagai penerus serta
pengganti Nabi.1 Oleh karena itu, di dalam makalah ini penulis akan
memaparkan tentang Khulafaur Rasyidin yang menjadi pemimpin setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW..

B. Rumusan Masalah
1
Ely Zainudin, “PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN” 03, no. 01
(Juni 2015): 51, https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/viewFile/1337/1345.

1
2

1. Bagaimana peradaban Islam pada masa khalifah Abu Bakar Ash-


Shiddiq?
2. Bagaimana peradaban Islam pada masa khalifah Umar bin Khattab?
3. Bagaimana peradaban Islam pada masa Utsman bin Affan?
4. Bagaimana peradaban Islam pada masa Ali bin Abi Thalib?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/632-634 M)


Abu Bakar mempunyai nama lengkap yaitu Abdullah bin Utsman
bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’id bin Taim bin Murrah al Tamimi,
atau Abu Bakar lahir pada tahun 572 M di Makkah, tidak jauh berbeda
dengan lahirnya Nabi Muhammad karena umur Abu Bakar dan Rasulullah
tidak berbeda jauh maka Abu Bakar bersahabatlah dengan Rasulullah.
Persahabatan keduanya sangat erat ketika berjuang dalam menegakkan
agama Islam. Walaupun pada saat itu Abu Bakar hidup di zaman jahiliyah
tetapi kebaikan telah melekat pada diri Abu Bakar sejak kecil. Abu Bakar
memiliki tutur kata yang lembut dan sopan dalam melakukan segala
sesuatu. Abu Bakar juga mempunyai sikap perasa dan mudah tersentuh
hatinya, ia juga dikenal cerdas dan berwawasan luas.2
Ketika Nabi Muhammad wafat, Nabi tidak meninggalkan wasiat
tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik
umat islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan
tersebut pada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah,
tidak lama setelah beliau wafat dan jenazahnya belum dimakamkan,
sejumlah tokoh muhajirin dan anshar berkumpul dibalai kota Bani Sa’idah,
Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi
pemimpin. Musyawarah cukup alot karena masing-masing pihak, baik
muhajirin maupun anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin
umat islam. Namun dengan semangat ukhuywah islamiah yang tinggi,
akhirnya Abu Bakar terpilih. Ternyata semangat keagamaan Abu Bakar
yang tinggi mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga
masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.3

2
Nova Camelia dkk., Kumpulan Makalah Sejarah Kebudayaan Islam (dari Zaman Rasulullah
Sampai Tersebarnya Islam di Nusantara) (Universitas 45, 2021),
https://www.academia.edu/71037668/MAKALAH_SKI_PARALEL. Hal. 24.
3
Camelia dkk., 38.

3
4

Pada pemerintahan yang telah dijalankan oleh Abu Bakar Ash


Shiddiq, banyak keberhasilan yang telah dicapainya, yaitu sebagai berikut:
1. Khalifah Abu Bakar melaksanakan keinginan Nabi Muhammad SAW
yang belum terlaksana, yaitu mengirim pasukan dibawah pimpinan
Usamah ke perbatasan Syiria.
2. Khalifah Abu Bakar berhasil dalam menghancurkan gerakan kaum
riddat sehingga kaum tersebut dapat dimusnahkan dalam waktu 1
tahun kekuasaan Islam pun telah pulih kembali.
3. Khalifah Abu Bakar dapat menangani orang-orang yang engga
membayar zakat. Beliau memutuskan untuk memberantas dan
menundukkan kaum tersebut dengan serangan yang kuat sehingga
mereka menyerah dan kembali kepada ajaran Islam yang benar.
4. Khalifah Abu bakar berhasil dalam melakukan penyebaran kekuasaan
Islam keluar Arabia seperti di Persia dan Irak.
5. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an dan menjadikan Mushaf. Beliau
memerintah dan mempercayai Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan
ayat-ayat tersebut dan menuliskannya di kulit hewan, daun pelepah
kurma, tulang, dan batu.
Abu Bakar memerintah selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan (11-
13 H), wafatnya beliau dimuali dengan sakitnya beliau. Suatu saat pasukan
Islam sedang berada diluar kota, Abu Bakar sakit kurang lebih satu
minggu. Pada saat sakit, beliau bermusyawarah dengan para sahabat
terkemuka, untuk membicarakan siapa khalifah yang akan
menggantikannya dan Umar bin Khatab terpilih sebagai khalifah kedua.
Abu Bakar meninggal dunia sekitar usia 63 tahun beberapa bulan.4

B. Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)


Sebelum Abu Bakar meninggal dunia, beliau telah menunjuk
Umar bin Khattab sebagai penerusnya. Penunjukan yang dilakukannya
dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dalam

4
Camelia dkk., 33–35.
5

umat Islam.5 Pada masa khalifah Umar bin Khatab kekuasaan Islam
meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, Persia dan Mesir. Beliau juga
melakukan usaha pembenahan administrasi negara dengan mencontoh
model persia, yaitu membagi wilayah bentuk provinsi. Selain itu dibentuk
pula beberapa departemen, pengaturan sistem pembayaran dan pajak
tanah, pemisahan kekuasaan yudikatif dengan eksekutif dengan
mendirikan lembaga pengadilan, membentuk jawatan pekerjaan umum,
mendirikan baitul mal, mencetak mata uang dan menentukan tahun hijrah.
Usaha memperluas wilayah Islam yang telah dilakukan oleh Abu Bakar,
dilanjutkan oleh Umar bin Khatab dengan hasil yang gemilang. Wilayah
Islam pada masa Umar bin Khatab meliputi Irak, Persia, Syam, Mesir dan
Barqah.
Pada masa kekolifahan Umar Bin Khattab banyak mengalami
kemajuankemajuan islam diantaranya:
1. Kemajuan di bidang perluasan wilayah islam antara lain: Ekspedisi ke
Persia, Romawi, dan Mesir.
2. Kemajuan di bidang kenegaraan, Khalifah Umar Bin Khattab adalah
sumber dari beberapa tatanan administrasi pemerintahan, Umar lah
yang memulai mengatur sistem pemerintahan islam. Baik itu masalah
politik, demokrasi, administrasi, dan pembagian daerah serta peraturan-
peraturan hubungan antara pusat pemerintahan dengan daerah-daerah.
3. Umar selalu mengadakan musyawarah dengan tokoh-tokoh baik dari
Muhajirin maupun Anshar dengan rakyat dan administrator negara
untuk memecahkan masalah-masalah umum dan kenegaraan . Khalifah
Umar meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam pemerintahannya
dengan membangun jaringan sipil yang sempurna.
4. Membentuk administrasi pemerintahan dalam negeri antara lain
membagi 8 provinsi, yaitu Madinah, Makkah, Syiria, Jazirah, Basrah,
Kuffah, Mesir, dan Palestina dengan sistim administrasi yaitu
5
Fauzi dan Siti Aminul Jannah, “PERADABAN ISLAM; KEJAYAAN DAN
KEMUNDURANNYA” 06, no. 02 (Desember 2021): 05,
https://ejournal.stital.ac.id/index.php/alibrah/article/download/132/105/.
6

pelimpahan wewenang dan otonomi kepada kepala pemerintah daerah


yang di sebut Amir.
5. Umar bin Khatab mendirikan kantor untuk baitul maal tepatnya pada
tahun 16 H di Madinah. Beliau menunjuk sahabat, yaitu Abdullah bin
Irqam sebagai bendaharanya serta mengangkat pula Abdurrahman bin
Ubaid al-Qari yang ditunjuk beliau secara langsung sebagai wakil
bendahara negara.
Dalam kepemimpinannya Umar memerintah selama 10 tahun
lebih 6 bulan 4 hari. Ia wafat tiga hari setelah peristiwa penikaman atas
dirinya oleh abu Lu’lu’ah ketika ia mendirikan shalat subuh berjamaah di
Masjid Nabawi, yakni 1 Muharram 23 H/644 M.6

C. Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)


Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga setelah Umar bin
Khattab dan Abu Bakar As-Shiddiq. Nama lengkapnya adalah Usman bin
Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abd. Al-Syam bin Abd. Al-Manaf.
Ia lahir di kota Mekah pada tahun keenam dari tahun gajah, atau pada
tahun 576 M(kira-kira lima tahun setelah Nabi Muhammad SAW.
Lahir).Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah
di zaman al-Khulafa’ur Rasyidin. Tetapi sejarah mencatat tidak seluruh
masa kekuasaannya menjadi saat yang baik dan sukses bagi beliau. Para
pencatat sejarah membagi masa pemerintahan Ustman ibn Affan menjadi
dua periode, enam tahun pertama merupakan masa pemerintahan yang
baik dan enam tahun terakhir adalah merupakan masa pemerintahan yang
buruk.
Adapun perkebangan dan perdapan islam pada masa
pemerintahan Ustman diantaranya sebagai berikut :
1. Politik

6
List Nur Alifah dkk., “PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAURROSYIDIN SAYYIDINA
UMAR BIN KHATAB R.A,” 2018, https://mpikelasa.files.wordpress.com/2018/05/s-p-i-
peradaban-islam-masa-umar-bin-khatab-r-a.pdf.
7

Ternyata secara pelan-pelan namun pasti utsman mengadakan


perubahan-perubahan mendasar, terutama dalam hal rekruitmen
pejabat negara. Setahun setelah Usman bin Affan menduduki jabatan
kekhalifahan, ia mulai mengadakan penggantian personalia atas
jabatan gubernur di daerah-daerah. Gubernur-gubernur yang telah
diangkat oleh Umar bin Khattab, ia ganti dengan gubernur baru.
Sebagai contoh, Sa’ad bin Abi Waqqas, gubernur di Kufah
diberhentikan dari jabatannya. Sebagai gantinya, Utsman mengangkat
pejabat baru, yaitu Walid bin Uqbah.
2. Pembukuan Al-Qur’an
Pada masa Utsman wilayah kekuasaan khalifah semakin luas.
Daerah Afrika Utara, Asia Tengah, dan lainnya dimasuki para juru
dakwah Islam. Karena semakin luasnya daerah Islam dan semakin
beraneka ragam bangsa-bangsanon-Arab yang memeluk agama Islam,
maka persoalan yang berhubungan dengan kitab suci Al-Quran muncul
kembali. Zaid yang waktu itu masih hidu ditunjuk oleh Utsman sebagai
ketua tim pembukuan Al-Quran dengan anggota-anggotanya. Hasil
usaha tim Zaid yang diserahkan kepada khalifah itu selanjutnya disebut
mushaf Al Imam atau lebih dikenal sebutan “Mushaf Utsmani”.
Setelah itu beliau memerintahkan kaum muslimin membakar semua
catatan-catatan yang ada selain mushaf dan beliau memerintahkan agar
Al-Quran dibaca menurut qira’at yang terdapat dalam materi mushaf
Ustmani atau Mushaf Imam. Kemudian khlalifah Utsman menegaskan
bahwa Mushaf Utsmani adalah salinan dari mushaf yang asli secara
sah, digunakan sebagai pegangan bagi umat dengan mushaf yang
sudah teratur dan sempurna, sehingga segala perbedaan yang timbul
dalam soal qira’at dan lain-lain dapat dikendalikan.
3. Militer
Pada pemerintahan Utsman negeri Tabaristan berhasil
ditaklukan oleh Sa`id bin Ash. Pada masa pemerintahan Utsman kaum
muslimin berhasil memaksa raja Jurjun untuk memohon berdamai dari
8

Sa`ad bin Ash dan untuk ini ia bersedia menyerahkan upeti senilai
200.000 dirham setiap tahun kepadanya.Termasuk juga menumpas
pendurhakaan dan pemberontakan yang terjadi di beberapa negeri yang
telah masuk ke bawah kekuasaan Islam di zaman Umar. Menurut para
ahli sejarah mereka berpendapat bahwa zaman pemerintahan khalifah
Utsman bin Affan sebagai zaman keemasan di mana tentara Islam
mendapat kemenangan yang luar biasa. Secara singkat umat Islam
pada saat itu telah sampai pada puncak kekuasaan dan kekuatan di
bidang kemiliteran, yang tidak diraih oleh zaman-zaman sesudahnya.
4. Perekonomian
Dari segi ekonomi, yaitu tentang pelaksanaan baitul maal,
Utsman hanya melanjutkan pelaksanaan yangtelah dilakukan pada
masa sebelumnya, yaitu Abu Bakar dan Umar. Selain itu, di samping
dari segi baitul maal, Utsman juga meningkatkan pertanian. Ia
memerintahkan untuk menggunakan lahan-lahan yang tak terpakai
sebagai lahan pertanian. Dari segi pajak, Utsman, sama seperti dari
segi baitul maal, melanjutkan perpajakan yang telah ada pada masa
Umar. Pada masa Utsman, demi memperlancar ekonomi dalam
halperdagangan, ia banyak melakukan perbaikan fasilitas, seperti
perbaikan jalan-jalan dan sebagainya.
5. Sosial, Budaya, dan Pendidikan
Dari dimensi sosial budaya, ilmu pengetahuan berkembang
dengan baik. Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan erat
kaitannya dengan perluasan wilayah Islam. Dari segi sosial budaya,
Utsman juga membangun mahkamah peradilan. Hal ini merupakan
sebuah terobosan, karena sebelumnya peradilan dilakukan di masjid.
Utsman juga melakukan juga Masjid Haram dan Masjid Nabawi.
Perluasan Masjid Haram dan Masjid Nabawi sendiri dilakukan karena
semakin bertambah banyaknya umat muslim yang melaksanakan haji
setiap tahunnya.7
7
Abdul Ghofur, “Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Khalifah Utsman
Bin Affan,” 16 Agustus 2017,
9

Perluasan wilayah Islam yang berlangsung secara jaya pada


periode awal pemerintahan Usman bin Affan Ini, berhenti setelah
mengalami hambatan-hambatan. Hambatan ini tidak muncul dari luar, tapi
dari dalam negeri sendiri. Hambatan-hambatan tersebut muncul karena
khalifah memberlakukan sejumlah kebijaksanaan politik yang oleh
sejumlah kalangan dinilai kontroversial. Salah satu faktor yang
menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Ustman
adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi.
Situasi politik pada masa akhir pemerintahan Ustman semakin mencekam
dan timbul pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan
terbunuhnya Ustman. Ustman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari
jumat tanggal 17 Dzulhijjah 35 H/ 655 M. ketika para pemberontak
berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Ustman saat membaca al-
Quran. Persis seperti yang disampaikan Rasulullah perihal kematian
Ustman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di pekuburan Baqi di
Madinah.8

D. Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)


Setelah khalifah Utsman wafat, kaum Muslim memilih Ali bin
Abi Thalib sebagai khalifah. Ali merupakan sepupu dari Nabi Muhammad
saw. sekaligus menantu Rasulullah SAW..Ali bin Abi Thalib lahir di
Makkah pada tanggal 13 Rajab Sebelum Hijriah, 30 tahun setelah Tahun
Gajah (600 Masehi). Ia adalah anak Abu Thalib dan Fatimah binti As‘ad
yang berasal dari Bani Hasyim. Ali merupakan khalifah terakhir yang
menggantikan kepemimpinan Utsman bin Affan yang telah wafat
terbunuh. Ali diangkat sebagai khalifah di Masjid Nabawi pada tanggal 24
Juni 656 Masehi, pada saat itu Ali sudah berumur 57 tahun. Di kalangan
mazhab Sunni, Ali merupakan khalifah keempat yang menggantikan

https://www.academia.edu/40145574/Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Peradaban_Islam_pada_
Masa_Khalifah_Utsman_Bin_Affa.
8
Ely Zainudin, “PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN” 03, no. 01
(Juni 2015): 54–55, https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/viewFile/1337/1345.
10

khalifah Utsman bin Affan sedangkan di kalangan Syiah, Ali merupakan


Imam pertama mazhab Syiah.9
Pada masa awal pemerintahan, sudah muncul berbagai masalah
dalam internal masyarakat Islam. Ada yang mendukung Khalifah Ali dan
ada pula yang tidak mendukungnya, salah satu kelompok yang tidak
mendukung khalifah Ali adalah Bani Umayah. Karena mereka takut jika
mendukung Ali mereka tidak akan mendapatkan jabatannya lagi dan akan
dihancurkan karena Ali dikenal sebagai orang yang tegas. Sebagai
Khalifah ke empat, Ali bin Abi Thalib meneruskan cita-cita Abu Bakar
dan Umar. Beliau mengikuti dengan taat prinsip-prinsip Baitul Mal dan
memutuskan
untuk mengembalikan semua tanah yang diambil alih oleh Bani Umayah
ke dalam perbendaharaan negara. Dua kebijakan Ali pada masa awal
kepemimpinanya adalah sebagai berikut:
1. Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Utsman dan
mengangkat kepala daerah baru sesuai dengan pilihan Ali bin Abi
Thalib.
2. Mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan kepada kerabat
Usman tanpa jalan yang sah, demikian juga hibah atau pemberian
Usman kepada siapapun yang tiada beralasan.
Tidak banyak lagi kebijakan yang ada pada masa pemerintahan
Ali karena pada saat itu beliau disibukkan dengan pemberontakan dan
muncul sebuah fitnah bahwa Ali terlibat dalam konspirasi pembunuhan
Utsman. Sehingga timbul peperangan, pertama Perang Jamal yaitu antara
Ali dengan Aisyah, Thalhah, dan Az Zubair, yang merupakan pertempuran
pertama antara sesama Muslim. Selanjutnya terjadi Perang Shiffin di tepi
sungai Tigris yang membuat posisi Ali semakin terpojok. Dalam Perang
Shiffin tersebut tentara Ali terpecah menjadi dua, golongan yang keluar
dari Ali disebut golongan Khawarij dan yang masuk ke golongan Ali
disebut sebagai golongan Syiah. Akhirnya Ali bin Abi Thalib meninggal
9
Maisyaroh, “Kepemimpinan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib,” 2019, 181,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/5991.
11

dalam pertempuran ini, beliau meninggal pada usia 61 dan telah


memerintah selama kurang lebih 5 tahun.10

10
Muhammad Alif Kurniawan dkk., Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam dari Masa Klasik,
Tengah, hingga Modern, Cetakan 1 (Yogyakarta: Daulan Pustaka), diakses 27 Maret 2023,
https://www.academia.edu/31738248/Sejarah_Pemikiran_dan_Peradaban_Islam_Dari_Masa_Klas
ik_Tengah_Hingga_Modern.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah tersebut dapat disimpulkan
bahwa Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin setelah Rasulullah SAW.
wafat, di mana ada 4 khalifah yang menjadi Khulafaur Rasyidin yaitu Abu
Bakar Ash-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib. Pada masa Abu Bakar, beliau memerangi para kaum muslim yang
enggan membayar zakat serta memerangi para nabi palsu yang
bermunculan. Umar bin Khattab membentuk baitul maal sebagai sarana
penghasilan negara dan beliau memperkuat militer Islam. Masa Utsman
bin Affan dikatakan sebagai masa keemasan karena banyak sekali
pencapaian yang diraih pada masa itu, yang terakhir pada masa Ali, pada
masa ini Ali hanya sedikit melakukan kebijakan-kebijakan karena
banyaknya pemberontakan yang terjadi pada saat itu.

B. Saran
Sudah seharusnya kita sebagai umat Islam untuk menghormati
dan bangga atas segala perjuangan khalifah-khalifah pada zaman dahulu.
Berkat kepemimpinan mereka kita sekarang dapat merasakan banyaknya
pengetahuan-pengetahuan yang dapat kita manfaatkan. Kita seharusnya
juga mencontoh sifat-sifat dari para pemimpin kita terdahulu yang
memiliki akhlak mulia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Camelia, Nova, Nazriyah, Nurul Fauziah, dan Nur Kabidi. Kumpulan Makalah
Sejarah Kebudayaan Islam (dari Zaman Rasulullah Sampai Tersebarnya
Islam di Nusantara). Universitas 45, 2021.
https://www.academia.edu/71037668/MAKALAH_SKI_PARALEL.
Fauzi, dan Siti Aminul Jannah. “PERADABAN ISLAM; KEJAYAAN DAN
KEMUNDURANNYA” 06, no. 02 (Desember 2021): 05.
https://ejournal.stital.ac.id/index.php/alibrah/article/download/132/105/.
Ghofur, Abdul. “Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam pada Masa
Khalifah Utsman Bin Affan,” 16 Agustus 2017.
https://www.academia.edu/40145574/Pertumbuhan_dan_Perkembangan_P
eradaban_Islam_pada_Masa_Khalifah_Utsman_Bin_Affa.
Kurniawan, Muhammad Alif, Rochanah, Suyatmi, dan Ari Fajar Isbakhi. Sejarah
Pemikiran dan Peradaban Islam dari Masa Klasik, Tengah, hingga
Modern. Cetakan 1. Yogyakarta: Daulan Pustaka. Diakses 27 Maret 2023.
https://www.academia.edu/31738248/Sejarah_Pemikiran_dan_Peradaban_
Islam_Dari_Masa_Klasik_Tengah_Hingga_Modern.
Maisyaroh. “Kepemimpinan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib,” 2019,
181. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/5991.
Nur Alifah, List, Septianto, Satrio Adi Saputro, dan M. Labib Shovawi.
“PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAURROSYIDIN SAYYIDINA
UMAR BIN KHATAB R.A,” 2018.
https://mpikelasa.files.wordpress.com/2018/05/s-p-i-peradaban-islam-
masa-umar-bin-khatab-r-a.pdf.
Zainudin, Ely. “PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR
RASYIDIN” 03, no. 01 (Juni 2015): 51.
https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/viewFile/1337/1345.
.

13

Anda mungkin juga menyukai