Disusun Oleh:
Kelompok 1
Enzelina Puspita Sari (402.2021.020)
Nur Indah Sari (402.2021.008)
Yuniarti (402.2021.006)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridho-Nya. Shalawat serta salam senantiasa dijunjungkan
kepada Rasulullah SAW. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
serta dalam makalah ini membahas tentang “PRINSIP-PRINSIP TENTANG
HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM”.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan,
baik dari isi maupun dalam hal penyampaiannya. Untuk itu kami memohon maaf
dan maklum serta selalu mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca yang budiman serta dosen pembimbing yang
bijak.
Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat, khususnya
bagi kami dan umumnya bagi rekan-rekan semua dan semoga dapat menambah
khazanah keilmuan kita. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2
C. Tujuan Masalah................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Pengertian Halal dan Haram............................................. 3
B. Tujuan Pengaturan Halal dan Haram................................ 4
C. Prinsip-prinsip Tentang Halal dan Haram dalam Islam.... 5
BAB III PENUTUP............................................................................. 8
A. Kesimpulan....................................................................... 8
B. Saran................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ajaran (hukum) Islam, halal dan haram merupakan persoalan
sangat penting dan dipandang sebagai inti beragama, karena setiap muslim
yang akan melakukan atau menggunakan, dan mengkonsumsi sesuatu sangat
dituntut untuk memastikan terlebih dahulu kehalalan dan keharamannya. Jika
halal, maka boleh (halal) melakukan, menggunakan atau mengkonsumsinya,
namun jika jelas keharamannya, harus dijauhkan dari diri seorang muslim. Atas
dasar ini, umat Islam menghendaki agar setiap yang akan dikonsumsi dan
digunakan selalu memperhatikan halal dan kesucian dari apa yang
diperolehnya. Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal, suci, dan
baik merupakan perintah agama dan hukumnya adalah wajib.
Islam memiliki pandangan yang sangat penting tentang kehalalan dan
keharaman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga prinsip-prinsip halal dan
haram dalam Islam menjadi sangat penting bagi umat Muslim. Prinsip-prinsip
ini mempengaruhi perilaku, pemikiran, dan pandangan hidup para penganut
Islam. Prinsip halal dan haram dalam Islam didasarkan pada ajaran Al-Quran
dan Sunnah. Al-Quran dan Sunnah mengajarkan bahwa Allah telah
menentukan apa yang halal dan apa yang haram, dan bahwa umat Muslim
harus mengikuti prinsip-prinsip ini dengan ketat. Prinsip halal dalam Islam
meliputi semua tindakan yang diizinkan oleh Allah, sedangkan prinsip haram
meliputi semua tindakan yang dilarang oleh Allah. Beberapa contoh tindakan
yang halal di antaranya makan makanan yang diizinkan, menikah secara sah,
dan berdagang dengan cara yang jujur dan baik. Sementara itu, beberapa
contoh tindakan yang haram di antaranya makan makanan yang haram,
melakukan perjudian, dan mencuri.
Dalam Islam, prinsip halal dan haram sangat penting untuk kesehatan
jiwa dan tubuh umat Muslim. Hal ini karena tindakan-tindakan yang diizinkan
oleh Allah akan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan jiwa dan tubuh,
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan halal dan haram?
2. Apa saja tujuan dari pengaturan halal dan haram?
3. Apa saja prinsip-prinsip halal dan haram dalam islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian halal dan haram
2. Untuk mengetahui tujuan dari pengaturan halal dan haram
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip halal dan haram dalam islam
1
Gema Rahmadani, Halal dan Haram dalam Islam, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum Vol. 02,
No. 02, 2015, h. 20.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
definisi haram, yaitu dari segi batasan dan esensinya serta dari segi bentuk dan
sifatnya. Dari segi batasan dan esensinya, Imam al-Ghazali merumuskan haram
dengan sesuatu yang dituntut syar’i (Allah SWT dan Rasul-Nya) untuk
ditinggalkan melalui tuntutan secara pasti dan mengikat.
Dari segi bentuk dan sifatnya, Imam al-Baidawi merumuskan haram
dengan sesuatu perbuatan yang pelakunya dicela.4 Istilah lain yang dapat
diungkapkan untuk hal-hal yang diharamkan dan dianggap sebagai perbuatan
haram, antara lain: batil, rijs, khaṭi’, fasiq, dan lain-lain. Kedudukan haram itu
jelas. Syarat sesuatu itu disebut sebagai haram ada dua. Pertama, apa-apa saja
yang diharamkan oleh syariat. Kedua, apa-apa saja yang diperoleh tidak
dengan cara yang benar. Dari dua syarat ini, jika hanya terpenuhi salah satu,
sudah memenuhi syarat untuk membuat sesuatu itu menjadi haram
kedudukannya dalam hukum.
4
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2009).
5
5
Farid Adnir, Halal Dan Haram Menurut Perspektif Hadis Serta Pandangan Masyarakat
Terhadap Produk Halal, Penelitian Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2020, h. 19-20.
6
Muchtar Ali, Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung Jawab Produk
Atas Produsen Industri Halal, AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol.16, No. 2, 2016, h. 291-306.
6
menunjukkan haram, maka hal tersebut tetap seperti hukum asalnya, yaitu
mubah.
2. Penghalalan dan Pengharaman Hanyalah Wewenang Allah SWT.
Setinggi apapun kedudukan dan ilmu manusia, baik dalam bidang
agama maupun duniawi maka mereka tidak dapat untuk menentukan halal
dan haram. Hak menentukan halal dan haram tersebut semata-mata
hanyalah wewenang Allah SWT.
3. Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang Haram Termasuk
Kemusyrikan
Islam menentang orang-orang yang mengharamkan dan yang
menghalalkan sesuatu. Perbuatan tersebut mengandung makna keburukan
dan kekerasan terhadap manusia serta tidak adanya tanpa yang benar.
Ketika seseorang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang
halal maka akan muncul syari’at baru yang akan menyebabkan terjadinya
perbuatan bid’ah (mengada-ada).
4. Dalam Sesuatu yang Halal Ada Hal yang Menjadikan Kita Tidak
Memerlukan Lagi yang Haram
Bukti bahwa Islam adalah agama yang baik dan mudah adalah
tiada sesuatu yang diharamkan kecuali ia digantikan dengan sesuatu yang
lebih baik darinya. Contohnya, Islam mengharamkan kepada mereka
mengundi nasib dengan anak panah, lalu menggantikannya dengan doa
istikharah, Allah mengharamakan riba dan menggantikannya dengan
perdagangan yang halal dan Allah mengharamkan zina dan homoseksual,
lalu menggantikannya dengan pernikahan yang halal.
5. Situasi Darurat Membuat yang Haram Menjadi Boleh
Islam mempersempit wilayah haram, akan tetapi Islam sangat tegas
terhadapa segala masalah haram, dengan menutup segala jalan yang
mengantarkan kepada keharaman. Sesuatu yang haram boleh dikonsumsi
dalam keadaan darurat dengan tidak berlebihan.7
6. Niat yang Baik Tidak Dapat Menghalalkan yang Haram
7
Amir Salim, Muharir dan Mahendra, Sosialisasi Produk Halal Dalam Islam Pada
Perusahaan Limbah CV. Abinesia Vol. 01, No. 02, 2021, h. 57.
7
8
Muhammad Ikhlas Rosele, Syed Mohd Jeffri Syed Jaafar, dan Mohd Anuar Ramli, Prinsip-
Prinsip Halal Dan Haram Menurut Yusuf Al-Qaradawi, 2015, h. 6-12.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa halal dan
haram di dalam Islam haruslah diperhatikan karena ini sebagai patokan
kehidupan bagi umat muslim. Halal artinya boleh atau mubah untuk
dilakukan. Jika berkaitan dengan sesuatu yang dikonsumsi, maka artinya
sesuatu itu boleh dikonsumsi. Hal ini berarti sesuatu yang boleh
dikonsumsi tidak mengandung bahanbahan yang tidak halal (haram).
Pengaturan halal dan haram bertujuan agar segala hal yang dilakukan
manusia dapat teratur dengan baik dan kehidupan manusia akan tetap
menjadi baik. Salah-satu prinsip halal dan haram dalam Islam adalah
penentuan halal dan haram hanyalah wewenang dan hak Allah SWT. kita
sebagai manusia tidak dapat menentukan sesuatu ini halal atau haram
karena ini bukanlah wewenang dan hak kita sebagai manusia.
B. Saran
Menurut pendapat penulis, pada era zaman sekarang, sebuah
negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim seharusnya selalu
memperhatikan produk-produk yang tersebar ke masyarakat apakah
produk tersebut halal ataupun haram. Sebagai umat Islam, kita pun perlu
untuk menanamkan ke dalam diri kita agar selalu memperhatikan semua
yang di konsumsi dalam keadaan halal, karena ketika kita meninggalkan
sesuatu yang haram dan melakukan yang halal maka kita akan
mendapatkan pahala dari Allah SWT.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadani, Gema. 2015. Halal dan Haram dalam Islam. Jurnal Ilmiah
Penegakan Hukum Vol. 02, No. 02. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023
pukul 22.30 WIB.
https://ojs.uma.ac.id/index.php/gakkum/article/view/1860/pdf1.
Dahlan, Abdul Aziz. 2006. Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve)
Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2009).
Apriyantono, Anton. 2004. Tanya Jawab Soal Halal (Jakarta: Khairul Bayan).
Adnir, Farid. 2020. Halal Dan Haram Menurut Perspektif Hadis Serta
Pandangan Masyarakat Terhadap Produk Halal. Penelitian Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 pukul
17.00 WIB. http://repository.uinsu.ac.id/10151/1/penelitian%20farid
%20baru.pdf.
Ali, Muchtar. 2016. Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan
Tanggung Jawab Produk Atas Produsen Industri Halal. AHKAM : Jurnal
Ilmu Syariah Vol.16, No. 2. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 pukul
17.59 WIB.
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/4459/3187.
Salim, Amir Muharir dan Mahendra. 2021. Sosialisasi Produk Halal Dalam Islam
Pada Perusahaan Limbah CV. Abinesia. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Vol. 01, No. 02. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 pukul
20.00 WIB.
https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/AKM/article/view/188/164.
Rosele, Muhammad Ikhlas Syed Mohd Jeffri Syed Jaafar dan Mohd Anuar Ramli.
2015. Prinsip-Prinsip Halal Dan Haram Menurut Yusuf Al-Qaradawi.
Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 pukul 19.00 WIB.
https://www.academia.edu/4232062/Prinsip_Prinsip_Halal_Dan_Haram_
Menurut_Al_Qaradawi.