DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS II B1
DOSEN PENGAMPU :
Masrijal Habib, S.Ag, M.A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh nilai pada mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang berjudul Syari’at, Ibadah dan Mu’amalah
Pada makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
bapak Masrijal Habib, S.Ag, M.A yang telah membimbing dan memberikan
arahan dalam pembuatan makalah ini.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih dan semoga makalah ini dapat manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Syariat...........................................................................................................2
B. Ibadah............................................................................................................5
C. Mu’amalah....................................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt
dengan segala pemberiannya, manusia dapat mengecap segala kenikmatan
yang bisa dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala
manusia lupa akan Dzat Allah swt yang telah memberikannya. Sebab itu,
manusia harusmendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam
kehidupannya dapat berbuatsesuai bimbingan Allah swt atau memanfaatkan
anugerah Allah SWT.
B. Rumusan
1. Apa itu pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi syariat
2. Apa itu pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi ibadah
3. Apa itu pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi mu’amalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi syariat
2. Untuk mengetahui pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi ibadah
3. Untuk mengetahui pengertian, macam-macam, tujuan dan fungsi
mu’amalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Syariat
1. Pengertian Syariat
Syariat Islam (bahasa Arab: )شريعة إسالميةyakni berisi hukum dan
aturan Islam adalah hukum agama yang membentuk merujuk bagian dari
tradisi Islam. Ini berasal dari ajaran agama Islam dan didasarkan pada
kitab suci Islam, khususnya Al-Qur'an dan Hadits. Dalam bahasa Arab,
istilah "syarah" mengacu pada hukum Allah SWT yang tidak dapat
diubah dan dikontraskan dengan fiqh, yang mengacu pada interpretasi
ilmiah manusia.
Sebagaimana tersebut dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36,
bahwa sekiranya Allah (Islam) dan Rasul- Nya sudah memutuskan suatu
perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan
lain. Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam
menjalani hidup beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan
dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang
termasuk dalam kategori Asas Syara' dan perkara yang masuk dalam
kategori Furu' Syara'.
a. Asas Syara'
Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al
Quran atau Al Hadits. Sifatnya mengikat seluruh umat islam di
dunia.
b. Furu' Syara'
Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya
dalam Al Quran dan Al Hadist. Kedudukannya sebaga Cabang
Syari'at Islam. Sifatnya pada dasarnya tidak mengikat seluruh umat
Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat sebagai
peraturan/ perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaanya.
2
3
2. Macam-Macam Syariat
a. Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan
mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan berdosa.
b. Sunnah
Segala perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib disebut dengan sunnah.
c. Haram
Kebalikan dari wajib, haram adalah perbuatan yang harus
ditinggalkan. Haram berarti sesuatu yang dilarang oleh Allah dan
Rasul-Nya serta harus dipatuhi oleh para umat.
d. Makruh
Dalam istilah ushul fiqh, makruh adalah sesuatu yang
dianjurkan syariat untuk meninggalkannya, dan jika ditinggalkan
akan mendapat pujian, sedangkan jika dilanggar tidak berdosa.
e. Mubah
Secara istilah, mubah berarti sesuatu yang tidak berkaitan
dengan perintah dan tidak juga berkaitan dengan larangan. Sesuatu
yang mubah itu selama bersifat mubah tidak menyebabkan adanya
pahala atau siksa. Mubah terbagi menjadi tiga bentuk, yakni:
1) Mubah yang apabila dilakukan atau tidak dilakukan tidak
mengandung madharat, seperti makan, minum, dan berpakaian.
2) Mubah yang jika dilakukan mukallaf tidak ada madharatnya,
sedangkan perbuatan itu sebenarnya diharamkan. Sebagai
contoh makan daging babi saat keadaan darurat.
3) Perbuatan yang bersifat madharat dan tidak boleh dilakukan
menurut syara’, tetapi Allah memaafkan pelakunya sehingga
perbuatan itu menjadi mubah. Contohnya, mengerjakan
pekerjaan sebelum masuk Islam.
5
B. Ibadah
1. Pengertian
Ibadah ialah amalan-amalan yang dilakukan oleh muslim yang
ditujukan sepenuhnya sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah dan
larangan Allah yang telah diatur dalam syariat Islam. Pemaknaan ibadah
sebagai suatu bentuk ketaatan disampaikan oleh Allah di dalam Al-
6
d. Ibadah Maaliyyah
Ibadah jenis ini dilakukan oleh seorang hamba dengan cara
mendermakan hartanya. Misalnya menunaikan zakat dan
bershodaqoh.
1) Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang bersifat ta’abudi atau
mempunyai hubungan langsung dengan Allah. Ibadah ini
biasanya berupa tindakan penyembahan seorang hamba kepada
Allah. Banyak ulama menyatakan bahwa yang termasuk jenis
ibadah mahdhah adalah salat, puasa, haji, dan zikir. Ibadah ini
juga disebut sebagai ibadah ritual.
2) Ibadah Mu'amalah
Ibadah mu'amalah mencakup hubungan antarmanusia
dalam rangka mengabdi kepada Allah. Ibadah jenis ini biasanya
berupa amal kebajikan yang berkaitan dengan hubungan sesama
manusia. Maka, ibadah ini bersifat sosial.
C. Mu’amalah
1. Pengertian
Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam adalah suatu
kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
sesama umat manusia.
Adapun muamalah secara etimologi memiliki makna yang sama
dengan al-mufa’ala yaitu saling berbuat, yang berarti hubungan
kepentingan antar seseorang dengan orang lain.
Secara bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, atau
muamalat yang bermakna perilaku terhadap orang lain karena ada
hubungan kepentingan. Menurut Ilmu Fikih, muamalah adalah kegiatan
saling tukar barang atau jasa yang bisa memberikan manfaat satu sama
lain dengan cara tertentu yang sudah disepakati sebelumnya.
Menurut para ahli
9
d. Sewa Menyewa
Sewa menyewa atau dalam Islam disebut akad ijarah
merupakan suatu imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jasa
yang telah diberikan, seperti kendaraan, tenaga, tempat tinggal, dan
pikiran.
Adapun beberapa syaratnya ialah barang yang disewakan
menjadi hak sepenuhnya dari pihak pemberi sewa, kedua belah pihak
harus berakal sehat, dan manfaat barang yang disewakan harus
diketahui jelas oleh penyewa.
e. Hutang Piutang
Hutang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada
orang dengan catatan suatu saat nanti akan dikembalikan sesuai
perjanjian. Salah satu hal yang harus dihindari ialah menjahui riba.
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah
pinjaman saat pengembalian berdasarkan presentase dari jumlah
pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.
3. Tujuan Muamalah
Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan yang harmonis
antara sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan
tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling menolong
dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada Allah
SWT.
Di dalam islam banyak sekali jenis Muamalah yang di larang,
adapun larangan Muamalah dalam islam di antaranya yakni :
a. Maisyir – merupakan transaksi memperoleh keuntungan secara
untung-untungan atau dari kerugian pihak lain.
b. Gharar – adalah muamalah yang memiliki ketidakjelasan obyek
transaksinya. Seperti barang yang dijual tidak dapat diserah-
terimakan, tidak jelas jumlah, harga dan waktu pembayarannya.
c. Haram–tidak diperbolehkan melakukan transaksi atas benda atau
hal-hal yang diharamkan. Sehingga tidak sah transaksi jual beli jika
obyek jual belinya adalah khamar atau narkoba.
11
A. Kesimpulan
Syariat Islam (bahasa Arab: )شريعة إسالميةyakni berisi hukum dan aturan
Islam adalah hukum agama yang membentuk merujuk bagian dari tradisi
Islam.
Ibadah ialah amalan-amalan yang dilakukan oleh muslim yang ditujukan
sepenuhnya sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah dan larangan Allah yang
telah diatur dalam syariat Islam. Pemaknaan ibadah sebagai suatu bentuk
ketaatan disampaikan oleh Allah di dalam Al-Qur'an pada Surah Al-Bayyinah
ayat 5.
Muamalah secara luas bisa disampaikan sebagai segala amcama
peraturan yang mengatur hubungan antar sesama manusia, antara manusia
dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan lingkungan di sekitarnya.
B. Saran
Sebagai manusia hendaknya kita tidak melupakan hakikat dari
penciptaan kita, yaitu untuk beribadah kepada Allah swt sesuai dengan Al
Qur’an dan Hadits baik dalam ibadah mahdah (khusus) maupun dalam ibadah
ghoirumahdah (umum) dengan niat semata-mata ikhlas untuk mencapai ridha
Allah.
12
DAFTAR PUSTAKA
asy-Sya'rawi, M. Mutawalli (2007). Basyarahil, U., dan Legita, I. R., ed. Anda
Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan oleh al-Mansur, Abu
Abdillah. Jakarta: Gema Insani.
H. Abd. Muin Salim, Fiqh Siyasah; Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Quran
(Cet. I; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994).
Prof. Dr. Zakiah Haradjat ,Dasar-dasar Agama Islam, Dkk, 1999, Jakarta.
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan
Hikmah (Cet. VII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991).
https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
https://kumparan.com/berita-hari-ini/5-macam-hukum-syariat-islam-yang-perlu-
dipahami-umat-muslim-1xn6tKNOAfJ/full